Tematik 1
Tematik 1
TERPADU
C. Uraian Materi
5
dengan pelaksanaannya dilaksanakan secara tepadu, hal dimaksudkan
agar proses pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang bermakna
kepada peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran
terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang dipelajari
dengan pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain
yang sudah dipahami (Hernawan & Resmini, 2009).
6
pentingnya program pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan
perkembangan anak.
a. Integrasi Pengalaman
7
seluruh pengalaman belajar anak-anak di bawah bimbingan guru di
sekolah. Pengalaman ini meliputi pengalaman lahir (fisik) dan jiwa
(psikhis). Kedua pengalaman belajar anak ini terkait secara berkelindan
(tidak dapat dipisahkan). Materi kurikulum terpadu (tematik) akan
mudah dikuasai anak manakala disertai pengalaman (belajar bukan
hanya mengaktifkan kognitif). Belajat tanpa mengalami atau
melakukan/melibatkan jasmani-rohani maka mudah lupa. Para
penganut psikologi Gestalt (Gestalis) berpendapat bahwa hasil belajar
bukan ditentukan oleh kognitif saja, atau afektif dan psikomotor,
melainkan keberhasilan belajar secara integral berdasarkan pengalaman
yang dilakukan melalui kegiatan fisik dan psikhis
(seluruh tubuh)
b. Integrasi Sosial
c. Integrasi Pengetahuan
8
Penetrasi dari berbagai kejadian destruktif (kerusakan) ini, mulailah
kurikulum berorientasi pada kurikulum “integrasi” .Kurikulum
terintegrasi dikembangkan mulai Pendidikan dasar (SD/MI) hingga
perguruan tinggi (PT/Universitas). (Beane, 1997) menjelaskan “… the
structure of a self-contained elementary school classroom, like the structure of
“interdisipliner …”. Maksudnya, sturktur kurikulum Pendidikan dasar
menekankan interdisipliner (antara bidang-bidang mata pelajaran tidak
berdiri sendiri, melainkan saling terkait/terintegrasi). Misalnya, asumsi
konsep kurikulum interdeisipliner bahwa pemecahan problema
kehidupan yang dihadapi umat manusia bersifat kompleks sehingga
tidak cukup menyelesaikan masalah hanya oleh satu bidang studi
(seperti: Matematika atau IPA) saja, melainkan akan memerlukan bidang
studi yang lainnya (Agama, IPS, Bahasa) dan sebagainya. Dengan
menterpadukan mata pelajaran-mata pelajaran secara sistemik, maka
akan memudahkan penyelesaian problematikan yang dihadapi oleh
umat manusia
9
Dengan demikian, kurikulum terpadu dalam pengertian umum
merupakan usaha mengintegrasikan bahan pelajaran dari berbagai mata
pelajaran yang menghasilkan kurikulum integrated atau terpadu. Integrasi ini
tercapai dengan memusatkan pelajaran pada masalah tertentu yang memerlukan
pemecahannya dengan bahan dari segala macam disiplin atau mata pelajaran
yang diperlukan. Bahan mata pelajaran menjadi instrumental dan fungsional
untuk memecahkan masalah itu. Oleh karena itu, seyogyanya kurikulum
terpadu ini perlu dirumuskan melalui pendekatan yang komprehensif, sehingga
mampu menjelaskan realitas yang sebenarnya. Hal tersebut sebagai landasan
pengembangan, cara dan proses pengembangan dalam pencapaian tujuan
pendidikan. Karena hakikat dari pendidikan adalah perubahan, dari yang tidak
tahu menjadi tahu, dan setelah mengetahui kemudian mengamalkannya.
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu
Karakteristik pembelajaran terpadu merujuk pada penjelasan dari
(Kemendikbud, 2016) terdiri dari sebagai berikut:
10
f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik diberi
kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
11
pembentukan kreativitas, (b) pemberian sejumlah kegiatan, (c) suasana
yang alamiah (natural), dan (d) memperhatikan pengalaman siswa.
12
Implikasi faham ini, bahwa pembelajaran tematik terpadu dapat
diterapkan dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis aktif learning
dan konstekstual learning.
13
tergolong unik. Siswa Sekolah Dasar/Madrasah Ibtdiaiyah kelas rendah
(kelas 1,2, dan 3) tergolong usia dini, sementara kelas tinggi (kelas 4,5,dan 6)
tergolong anak-anak dan awal remaja. Di samping itu karakteristik siswa ini
tentu berbeda dari segi aspek kognitif, afektif, latar belakang sosial
ekonomi, budaya, lingkungan tempat tinggal, dan perkembangan
bahasa. Dengan demikian peran guru sebagai perencana, pelaksana, penilai
dan fasilitator siswa sangatlah penting. Di samping itu peran guru sebagai
model, terutama sebagai model perilaku, model model berbahasa, sebagai
model teman, saudara atau pengganti orang tua sangatlah perlu
diperhatikan.
