KDPK Kebidanan TTG Obat
KDPK Kebidanan TTG Obat
OLEH : Ns.MAYLINDA,S.Kep
A. Macam-macam teknik pemberian obat
1. Pemberian obat per oral
i. Injeksi intradermal
1. Definisi
2. Tujuan pemberian
b. Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut
dapat segera diatasi
g. Sedotan
h. Sendok
i. Pipet
4. Prosedur Kerja
b. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah, adanya
program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll)
c. Periksa kembalimperintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan
laporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.
d. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang
diperlukan)
Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi
obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).
a) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat.
c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk kemudian
campurkan dengan mengunakan air. (cek obat yang mana bisa di gerus melalui bagian
farmasi)
2) Obat dalam bentuk cair
b) Buka penutup botol dan letakkan mengahadap keatas (untuk menghindari kontaminasi
pada tutup botol bagian dalam)
c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan obat
ke arah menjauhin label.
e) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan mengunakan kertas
tissue.
f) Bila jumlah obat yang diberikan sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan spuit steril untuk
mengambilnya dari botol.
3) Atur pada posisi duduk, jika tidak memungkinkan berikan posisi lateral
4) Beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan anjurkan klien
meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian anjurkan minum.
5)Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan, dan tanda
tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau dimuntahkan, catat scara jelas
alasannya.
6) Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang alat-alat disposibel
kemudian cuci tangan.
1. Pengertian
... memberikan obat dengan cara meletakkan obat di bawah lidah sampai habis diabsorbsi ke
dalam pembuluh darah.
2. Tujuan
b. Untuk memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan oral
c. Untuk menghindari kerusakan obat oleh hepar.
3. Prosedur kerja
Secara umum persiapan dan langkah pemberian sama dengan pemberian obat secara oral.
Yang perlu diperhatikan adalah klien perlu diberikan penjelasan untuk meletakkan obat
dibawah lidah, obat tidak boleh ditelan, dan dibiarkan berada di bawah lidah sampai habis
diabsorbsi seluruhnya.
1. Pengertian
...memberikan obat dengan cara meletakkan obat diantara gusi dengan membran mukosa
diantara pipi.
2. Tujuan
b. Untuk memperoleh aksi kerja obat lebih cepat dibandingkan secara oral.
3. Prosedur Kerja
Secara umum persiapan dan langkah pemberian sama dengan pemberian obat secara oral.
Yang perlu diperhatikan adalah klien perlu diberikan penjelasan untuk meletakkan obat
diantara gusi dan selaput mukosa pipi sampai habis diabsobsi seluruhnya.
1. Definisi
Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikan
obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan menggunakan spuit.
2. Tujuan
a. Untuk mendapatkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan cara yang lain.
4) Peralatan
5) Prosedur kerja
a) Cuci tangan.
b) Siapkan obat dengan prinsip 6 benar.
c) Identifikasi klien.
d) Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
e) Atur klien pada posisi yang nyaman.
f) Pakai sarung tangan.
g) Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,peradangan atau rasa gatal.
k) Tempatkan ibu jari dengan tangan non dominan sekitar 2,5 cm dibawah area
penusukan,kemudian tarik kulit.
o) Usap pelan-pelan area penyuntikan (jangan melakukan masase pada area penusukan)
q) Observasi kulit adanya kemerahan atau bengkak,jika test alergi,observasi adanya reaksi
sistemik (misalnya sulit bernafas,berkeringat dingin,pingsan,mual, muntah)
u) Cuci tangan.
w) Kaji kembali klien dan tempat injeksi setelah 5 menit,15 menit dan selanjutnya secara
periodik.
b. Intramuskular (IM)
1) Pengertian
Injeksi intramuskuler adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam
jaringan otot dengan menggunakan spuit.
2) Tujuan
3) Tempat Injeksi
4) Peralatan
b) Kapas alkohol
c) Sarung tangan disposibel
e) Spuit 2-5 ml
f) Needle
g) Bak spuit
h) Baki obat
i) Plester
j) Kassa steril
k) Bengkok
5) Prosedur kerja
a. Cuci tangan
b. Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar
c. Identifikasi klien
d. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
e. Atur klien pada posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan
f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa gatal
g. Pakai sarung tangan
h. Bersihkan area penusukan dengan mengunakan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler
dan arah keluar dengan diameter 5 cm. Tunggu sampai kering.
i. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan.
j. Buka tutup jarum
k. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non
dominan.
l. Dengan cepat masukan jarum dengan 90° dengan tangan dominan, masukkan sampai
pada jaringan otot.
m. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger.
n. Observasi adanya darah pada spuit.
o. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan.
p) Jika ada darah :
(1) Tarik kembali jarum dari kulit.
