Pintu Masuk Terowongan Saluran Pembawa Hasang HEPP
Pintu Masuk Terowongan Saluran Pembawa Hasang HEPP
a. Geomorfologi
Pintu masuk terowongan saluran pembawa berlokasi pada punggungan pegunungan yang kecil, dinilai
layak sebagai lokasi karena beberapa kondisi berikut.
- Kemungkinannya akibat yang merugikan pada pintu masuk kecil, yang disebabkan karena erosi
dan aliran debris.
Dalam hal lokasi pintu masuk digeser kearah sisi pegunungan dikarenakan rancang ulang bangunan
kolam pengendap, lokasi baru harus merupakan daerah yang layak dimana tidak terjadi kondisi tekanan
tanah yang tidak rata dan erosi atau aliran debris.
b. Geologi teknik
Pengeboran investigasi BH-T1 telah dilakukan pada lokasi pintu masuk. Walaupun log bor dan sayatan
geologi dalam laporan FS menunjukkan batas batuan diperkirakan berada pada kedalaman 6.7m pada
BH-T1, batas batuan diperkirakan dalam gambar rancangan (HS-13-002 dan HS-14-002) berada pada
kedalaman 2m, ditunjukkan dalam gambar 2.12. nampaknya data geologi tidak layak dipakai sebagai
pertimbangan membuat rancangan gambar.
Figure 2.12 Different depth to assumed rock line among drawings at Inlet site
Lokasi pintu masuk akan digeser ke arah sisi pegunungan dari yang ditunjukkan gambar rancang bangun
dalam rangka mengamankan batuan yang menutupi mahkota terowongan pada pintu masuk.
a. Geomorfologi
Jalur terowongan saluran pembawa berada pada perbukitan bergelombang. Berdasarkan gambar HS-03-
002 dari laporan FS, ketinggian elevasi jalur sekitar 645m dan ditutupi oleh tanah di atas terowongan
dengan tebal sekitar 90m dan elevasi paling rendah sekitar 580m ditutupi oleh tanah dengan tebal
sekitar 25m, kecuali bagian pintu masuk dan pintu keluar, ditunjukkan gambar 2.13 dan 2.14. Terdapat
alur sungai tepat di atas jalur terowongan pada elevasi paling rendah, ditunjukkan gambar 2.13 dan foto
2.5. Aliran air bisa membentuk kelurusan, walaupun pengamatan foto udara diperlukan untuk
identifikasi kelurusan.
Permasalahan berkaitan dengan ketebalan tanah yang menutupi terowongan dan kelurusan alur air,
akan dijelaskan pada subbab selanjutnya, bersamaan dengan kondisi geologi.
Figure 2.13 Plan of Headrace tunnel
Photo 2.5 Condition of a water course on the lowest portion on Headrace Tunnel