Tugas 1.2. Praktik Bahan Ajar - SYARIF SUHARTADI - RURY RIZKI HARTON OKTAFANO
Tugas 1.2. Praktik Bahan Ajar - SYARIF SUHARTADI - RURY RIZKI HARTON OKTAFANO
KOMPETENSI DASAR :
MENGEVALUASI KERJA BATERAI
3. MATERI POKOK
1) Fungsi Baterai
Baterai berfungsi sebagai energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati
lebih detail, maka fungsi baterai adalah memberikan tenaga listrik yang cukup
untuk :
2) Konstruksi Baterai
Baterai terdiri dari beberapa sel. Setiap sel terdiri dari plat positif da plat negatif.
Bahan aktif dari plat positif adalah timbal dioksid ( Pb O 2 ) yang berwarna coklat
gelap, sementara bahan aktif dari plat negatif adalah timbal ( Pb ) yang
berwarna abu – abu metalik. Plat positif dan plat negatif dibuat dari logam timbal
berpori dengan maksud untuk mempermudah reaksi kimia pada permukaan
berpori tersebut.
Sementara itu, di dalam kotak sel selain plat positif dan plat negatif juga terdapat
elektrolit ( H2 SO4 ) dan menghasilkan tegangan sebesar 2,1 volt.
Gb. Konstruksi dan bagian-bagian baterai
3) Pengujian Baterai
Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :
Kontrol berat jenis elektrolit, isi bila keadaan baterai tidak terisi penuh.
Lepaskan kabel tegangan tinggi di tengah – tengah tutup distributor dan
hubungkan ke massa atau body mesin.
Rangkaikan voltmeter ke terminal positif dan negatif baterai.
Starter mesin selama 15 detik
Pada saat starter dilakukan, catat tegangan baterai yang paling kecil pada
waktu starter dilakukan .
Petunjuk
Baterai dalam kondisi baik bila dibebani selama 15 menit, maka
penurunan tegangannya tidak lebih dari 9 volt ( untuk baterai 12 volt )
Pembebanan dengan motor starter, mesin harus dalam keadaan
dingin
4) Perawatan baterai
Perawatan baterai terdiri atas:
c. Menguji baterai.
d. Mengisi baterai.
a. Pemeriksaan visual baterai
b. Membuang korosi
Tempat dudukan baterai harus cukup kuat untuk menahan baterai agar
aman, tetapi tidak terlalu ketat dalam menjepit wadah beterai tersebut.
Pengikatan yang tidak rapi akan mengakibatkan wadah baterai tersebut
rusak/pecah.
d. Memeriksa level elektrolit
Periksalah level elektrolit pada setiap selnya. Pada sebagian besar baterai
terdapat tanda level yang diizinkan (celah, takik, garis, dan sebagainya).
Tambahakan air agar elektrolit tersebut naik ke tanda posisi yang diizinkan.
Jika tidak terdapat tanda level, istilah hingga mencapai jarak sekira 1 cm di
atas permukaan separator. Jangan mengisi air secara berlebihan karena
dapat meluap ke atas akibat tekanan ekspansi.
Untuk berat jenis yang tertinggi, pelampung tersebut akan jauh di atas
elektrolit. Tempatkan hydrometer pada posisi yang lurus dengan mata dan
catat tulisan skalanya pada titik yang eksak di mana pelampung tersebut
berada pada elektrolit. Nilali ini akan dikoreksi dalam hubungannya dengan
temperature test standar 27° C [80°F].
g. Kapan menyetrum baterai ?
h. Menyetrum baterai
Baterai yang secara fisik kondisinya masih baik, dapat diisi kembali
(disetrum) hingga penuh dengan cara melewatkan sejumlah arus listrik
searah (direct current, DC) terhadap baterai tersebut dalam arah yang
berlawanan dengan pergerakan normal. Penyetruman dapat dilakukan
dengan cara menyetrum cepat atau menyetrum lambat.
1) Menyetrum lambat
Lepaskan baterai jika sudah terisi penuh. Pengisian yang berlebihan akan
membahayakan baterai tersebut.
2) Penyetruman cepat
Baterai baru, yang baru diisi elektrolit tidak boleh diisi cepat !
Jika arus pengisian pada amper meter tidak mau naik lagi, meskipun
kita tambah, maka jangan mengisi baterai itu secara cepat.
4. REFERENSI
c. PERPUSTAKAAN
TERIMA KASIH