MAKALAH ASKEP LEUKIMIA (KELOMPOK 11) - 2B Bu Lenni
MAKALAH ASKEP LEUKIMIA (KELOMPOK 11) - 2B Bu Lenni
KELOMPOK 11
1. Silvia Atika Zuri (211211872)
2. Nini Putri Ramadani (211211859)
3. Miftahul Khairati (211211853)
4. Olivia Asra Davatja (211211861)
5. Dina Gustina Putri (211211839)
Dosen Pengampu
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Leukimia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Ns.Ria Desnita,.M.Kep, Sp.Kep.MB pada mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah. Selain itu laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Keperawatan Medikal Bedah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis
menyadari laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis membutuhkan kritik dan saran agar lebih membangun kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi...........................................................................................
2.2 Klasifikasi.......................................................................................
2.3 Anatomi dan Fisiologi.....................................................................
2.4 Etiologi............................................................................................
2.5 Manifestasi Klinis...........................................................................
2.6 Komplikasi......................................................................................
2.7 Patofisiologi....................................................................................
2.8 Pemeriksaan Penunjang..................................................................
2.9 Penatalaksanaan..............................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
3.1 Konsep Pengkajian Teoritis menggunakan Format Gordon...........
3.2 Diagnosa Keperawatan Teoritis......................................................
3.3 Tujuan dan Intervensi Keperawatan...............................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.....................................................................................
4.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leukemia merupakan nama kelompok penyakit maligna yang
dikarakteristikkan oleh perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam leukosit
sirkulasi. Leukemia dihubungkan dengan pertumbuhan abnormal leukosit yang
menyebar mendahului sum sum tulang. Kata kata leukemia diturunkan dari bahasa
Yunani leukos dan aima yang berarti “putih” dan “darah” yangmengacu pada
peningkatan abnormal dari leukosit. Peningkatan tidak trkontrol ini akhirnya
menimbulkan anemia, infeksi, trobositopenia, dan pada beberapa kasus
menyebabkan kematian (Jan Tambayong, 2002).
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di sum sum
tulang, yang menyebabkan proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan
menyingkirkan jenis sel lain (Revees, Charlene J et al, 2001).Sifat khas leukemia
adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum
tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. Proliferasi juga terjadi
dihati,limpa dan nodus limfatikus. Penyakit tersebut mempunyai banyak faktor
penyebab namun belum ada yang mendominasi hingga terjadinya penyakit
tersebut. Oleh karena itu,untuk mencegah leukemia atau kanker darah kita harus
mengenal lebih jauh tentang leukemia, bagaimana gejala-gejalanya, dampak dari
penyakit leukemia, cara diagnosa dan penyembuhannya. Penyakit leukimia ini
harus ditangani dengan tepat agar penderita tidak terjangkit penyakit lainnya
karena tranfusi yang tidak steril.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Leukimia.
2. Mahasiswa dapat memahami klasifikasi, anatomi dan fisiologi, etiologi,
manifestasi klinis, komplikasi, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan
penatalaksanaan leukimia.
3. Mahasiswa dapat memahami pathway Leukimia.
4. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan Leukimia.
5. Mahasiswa dapat memahami maping dari Leukimia.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Leukimia Kronis
Leukimia kronis disebabkan oleh proliferasi tak beraturan sel
hematopoietik atau gangguan kematian sel (apoptosis). Leukimia kronis di
klasifikasikan sebagai LMK atau LLK. LMK berasal dari sel induk pluripoten.
Pada awalnya , sum sum adalah hiperseluler dengan banyak sel normal.
Leukimia limfositik kronis, yang ditandai dengan proliferasi limfosit B
dini, adalah leukimia lambat yang serin dijumpai pada pria yang berusia lebih dari
50 tahun. Hal ini biasanya terungkap ketika hotung darah lengka dilakukan sebagai
bagian dari pemeriksaan fisik rutin. Perkembangan penyakit mungkin berjalan
sampai 15 tahun, dan selama itu mungkin klien tidak memerlukan terapi.
Leukositosis
Limfosit dibuat didalam kelenjar getah bening dan limfa. Sedangkan
limfosit T dibuat dan matang dalam thymus (sebuah kelenjar kecil didekat
jantung). Kelenjar thymus hanya aktif pada anak-anak dan dewasa muda. Didalam
sum-sum tulang, semua sel darah bersasal dari satu jenis sel yang disebut sel stem.
Jika sebuah sel stem membelah, yang pertama kali terbentuk adalah sel darah
merah yang belum matang atau imatur, sel darah putih atau sel yang memebntuk
trombosit (megakariosit). Kemudian jika sel imatur membelah, akan menjadi
matang dan pada akhirnya akan menjadi sel darah merah, sel darah putih atau
trombosit. Sum-sum tulang membentuk dan melepaskan lebih banyak sel darah
putih sebagai respon terhadap infeksi.
2.4 Etiologi
Etiologi LLA sampai saat ini belum jelas, diduga kemungkinan besar disebabkan
oleh virus (virus onkogenik). Namun faktor lain yang ikut peran adalah :
1. Faktor eksogen :
a. Efek dari penyinaran seperti : Sinar X, sinar radioaktif.
b. Hormon, bahan kimia (benzol, arsen, preparat sulfat).
c. Infeksi (virus dan bakteri)
2. Faktor endogen :
a. Faktor ras (orang yahudi mudah menderita LLK).
b. Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom (aberasi kromosom) pada
sindrom down.
c. Herediter : kasus leukimia pada kakak beradik/kembar satu telur, angka
kejadian pada anak lebih tinggi sesuai dengan usia maternal
d. Genetik : Virus tertentu mygx perubahan struktur gen (T.cell leukimia-
lymphoma virus/HTLV).
2.6 Komplikasi
a. Sepsis
Sepsis adalah komplikasi berbahaya akibat respons tubuh terhadap infeksi.
Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis sehingga terjadi
kerusakan pada organ dan jaringan tubuh, bahkan bisa mengancam nyawa
penderitanya. Pada saat terjadi infeksi, sistem kekebalan tubuh akan aktif untuk
melawan infeksi tersebut. Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh melawan
infeksi secara berlebihan dan tidak terkendali sehingga berdampak buruk bagi
tubuh penderitanya.
b. Trombositopenia (Perdarahan)
Trombositopenia adalah kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah
atau di bawah normal. Trombosit berperan untuk menghentikan perdarahan saat
terjadi luka atau kerusakan di pembuluh darah. Jumlah trombosit yang kurang
dapat menyebabkan darah sulit membeku.
c. Gagal organ
Kondisi yang ditandai dengan tingkat metabolisme yang sangat rendah.
d. Iron Deficiency anemia (IDA)
Jenis anemia yang terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi.
e. Kematian
Penghentian permanen dan tidak dapat dikembalikan dari semua fungsi biologis
yang menopang makhluk hidup.
2.7 Patofisiologi
Bila virus dianggap sebagai penyebabnya ( virus onkogenik yang
mempunyai struktur antigen tertentu), maka virus tersebut dengan mudah aakan
masuk ke dalam tubuh manusia jika struktur antigennya sesuai dengan struktur
manusia itu (hospes). Bila struktur antigen virus tidak sesuai dengan struktur
antigen individu, maka virus tersebut akan ditolak, seperti penolakan pada benda
asing lain. Struktur antigen manusia terbentuk oleh struktur antigen dari berbagai
alat, terutama kulit dan selaput lendir yang terletak di permukaan tubuh ( kulit
disebut juga antigen jaringan ) atau HL-A ( Human Leucocyte locus A).
Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor malignan, imaturnya sel
blast. Adanya proliferasi sel brast,produksi eritrosit dan platelet terganggu akan
menimbulkan anemia dan trombositopenia. Sistem retikuloendotelial akan
terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh sehingga mudah
mengalami infeksi.
Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan
infiltrasi organ, SSP. Gangguan nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang
dan berdampak pada penurunan leukosit, eritrosit, faktor pembekuan dan
peningkatan tekanan jaringan. Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan
menyebabkan terjadinya pembesaran hati, limfe, dan nodul limfe dan nyeri
persendian (Silvia, 2006 ).
2.8 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Darah tepi
Gejala yang terlihat berdasarkan kelainan sumsum Tulang yaitu berupa
pansitopenia, limfositosis yang dapat menyebabkan gambaran darah tepi
monoton dan terdapatnya sel blast. Terdapatnya leukosit yang imatur
2) Kimia darah
Kolesterol mungkin rendah, asam urat dapat meningkat,
hipogamaglobinemia.
3) Sumsum tulang
Hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis sedangkan sistem lain terdesak
(aplasia sekunder). Aspirasi sumsum tulang (BMP) = hiperseluler terutama
banyak terdapat sel muda.
b. Pemeriksaan lain :
1) Biobsi limpa Memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal
dari jaringan limpa akan terdesak seperti limfosit normal, RES, granulosit,
pulp cell.
2) Lumbal punksi; yaitu untuk mengetahui apakah SSP terinfiltrasi yang dapat
dilihat dari peningkatan jumlah sel patologis dan protein (CSS). Kelainan ini
dapat terjadi setiap saat pada perjalanan penyakit baik dalam keadaan remis
atau pada keadaan kambuh.
3) Sitogenik
Pemeriksaan pada kromosom baik jumlah maupun morfologisnya.
(Doengoes, 2000).
2.9 Penatalaksanaan
1. Keperawatan
a. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernapas
dengan mudah, tidak ada pursed lips).
b. Memberikan O2 kepada pasien agar pasien menunjukkan jalan nafas yang
paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernapasan dalam
rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal).
c. Selalu memonitor tanda-tanda vital tetap dalam rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan).
d. Mencukupi pemenuhan nutrisi klien agar terpenuhi, berkolaborasi dengan
ahli gizi dalam pemberian diet pasien.
e. Meningkatkan BB Klien agar kembali ke BB sewaktu sehat.
f. Usahakan tidak terjadi mual dan muntah pada pasien.
g. Membuat nafsu makan klien kembali meningkat.
h. Pantau selalu intake dan out put pasien.
i. Melakukan tindakkan Defisit Perawatan Diri kepada pasien, agar pasien
merasa nyaman.
2. Medis
a. Transfusi darah
Biasanya diberikan jika kadar Hb < 6 gr%. Pada trombositopenia yang
berat dan perdarahan masif, dapat diberikan transfusi trombosit, jika ada
tanda DIC dapat dibrx heparin.
b. Kortikosteroid
(Prednison, kortison) deksametason dsb. Setelah dicapai remisi dons
dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan.
c. Sitostatika
Umumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi bersama-sama dengan
prednison. Efek; alopesia, stomatitis, leucopenia, infeksi sekunder
(kandidiasit) Jika kadar leukosit 2000/m³ pemberian harus hati-hati.
d. Imunoterapi
Merupakan cara pengobatan yang baru, imunoterapi diberikan jika telah
tercapai remisi dan jumlah sel leukemia cukup rendah ( 10^5 – 10^6).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
D. Pola nutrisi/Metabolisme
BB : biasanya pada pasien leukimia badan turun / kurang dari normal
TB : biasanya tinggi, badan pasien leukimia mempengaruhi
Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir dikarenakan kurangnya cairan nutrisi
dari dalam tubuh.
1. Pola Makan
a. Sehat
Biasanya makanan yang mengandung tinggi gula, garam, dan lemak.
b. Sakit
Biasanya klien dengan leukimia akan kehilangan nafsu makan, mual
dan muntah. Sehingga nutrisi klien tidak terpenuhi.
2. Pola minum
a. Dirumah
Biasanya klien dengan leukimia tidak mengalami perubahan pola
minum
b. Dirumah sakit
Biasanya klien dengan leukimia tidak boleh mengkonsumsi makanan
tinggi serat atau gula dan makanan yang berminyak.
E. Pola eliminasi
Biasanya perubahan fisik yang akan dialami oleh penderita leukimia yaitu
sum sum tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan akan
mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya secara efektif.
a. BAB
Biasanya klien dengan leukimia mengalami kesulitan BAB
b.BAK
Biasanya klien dengan leukimia mengalami penurunan volume urin.
H.Pola Kognitif-Persepsi
Biasanya pada klien leukimia akan mengalami gangguan pada kognitif-
persepsi seperti pasien merasakan nyeri dan kelelahan.
O. Pemeriksaan Fisik
Uraian Gambaran
Tanda vital Suhu : biasanya suhu tubuh pasien dalam batas
normal
Tiroid
P. Pemeriksaan Penunjang
b.Edukasi:
-Jelaskan pentingnya
melakukn akifitas
fisik
-anjurkan terlibat
dalam tivitas bermain
atau aktifitas lainnya
-anjurkan menyusun
jadwal aktifitas dan
istirahat
c.Edukasi:
-Anjurkan posisi
duduk jika mampu
d.Kolaborasi:
-kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jumlah
nutrient yang di
butuhkan,jika perlu
Catatan Perkembangan
Implementasi
Setelah rencana tindakan di susun secara sistematik,selanjutnya tindakan
tersebut di terapkan dalam tindakan yang nyata dan terpadu guna memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah penilaian terakhir keperawatan yang
didasarkan pada tujuan keperawatan yang ditetapkan. Biasanya berisi tentang
bagaimana pengaruh tindakan yang diberikan apakah mengurangi gejala yang
dialami klien atau tidak
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Leukemia adalah suatu penyakit keganasan sel darah putih yang berasal
dari sumsum tulang yang ditandai dengan akumulasi proliferasi leukosit dan sel
abnormal dalam sumsum tulang dan darah. Penyebabnya tidak diketahui secara
pasti namun faktor resiko seperti genetic, lingkungan, radiasi, infeksi dan keadaan
imunosupresi memiliki hubungan dengan angka kesakitan leukemia. Leukemia
pada anak 97% adalah akut dimana 85% ialah LLA dan 17% LMA, sementara
leukemia kronik hanya 2% pada anak. Leukemia perlu dibedakan dengan reaksi
leukemoid dimana hanya terjadi peningkatan leukosit tanpa ada perubahan
morfologi. Perlu juga disingkirkan penyebab demam dan kegagalan sumsum
tulang. Pengobatan dengan kemoterapi bertujuan mengeradikasi sel blas dari darah
dan sumsum tulang untuk mencapai remisi, juga melakukan profilasis terhadap
relaps di SSP yang dilanjutkan kemoterapi rumatan selama 2 tahun. Transplantasi
sumsum tulang bisa dilakukan bila relaps gagal dengan terapi konvensional.
Komplikasi yang timbul dapat akibat dari penyakitnya atau terapinya. Prognosis
dari pasien leukemia tergantung dari respon terapi awal, jumlah leukosit awal, usia
dan jenis kelamin.
4.2 Saran
1. Perlu adanya kerjasama dan kolaborasi yang tepat sesama tenaga kesehatan
lainnya agar terapi yang diterima yang tepat, efektif dan aman.
2. Perlu adanya monitoring dan evaluasi pada pasien dengan penyakit jantung
koroner dikarenakan obat-obatan yang digunakan berpotensi mengalami
interaksi.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang meneliti dengan judul yang sama sebaiknya
menggunakan metoda atau subjek penelitian yang berbeda dan parameter
outcome klinis yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M. 2009. KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH EDISI 8. Singapura:
Salemba Medika
PPNI (2018). Standar luaran keperawatan Indonesia : definisi dan kriteria hasil
keperawatan, edisi 1. Jakarta : DPP PPNI