PSR : Problem, Tantangan Dan Solusinya
PSR : Problem, Tantangan Dan Solusinya
DASAR HUKUM
1
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Peremajaan
Peremajaan Sawit
Sawit Rakyat
Rakyat (PSR)
(PSR)
Sarana
Sarana dan
dan Prasarana
Prasarana
CONTENT
LIST Pengembangan
Pengembangan SDM
SDM
Penelitian
Penelitian dan
dan Pengembangan
Pengembangan
2
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
PEREMAJAAN
SAWIT RAKYAT
(PSR)
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
3
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Salah satu tantangan, terdapat rekomendasi Sumber:Kementan dan Aplikasi PSR online
Realisasi per 26 Maret 2022
BPK RI untuk dapat menyertai pernyataan *)Target Dinas
bebas kawasan hutan dan bebas dari HGU dan **)Target Surveyor
validasi NIK. ***)Target Kemitraan
4
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Rekomtek:258.125 Ha
Tumbang Chipping :174.892 Ha (67,75%)
Tanam:147.106 Ha (56,99%)
5
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
TANTANGAN PELAKSANAAN
PSR Pekebun
Kebun masih produktif dan tren harga TBS
yang tinggi menurunkan minat pekebun;
Hilangnya pendapatan petani saat masa
peremajaan kebun.
Legalitas belum SHM; Pekebun masih memiliki pinjaman di Bank
Lahan terindikasi dalam Legalitas Lahan
sehingga ada kendala akses dana
Kawasan Hutan; dan lanjutan/pendamping.
Indikasi overlap dengan HGU dan
Hak atas tanah lainnya
Belum ada upaya konkret Perusahaan
Perkebunan mengambil peran di PSR;
Support
Peran asosiasi pekebun sawit untuk
Stakeholder mendorong anggotanya (Pekebun) untuk
Kelembagaan pekebun belum memiliki legalitas; dapat mengusulkanPSR; dan
Hubungan kelembagaan pekebun dengan para Perlu dukungan kuat dari Kepala Daerah
anggota; untuk dukungan aparatur dibawah pemda
Kelembagaan (Kades,dll).
Kapasitas dan kapabilitas pengurus kelembagaan
pekebun yang belum mumpuni;dan
Pemeriksaan APH yang menurunkan minat
Pekebun
6
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
LEGALITAS LAHAN
1
Diberikan kepada Pekebun dengan syarat:
a.Tergabung dalam kelembagaan pekebun; dan
b.Memiliki legalitas lahan.
2 PemberianPeremajaan
Paling banyak seluas 4 Hektar per Orang.
7
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
8
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
1
lindung gambut dari unit kerja kementerian yang
Penguasaan SHM membidangi lingkungan hidup & kehutanan; ada
Tanah
keterangan dari BPKH atau KPH setempat.
Approved
Tidak memiliki
SHM
2
Tidak berada dilahan HGU dari kantor pertanahan,
ada keterangan dari kantor pertanahan
SP* Kabupaten/Kota.
Approved
(Self Declaration) Format sesuai dengan PP
No.18 tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan,
Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun
SK**
Approved
* = Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah
** = Surat Keterangan dari Kepala Desa atau dsb nama lain
9
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
10
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
KEMITRAAN
11
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
12
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
13
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Pengawasan
Pengawasan dilakukan melalui pembinaan dan monev
Ditjen Perkebunan
Melakukan sosialisasi terhadap unsur pemerintah pusat dan Provinsi serta unsur lainnyaditingkat pusat (Legislatif, dll);
Membantu Dinas daerah Provinsi dalam pengembangan organisasi Poktan, Gapoktan, Koperasi dan Kelembagaan Pekebun
Lainnya; Membantu Dinas daerah Provinsi dalam penguatan kerja sama denganPerusahaanPerkebunan; Membantu Dinas
daerah Provinsi dalam penyelesaian permasalahan teknis,dan administrasi;
14
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
PENDANAAN
1
dari BPDPKS digunakan untuk pembangunan kebun tahap penanaman
dan/atau penggunaan lain sesuai keputusan Komite Pengarah.
3
Gapoktan, Koperasi Kelembagaan Pekebun Lainnya, perbankan,
dan/atau sumber pembiayaan lainnya yang sah.
Dana peremajaan mengacu pada standar biaya peremajaan kelapa sawit yang
15
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
4
Pelaksana penilaian fisik kebun adalah Dinas daerah
Kabupaten/Kota. Dalam hal Dinas daerah Kabupaten/Kota
kekurangan tenaga, dapat dibantu oleh Dinas daerah Provinsi
dan/atauDirektoratJenderalPerkebunan.
16
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
SARANA DAN
PRASARANA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
17
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
18
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
19
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
Pengiriman barang
Verifikasi dokumen
meliputi:
1. Identitas pekebun dan VERIFIKASI Dinas Provinsi
kelembagaan pekebun;
2. Identitas lahan.
20
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
PENGEMBANGAN
SDM
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
21
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
22
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
23
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
24
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
RESEARCH &
DEVELOPMENT
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
25
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
26
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
SIMPUL
KRITIS
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
SIMPUL KRITIS
Dokumen Pengusulan & Pelaksanaan
Pekebun yang diusulkan sering kali tidak masuk dalam keanggotan kelembagaan Pekebun;
Identitas Pekebun - KTP belum elektronik (Berpotensi ganda);
Kelembagaan pekebun - Untuk poktan atU gapoktan,melibatkan Penyuluh dalam
pembentukan dan pendaftaran di SUMLUHTAN.
Legalitas lahan - Berpindah tangan berkali-kali,tidak berbentuk SHM,dikuasa ioleh 1 orang,
Status lahan - Perlu koordinasi yang kuat dengan instansi kehutanan dan pertanahan;
Gambar lahan/kebun berkoordinat - Gambar/peta kebun/masing-masing pekebun;
Untuk jalur kemitraan,Perusahaan Perkebunan terlibat secara aktif dalam pengusulan PSR -
Memastikan dokumen sesuai kebenaran;
RAB dan rencana kerja- Perhitungan biaya oleh pengurus kelembagaan pekebun agar sesuai
dengan kebutuhan dan biaya riil dilapangan.
Pemilihan penyedia jasa pembukaan lahan (tumbang chipping) oleh kelembagaan pekebun -
Perlu mempertimbangkan yang berpengalaman di bidang Perkebunan kelapa sawit;
Pemilihan penyedia benih oleh kelembagaan pekebun - Perlu memperhatikan pemilihan
penyedia dari sumber benih/penangkar benih yang resmi.
27
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
SIMPUL KRITIS
Regulasi Terkait
Perlu merevisi Peraturan Menteri Keuangan No.84 Tahun 2017, Pasal 6, ayat (2), Pekebun
yang mendapat Dana PPKS merupakan pekebun yang telah mendapat rekomendasi
teknis dari Direktur Jenderal Perkebunan-Kementerian Pertanian untuk diusulkan
mendapat Dana PPKS;
Perlu menyusun Keputusan Dirut BPDPKS tentang tata cara pengusulan melalui jalur
kemitraan, sesuaiPasal42,PermentanN0.03/2022.
Perlu merevisi Peraturan Dirut BPDPKS No.PER-7/DPKS/2019 jo. No.PER-08/DPKS/2020
jo. No.PER-2/DPKS/2021, Pasal 3,ayat (2), Pekebun yang mendapat Dana PPKS
merupakan pekebun yang telah mendapat rekomendasi teknis dari Direktur Jenderal
Perkebunan Kementerian Pertanian untuk diusulkan mendapat Dana PPKS;
Perlu memperbaiki aplikasi PSR online di BPDPKS sebagai wadah pengusulan PSR.
Bagi usulan melalui jalur Dinas daerah Kab/Kota sejak awal sudah bisa mengajukan tanpa
menunggu perubahan regulasi Peraturan Menteri Keuangan dan PerDirut BPDPKS
28
TERIMAKASIH Contact Us: