Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKLAH

REKSADANA SYARIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah “LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANK”

DOSEN PEMBIMBING
ALFIAN, M.E

DISUSUN OLEH :
Dinda Yolanda (4012020046)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS & ISLAM


PRODI PERBANKAN SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ZAWIYAH COT KALA
LANGSA
TAHUN PELAJARAN 2021

i
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepaada Allah SWT, karena atas
karunia-Nya penulis bisa menyusun sebuah karya ilmiah yang berjudul
“Reksadana Syariah” serta sholawat bermahkotakan salam tak lupa pula kita
sanjung sajikan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zaman jahiliyah sampai kepada zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Tujuan penulis ini adalah untuk melengkapi mata kuliah “Lembaga
Keuangan Bank dan Non Bank”. Penulis sangat berterima kasih kepada Bapak
selaku pembimbing Mata Kuliah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis berharap pembaca dapat memahami Mata Kuliah ini serta dapat
menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca, dan menambah wawasan
bagi pembaca.

Langsa, April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Reksadana Syariah .................................................2
B. Fungsi Reksadana Syariah .................................................2
C. Resiko Reksadana Syariah .................................................3
D. Karakteristik, Sifat, Jenis, Bentuk Hukum Reksadana Syariah.....5
E. Lembaga Fasilitator Reksadana Syariah ...................................5
F. Mekanisme Pengelolaan Reksadana Syariah
dan Nilai Aktiva Bersih .................................................6

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.


Investasi merupakan solusi bagi pemilik modal dalam mengembangkan
hartanya. Dalam berinvestasi ini banyak jalan yang bisa dilalui, baik dilakukan
oleh pemilik modal sendiri maupun diserahkan kepada pihak lain untuk
diinvestasikan. Pada saat pemilik modal tidak bisa menjalankan usahanya sendiri,
maka usaha dilakukan oleh pihak lain.
Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang
perorang yang bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau badan
usaha. Badan usaha yang dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga
ekonomi maupun keuangan. Lembaga keuangan itu sendiri bisa berupa lembaga
keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan atau kegiatan non
perbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga keuangn
non perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi para pemilik
modal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian reksadana syariah ?
2. Apa saja manfaat reksadana syariah ?
3. Apa saja resiko dari reksadana syariah?
4. Karakteristik,sifat,jenis,dan bentuk hukum dari reksadana syariah ?
5. lembaga fasilitator reksadana syariah ?
6. Bagaimana mekanisme pengelolaan reksadana syariah dan niai aktiva
bersih?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reksadana Syariah.


Secara Harfiah reksadana terdiri dari 2 konsep, yakni konsep ‘reksa’ yang
memiliki arti jaga atau pelihara dan konsep ‘dana’ yang berarti (himpunan) uang.
Oleh Karena itu, secara harfiah reksadana berarti kumpulan uang yang dipelihara.
Sedangkan secara istilah reksadana adalah sebuah tempat dimana
masyarakat dapat menginventasikan atau menanamkan dananya dan selanjutnya
pengurus (manajer investasi) dana itu diinvestaikan ke kepentingan
lain. Reksadana merupakan salah satu jalan keluar bagi para pengusaha yang
memiliki modal kecil yang ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal
minimal yang relative kecil dan kemampuan dalam menanggung risiko yang
sedikit.1

B. Fungsi dan Manfaat Reksadana Syariah.


1. Investor meskipun tidak mempunyai dana yang cukup besar dapat
melakukan divertifikasi investasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil
resiko.
2. Reksadana syariah mempermudah pemodal atau investor untuk berinvestasi
di pasar modal. Karena dalam menentukan pilihannya terhadap saham yang
ingiin di beli bukan suatu masalah yang mudah dan semua orang dapat
melakukannya, akan tetapi dibutuhkan suatu pengetahuan dan keahlian
khusus dalam hal tersebut.
3. Efisiensi waktu, dengan menaruh dana kita pada reksadana syariah, maka
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional yang kompeten
dibidangnya. Maka pemodal atau investor tidak perlu meninjau dan
memantau kinerja investasi tersebut setiap saat karena sudah dilakukan
oleh manajer investasi yang profesional.2

11 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. (Yogyakarta: Ekonosia, 2007).
2 Dja’akum, Cita Sary. "Reksa Dana Syariah." Az Zarqa': Jurnal Hukum Bisnis Islam 6.1 (2014)

2
C. Resiko Reksadana Syariah.
1. Resiko berkurangnya nilai unit penyerta (NUP), yang dipengaruhi oleh
turunnya harga dari efek saham dan surat berharga lainnya yang masuk
dalam portofolio reksadana.
2. Resiko likuiditas, resiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh
manajer investasi apabila pemegang unit melakukan penjualan kembali atas
unit-unit yang dipegangnya. Manajer investasi kesulitan dalam
menyediakan uang tunai dalam penjualan kembali atas unit tersebut.
3. Resiko wanprestasi, dimana resiko tersebut timbul ketika perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera membayar
ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan ketika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

D. Karakteristik, Sifat, Jenis, Bentuk Hukum Reksadana Syariah.


Karakteristik Reksadana Syariah
1. Terjangkau: dapat dilakukan penyertaan reksa dana syariah dapat dibeli
paling minimal Rp100.000,-.
2. Diversifikasi Investasi: Reksa dana syariah merupakan kumpulan
berbagai efek, sehingga memperkecil risiko investasi jika kinerja salah
satu efek mengalami penurunan. 3. Kemudahan Berinvestasi: Investor
tidak perlu melakukan analisis yang mendalam karena dikelola oleh MI.
3. Efisiensi Biaya dan Waktu: Biaya investasi di reksa dana syariah relatif
rendah dan investor tidak perlu memantau karena sudah dilakukan oleh
MI.
4. Transparansi: Investor menerima laporan kinerja reksa dana syariah
secara berkala dan dapat mengetahui hasil investasinya setiap saat.
5. Legalitas Terjamin: Produk reksa dana syariah diawasi oleh OJK dan
dikelola oleh MI yang memperoleh izin dari OJK.
6. Sesuai dengan Prinsip Syariah : Investasi reksa dana syariah telah
mendapat fatwa dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia
Sifat Reksadana Syariah.
Bentuk hukum reksa dana sangat menentukan sifat suatu reksa dana yang
dilakukan Berdasarkan sifat operasionalnya, reksa dana dapat dibedakan
dalam 2 jenis yaitu :

3
1. Reksadana tertutup
Karakteristik reksa dana tertutup ini ialah menjual saham reksa dana kepada
investor sampai batas jumlah modal dasar yang telah ditetapkan dalam anggaran
dasar perseroan, dan apabila akan menjual saham melebihi modal dasar maka
harus terlebih dahulu mengubah atau menambah jumlah modal dasar yang
ditetapkan dalam anggran dasarnya. Disebut reksa dana tertutup karena reksa dana
ini dalam hal jumlah saham yang dapat diterbitkan atau dalam hal menerima
masuknya pemodal baru Atatu dengan kata lain karena pemodal tidak dapat
menjual kembali saham-saham yang telah dibeli kepada reksa dana yang
bersangkutan tetapi melalui bursa efek dengan harga berdasrakan mekanisme
pasar.
2. Reksadana terbuka
Reksadana ini dapat menjual unit penyertaan secara terus menerus
sepanjang ada investor yang berminat membeli. Sebaliknya investor dapat
menjual kembali unit penyertaannya kepada manajer investasi. Reksa
danaterbuka ini bersedia membeli kembali unit penyertaan bila ada investor yang
menjual unit penyertaannya sesuai dengan nilai aktiva bersih (NAB) pada
saat itu. Oleh karena itu, disebut terbuka karena reksa dana ini memungkinkan
dan membuka kesempatan bagi investor baru yang akan melakukan investasi
setiap saat dengan membeli unit-unit penyertaan reksa dana. Demikian pula
dalam hal investor yang ingin menarik kembali invetasinya, manajer
investasi bersedia.

Jenis Reksadana Syariah.


Jenis-jenis reksa dana sendiri dapat dibendakan berdasarkan potofolio yakni
sebagai beirkut:
a. Reksadana Pendapatan Tetap. (Fixed Income Fund)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana
yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang. Umumnya
memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, obligasi
syariah, swbi, dan instrument lain. RDPT merupakan salah satu upaya
melakukan investasi yang paling baik dalam jangka waktu menengah atau
jangka panjang (>3 tahun) dengan resiko menengah

4
b. Reksadana Saham. (Equity Fund).
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana
yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Pada umumnya efek saham
memberikan kontribusi dengan memberikan hasil yang menarik, dalam
bentuk caoutak gain dengan pertumbuhan harga-harga saham dan dividen.
c. Reksadana Campuran. (Siscretionary Fund)
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek
saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga
reksadana lainnya. Reksa dana campuran dalam orientasinya lebih fleksibel
dalam menjalankan investasi. Fleksibel berartikan, pengelolaan investasi
dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi, maupun
ke deposit. Atau tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas
trading,

Hukum Reksadana Syariah.


Reksadana syariah didirikan dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK),
berdasarkan UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Bapepam
mengesahkan keberadaan reksadana syariah pada tanggal 12 Juni tahun 1997
yang dibuat dihadapan Notaris Djedjem Wijaya, SH di Jakarta antara PT
Danareksa Fund Management sebagai Manajer Investasi dengan Citibank
N.A. Jakarta sebagai Bank Kustodian. PT Danareksa Fund Management
sendiri, sebarai manajer investasi, didirikan pada tanggal 1 Juli 1992, yang
kemudian dilegitimasi oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia dengan
surat keputusan nomor C2/7283.HT.01.TH.92 tanggal 3 September 1992. 3

E. Lembaga Fasilitator Reksadana Syariah.


1. Bapepam-LK, bertugas untuk membina, mengatur, dan mengawasi
kegiatan sehari-hari pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan
kebijakan dan standarisasi teknis dibidang lembaga keuangan.
2. Pengelola Investasi (Manajer Investasi), perusahaan ini haruslah mendapat
izin dari Bapepam-LK.

3 Arifin Zainul. 1999. Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Praktek. Alvabet. Jakarta.

5
3. Bank Kustodian, berwenang dan bertanggungjawab dalam menyimpan,
menjaga dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta
pembayaran/penjualan kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak yang
telah dibuat dengan manajer investasi.
4. Notaris, berwenang mengeluarkan akta badan hukum pengelola investasi
baik pendirian maupun pembubaran, menyaksikan pengesahan dokumen
kontrak investasi pada tahap persiapan dan perikatan lainnya.

F. Mekanisme Pengelolaan Reksadana Syariah dan Nilai Aktifa Bersih.


Mekanisme Pengelolaan.
1. Mekanisme operasional dalam Reksa Dana Syari'ah terdiri atas:
a. antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan dengan
sistem wakalah, dan
b. antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan
sistemmudharabah.
2. Karakteristik sistem mudarabah adalah:
a. Pembagian keuntungan antara pemodal (sahib al-mal) yang diwakili
oleh Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada
proporsi yang telah disepakati keduabelah pihak melalui Manajer
Investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasilinvestasi
tertentu kepada pemodal.
b. Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah
diberikan.c.Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung
resiko kerugian atas investasi yangdilakukannya sepanjang bukan
karena kelalaiannya (gross negligence/tafrith).
Nilai Aktiva Bersih ( NAB ).
Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai yang menggambarkan
kekayaan bersih reksa dana syariah masing-masing Investor setiap harinya.
NAB sejalan dengan pergerakan nilai efek yang masuk dalam kumpulan
portofolio reksa dana syariah.
NAB adalah harga pasar saham pada skema reksa dana dikurangi
biaya administrasi (rasio pengeluaran). Karena harga saham mengalami
perubahan setiap saat, NAB reksa juga ikut berubah. Kemudian, investor

6
dapat mengukur keuntungan atau kerugian investasi dengan membandingkan
NAB reksa dana saat ini dengan NAB awal ketika membeli unit reksa dana.
Sebagai contoh, katakanlah Anda berinvestasi pada sebuah unit reksa
dana sebesar Rp.100.000,00 (NAB). Kemudian dalam jangka waktu enam
bulan, unit reksa dana Anda meningkat ke angka Rp. 120.000,00. Ini berarti,
reksa dana Anda mengalami peningkatan sebanyak 20 persen pada periode
tersebut.
NAB dapat digunakan sebagai tolak ukur pendapatan investasi.
Dengan menggunakan NAB, Anda dapat melacak pendapatan setiap hari,
bulanan atau setiap tiga bulan. Para pakar investasi merekomendasikan
agar investor memeriksa NAB di setiap triwulan untuk benar-benar
mengetahui kinerja reksa dana. Waktu lain yang tepat untuk memeriksa
NAB adalah ketika ada peristiwa besar, seperti kenaikan di pasar
saham, market crash, atau perubahan suku bunga. 4

4 Pramono, Eko Priyo. 2002. Reksa Dana. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reksadana merupakan jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin
ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relatif kecil dan
kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Reksa dana memiliki andil yang
amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat memobilisasi dana
untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik
BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksa dana memberikan keuntungan
kepada masyarakat berupa keamanan dan keuntungan materi yang
meningkatkan kesejahteraan material.
Dari pembahasan diatas yang penulis uraikan sedikit tentang reksa dana
terdapat beberapa kesimpulan dalam menjawab rumusan masalah diatas.
Sehingga tujuan dari penulisan makalah dapat benar-benar dimengerti
pembaca, antara lain yaitu:
1. Reksa Dana sebagai alternatif investasi adalah upaya lembaga keuangan non
perbankan yang bertujuan membantu masyarakat untuk melakukan
penjagaan atau perencanaan investasi keuangan untuk jangka waktu
kedepan sebagai bentuk alfernatif berinvestasi.
2. Landasan hokum investasi reksa dana adalah Undang-undang Pasar Modal
Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di
Indonesia dan Fatwa dewan syariah mandiri Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001
yang merupakan pedoman pelaksanaan investasi reksa dana syariah.
3. Pengelolaan dan sifat reksa dana yaitu pengelolaan atau mekanisme
operasional reksa dana hanya dapat dilakukan oleh perusahan yang telah
terdaftar atau mendapatkan izin dari Bapepam. Sifat dari pada reksa dana
ada dua yaitu reksa dana terbuka (open end foud) serta reksa dana tertutup
(close end foud).

8
DAFTAR PUSTAKA

1 Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. (Yogyakarta:


Ekonosia, 2007).

2 Dja’akum, Cita Sary. "Reksa Dana Syariah." Az Zarqa': Jurnal Hukum Bisnis
Islam 6.1 (2014)

3 Arifin Zainul. 1999. Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan


dan Praktek. Alvabet. Jakarta

4 Pramono, Eko Priyo. 2002. Reksa Dana. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

9
10

Anda mungkin juga menyukai