Anda di halaman 1dari 5

Kondisi Geologi Masing-Masing Struktur

Bendung

Akses jalan menuju bendung melewati satuan morfologi perbukitan berlereng agak terjal, dengan vegetasi
yang cukup padat. Masyarakat sekitar memanfaatkan lahan yang ada sebagai lahan perkebunan kelapa
sawit dan karet. Batuan dasar tersingkap di lokasi bendung, tersusun oleh metawacke konglomeratan dan
metawacke yang secara tidak selaras ditindih oleh endapan lahar dan alluvium. Menurut peta geologi
regional lembar Padangsidempuan dan Sibolga, metawacke konglomeratan dan metawacke merupakan
batuan penyusun Kelompok Tapanuli, Tak Terpisahkan, berumur pra Tersier (Gambar 7 and Gambar 8)
sementara endapan lahar merupakan batuan penyusun Pusat Luburaya. Umur dari endapan lahar dan
alluvium adalah Holosen.

Batuan dasar tersingkap sepanjang lebih kurang 20-30 m di tepi sungai sisi sebelah tenggara sungai
(gambar 6). Batuan dasar tersingkap berwarna cokelat terang-abu-abu, lunak, cukup kompak dan lapuk.
Diperkirakan batuan yang tersingkap tersebut merupakan lapisan pada bagian permukaan yang telah
lapuk, sementara lapisan yang masih segar tidak tersingkap. Belum bisa diketahui secara pasti penyebaran
bawah permukaan batuan ini karena pengeboran inti belum dilakukan. Oleh karenanya untuk menambah
data berkaitan dengan kondisi batuan bawah permukaan di lokasi bendung, konsultan menyarankan
untuk dilakukan pengeboran inti dan uji lapangan dan laboratorium di lokasi bendung, terutama di lokasi
sumbu bendung.

Endapan alluvium dapat dijumpai pada gosong tengah sungai di lokasi bendung (gambar 5). Endapan ini
tersusun oleh campuran pasir, gravel dan bongkah yang melimpah. Bongkah yang umum dijumpai adalah
bongkah lava basalt yang diperkirakan berasal dari erupsi gunungapi Lubukraya selama kurun waktu
Pleistossen akhir. Endapan teramati bersifat lepas, tidak kompak dan belum terkonsolidasi dengan baik.
Ketebalan atau penyebaran bawah permukaan endapan alluvium di lokasi bendung tidak diketahui,
namun demikian tinggi endapan di gosong tengah sungai ini mencapai lebih kurang 1-2 m dari permukaan
air sungai. Endapan ini kurang stabil, sehingga tidak layak sebagai pondasi bendung. Proses pengerukan
diperlukan pada endapan ini untuk mencapai lapisan batuan dasar sungai. Proses pengerukan endapan
ini bisa dilakukan dengan menggunakan ekscavator. Berdasarkan pengamatan di lapangan bongkah
endapan ini bisa dimanfaatkan sebagai material aggregate untuk struktur bendung.
B
A

Channel bar
Gambar 5. Gosong tengah sungai dijumpai di Gambar 6. Hubungan ketidakselarasan dijumpai
lokasi bending, tersusun oleh pasir, gravel dan di lokasi bendung, batuan dasar metasedimen
bongkah. (A) ditindih oleh lahar (B).

Rounded fragment

Gambar 7. Batuan dasar metawacke di lokasi Gambar 8. Batuan dasar metawacke


bendung. konglomeratan di lokasi bendung tersusun oleh
fragmen-fragen berbentuk membundar.

Saluran Pembawa

Saluran pembawa berada di sebelah barat sungai Parsariran. Jalur saluran pembawa umumnya melewati
soil hasil pelapukan tufa dengan ketebalan yang bervariasi yang oleh masyarakat sekitar dimanfaatkan
sebagai perkebunan kelapa sawit dan karet (gambar 10). Morfologi yang umum dijumpai adalah satuan
perbukitan berlereng agak curam dengan pelamparan diperkirakan mencapai lokasi kolam penenang
(gambar 9).