(2) Tekan tempat penusukan selama 2 menit.
(3) Observasi adanya hematoma atau memar.
(4) Jika perlu berikan plaster.
(5) Siapkan obat yang baru, mulai dengan langkah a, pilih area penusukan yang baru.
q) Cabut jarum perlashan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan,sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkoholpada arean penusukan.
r) Jika terdapat perdarahan,maka tekanarea tersebut dengan menggunakan kassa steril
sampai darah berhenti.
s) Kembalikan posisi klien.
t) Buang peralatan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing.
u) Buka sarung tangan.
v) Cuci tangan.
w) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
c. Subcutaneus (SC)
1) Pengertian
Injeksi subkutaneus adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam
jaringan subcutan dibawah kulit dengan menggunakan spuit.
2) Tujuan
Memasukan sejumlah obat kedalam jaringan subcutan dibawah kulit untuk di absorbsi.
3) Tempat Injeksi
a) Lengan bagian atas luar.
b) Paha depan.
c) Daerah abdomen
d) Area scapula pada punggung bagian atas.
e) Derah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas.
4) Peralatan
a) Buku catatan pemberian obat/kartu obat.
b) Kapas alkohol.
c) Sarung tangan.
d) Obat yang sesuai.
e) Spuit 2 ml
f) Bak spuit.
g) Baki obat.
h) Plaster.
i) Kassa steril (bila perlu)
j) Bengkok
5) Prosedur Kerja
a) Cuci tangan.
b) Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar.
c) Identifikasi klien.
d) Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
e) Atur klien pada posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan.
f) Pilih daerah area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,peradangan atau rasa
gatal (area penusukan yang utama adalah pada lengan bagian atas dan paha
anterior)
g) Pakai sarung tangan.
h) Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol dengan gerakan
sirkuler dan arah keluar dengan diameter sekitar 5 cm.tunggu sampai kering.
i) Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan.
j) Buka tutup jarum.
k) Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non domiman.
l) Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan dominan masukan
jarum dengan sudut 450 atau dengan menggunakan sudut 90 0 ( untuk orang gemuk)
m) Lepaskan tarikan tangan non dominan.
n) Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
o) Jika tidak ada darah,masukan obat perlahan-lahan.
p) Jika ada darah:
(1) Tarik kembali jarum dari kulit.
(2) Tekan tempat penusukan selama 2 menit.
(3) Observasi adanya hematoma atau memar.
(4) Jika perlu berikan plaster.
(5) Siapkan obat yang baru,mulai dari langkah a,pilih area penusukan yang baru.
q) Cabut jarum berlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan,sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.
r) Jika terdapat perdarahan,maka tekan area tersebut dengan menggunakan kassa
steril sampai darah berhenti.
s) Kembalikan posisi klien .
t) Buang peralatan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempat masing-masing.
u) Buka sarung tangan dan cuci tangan.
v) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
d. Intravenous (IV)
1) Pengertian.
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam pembuluh
darah vena denganmenggunakan spuit .
2) Tujuan
a) Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi dari pada dengan injeksi
parenteral lain.
b) Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
c) Untuk memasukan obat dalam jumlah yang lebih besar.
3) Tempat Injeksi
a) Pada lengan (Vena Basalika dan Vena sefalika)
b) Pada tungkai ( vena saphenous)
c) Pada leher ( vena jugularis)
d) Pada kepala ( vena frontalis/temporalis)
4) Peralatan
a) Buku catatan pemberian obat/kartu obat.
b) Kapas alkohol.
c) Sarung tangan.
d) Obat yang sesuai.
e) Spuit 2ml – 5 ml
f) Bak spui
g) Baki obat
h) Plaster
i) Perlak pengalas.
j) Pembedung vena (torniquet)
k) Kassa steril (bila perlu)
l) Bengkok
5) Prosedur Kerja
a) Cuci tangan
b) Siapkan obat dengan prinsip 6 benar.
c) Identifikasi klien.
d) Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
e) Atur klien pada posisi yang nyaman
f) Pasang perlak pengalas
g) Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja.
h) Letakan pembedung.
i) Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,peradangan atau rasa gatal.
j) Pakai sarung tangan.
k) Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol,dengan gerakan
sirkuler dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm.tunggu sampai kering.
l) Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan.
m) Buka tutup jarum.
n) Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan
non dominan.
o) Pegang jarum pada posisi 30 derajat sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan
pasti.
p) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena.
q) Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plunger.
r) Observasi adanya darah pada spuit.
s) Jika ada darah,lepaskan terniquet dan masukan obat perlahan-lahan.
t) Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan,sambil melakukan
penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.
u) Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi bethadin.
v) Kembalikan posisi klien.
w) Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan.
x) Buka sarung tangan.
y) Cuci tangan.
z) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.