Anda di halaman 1dari 3

Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di

tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran.
Tarian merupakan perpaduan dari beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa.

Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari
ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis. Menurut Corrie Hartong, ahli tari dari
Belanda, mengajukan batasan tari yang berbunyi tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk
dan ritmis dari badan didalam ruang.
Menurut Dr Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang
indah.

Aristoteles (384-322 SM)


Filsuf Yunani bernama Aristoteles tidak hanya memiliki ketertarikan pada ilmu fisika,
biologi, dan politik. Filsuf terkenal ini juga tertarik pada bidang seni, seperti puisi, teater,
dan musik. Aristoteles mengartikan seni tari sebagai suatu gerak ritmis yang dapat
menghadirkan karakter manusia saat mereka bertindak.

John Weaver (1673-1760)


Weaver merupakan seorang berkebangsaan Inggris dan dikenal sebagai master dalam
tari balet, koreografer, dan bapak pantomim dalam sejarah Inggris. Menurut beliau, seni
tari adalah gerak-gerak teratur yang elegan, dibentuk secara harmonis dari sikap yang
elok, dan melawan postur tubuh yang anggun.

John Martin (1893-1985)


Martin merupakan seorang kritikus tari yang memulai karirnya di tahun 1927. Seni tari
menurut beliau adalah gerak sebagai pengalaman yang paling awal dari kehidupan
manusia.

Unsur utama dalam seni tari


Suatu gerakan tidak bisa dikatakan sebagai tarian bila tidak memenuhi tiga
unsur. Jika salah satu saja dari unsur tersebut tidak ada, maka gerakan
tersebut tidak bisa dikatakan sebuah tari. Apa sajakah unsur tersebut?

 Wiraga (Raga) : Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan,


baik dengan posisi duduk ataupun berdiri.
 Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang
menyatukan gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi
tempo maupun iramanya.
 Wirasa (rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan
sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan
gerakan juga ekspresi penarinya.

Unsur pendukung seni tari


Unsur pendukung hanyalah sebuah ajang untuk memikat orang yang melihat
agar sebuah tarian lebih menarik. Sebetulnya jika unsur ini tidak dipenuhi
maka suatuk gerakan yang ritmis sudah dikatakan gerakan seni tari. Tapi ada
baiknya jika unsur pendukung seni tari juga dipenuhi, supaya lebih memiliki
daya pesona jika digunakan pada sebuah pementasan atau pertunjukan.
Unsur tersebut adalah.

 Ragam gerak
Sebuah tari akan terlihat indah bila seluruh anggota badan berkaloborasi.
Bukan hanya kaki dan tangan, kombinasi dari raut muka dan lirikan mata juga
ekspresi wajah akan menambah daya tarik tersendiri. Sehingga tarian
tersebut akan terlihat lebih estetis.

 Ragam iringan
Suatu tari bisa dinikmati jika diiringi dengan musik yang ritmis dan cocok
dengan gerak suatu tarian. Sehingga menampilkan paduan yang indah antar
gerakan dan musik. Namun, tari akan jauh lebih indah dan dapat dinikmati jika
diiringi dengan keluarnya suara dari tubuh penarinya. Baik berupa tepukan,
hentakan, maupun terikan.

 Rias dan kostum


Sebuah tarian tidak akan lengkap jika tidak memenuhi semua unsur. Begitu
juga dengan unsur rias dan kostum. Tanpa rias wajah dan kostum, sebuah
tarian akan terasa hambar. Tidak bermakna, juga tidak menarik ditonton.

Bayangkan saja jika penari bali pake daster dan tanpa make up lalu menari di
atas panggung.

Gimana?

Pastinya akan sangat tidak menarik penonton untuk melihatnya.

Gunanya juga adalah agar nemambah pesona dan daya tarik lalu dapat lebih
mendalami sebuah tarian itu sendiri.

 Pola lantai/bloking
Tarian juga akan terlihat lebih berseni jika pola lantainya terlihat indah. Penari
tidak hanya berdiri pada satu titik saja. Penari harus menyesuaikan dengan
tempat dan penontonya.

Istilah lainya adalah penguasaan panggung.

genre/aliranya.
jogjatrip

Contoh : Tari Saman

Anda mungkin juga menyukai