Aqueducts dan terowongan direncanakan dibangun di beberapa bagian saluran pembawa. Di lokasi
aqueduct dan terowongan tersusun oleh soil hasil pelapukan tufa yang tebalnya bervariasi dan bersifat
lunak dengan sifat keplastisan yang tinggi. Teknik pondasi yang sesuai dengan kondisi tersebut sangat
diperlukan untuk menjaga kestabilan struktur. Sejauh ini data mengenai penyebaran bawah permukaan
soil dan analisa batuan di lokasi aqueduct dan terowongan masih kurang. Sehingga untuk menambah data
mengenai penyebaran batuan bawah permukaan serta analisa batuan, konsultan menyarankan dilakukan
pengeboran inti dan uji lapangan dan laboratorium di lokasi tersebut.

Gambar 9. Jalur saluran pembawa melewati Gambar 10. Jalur saluran pembawa melewati
satuan perbukitan berlereng landai sampai perkebunan kelapa sawit yang dominan
agak terjal. tersusun oleh soil.

Kolam Penenang

Kolam penenang merupakan outlet dari saluran pembawa dan berfungsi sebagai kolam penampung
sebelum air masuk ke pipa pesat. Lokasi kolam penenang berada di bukit perkebunan kelapa sawit. Lereng
di sekitar lokasi kolam penenang termasuk agak curam, tersusun oleh soil yang relatif tebal (gambar 11).
Soil yang teramati berwarna kemerahan-cokelat, lunak, padat, mempunyai sifat keplastisan yang tinggi.
Proses pengerukan soil yang lunak yang menutupi lokasi kolam penenang bisa dilakukan dengan
menggunakan ekscavator. Selama masa konstruksi, lereng di sekitar lokasi kolam penenang harus
mendapat perhatian lebih. Aktivitas alat berat jangan sampai mengganggu kestabilan lereng, oleh
karenanya untuk memperkuat kestabilan lereng, tembok penahan harus dibangun di lokasi kolam
penenang.

Pipa Pesat

Jalur pipa pesat umumnya melewati perkebunan kelapa sawit yang berlereng landai. Jalur pipa pesat
tersusun oleh soil hasil pelapukan tufa dengan ketebalan yang bervariasi (gambar 12). Soil yang teramati
berwarna kemerahan-cokelat, lunak, padat, mempunyai sifat keplastisan yang tinggi. Pada beberapa
bagian pipa pesat dikubur di bawah tanah dan beberapa bagiannya lainnya diletakkan di atas permukaan
tanah. Proses pengerukan soil yang lunak yang menutupi jalur pipa pesat bisa dilakukan dengan
menggunakan ekscavator.

Gambar 11. Lokasi kolam penenang. Gambar 12. Jalur pipa pesat.

Rumah Turbin

Rumah turbin berada di tepi sungai Parsariran di perkebunan kelapa sawit (gambar 13). Batuan penyusun
rumah turbin berupa lava basalt dan soil (gambar 14 dan gambar 15). Lava basalt teramati sangat keras,
segar, massif dan menunjukkan struktur vesikuler dan rekahan dengan kapasitas daya dukung yang baik.
Sehingga dengan demikian pondasi rumah turbin bisa dibangun di atas lava basalt tersebut dan
pengerukan soil setebal lebih kurang 1-2 m yang menutupi lava basalt bisa dilakukan dengan ekscavator.
Terkait peletakan pondasi di lava basalt yang keras dan kompak, pengerukan disarankan menggunakan
rock breaker. Untuk menambah data terkait penyebaran bawah permukaan lava basalt di lokasi rumah
turbin, konsultan menyarankan dilakukan pengeboran inti dan uji lapangan dan laboratorium di lokasi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai