Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK PEMBERIAN OBAT

OLEH : Ns.MAYLINDA,S.Kep
A. Macam-macam teknik pemberian obat
1. Pemberian obat per oral

2. Pemberian obat sublingual

3. Pemberian obat secara bukal

4. Pemberian obat parenteral/injeksi

i. Injeksi intradermal

ii. Injeksi subcutan

iii. Injeksi intra musculer

iv. Injeksi intra vena

5. Pemberian obat secara topical

a. Pemberian obat mata

b. Pemberian obat tetes telinga

c. Pemberian obat tetes hidung

d. Pemberian obat melalui vagina

6. Pemberian obat suppositoria melalui rectal

B. PEMBERIAN OBAT PER ORAL

1. Definisi

... Memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut

2. Tujuan pemberian

a. memudahkan dalam pemberian

b. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut
dapat segera diatasi

c. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri

d. Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan


3. Persiapan alat

a. Baki berisi obat

b. Kartu atau buku berisi rencana pengobatan

c. Pemotongan obat (bila diperlukan)

d. Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)

e. Gelas pengukur (bila diperlukan)

f. Gelas dan air minum

g. Sedotan

h. Sendok

i. Pipet

j. Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak

4. Prosedur Kerja

a. Siapkan peralatan dan cuci tangan

b. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah, adanya
program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll)

c. Periksa kembalimperintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan
laporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.

d. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang
diperlukan)

e. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan.

Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi
obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).

1) Tablet atau kapsul

a) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat.

b) Gunakan alat pemotong tablet

c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk kemudian
campurkan dengan mengunakan air. (cek obat yang mana bisa di gerus melalui bagian
farmasi)
2) Obat dalam bentuk cair

a) Kocok/putar/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan (buang


obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh)

b) Buka penutup botol dan letakkan mengahadap keatas (untuk menghindari kontaminasi
pada tutup botol bagian dalam)

c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan obat
ke arah menjauhin label.

d) Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.

e) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan mengunakan kertas
tissue.

f) Bila jumlah obat yang diberikan sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan spuit steril untuk
mengambilnya dari botol.

g). Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.

1) Identifikasi klien dengan tepat

2) Menjelaskan mengenai tujuan dan daya kerja obat

3) Atur pada posisi duduk, jika tidak memungkinkan berikan posisi lateral

4) Beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan anjurkan klien
meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian anjurkan minum.

5)Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan, dan tanda
tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau dimuntahkan, catat scara jelas
alasannya.

6) Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang alat-alat disposibel
kemudian cuci tangan.

7) Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien.

C. PEMBERIAN OBAT SUB LINGUAL

1. Pengertian

... memberikan obat dengan cara meletakkan obat di bawah lidah sampai habis diabsorbsi ke
dalam pembuluh darah.

2. Tujuan

a. Mencegah efek lokal dan sistemik

b. Untuk memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan oral
c. Untuk menghindari kerusakan obat oleh hepar.

3. Prosedur kerja

Secara umum persiapan dan langkah pemberian sama dengan pemberian obat secara oral.

Yang perlu diperhatikan adalah klien perlu diberikan penjelasan untuk meletakkan obat
dibawah lidah, obat tidak boleh ditelan, dan dibiarkan berada di bawah lidah sampai habis
diabsorbsi seluruhnya.

D. PEMBERIAN OBAT SECARA BUKAL

1. Pengertian

...memberikan obat dengan cara meletakkan obat diantara gusi dengan membran mukosa
diantara pipi.

2. Tujuan

a. Mencegah efek lokal dan sistemik

b. Untuk memperoleh aksi kerja obat lebih cepat dibandingkan secara oral.

c. Untuk menghindari kerusakan obat oleh hepar.

3. Prosedur Kerja

Secara umum persiapan dan langkah pemberian sama dengan pemberian obat secara oral.

Yang perlu diperhatikan adalah klien perlu diberikan penjelasan untuk meletakkan obat
diantara gusi dan selaput mukosa pipi sampai habis diabsobsi seluruhnya.

E.PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL /INJEKSI

1. Definisi

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikan
obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan menggunakan spuit.

2. Tujuan

a. Untuk mendapatkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan cara yang lain.

b. Untuk memperoleh reaksi setempat (tes alergi).

c. Membantu menegakkan diagnosa (penyuntikan zat kontras).

d. Memberikan zat imunolog.


3. Pemberian obat melalui parenteral dapat dilakukan dengan cara:

a. Intradermal (ID)/ Intracutan (IC)


1) Pengertian
Injeksi Intradermal adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam jaringan
dermis dibawah epidermis kulit dengan menggunakan spuit.
2) Tujuan
a) Memasukan sejumlah toksin atau obat yang disimpan dibawah kulit untuk diabsorbsi.
b) Metoda untuk test diagnostik terhadap alergi atau adanya penyakit-penyakit tertentu.
3) Tempat Injeksi
a) Lengan bawah bagian dalam.
b) Dada bagian atas
c) Punggung dibawah skapula.

4) Peralatan

a) Buku catatan pemberian obat atau kartu obat.


b) Kapas alkohol.
c) Sarung tangan.
d) Obat yang sesuai.
e) Spuit 1 ml.
f) Pulpen/spidol
g) bak spuit.
h) Baki obat.
i) Bengkok.

5) Prosedur kerja
a) Cuci tangan.
b) Siapkan obat dengan prinsip 6 benar.
c) Identifikasi klien.
d) Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
e) Atur klien pada posisi yang nyaman.
f) Pakai sarung tangan.
g) Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,peradangan atau rasa gatal.

h) Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol,dengan gerakan sirkuler


dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm.tunggu sampai kering.

i) Pegang kapas alkohol,dengan jari tengah pada tangan non dominan.

j) Buka tutup jarum.

k) Tempatkan ibu jari dengan tangan non dominan sekitar 2,5 cm dibawah area
penusukan,kemudian tarik kulit.

l) Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunaka tangandominan,masukan


jarum tepat dibawah kulit dengan sudut 15 0
m) Masukan obat perlahan-lahan,perhatikan adanya jendalan (Jendalan harus terbentuk)

n) Cabut jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan.

o) Usap pelan-pelan area penyuntikan (jangan melakukan masase pada area penusukan)

p) Buat lingkaran dengan diameter 2,5 cm disekitar jendalan dengan menggunakan


pulpen.Instruksikan klien untuk tidak menggosok area tersebut.

q) Observasi kulit adanya kemerahan atau bengkak,jika test alergi,observasi adanya reaksi
sistemik (misalnya sulit bernafas,berkeringat dingin,pingsan,mual, muntah)

r) Kembalikan posisi klien.

s) Buang peralatan yang sudah tidak dipakai.

t) Buka sarung tangan.

u) Cuci tangan.

v) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

w) Kaji kembali klien dan tempat injeksi setelah 5 menit,15 menit dan selanjutnya secara
periodik.

b. Intramuskular (IM)

1) Pengertian

Injeksi intramuskuler adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam
jaringan otot dengan menggunakan spuit.

2) Tujuan

Memasukan sejumlah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi.

3) Tempat Injeksi

a) Daerah lengan atas (Deltoid)

b) Daerah dorsogluteal (Gluteus Maximus)

c) Daerah paha bagian luar (Valtus Lateralis)

d) Daerah paha bagian depan(Rectus Femoris)

4) Peralatan

a) Buku catatan atau pemberian obat

b) Kapas alkohol
c) Sarung tangan disposibel

d) Obat yang sesuai

e) Spuit 2-5 ml

f) Needle

g) Bak spuit

h) Baki obat

i) Plester

j) Kassa steril

k) Bengkok

5) Prosedur kerja
a. Cuci tangan
b. Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar
c. Identifikasi klien
d. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
e. Atur klien pada posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan
f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa gatal
g. Pakai sarung tangan
h. Bersihkan area penusukan dengan mengunakan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler
dan arah keluar dengan diameter 5 cm. Tunggu sampai kering.
i. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan.
j. Buka tutup jarum
k. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non
dominan.
l. Dengan cepat masukan jarum dengan 90° dengan tangan dominan, masukkan sampai
pada jaringan otot.
m. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger.
n. Observasi adanya darah pada spuit.
o. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan.
p) Jika ada darah :
(1) Tarik kembali jarum dari kulit.
(2) Tekan tempat penusukan selama 2 menit.
(3) Observasi adanya hematoma atau memar.
(4) Jika perlu berikan plaster.
(5) Siapkan obat yang baru, mulai dengan langkah a, pilih area penusukan yang baru.
q) Cabut jarum perlashan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan,sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkoholpada arean penusukan.
r) Jika terdapat perdarahan,maka tekanarea tersebut dengan menggunakan kassa steril
sampai darah berhenti.
s) Kembalikan posisi klien.
t) Buang peralatan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing.
u) Buka sarung tangan.
v) Cuci tangan.
w) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

