Makalah Kelompk Komunikasi
Makalah Kelompk Komunikasi
Penyakit kronik”
DI SUSUN OLEH:
Sri Wahyuni
(211211818)
Miftahul khairati
(211211853)
PEMBIMBING :
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini mengenai tentang “SIMULASI
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, namun berkat
bimbingan dan bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup
baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terimaksih kepada ibu :
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB 1:PENDAHULUAN..............................................................................1
1. Latar Belakang.....................................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................................1
3. Tujuan...................................................................................................2
1. Kesimpulan...........................................................................................12
2. Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio -psiko-sosial-
kultural dan spiritual yang didasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar manusia. Dalam
hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat komprehensif,
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam kondisi sehat dan sakit
Sedangkan asuhan yang diberikan berupa bantuian - bantuan kepada pasien karena
kemampuan dan atau kemauan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari - hari
secara mandiri. Maka kebutuhan pasien yang memiliki penyakit kronis tidak hanya
pemenuhan atau pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap
kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan interdisiplin
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama
tindakannya tidak akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu
kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatAn yang baru dirasakan.
dialami oleh seorang pasien dengan jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan. Contoh : penyakit
a. Progresif
penyakit jantung.
b. Menetap
3
Setelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit tersebut akan
c. Kambuh
Dampak yang dapat ditimbulkan dari penyakit kronik terhadap klien diantaranya
Dampak psikologis
2. Tergantung
3. Kekanak-kanakan
5. Bingung
6. Merasa menderita
3. Dampak somatic
Dampak somatic adalah dampak yang ditimbulkan oleh tubuh karena keadaan
adanya Trias P
4
4. Dampak terhadap gangguan seksual
Merupakan akibat dari perubahan fungsi secara fisik (kerusakan organ) dan
2. Beratnya penyakit
Spritual ini akan meliputi respon kehilangan. (Purwaningsih dan kartina, 2009).
Tiap fase yang di alami oleh pasien kritis mempunyai karakteristik yang
berbeda. Sehingga perawat juga memberikan respon yang berbeda pul. Dalam
5
b. Fase Denial ( pengikraran )
mengatakan “ Tidak, saya tidak percaya bahwa itu terjadi “. Bagi individu
atau keluarga yang mengalami penyakit kronis, akan terus menerus mencari
informasi tambahan. Reaksi fisik yang terjadi pada fase pengikraran adalah
menangis, gelisah dan tidak tau harus berbuat apa. Reaksi tersebut di atas
cepat berakhir dlam waktu beberapa menit sampai beberapa tahun. Teknik
Fase ini di mulai dari timbulnya kesadaran akan kenyataan yang terjadinya
proyeksikan kepada orang yang ada di sekitarnya, orang –orang tertentu atau
dokter tidak becus. Respon fisik yang sering terjadi pada fase ini antara lain,
muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan menggepai. Teknik
intensif, maka ia akan maju pada fase tawar menawar dengan memohon
kemurahan tuhan. Respon ini sering di nyataka dengan kata kata “ kalau saja
kejadian ini bisa di tunda, maka saya akan selalu berdoa “. apabila proses
berduka ini di alami keluarga, maka pernyataan seperti ini sering di jumpai
“ kalau saja yang sakit bukan anak saya Teknik komunikasi yang di gunakan
e. Fase depression
Individu fase ini sering menunjukkan sikap antara lain menarik diri, tidak
mau berbicara, kadang kadang bersikap sebagai pasien yang sangat baik dan
tidak berharga. Gejala fisik yang sering di perlihatkan adalah menolak makan,
gunakan adalah jangan mencoba menenangkan klien dan biarkan klien dan
ini biasanya di nyatakan dengan kata kata ini “ apa yang dapat saya lakukan
agar saya cepat sembuh?” Apabila individu dapat memulai fase fase tersebut
7
dan masuk pada fase damai atau penerimaan, maka dia akan dapat mengakhiri
apabila individu tetep berada pada salah satu fase dan tidak sampai pada fase
penerimaan. Jika mengalami kehilangan lagi sulit baginya masuk pada fase
1. Persiapan
Pahami anda sendiri sebagai perawat dan siapkan diri anda dengan
berita buruk adalah dengan bertemu langsung dengan orang yang kita
yang harus saya katakan kepada anda “ Selain itu alangkah lebih
dan orang yang akan di ajak bicara, duduk dan tampakkan bahwa anda
koridor rumah sakit yang banyak ornag. Beritahukan rekan anda bahwa
pasien. Atur suara agar anda terlihat normal, tidak erogi atau bergetar
8
2. Membuat hubungan
Buatlah percakapan awal, walaupun anda mengira bahwa orang yang akan anda ajak bicara
sudah memiliki firasat apa yang akan anda sampaikan. Beberapa tugas penting di awal ;
a. Percakapan awal
Perkenalkan diri anda dan orang ornag bersama anda, jika di sana terdapat orang yang belum
di ketahui oleh perawat maka cari tahu siapa dia. Kaji status resipien ( orang yang anda tuju
untuk di kabarkan dengan kabar buruk) Tanyakan kabar atau kenyamanan dan kebutuhannya.
Anda harus mengkaji tentang pemahaman resipien terhadap situasi.Hal ini akan membantu
perawat dalam membuat transisi dalam menyampaikan kabar buruk dan akan membantu
perawat dalam mengkaji persepsi pasien terhadap keadaan. Perawat dapat mengutarakan
b.Berbagi cerita
Ada kiasan bahwa kabar buruk adalah seperti bom. Yang radiasinya akan mengenai semua yang
ada lingkungannya.
pembicaraan)
Pasien : sus.. penyakit ini bukannya tidak ada obatnya. Jadi bagaimana
suss.....Perawat : bapak kata bapak benar bahwa penyakit ini tidak ada
Perawat: Sama2 bapak dan ibuk. Jangan putus asa dan mnyerah ya
Jika ada bantuan silahkan temuin saya dikonter perawat atau tekan
1
Akibat dari berita
1
Lihat dan berikan respon sebagai tanda empati
Dan perawat bisa menyampaikan “ saya paham, hal ini sulit bagi anda.
1. Kehilangan kesehatan
Respon yang ditimbulkan dari kehilangan kesehatan dapat berupa klien merasa
2. Kehilangan kemandirian
3. Kehilangan situasi
1
Klien merasa kehilangan situasi yang dinikmati sehari-hari bersama keluarga
kelompoknya
Gangguan rasa nyaman muncul sebagai akibat gangguan fungsi tubuh seperti
Contoh dampak kehilangan fungsi organ tubuh seperti klien dengan gagal
Dampak yang dapat ditimbulkan dari kehilangan fungsi mental seperti klien
Klien dengan penyakit kronik merasa dirinya berubah mencakup bentuk dan
fungsi sehingga klien tidak dapat berpikir secara rasional (bodi image)
peran serta identitasnya. Hal ini dapat akan mempengaruhi idealism diri dan
1
Dialog
Perawat: selamat siang ibuk dan bapak. Saya perawat…. Yang bertugas siang hari ini
buk,pak.Sebelumnya silahkan sebutkan nama dan tanggal lahirnya buk.
Perawat: izin ngecek gelangnya ya buk ( sambil cek gelang pasien ) baik buk
datanya sudah benar . Lansung saja ya buk. Boleh ibuk ceritakan keluhan ibuk?
Keluarganya: bisa sus, biar saya aja yg sampaikan .ibuk sudah batuk 1 bulan,
diare 4 hari , demannya turun naik dan nafsu makannya berkurang Sus.Cuma itu
keluhan dari bapak sus.
Perawat: baik dan terimakasih pak. Mungkin saya periksa dlu ya buk?
( setelah mendengarkan keluhan dari keluarga pasien. Perawat merasa ini perluh
berkerja sama dengan dokter
Perawat: selamat siang dok. Saya perawat....Yg bertugas siang hari ini di ruangan
ibuk Fadilla dok.
1
Dokter : iya sus
Perawat : saya baru selesai pemeriksaan pada ibuk fadilla..dan ini hasil
pemeriksaannya serta keluhannya doc.
Dokter : sebaiknya pasien atas nama ibuk fadilla dilakukan phletotomy dlu sus.
Perawat: Selamat siang ibuk fadilla dan bapak.Masih bersama saya ya pak perawat
Pitra Aries Handayani.
Perawat : baik ibuk dan bapak saya boleh mengambil sampel darah ibuk. Untuk
pemeriksaan dilaboratorium buk dan pak.
Perawat : baik ibuk dan bapak saya telah selesai melakukan pengambilan sampel
darah. Saya izin pamit ya buk dan pak. Jika memerlukan bantuan silahkan temuin
saya dikonter perawat.
Pamitt bukkkk...
1
Keluarga: terimakasih sus
(Setelah selesai berdiskusi Lalu dokter dan perawat lansuang ke ruangan pasien)
Dokter: selamat sore ibuk dan bapak. Saya dokter ...... Bersama perawat........
dok?
Dokter : baik pak.Untuk lebih jelas mengenai penyakit yang diderita oleh ibuk.
Akan dijelaskan oleh perawat karna saya juga ada jadwal operasi buk dan pak.
Perawat: baik buk,pak... Sesuai dengan hasil labor dan pemeriksaan fisik yang
telah kami lakukan. Bahwa ibuk mengalami HIV buk,pak.
1
Pasien : sus.. penyakit ini bukannya tidak ada obatnya. Jadi bagaimana suss....
1
Perawat : buk kata ibuk benar bahwa penyakit ini tidak ada obatnya. Tapi ibuk kita
akan berkerja sama untuk memperlambat virus HIV ini pak.Dan insyaallah
perkembangan virus tersebut akan terkendali buk.
Perawat: baik buk obat untuk mencegah penyebaran virus HIV adalah
antiretroviral (ARV) .Namun perlu ibuk ingat bahwa pengobatan ini harus
dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar
perkembangan virus dapat dikendalikan dan tidak berkelanjutan ke penyakit AIDS
buk pak..
Perawat: Sama2 ibuk,bapak. Jangan putus asa dan mnyerah ibuk. Tetap
semangat kita pasti bisa buk.
Jika ada bantuan silahkan temuin saya dikonter perawat atau tekan tombol
diatasnya buk,pak.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan perawat – klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan
pengalaman perbaikan emosi klien. Dalam hal ini perawat memakai dirinya secara terapeutik
dengan menggunakan berbagai teknik komunikasi agar perilaku klien berubah kea rah yang
positif secara optimal. Agar perawat dapat berperan efektif dan terapeutik, ia harus
menganalisa dirinya dari kesadaran diri, klarifikasi nilai, perasaan dan mampu menjadi
model yang bertanggungjawab. Seluruh perilaku dan pesan yang disampaikan perawat
(verbal atau non verbal) hendaknya bertujuan terapeutik untuk klien.Analisa hubungan intim
yang terapeutik perlu dilakukan untuk evaluasi perkembangan hubungan dan menentukan
teknik dan keterampilan yang tepat dalam setiap tahap untuk mengatasi masalah klien dengan
prinsip di sini dan saat ini (here and now).Rasa aman merupakan hal utama yang harus
diberikan pada anak agar anak bebas mengemukakan perasaannya tanpa kritik dan hukuman.
B. Saran
spontan. Di samping itu perawat juga harus mampu menghargai klien dengan menerima klien
apa adanya. Menghargai dapat dikomunikasikan melalui duduk bersama klien yang
menangis,minta maaf atas hal yang tidak disukai klien,dan menerima permintaan klien untuk
tidak menanyakan pengalaman tertentu . Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah.
1
Tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan dengan klien,terutama
pada pasien kronis yang klien itu sendiri sudah tidak merasa hidupnya berguna lagi.
dengan klien. Melalui komunikasi verbal dapat diungkapkan informasi yang akurat tetapi
aspek emosi dan perasaan tidak dapat diungkapkan seluruhnya secara verbal. Dengan
diharapkan perawat dapat memakai dirinya secara utuh (verbal dan non verbal) untuk
1
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/4116456/berkomonikasi_dengan_pasien_kronis
https://www.scribd.com/doc/297592546/Komunikasi-Pada-Pasien-Penyakit-Kronis