Makalah Bank Syariah
Makalah Bank Syariah
BANK SYARIAH
Di susun oleh:
Dosen Pengampu:
Alfian, M.E.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “bank syariah” ini tepat
pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapk Alfian. M.E. pada mata kuliah lembaga keuangan bank&non bank syariahSelain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bank syariah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Alfian. M.E. selaku dosenyang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................4
A. LatarBelakang.................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................6
A. Pengertian Bank Syariah..................................................................6
B. Sejarah Perkembangan Bank Syariah...............................................12
C. Kelembagaan Dan Kegiatan Usaha Bank Syariah............................15
D. Prinsip Dasar Bank Syariah..............................................................16
E. Kebijakan Dan Pengembangan Perbankan Syariah Di Indonesia.....17
BAB III : PENUTUP...........................................................................20
A. Kesimpulan......................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lain sebagai salah satu instrumen
penting dalam sistem ekonomi telah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir ini,
terutama di Asia Tenggara. Namun dalam praktiknya, sistem perbankan yang dianut
berbeda. Pakistan dan Iran, misalnya, menggunakan Sistem Perbankan Islam. Di bawah
sistem ini, semua bank yang ada beroperasi secara syariah. Malaysia dan Indonesia
menganut berbeda.di dua negara serumpun ini, praktik perbankan menganut dual banking
system. Artinya, bank- bank syariah didirikan dan beroperasi berdampingan dengan
perbankan konvensional.1
Kehadiran perbankan syariah di Indonesia pada tahun 1990-an merupakan langkah
awal perkembangan perbankan syariah. Diawali dari pertemuan- pertemuan intensif antara
alim ulama dan cendekiawan Muslim yang membahas kedudukan bunga bank ditinjau dari
ajaran Islam. Terdapat banyak faktor yang berkontribusi mendorong bertumbuhnya
perbankan syariah nasional dalam tahun- tahun mendatang. Faktor pendorong terpenting
antara lain adalah kejelasan visi, misi, dan sasaran pengembangan yang diwujudkan dalam
cetak biru pengembangan perbankan syariah nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Soemitra. 2009. Bank dan lembaga keuangan syariah. Jakarta : Kencana
Lembaga keuangan Syariah pada operasionalnya memiliki prinsip-prinsip yaitu:
1. Prinsip keadilan yaitu prinsip berbagi untung atas penjualan riil yang tentunya
disesuaikan dengan kontribusi dan risiko masing-masing pihak.
2. Prinsip kemitraan yaitu posisi nasabah penyimpan dana, pengguna dana, dan
lembaga keuangan sejajar dengan mitra usaha yang saling sinergi dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan.
3. Prinsip transparansi yaitu prinsip yang menekankan bahwa lembaga keuangan
Syariah selalu memberikan pelaporan keuangan terbuka dan secara
berkesinambungan tentunya agar nasabah penyimpan dana (investor) dapat
memantau dan mengetahui kondisi dananya.
4. Prinsip universal yaitu prinsip yang tidak membeda antara agama, ras, suku dan
golongan dalam masyarakat. Hal ini tentunya sesuai dengan prinsip dalam agama
Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.
2
Salman. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah. Jakarta : Indeks
4. Prinsip Qardh
Qardh merupakan perjanjian pinjam-meminjam harta kepada nasabah yang dapat
ditagih atau diminta kembali berdasarkan kesepakatan bersama.
5. Prinsip Istishna
Istishna bisa diartikan sebagai transaksi jual beli yang mana pembayarannya dapat
dilakukan dengan cara mencicil dalam beberapa kali (termin) pembayaran.
Dalam pelaksanaannya di bank syariah, Istishna diaplikasikan untuk berbagai
bentuk pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
6. Prinsip Salam
Hampir serupa dengan Istishna, Salam adalah transaksi jual beli suatu barang
dengan harga pokok ditambah keuntungan yang telah disepakati.
Dalam praktik perbankan, transaksi jual beli barang dengan prinsip Salam
dilakukan dengan cara pihak bank bertindak sebagai pembeli sementara nasabah
sebagai penjual.
7. Prinsip Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli yang melibatkan dua belah pihak yakni bank dan
nasabah. Disini pihak bank bertindak sebagai penjual barang yang diminta oleh
nasabah.
8. Prinsip Ijarah
Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna suatu barang tertentu dengan
pembayaran upah sewa yang telah disepakati dua belah pihak tanpa diikuti
pemindahan kepemilikan barang yang disewakan
9. Prinsip Wakalah
Wakalah merupakan akad pemberi kuasa dari pihak lain berupa jasa untuk
mewakili dirinya melaksanakan segala urusan yang diminta oleh pihak terkait
dengan batasan kewenangan dan waktu tertentu.
10. Prinsip Hiwalah
Dalam praktik perbankan syariah, Hiwalah bisa diartikian sebagai transaksi
mengalihkan utang piutang guna membantu supplier untuk mendapatkan modal
tunai.
E. Kebijakan Dan Pengembangan Perbankan Syariah Di Indonesia
Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka
dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan
Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap
kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan
perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara
lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian
nasional.
Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kemaslahatan
terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional.
Oleh karena itu, maka arah pengembangan perbankan syariah nasional selalu mengacu
kepada rencana-rencana strategis lainnya, seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API),
Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI), serta Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN). Dengan demikian upaya pembangunan perbankan syariah merupakan bagian
dan kegiatan yang mendukung pencapaian rencana strategis dalam skala yang lebih besar
pada tingkat nasional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian kita sepakati bersama bahwa perbankan islam adalah lembaga keuangan
yang menjalankan aktivitas perbankan konvensional murni yang tidak sama sekali ada
kaitannya dengan kegiatan keagamaan yang akan menimbulkan kontradiksi apabila terjadi
sebuah kesalahan, maka agama islam termasuk di dalamnya umat islam itu akan
tersalahkan.
Namun dalam kegiatannnya perbankan islam tidak boleh menyimpang dari
landasan dan prinsip-prinsip islam itu sendiri, karena timbulnya perbankan islam adalah
untuk menyempurnakan dari sistem sosialis dan konvensional. Yang bukan saja
berorientasi pada profitabilitas tapi juga bagaimana perbankan islam itu sendiri
mengedepankan etika dan moral dalam berbisnis di dunia perbankan yang dapat
menciptakan sebuah kegiatan perbankan yang efisien dan efektip (bebas dari Riba, Gharar,
Maysir, dll) sehingga dapat berimplikasi pada pembangunan ekonomi, kesejahteraan
rakyat, menciptakan pasar ekonomi yang sehat dan menghilangkan paradigma dzalim.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Soemitra. 2009. Bank dan lembaga keuangan syariah. Jakarta : Kencana. Kautsar Riza
Salman. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah. Jakarta : Indeks.
http://www. Makalahegi.blogspot.com Diakses pada tanggal 01 Mei 2014
http://www. Eramoeslem.com”ekonomi syariah