A2.20033010029 - Syamsiyatul Fariha - Pengaruh Etilen Pada Pematangan
A2.20033010029 - Syamsiyatul Fariha - Pengaruh Etilen Pada Pematangan
DASAR TEORI :
Pisang merupakan salah satu buah yang tergolong dalam buah klimaterik yang
mengalami lonjakan kematangan meski telah melewati proses pemanenan. Perubahan warna
pada pisang diikuti dengan perubahan tekstur menjadi lunak, peningkatan kadar gula, penurunan
kadar pati dan perubahan produksi CO2 yang meningkat secara tiba-tiba merupakan salah satu
tanda pola respirasi buah klimaterik (Widjanarko, 2012). Pematangan buah tradisional biasanya
menggunakan karbit dengan cara menutupbuah agar tidak ada udara yang dapat timbul diudara
tersebut.
Reaksi karbit biasanya etilen. Etilen merupakan salah satu senyawa volatile yang
dibebaaskan pada waktu terjadi proses pematangan dan merupakan hormone yang dibutuhkan
dalam proses pematangan. Etilen baru dapat menunjukkan perannya setelah terikat dengan
bagian reseptor dari enzim. Jadietilen berfugsisebagai activator. Peranan etilen ini dapat
dihambat oleh CO2. Penghambatan bersifat kompetitif karena CO2 berkompetisi dengan
activator (etilen) untuk memperrebutkan bagian reseptor logam (Fe dan Cu) tersebut (Jumeri
dkk, 2014)
TUJUAN :
1. Untuk mengetahui aroma buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah diberi
karbit
2. Untuk mengetahui rasa buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah diberi karbit
3. Untuk mengetahui warnaa buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah diberi
karbit
4. Untuk mengetahui pH buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah diberi karbit
5. Untuk mengetahui penetrometer buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah
diberi karbit
MANFAAT :
1. Agar praktikan mengetahui aroma buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah
diberi karbit
2. Agar praktikan mengetahui rasa buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah
diberi karbit
3. Agar praktikan mengetahui warnaa buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah
diberi karbit
4. Agar praktikan mengetahui pH buah pisang sebelum diberi karbit dan juga sesudah
diberi karbit
5. Agar praktikan mengetahui penetrometer buah pisang sebelum diberi karbit dan juga
sesudah diberi karbit
ALAT BAHAN
1. Pisau 1. Buah pisang
2. 4 buah Toples beserta tutupnya 2. Karbit
3. penetrometer
KESIMPULAN :
1. Peruabahan warna yang terjadi pada kematangan pisang disebabkan oleh
degradasi klorofil yang menyebabkan perubahan warna yang terjadi pada
pisang
2. Perubahan tingkat kemanisan yang ada pada buah pidang disebabkan oleh
perubahan pati glokosa
3. Terjadinya kelunakan pada pisang disebabkan oleh adanya senyawa pektin
DAFTAR PUSTAKA :
Fitriyono, dkk. 2015. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Inti, dkk. 2018. Pengaruh Etilen Apel dan Daun Mangga Pada Pematangan Buah
Pisang Kepok. Jurnal Pertanian Presisi Vol. 2 No. 2.
Jumeri dkk. 2014. Pola Produksi Etilen,Respirasi dan Sifat Sensoris Beberapa Buah
Pada Kondisi Udara Terkendali. Agritech Vol. 17 no3. Halaman 4-10
Prabawati, dkk. 2008. Teknologi Pascapanen dan Teknik Pengolahan Buah Pisang.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. IPB press. Bogor.
Widjanarko, S.B. 2012. Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen – Fisiologi dan
Handling Buah, Sayur, Bunga dan Herbal. UB Press. Malang