Anda di halaman 1dari 3

NASKAH SAMBUTAN WAKIL WISUDAWAN

Assalamualaikum, Wr. Wb
Alhamdulillahi robbil alamin….
Yang terhormat………
Puji syukur kehadirat alloh swt, atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga pada hari ini kita
bisa berkumpul pada acara rapat senat mahasiswa dalam keadaan sehat dan berbahagia…
Al Mukarrom poro Ulama’
1 Roisy Syuriah PCNU Kab.KH Muzakki Birrul Alim,
2.Ketua Tanfidziyah PCNU Kab.Pas. KH Imron Mutamakkin
3.Pembina Yayasan 1926. Bpk. Muzammil Syafi’I, M.S.i
4.Ketua Yayasan 1926.KH. Ridlwan Kholil, M.Pd.I
Hadirin yang berbahagia,
pada kesempatan yang berbahagia ini, teramat beruntung bagi saya karena sudah diberikan
kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan mewakili teman teman wisudawan
wisudawati. Di sini saya mewakili teman teman wisudawan wisudawati mengucapkan
terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua dosen yang telah membimbing, mendampingi
kita semua selama empat tahun perkuliahan. Terutama kepada bapak ketua stai shalahuddin
pasuruan, bapak Abu bustomi, M.Si, beliau adalah salah satu sosok yang sangat Kami kagumi
karena kepemimpinan dan etos kerjanya bersama para tim civitas dan staff sehinggga itsnu kini
sudah terlahir dan semoga terus berkembang maju. Ya sekalipun jujur saya pribadi tersirat
kecewa karena stais masih belum Menjadi Universitas, sehingga ijazah saya belom bisa nebeng
atas nama Universitas NU, dulu tahun 2014 diawal saya memasuki stai shalahuddin pasuruan,
saya membaca di brosur go to nu university, kemudian saat pelantikan pak bustomi sebagai ketua
stai shalahuddin, kalau tdak salah dengar bapak mencanangkan empat tahun kepemimpinan
bapak stai berubah menjadi nu university, kami cukup percaya kepada bapak ketika itu dengan
melihat track record bapak di udharta sebelumnya, sehingga Udharta menjadi kampus yang
berkembang. Saya berharap bisa merasakan menjadi universitas dan di ijazah saya bisa berlabel
universitas. Tetapi ternyata pendirian universitas terhalang peraturan terbaru sehingga yang bisa
adalah mendirikan institute. Namun kabar begitu kami semakin bangga menjadi bagian dari Stais
setelah mendengan pada saat ini juga diluanching STAI Salahuddin Menjadi Universitas NU
Pasuruan. Semoga kampus kami menjadi kampus penuh keberkahan yang belum tentu dimilki
kampus2 unggul sekalipun. Bapak Ibu Dosen yang kami hormati, anak anak bapak yang
sekarang ada di hadapan bapak ini, saya yakin 99% bahkan 99,9% anak anak bapak sudah
mengamalkan ilmunya di lembaga lembaga pendidikan di wilayah masing-masing, beri tepuk
tangan anak anak bapak ini. Maka dengan bangga kami boleh berbicara “Jangan takut tidak
bermanfaat jika kuliah di Stai Salahuddin, Kampus NU Kampus Barokah, Kampus Benteng Ahlu
Sunnah Wal Jamaah”.
Para hadirin, teman teman wisudawan wisudawati yang berbahagia, Alhamdulillah
sekarang kita sudah bisa tersenyum dan berlegah hati, kita sudah sampai pada titik ahir
perkuliahan s1 ini, kita sudah melewati ketakutan terbesar mahasiswa yaitu “ skripsi”, berbulan
bulan kita dipusingkan dengan tugas ahir ini, saya teringat kata pak suadi ketika awal awal
mengerjakan proposal, ada satu teman saya sebut saja namanya “abdul wadud” kita tau wadud
ini adalah orang yang sangat kritis, saking kritisnya sampai sampai keterangan metodologi yang
sudah diajarkan pak suadi pak sukadir yang awalnya sudah bisa saya cerna setelah
mendengarkan pertanyaan-pertanyaannya wadud karena kebingungan dengan judul dan latar
belakang, saya malah ketularan bingung juga. Dasar wadud ini, suka ngajak ngajak orang
pusing.
Kembali lagi kepada ucapannya pak suadi, pak suadi pernah mengatakan skripsi itu mudah kalau
dikerjakan tapi pusing kalau dipikirkan. Setelah saya mengerjakan skripsi ternyata benar, skripsi
itu pusing kalau di pikirkan tetapi ketika dikerjakan teryata malah tambah pusing, pusingnya
berkali lipat. Bagaimana tidak pusing, disini saya bisa mengatakan skripsi saya yang paling tipis
diantara yang lain, kripsi saya kurang lebih Cuma 75 halaman dari min 60 halaman di juknisnya.
Tapi 75 halaman itu saya sudah puas karena tahaddusu binnikma semuanya saya ketik sendiri.
Bahkan ketika ujian, kebetulan dosen pengujinya pak suadi sama bu fitri, sama pak suadi ada
sekitar sepuluh, mungkin lebih itu di suruh buang, aduh saya semakin pusing, sudah skripsi
paling tipis diatas minimal sedikit malah disuruh buang lagi, lah piye tambah sedikit. Kemudiang
giliran bu fitri yang menambah pusing juga, setiap lembar ada coretannya semua, Kalau kata bu
polwan yang sempat viral “disitu kadang saya merasa sedih”. Tapi ahirnya saat ini, kita bisa
tersenyum mengenang perjuangan itu semua.
Dan yang terahir, saya mewakili seluruh teman teman wisudawan wisudawati mengucapkan
beribu ribu terimakasih kepada bapak ibu kita semuanya, yang telah mensupport lahir bathin,
bukan hanya keringat tetapi juga doa dao yang selalu dilanngitkan untuk kesuksesan kita semua,
bapak ibu yang merelakan segala hidupnya untuk kita bahagia dan sukses dengan pendidikan
yang tinggi, “ ibu terimaksih ibu, sepanjang malam ibu terjaga mencari nafkah untk anakmu ini,
ibu saya terjaga sepanjang malam karena ibu saya adalah seorang pedagang cabe di pasar gading,
berangkat abis isya ngge ibu, wangsul pagi. Sekali lagi terimakasih ibu, doakan selalu anakmu
ini ibu untuk terus bahagia dan membahagiakan ibu.
Hadirin tamu undangan yang berbahagia terutama teman teman wisudawan wisudawati, selamat
untuk kita semua hari ini ahirnya kita bisa diwisudah, tetapi ini bukanlah ahir dari perjuangan
pendidikan kita, mari kita sama sama menyongsong pendidikan yang lebih tinggi.
Ahirnya saya cukupkan, dengan penuh rasa hormat saya ucapkan terimaksih atas kesempatan ini
dan saya memohon maaf yang sebsar besarnya jika ada kata kata yang tidak berkenan dihati.
Ahirul kalam, allohul muafiq ila aqwamittoriq
Asssalamualaikum, Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai