Direktorat Produksi Dan Distribusi Kefarmasian
Direktorat Produksi Dan Distribusi Kefarmasian
4 APRIL 2023
4/3/2023 3
TIM KERJA DI DIT. PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
DIREKTORAT PRODUKSI DAN DISTRIBUSI Tim Kerja Narkotika, Psikotropika, Prekursor Farmasi
KEFARMASIAN dan Special Access Scheme Liza Fitrisiani, S.Si,Apt, M.K.M.
4/3/2023 4
TUPOKSI TIM KERJA SERTIFIKASI DAN PEMBINAAN SARANA
PRODUKSI DAN DISTRIBUSI FARMASI
1. fasilitasi sertifikasi perizinan dan pengawasan penilaian kesesuaian kegiatan berusaha;
2. Meningkatkan kepatuhan dan optimalisasi sarana produksi kefarmasian dalam memproduksi
obat JKN sesuai RKO;
3. peningkatan kapasitas dan pembinaan industri farmasi dan PBF;
4. fasilitasi peningkatan penggunaan bahan baku obat produksi dalam negeri;
5. Meningkatkan jumlah vaksin program yang mendapat PQ WHO;
4/3/2023 5
TUPOKSI TIM KERJA PENILAIAN FARMAKOEKONOMI
1. penilaian farmakoekonomi terhadap usulan obat yang masuk ke dalam Formularium
(Fornas/Fitofarmaka dll);
2. meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang menggunakan obat dengan
TKDN di atas 50%;
3. evaluasi cost effectiveness obat JKN;
4/3/2023 6
TUPOKSI TIM KERJA SELEKSI FITOFARMAKA & PEMBINAAN INDUSTRI DAN USAHA OBAT
TRADISIONAL
1. perumusan kebijakan dibidang obat tradisional, kosmetika dan pangan;
2. seleksi fitofarmaka ke dalam formularium fitofarmaka;
3. fasilitasi peningkatan jumlah fitofarmaka terbesar di formularium dengan TKDN diatas
50% dan penggunaannya;
4. penyusunan dan optimalisasi penerapan Farmakope Herbal Indonesia dan suplemennya,
Kodeks Makanan Indonesia, Kodeks Kosmetika Indonesia, Materia Kosmetika Bahan Alam
Indonesia;
TUPOKSI TIM KERJA PENINGKATAN PRODUKSI PRODUK BIOLOGI DALAM NEGERI DAN HALAL
1. pengawalan Peta Jalan Pengembangan Vaksin Halal;
2. fasilitasi penerapan kebijakan sertifikasi halal obat dan produk biologi (Perpres);
3. fasilitasi peningkatan produksi produk biolologi dalam negeri;
4. koordinasi ABGC dalam peningkatan produksi produk biologi dalam negeri yang halal;
5. meningkatkan jumlah vaksin program dengan TKDN diatas 70%;
4/3/2023 7
RENCANA PEMENUHAN PRODUKSI OBAT DALAM NEGERI
UNTUK PASIEN JKN OLEH INDUSTRI FARMASI
Rencana Pemenuhan Produksi Obat Dalam Negeri untuk JKN
Tahun 2023
Pemenuhan obat
dibawah 50% RKO per
item obat = 201 item
obat.
Diantara 201 itu terdapat
pemenuhan obatnya
dibawah 20% RKO yaitu
147 item
9
Upaya Percepatan dalam Pesanan Obat secara e-Purchasing
TERDAPAT PERBEDAAN PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP) PADA TAHUN
2018 DAN 2022 SEBAGAI BERIKUT:
Peraturan LKPP Nomor 11 Tahun 2018 tentang Katalog Keputusan Kepala LKPP Nomor 122 Tahun 2022 tentang Tata Cara
Elektronik Penyelenggaraan Katalog Elektronik
a. Usulan dari Sekretaris Jenderal ditujukan ditujukan kepada LKPP a. Pelaku usaha yang berminat dan memiliki kriteria kualifikasi yang sesuai dengan
cq. Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan dokumen Pengumuman Pendaftaran dapat mendaftar sebaga Peserta
Sistem Informasi dengan dilengkapi: Pendaftaran Penyedia Katalog Elektronik, dengan tahapan antara lain pembuatan
1) jenis; Akun Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), pengisian Isian Kualifikasi Pelaku
2) perkiraan waktu penggunaan; Usaha pada aplikasi Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKAP) dan pendaftaran
3) referensi harga atau HPS; pada aplikasi katalog obat.
4) informasi produksi (dalam negeri dan/atau luar negeri); dan b. Pelaku usaha yang memenuhi kriteria kualifikasi akan diberikan akses secara
5) persyaratan Penyedia. otomatis oleh Aplikasi Katalog Elektronik untuk melakukan Pengisian Data Produk
dalam rangka mencantumkan produknya pada Aplikasi Katalog Elektronik.
b. Pemilihan Penyedia dilakukan oleh Kelompok Kerja Pemilihan c. Harga satuan yang ditayangkan pada Katalog Elektronik merupakan harga satuan
dengan metode: tertinggi yang dapat dilakukan pembelian melalui e-Purchasing.
1) Tender; atau d. E-Purchasing Katalog dapat dilaksanakan dengan metode negosiasi harga dan
2) Negosiasi
mini kompetisi
DAMPAK PERUBAHAN REGULASI PENCANTUMAN OBAT PADA KATALOG ELEKTRONIK
SUMBER DATA YANG 5. Harga pada Berita Acara (BA) pembahasan Fornas.
DALAM PENENTUAN 7. Data perolehan rumah sakit tahun 2022 dari Direktorat Tata
Kelola Pelayanan Kesehatan dan dari rumah sakit.
NILAI KLAIM 8. Harga penjualan Bahan Baku Obat oleh PBF tahun 2020-2023.
9. Harga impor Bahan Baku Obat dari Bea Cukai tahun 2020-
2022.
10. Informasi e-Purchasing rumah sakit tahun 2023 (data LKPP).
11. Informasi harga SAS dari Dit. Prodisfar dan rumah sakit.
PENETAPAN NILAI KLAIM HARGA OBAT
Setelah dilakukan perhitungan harga mempertimbangkan survey harga dan struktur harga, terdapat 89 item obat dari 481
item obat klaim yang belum dapat ditentukan nilai klaim-nya sehingga obat tersebut diusulkan kepada Biro Pengadaan
Barang dan Jasa untuk dilakukan konsolidasi melaui negosiasi atau mini kompetisi
19
Produk Obat Derivat Plasma merupakan salah satu target kemandirian
farmasi dan Alkes
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles 3. Hep B
2. Rubella 4. Rotavirus
5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TB 4. TBC
Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Bisoprolol 5. Cefixime
2. Amlodipine 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
EPO, Insulin glargine, Derivat Plasma
Trastuzumab, HyFC-
Produksi produk biologi dan derivat plasma Enoxaparin,
EPO
(Albumin, IVIg, F- Adalimumab
Rituximab VIII),
20
Penahapan dalam rangka meningkatkan pasokan
Produk Obat Derivat Plasma (PODP)
Phasing Description Action
WHO telah menerbitkan
Phase 1 There is insufficient quality and • Estimate need for Plasma-Derived
volume of recovered plasma for Medicinal Products (PDMPs) guideline untuk produksi lokal
fractionation available at national • Import of PDMPs PODP. Indonesia saat ini
level • Prepare pathogen-reduced plasma protein
fractions using validated technologies tengah berupaya untuk
preserving product efficacy
memproduksi lokal PODP
Phase 2 • Recovered plasma meeting • Initiate a programme for fractionation of
quality and quantity recovered plasma (e.g. contract dengan tahapan contract
requirements for fractionation is fractionation) fractionation yang didukung
available • Produce more plasma for fractionation
• Establishment has an auditable by apheresis, including concurrent dengan pemenuhan bahan
quality system based on plasma and source plasma to meet baku plasma yang memenuhi
current GMP stepwise clinical demand for PDMPs
• Blood and blood component • Decrease the quantity of imported PDMPs syarat (GMP). Tahap ini akan
demand is being fully satisfied dilanjutkan dengan
Phase 3 Volume of plasma for • Consider a national or regional facility
pembangunan fasilitas
fractionation produced at national for fractionation
level is sufficient • Import PDMPs that are not produced fraksionasi plasma dan
domestically
produksi lokal PODP
Sumber: WHO Guideline 21
Percepatan penyelenggaraan fraksionasi plasma melalui produksi lokal Produk
Obat Derivat Plasma di Indonesia dengan penerbitan Permenkes No. 4 Tahun
2023 dan penetapan industri farmasi sebagai fasilitas fraksionasi plasma
22
RENCANA KEBUTUHAN OBAT FITOFARMAKA TAHUN 2024
PENGEMBANGAN FITOFARMAKA MENJADI FOKUS UTAMA DALAM PRODUK
NATURAL
Penggolongan Obat Bahan Alam Pengembangan Obat Bahan Alam harus
mempertimbangkan sejumlah aspek agar
Jamu memiliki keunggulan dalam aspek
Keamanan dan khasiat dibuktikan secara empiris
Jumlah: >14.000
keamanan, biaya, dan efektivitas klinis.
✔ antihipertensi
✔ Antidiabetes
✔ gangguan lambung
✔ Immunomodulator
✔ hipoalbuminemia
Kebijakan penyediaan obat bahan alam dalam pelayanan kesehatan
Dalam hal obat yang dibutuhkan tidak tercantum pada DOEN dan FORNAS, dapat
digunakan obat lain termasuk obat tradisional (fitofarmaka dan Obat Herbal Terstandar)
secara terbatas sesuai indikasi medis dan pelayanan kesehatan dengan persetujuan
KaDinkes Kota/Kab.
ETALASE OBAT DAN VAKSIN 2023
KATALOG SEKTORAL KEMENTERIAN KESEHATAN
Etalase Etalase
Etalase Obat Program Etalase Etalase
Obat Program Jaminan Fitofarmaka dan OHT Obat Non Jaminan
Kesehatan Lainnya Vaksin Tahun Kesehatan
Kesehatan Tahun 2023 Tahun 2023
Tahun 2023 2023
Obat dengan golongan
Obat pada Formularium Obat Program Semua vaksin baik “bebas”, “bebas terbatas”,
Nasional (Fornas) Kesehatan yang tidak yang tercantum dalam Obat Fitofarmaka dan Obat dan suplemen kesehatan
tercantum pada Fornas maupun yang Herbal Terstandar (OHT) yang tidak termasuk dalam
Fornas tidak tercantum dalam Etalase Obat Program
Fornas Jaminan Kesehatan dan
Etalase Obat Program
Kesehatan Lainnya
27
Produk fitofarmaka dan obat herbal terstandar dalam e-katalog sektoral
kementerian kesehatan
▪ Untuk mempercepat dan memfasilitasi pengadaan fitofarmaka dan obat herbal terstandar (OHT)
▪ Daftar fitofarmaka berdasarkan FORMULARIUM FITOFARMAKA
▪ OHT yang berbahan baku lokal, memiliki izin edar, dan produk dalam negeri
1 Sistem Kombinasi ekstrak Herba seledri (Apii graveolentis Tiap kapsul mengandung: Kapsul
Kardiovaskular herba) dan ekstrak Daun kumis kucing - 92 mg ekstrak Apii graveolentis herba
(Orthosiphonis staminei folium) - 28 mg ekstrak Orthosiphonis staminei folium
2 Sistem Metabolik Fraksi dari ekstrak campuran Daun bungur Tiap kapsul mengandung 100 mg fraksi dari ekstrak campuran Kapsul
(Lagerstroemiae speciosae folium) dan Kulit kayu Lagerstroemiae speciosae folium dan Cinnamomi burmannii cortex (1:3)
manis (Cinnamomi burmannii cortex)
3 Sistem Fraksi dari ekstrak Kulit kayu manis (Cinnamomi Tiap kaplet mengandung 250 mg fraksi dari ekstrak Cinnamom burmannii Kaplet
Pencernaan burmannii cortex) cortex
4 Sistem Imun Ekstrak Herba meniran (Phyllanthi niruri herba) Tiap kapsul mengandung 50 mg ekstrak Phyllanti niruri herba Kapsul
5 Nutrisi Kombinasi ekstrak Ikan gabus (Ophiocephali striati), Bentuk sediaan serbuk dalam kemasan saset. Tiap saset mengandung: Sachet
ekstrak Buah jeruk (Citri sinensidis fructus), dan - 5 g ekstrak Ophiocephali striati
ekstrak Rimpang kunyit (Curcumae longae rhizome) - 4,5 g ekstrak Citri sinensidis fructus
- 0,05 g ekstrak Curcumae longae rhizome
2. Untuk mengetahui nilai Willingness to Pay (WTP) masyarakat di Indonesia untuk berbagai
program intervensi kesehatan, termasuk upaya promotif, preventif dan pengobatan.
Manfaat
Sebagai upaya dalam mendukung dan menjaga keberlanjutan sistem Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
35
Tim Kontributor pada pengukuran CET sisi
demand:
1. Dinas Kesehatan Provinsi
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
3. Puskesmas
4. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Peran Dinas Kesehatan dan Poltekkes
pada Pengukuran CET sisi demand:
1. Dinkes Kab/Kota menyiapkan dan
memilih responden sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan
SK Dirjen Farmalkes No.
HK.02.02/E/21474/2022 tentang Tim
pengumpulan data oleh enumerator
Pelaksana Studi Pengukuran Cost 2. Politeknik Kesehatan menyiapkan dan
Effectiveness Threshold di Indonesia 2022 - memilih enumerator sesuai dengan
2023 kriteria
Dinkes Provinsi/Kab/Kota, 3. Dinkes Prov mengkoordinasikan seluruh
Puskesmas dan Poltekkes masuk tim kegiatan di Provinsi masing-masing 36
sebagai Kontributor
Dinkes Provinsi/Kabupaten/Kota dan Politeknik Kesehatan yang
Terlibat di Lokus Pengambilan Data Pengukuran Cet Sisi Demand
NO DINKES PROVINSI DINKES KAB DINKES KOTA POLTEKKES
1 Jawa Tengah Banyumas Semarang Surakarta
2 DKI Jakarta Kep. Seribu Jakarta Pusat Jakarta II
3 Nusa Tenggara Barat Bima Mataram Mataram
4 Sumatera Selatan Banyuasin Palembang Palembang
5 Sulawesi Selatan Gowa Makassar Makassar
6 Sumatera Utara Asahan Medan Medan
7 Kalimantan Tengah Kotawaringin Timur Palangkaraya Palangkaraya
8 Kalimantan Timur Kutai Kartanegara Samarinda Kalimantan Timur
9 Maluku Maluku Tengah Ambon Ambon
10 Papua Keerom Jayapura Jayapura 37
PENGELOLAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN
PREKURSOR DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PENGELOLAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, dan PREKURSOR FARMASI
IMPORTASI
sesuai Kebutuhan PRODUK PENYALURA PENGGUNAA
(EPHARM) SI N N
(EPHARM (E-REPORT)) (SIPNAP)
)
Industri Farmasi PBF dan PBF Apotek
Importir Rumah Sakit
Produsen dan Khusus
IFP
Terdaftar Puskesmas
TUJUAN
Menjamin ketersediaan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan Iptek,
Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan diversi NPP.
Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi hanya dapat diserahkan oleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan meliputi : a. Apotek; b. Puskesmas; c. Instalasi Farmasi Rumah
Sakit; d. Instalasi Farmasi Klinik; dan e. tempat praktik mandiri dokter/dokter gigi.
Anestesi
Pelayanan
IPTEK
kesehatan
Psikotropika
Anastetik ADHD
PRESENTASE TERDAFTAR DAN MELAPOR WILAYAH BARAT TAHUN 2019-2022
Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. Prov. DI Prov. Prov. Prov.
Aceh Sumater Sumater Riau Jambi Sumater Bengkul Lampun Kep. Kepulau DKI Jawa Jawa Yogyak Jawa Banten Bali
a Utara a Barat a u g Bangka an Riau Jakarta Barat Tengah arta Timur
Selatan Belitung
Tahun 2019 81% 83% 91% 86% 98% 90% 97% 92% 94% 95% 91% 89% 88% 92% 94% 88% 90%
Tahun 2020 84% 84% 93% 88% 98% 91% 95% 92% 95% 93% 91% 91% 92% 94% 94% 90% 90%
Tahun 2021 75% 78% 84% 82% 92% 85% 86% 84% 86% 88% 86% 83% 86% 89% 89% 82% 85%
Tahun 2022 79% 77% 83% 80% 96% 83% 85% 83% 88% 84% 84% 84% 86% 86% 88% 83% 84%
28.332.219
CODEINE 10 MG TABLET 20.017.255
20.543.538
22.979.723
15.829.759
CODEINE 20 MG TABLET 10.853.261
11.042.646
14.473.268
5.551.304
METHADONE SYRUP 50 MG/5 ML SIRUP 5.527.061
4.130.843
3.427.384
5.511.384
CODIKAF 20 MG TABLET 3.632.469
3.755.951
6.010.046
5.079.219
CODEINE 15 MG TABLET 3.307.955
3.322.237
4.910.774
3.985.012
CODIKAF 10 MG TABLET 2.732.128
2.877.836
4.446.750
3.064.278
FENTANYL 0.05 MG/ML 2 ML INJEKSI 2.312.179
2.764.225
3.684.247
2.420.680
MST CONTINUS 10 MG TABLET 2.310.393
2.314.632
2.952.175
2.457.499
CODIPRONT KAPSUL 1.626.628
1.827.727
2.531.010
2.327.896
CODIKAF 15 MG TABLET 1.435.065
1.605.959
2.163.434
4/3/2023 45
46