14
3. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sekarang ini
cenderung lebih bersifat lintas mata pelajaran (interdisipliner) sehingga
diperlukan usaha kolaboratif antara berbagai mata pelajaran untuk
memecahkannya.
15
Peserta didik harus membangun sendiri pengetahuan di dalam
benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini,
dengan memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan atau
menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar peserta didik
menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri
untuk belajar
16
Berikut ini adalah implikasi penting dalam model pembelajaran
dari teori Piaget (Agustina, 2014):
a) Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh
karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai
dengan cara berfikir anak;
17
dilandasi proses berpikir ke arah kesimpulan yang definitif melalui lima
langkah berikut ini.
a) Peserta didik mengenali masalah, masalah itu datang dari luar diri
peserta didik itu sendiri;
18
pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep
awal yang sudah dimiliki peserta didik yang berkaitan dengan konsep
yang akan dipelajari. Sehingga jika dikaitkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah, di mana peserta didik mampu
mengerjakan permasalahan yang autentik sangat memerlukan konsep
awal yang sudah dimiliki peserta didik sebelumnya untuk suatu
penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata (Agustina, 2014).
19
Satu lagi ide penting dari Vygotsky adalah Scafolding yakni
pemberian bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal
perkembangannya dan mengurangi bantuan tersebut dan memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab yang
semakin besar segera setelah anak dapat melakukannya. Teori belajar
sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori
belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar
lainnya (Agustina, 2014).
20
konsekuensi-konsekuensi yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan untuk mengubah perilaku sering disebut pengkondisian
operan (operant conditioning).
4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu
2. Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya;
21
Dalam proses pelaksanaan (Yulianto, 2021) pembelajaran terpadu
perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi single actor yang
mendominasi aktivitas dalam proses pembelajaran;
2. Guru perlu mengajak para siswa untuk menilai perolehan belajar yang
telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan atau
kompetensi yang telah disepakati.
22
Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; 4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju
pembelajaran berbasis kompetensi; 5. Dari pembelajaran parsial menuju
pembelajaran terpadu; 6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban
tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi; 7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; 8.
Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); 9. Pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang
hayat; 10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses
pembelajaran (tut wuri handayani); 11. Pembelajaran yang berlangsung di
rumah di sekolah, dan di masyarakat; 12. Pembelajaran yang menerapkan
prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas; 13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 14.
Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
23
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
d. Memudahkan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan bahan ajar
yang efektif (Ahmad Sulhah, 2019).
6. Manfaat Pembelajaran Terpadu
24
lain; belajar menjadi lebih menyenangkan; belajar dalam situasi yang
lebih nyata dan dalam konteks yang lebih bermakna.
Sumber:
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/22/20315621/kurikulum-
merdeka-pelajaran-ipa-ips-di-sd-digabung-informatika-jadi-mapel.
https://drive.google.com/drive/folders/1FXfg-c8hn-
QEhPobvc75Ei7BZPpDNotS?usp=share_link
Video: Mengenal Kurikulum Terbaru, Tidak Ada lagi anak IPA / anak IPS
https://www.youtube.com/watch?v=afP1ArCwmGY
Intruksi:
25
1. Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan yang berorientasi
pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan
anak. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak
proses
latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan
struktur
intelektual anak. Bagaimana opini bapak/ibu terkait kebijakan
penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS dalam Kurikulum Merdeka di
Sekolah Dasar/MI? Jelaskan alasan saudara!
2. Bagaimana ulasan saudara terkait konsep IPAS (gabungan IPA dan IPS)
yang bertujuan untuk menguatkan kesadaran peserta didik terhadap
lingkungan sekitarnya, baik dari aspek alam maupun sosial?
3. Bagaimana keterkaitan proses dalam pembelajaran terpadu di MI dengan
salah satu atau lebih dari indikator moderasi beragama? Berikan ulasan
saudara!
E. Referensi Tambahan
Presentasi:
Artikel Jurnal/Buku/Modul:
● Buku 1: http://repository.syekhnurjati.ac.id/3424/1/kurikulum%20tematik.pdf
● Buku 2: https://www.rajagrafindo.co.id/produk/pembelajaran-tematik-
terpadu/
● Buku 3:
http://repository.uinmataram.ac.id/380/1/Pembelajaran%20Tematik_Com
pressed.pdf
26
● Buku 4:
https://www.qiteplanguage.org/assets/files/dokumen/Panduan_Pembela
jaran_Tematik_Integratif_Jenjang_Sekolah_Dasar.pdf
● Buku 5:
http://digilib.uinkhas.ac.id/364/1/Dari%20pembelajaran%20tematik%20ter
padu%20hingga%20pembelajaran%20literasi.pdf
● https://drive.google.com/drive/folders/1FXfg-c8hn-
QEhPobvc75Ei7BZPpDNotS?usp=share_link
27