Anda di halaman 1dari 3

GLOSARIUM

Bilangan kuantum utama (n): menyatakan kulit

Adsorpsi: proses penyerapan pada permukaan


suatu materi. tempat orbital berada, nomor bilangan kuantum
Amfoter: zat yang memiliki kemampuan untuk utama mulai dari n = 1, n = 2, n = 3 dan seterusnya...,
bertindak sebagai asam dan basa. Bilangan kuantum magnetik (m): bilangan kuantum
Asam (Arrhenius): spesi yang dalam air dapat yang membagi subkulit dari bilangan kuantum
melepaskan ion hidrogen (H+). azimuth menjadi orbital-orbital, jumlah
Asam (Bronstes-Lowry): senyawa yang dapat bilangan kuantum magnetik untuk setiap
memberikan proton (H+). subkulit l dimulai dari m = -1 sampai m = +1.
Asam (Lewis): partikel (ion atau molekul) yang Bilangan kuantum spin: bilangan kuantum
dapat menerima pasangan elektron. yang menunjukkan arah putaran atau spin
Asam basa konjugasi : dua zat yang berhubungan rotasi sebuah elektron pada sumbunya, bilangan
satu sama lain dengan memberi atau melepaskan kuantum spin memiliki nilai + ½ dan – ½
sebuah proton (H+) Buih: jenis koloid dengan fase terdispersinya
Asam diprotik: asam yang dapat melepaskan dua gas, ada dua jenis buih, yaitu buih padat dan
ion H+. buih cair.
Asam kuat : asam yang terionisasi sempurna dalam Busa : koloid gas dalam padatan
air Derajat ionisasi: perbandingan antara jumlah
Asam lemah : asam yang terionisasi sebagian dalam mol zat yang terionisasi dengan jumlah mol
air mula-mula.
Asam oksi : asam yang mengandung atom oksigen Dispersi: sistem pembuatan koloid dengan cara
Asam nonoksi : asam yang tidak mengandung atom penghalusan bahan kasar kemudian
oksigen mendispersikan ke dalam medium pendispersi.
Asam poliprotik: asam yang dapat Elektroforesis: pergerakan partikel koloid
melepaskan lebih dari dua ion H+. dalam medan listrik.
Basa (Arrhenius): spesi yang dalam air dapat Emulsi: jenis koloid dengan fase terdispersinya
melepaskan ion OH-. cair, ada tiga jenis emulsi, yaitu emulsi padat,
Basa (Bronstes-Lowry): senyawa yang dapat emulsi cair, dan emulsi gas.
menerima proton (H+). Energi aktivasi: energi minimal yang harus
Basa (Lewis): partikel (ion atau molekul) yang dilampaui agar terjadi reaksi kimia.
dapat memberikan pasangan elektron. Energi ikatan: energi yang diperlukan untuk
Basa kuat : basa yang larut sempurna dalam air memutuskan 1 mol ikatan molekul gas menjadi
Basa lemah : basa yang larut sebagian dalam air atom-atomnya dalam fase gas.
Basa monohidroksi: senyawa basa yang dapat Energi kinetik: energi yang dimiliki benda
melepaskan satu ion OH-. karena geraknya.
Basa polihidroksi: senyawa basa yang dapat Energi potensial: energi yang dimiliki benda
melepaskan lebih dari satu ion OH-. karena kedudukannya.
Bentuk molekul: susunan atom-atom yang Entalpi: banyaknya energi yang dimiliki sistem
teratur menurut pola-pola tertentu. pada tekanan tetap.
Bilangan kuantum: ada empat bilangan Entalpi pelarutan standar: perubahan entalpi
kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), jika 1 mol senyawa diubah menjadi larutannya
bilangan kuantum azimuth (l), bilangan pada keadaan standar.
kuantum magnetik (m) dan bilangan kuatum Entalpi pembakaran standar: perubahan entalpi
spins (s). Bilangan kuantum ini dipakai untuk jika 1 mol zat terbakar sempurna pada kondisi
menyatakan atau menggambarkan letak standar.
elektron-elektron dalam atom. Entalpi pembentukan standar: perubahan
Bilangan kuantum azimuth: bilangan ini entalpi jika 1 mol senyawa dibentuk dari unsur-
membagai kulit orbital-orbital menjadi lebih unsurnya pada keadaan standar.
kecil (subkulit) Entalpi penguraian standar: perubahan entalpi

111 Glosarium
pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur- sama.
unsur penyusunnya pada keadaan standar. Kesetimbangan homogen: kesetimbangan yang
Gaya Van der Waals: gaya tarik-menarik secara baik pereaksi maupun hasil reaksi dalam fase yang
fisika antara molekul satu dengan molekul lain. sama.
Gaya London: gaya tarik-menarik antara dipol Koagulasi: proses penggumpalan dan
sesaat dengan dipol terimbas. pengendapan partikel koloid.
Gel : koloid padat dalam cair Koloid : campuran heterogen antara dua zat
Gerak Brown: gerakan partikel koloid yang atau lebih di mana partikel-partikel zat yang
patah - patah (zig-zag). berukuran koloid, tersebar merata dalam zat
Grafik titrasi : grafik yang menunjukkan hubungan lain.
antara pH atau pOH dengan volume zat penetrasi Koloid liofil: koloid yang fase terdispersinya
(titran) mudah menarik/ menyukai medium pendsipersinya.
Hess, hukum: jika suatu reaksi berlangsung Koloid liofob: koloid yang fase terdispersinya
dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan Menolak medium pendispersinya.
entalpi untuk reaksi tersebut sama dengan jumlah Kondensasi: sistem pembuatan koloid dari partikel
perubahan entalpi dari semua larutan sejati.
tahapan. Konfigurasi elektron: jumlah elektron yang
Hidrolisis: reaksi antara air dengan ion-ion mengisi tiap kulit.
yang berasal dari asam lemah atau basa lemah Laju reaksi: kecepatan berkurangnya molaritas
dari suatu garam. pereaksi tiap satuan waktu atau kecepatan
Hukum laju: persamaan yang menyatakan bertambahnya molaritas hasil reaksi tiap satuan
hubungan kuantitif antara laju reaksi dengan waktu.
kemolaran pereaksi. Lakmus: salah satu indikator asam basa.
Ikatan hidrogen: gaya tarik-menarik antar dipol Larutan penyangga (buffer): larutan yang dapat
dengan kekuatan besar, ikatan ini terjadi jika mempertahankan pH oleh penambahan sedikit
molekul polar mengandung satu atom hidrogen asam, basa ataupun pengenceran.
terikat pada atom yang sangat elektronegatif, Molaritas: perbandingan antara jumlah mol zat
misalnya F, O, dan N. terlarut dengan volume larutan dalam liter.
Ikatan kimia: gaya tarik-menarik antar atom Orbital: daerah yang mempunyai kebolehjadian
dalam satu molekul. ditemukan elektron paling besar.
Indikator : zat yang memiliki warna tertentu dalam Orde reaksi: pangkat kemolaran pada
suatu daerah pH persamaan laju reaksi.
Indikator universal : campuran beberapa indikator pH: hasil negatif logaritma 10 dari kemolaran ion H+.
yang berwarna spesifik pada setiap pH larutan. pOH : hasil negatif logaritma 10 dari kemolaran ion
Inhibitor: katalis yang bersifat memperlambat OH-
kecepatan reaksi. Reaksi eksoterm: reaksi yang disertai dengan
Kalor reaksi : banyaknya panas yang dilepas pengeluaran panas.
atau diserap oleh sistem. Reaksi endoterm: reaksi yang membutuhkan
Kalorimeter: alat yang digunakan pada panas.
pengukuran entalpi. Sol: jenis koloid yang fase terdispersinya padat,
Katalis: zat yang dapat mempercepat jalannya ada tiga jenis sol, yaitu sol padat (pendispersinya
reaksi. padat), sol cair (pendispersinya cair), dan sol gas
Kelarutan : jumlah zat maksimum yang dapat larut (pendispersinya gas).
dalam suatu pelarut dalam molar Suspensi : partikel-partikel zat yang berukuran lebih
Kemolaran : jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter besar dari koloid yang tersebar dalam zat lain.
pelarut Tegangan permukaan: gaya yang cenderung
Kesetimbangan disosiasi: reaksi kesetimbangan memuat permukaan cairan melengkung.
dari penguraian gas. Titik akhir titrasi : titik saat terjadi perubahan warna
Kesetimbangan heterogen: kesetimbangan indikator dalam suatu titrasi
pereaksi dengan hasil reaksi tidak dalam fase Titik ekuivalen : titik saat mol asam dan basa sama

112 Glosarium
Titik didih: suhu di mana tekanan uap yang
meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar.
Titrasi asam basa: analisis kuantitatif untuk
menentukan kemolaran larutan asam atau basa.
Trayek indikator: perubahan warna larutan
indikator pada rentang tertentu.
Tumbukan efektif: tumbukan yang dapat
menghasilkan reaksi kimia.
Tyndall, efek: sifat penghamburan cahaya oleh
sistem koloid.

113 Glosarium

Anda mungkin juga menyukai