c. Subcutaneus (SC)
1) Pengertian
Injeksi subkutaneus adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam
jaringan subcutan dibawah kulit dengan menggunakan spuit.
2) Tujuan
Memasukan sejumlah obat kedalam jaringan subcutan dibawah kulit untuk di absorbsi.
3) Tempat Injeksi
a) Lengan bagian atas luar.
b) Paha depan.
c) Daerah abdomen
d) Area scapula pada punggung bagian atas.
e) Derah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas.

4) Peralatan
a) Buku catatan pemberian obat/kartu obat.
b) Kapas alkohol.
c) Sarung tangan.
d) Obat yang sesuai.
e) Spuit 2 ml
f) Bak spuit.
g) Baki obat.
h) Plaster.
i) Kassa steril (bila perlu)
j) Bengkok

5) Prosedur Kerja
a) Cuci tangan.
b) Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar.
c) Identifikasi klien.
d) Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
e) Atur klien pada posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan.
f) Pilih daerah area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,peradangan atau rasa
gatal (area penusukan yang utama adalah pada lengan bagian atas dan paha
anterior)
g) Pakai sarung tangan.
h) Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol dengan gerakan
sirkuler dan arah keluar dengan diameter sekitar 5 cm.tunggu sampai kering.
i) Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan.
j) Buka tutup jarum.
k) Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non domiman.
l) Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan dominan masukan
jarum dengan sudut 450 atau dengan menggunakan sudut 90 0 ( untuk orang gemuk)
m) Lepaskan tarikan tangan non dominan.
n) Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
o) Jika tidak ada darah,masukan obat perlahan-lahan.
p) Jika ada darah:
(1) Tarik kembali jarum dari kulit.
(2) Tekan tempat penusukan selama 2 menit.
(3) Observasi adanya hematoma atau memar.
(4) Jika perlu berikan plaster.
(5) Siapkan obat yang baru,mulai dari langkah a,pilih area penusukan yang baru.
q) Cabut jarum berlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan,sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.
r) Jika terdapat perdarahan,maka tekan area tersebut dengan menggunakan kassa
steril sampai darah berhenti.
s) Kembalikan posisi klien .
t) Buang peralatan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempat masing-masing.
u) Buka sarung tangan dan cuci tangan.
v) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

d. Intravenous (IV)
1) Pengertian.
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam pembuluh
darah vena denganmenggunakan spuit .
2) Tujuan
a) Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi dari pada dengan injeksi
parenteral lain.
b) Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
c) Untuk memasukan obat dalam jumlah yang lebih besar.

3) Tempat Injeksi
a) Pada lengan (Vena Basalika dan Vena sefalika)
b) Pada tungkai ( vena saphenous)
c) Pada leher ( vena jugularis)
d) Pada kepala ( vena frontalis/temporalis)

4) Peralatan
a) Buku catatan pemberian obat/kartu obat.
b) Kapas alkohol.
c) Sarung tangan.
d) Obat yang sesuai.
e) Spuit 2ml – 5 ml
f) Bak spui
g) Baki obat
h) Plaster
i) Perlak pengalas.
j) Pembedung vena (torniquet)
k) Kassa steril (bila perlu)
l) Bengkok
5) Prosedur Kerja
a) Cuci tangan
b) Siapkan obat dengan prinsip 6 benar.
c) Identifikasi klien.
d) Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
e) Atur klien pada posisi yang nyaman
f) Pasang perlak pengalas
g) Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja.
h) Letakan pembedung.
i) Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,peradangan atau rasa gatal.
j) Pakai sarung tangan.
k) Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol,dengan gerakan
sirkuler dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm.tunggu sampai kering.
l) Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan.
m) Buka tutup jarum.
n) Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan
non dominan.
o) Pegang jarum pada posisi 30 derajat sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan
pasti.
p) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena.
q) Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger.
r) Observasi adanya darah pada spuit.
s) Jika ada darah,lepaskan terniquet dan masukan obat perlahan-lahan.
t) Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan,sambil melakukan
penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.
u) Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi bethadin.
v) Kembalikan posisi klien.
w) Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan.
x) Buka sarung tangan.
y) Cuci tangan.
z) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai