Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.


Menurut Sugiyono (2016) metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan
untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci.
Menurut Nazir (2014) penelitian deskriptif meneliti status kelompok manusia, objek,
kondisi, sistem pemikiran ataupun peristiwa masa sekarang dengan tujuan untuk
membuat deskriptif secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta yang diteliti.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73), penelitian deskriptif kualitatif
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,
baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai
karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
mencari informasi-informasi yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas melalui
pengamatan terhadap lingkungan sekitar peneliti serta media sosial. Selain itu juga
dilakukan uji analisis data yang diperlukan serta kuesioner melalui media google form
untuk mencari informasi yang berupa saran dan penilaian tentang permasalahan yang
ada dan telah dipublikasikan ke populasi, khususnya sampel yang telah ditentukan.
Melalui uji analisis data dan kuesioner ini peneliti akan mengetahui lebih dalam
mengenai penilaian subjek terhadap objek permasalahan yang dibahas.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang berperan dalam
penelitian ini yaitu kelompok yang lebih luas (murid SMASA).

Sementara itu, sampel merupakan bagian dari populasi yang telah ditentukan
oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini yaitu 38 murid SMASA.

C. Teknik Analisis Data


BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Kepuasan adalah respon akan terpenuhinya ekspektasi konsumen. Itu adalah


sebuah pertimbangan bahwa fitur dari sebuah produk atau jasa memberikan sebuah
tingkat kenikmatan terpenuhinya ekspektasi konsumen. Konsumen dalam
permasalahan ini adalah tingkat kepuasan serta kenyamanan siswa SMAN 1 Pasuruan
terhadap fasilitas sekolah yang bertujuan membantu lancarnya proses belajar
mengajar yang dapat dianggap sukses. Analisis ini merupakan wujud usaha yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa puas dan penting nya tingkat kenyamanan
siswa terhadap kualitas fasilitas sekolah di SMAN 1 Pasuruan.

Analisis ini diharapkan dapat menjadi perantara penilaian siswa terhadap


fasilitas sekolah yang ada. Tidak hanya itu melalui analisis ini, siswa juga dapat
memberikan saran serta solusi yang sekiranya dapat memecahkan masalah mengenai
ketidaknyamanan mereka terhadap sarana dan prasarana sekolah.

Dalam analisis ini kita menggunakan dua tahap pengumpulan data, yaitu
kuesioner serta uji analisis data fasilitas sekolah. Pada tahap uji analisis data kita
meneliti langsung beberapa barang yang dianggap sebagai fasilitas serta sarana dan
prasarana sekolah. Mulai dari barang yang berada di luar ruangan, di dalam ruangan,
atau pun bangunan yang ada.

B. Saran

Harapan penulis terhadap analisis ini nantinya dapat dijadikan pertimbangan


pihak sekolah mengenai pengembangan fasilitas sekolah yang dirasa dapat semakin
mendukung proses pembelajaran yang semakin sukses. Selain itu, analisis ini juga
diharapkan dapat menjadi penyokong semakin diperbaiki nya sarana dan prasarana
sekolah serta tak lupa poin kepuasan siswa mengenai permasalahan fasilitas sekolah
yang terpenuhi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepuasan siswa berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas dari fasilitas
sekolah. Siswa tentu mengharapkan tersedianya fasilitas yang memudahkan mereka
dalam menempuh pendidikan, baik itu fasilitas berupa perpustakaan, laboratorium,
musholla, dan sebagainya. Namun, fasilitas tersebut tidak hanya tersedia saja, tetapi
keadaan dan nilai fungsi dari fasilitas tersebut harus mampu mencapai indeks
kepuasan peserta didik.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, fasilitas di SMAN 1 Pasuruan
berada pada kategori cukup baik. Hanya saja indikator paling rendah yang kurang
mencapai indeks kepuasan terletak pada fasilitas kamar mandi. Sebab, 9 dari 38
(23,7%) sampel menjawab “Tidak memuaskan”, 14 dari 38 (36,8%) sampel
menjawab “Kurang memuaskan”, kemudian 9 dari 38 sampel menjawab menjawab
“Cukup memuaskan”. Hanya 4 dari 38 sampel (10,5%) menjawab “Memuaskan” dan
2 dari 18 sampel (5,3%) menjawab “Sangat memuaskan”. Hal ini tentunya menjadi
evaluasi bagi pihak sekolah agar lebih memperhatikan dan terus berupaya melakukan
perbaikan guna mencapai tingkat kepuasan siswa. Dalam hal ini, temuan analisis yang
diperoleh bertujuan memberikan gambaran kepada pihak sekolah untuk melengkapi
kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini khususnya indikator-
indikator yang telah disebutkan pada bab sebelumnya.
Penelitian berupa analisis kepuasan siswa ini diharapkan dapat menjadi
perantara penilaian siswa terhadap fasilitas sekolah yang ada. Tidak hanya itu, melalui
penelitian siswa juga dapat memberikan saran serta solusi yang sekiranya dapat
memecahkan masalah mengenai ketidaknyamanan mereka terhadap fasilitas di
SMAN 1 Pasuruan.

B. Saran
1. Bagi pihak sekolah

2. Bagi siswa

3. Bagi pemerintah

Anda mungkin juga menyukai