Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Dalam menghasilkan Aparatus Sipil Negara (ASN) yang sesuai dengan harapan
pemerintah maka diperlukannya pemberian pelatihan dasar. Berdasarkan Peraturan
LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
bertujuan untuk membuat Latsar CPNS tetap efisien namun tidak mengubah atau
mengurangi tujuan dari Latsar CPNS yakni membentuk karakter PNS di Indonesia.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah Pendidikan dan
pelatihan dalam masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk menghasikan Pegawai Negeri Sipil professional yang berkarakter
berlandaskan pada core values ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatannya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan public, dan perekat dan pemersatu
bangsa. Core values ASN (BerAKHLAK) yaitu : Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Menurut UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Tenaga
Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah
sakit milik pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) yang
meliputi pelayanan promotif, prevenif, kuratif, dan rehabilitatif. Berdasarkan
PERMENKES NO. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, menyatakan bahwa bidan
adalah tenaga kesehatan Puskesmas yang harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak
pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien.
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai
tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
dasar. Saat ini distribusi Puskesmas dan Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan dasar telah lebih merata. Setiap Puskesmas melayani 30.000 –
50.000 penduduk atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kecamatan mempunyai satu
Puskesmas. Untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan, setiap Puskesmas
dibantu oleh 3-4 Puskesmas pembantu. Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal
dengan sebutan Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau
bagian wilayah kecamatan.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan setelah 12 bulan bekerja sebagai
Dokter Umum di Puskesmas Gogagoman melalui pengamatan individu dan
kelompok, terdapat beberapa isu penting yang dapat diangkat diantaranya yaitu
Belum optimalnya penerapan Kawasan bebas asap rokok di lingkungan Puskesmas
Gogagoman. Isu ini cukup menarik karena masih ada beberapa pengunjung yang
datang ke Kawasan puskesmas gogagoman tidak patuh terhadap Kawasan bebas asap
rokok. Sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan pasien yang datang
berobat. Kemudian isu yang kedua yaitu, Belum Optimalnya manajemen berkas
rekam medis di UPTD Puskesmas Gogagoman. Rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Setelah dilakukan
pengamatan, berkas rekam medis di puskesmas gogagoman tidak tertata dengan baik
sehingga membuat waktu tunggu pasien semakin lama, karena kesulitan mencari
berkas pasien.
Belum optimalnya kualitas pelayanan pendaftaran pasien di poli rawat jalan
UPTD Puskesmas Gogagoman juga merupakan masalah yang harus dihadapi.
Berdasarkan hasil observasi di Puskesmas Gogagoman, sering kali pasien merasa
bingung saat baru masuk ke puskesmas karena kurangnya informasi mengenai alur
pendaftaran, dimulai dari antrian pendaftaran yang tidak tertata, masuk ruangan poli
sebelum mendaftar, hingga terkadang menyebabkan kesalahpahaman antar sesama
pasien atau dengan petugas kesehatan. Ketidaktahuan karena kurangnya informasi
mengakibatkan tidak efektifnya pelayanan yang diberikan. Pola alur pelayanan
pendaftaran puskesmas rawat jalan ini, biasanya dikembangkan sesuai dengan kondisi
pelayanan setiap puskesmas, agar para pengunjung bisa mendapatkan pelayanan yang
terbaik.
Masalah selanjutnya yaitu kurangnya edukasi kesehatan jiwa di Puskesmas
Gogagoman . Berdasarkan observasi di Puskesmas Gogagoman , pelayanan untuk
orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masih belum optimal dan harus diperhatikan
lagi agar ODGJ yang masih belum terdeteksi dapat diobati di observasi sampai
keadaan pasien membaik., kepatuhan pasien ODGJ untuk minum obat juga masih
rendah, Peningkatan kualitas hidup ODGJ juga semakin sulit dilakukan karena masih
rendahnya pengetahuan keluarga dan masyarakat mengenai isu kesehatan jiwa. Antar
stakeholder pun belum ada koordinasi dalam penanganan kasus gangguan jiwa. Yang
terakhir, masalah yang juga dihadapi saat ini adalah kurangnya kesadaran tenaga
kesehatan dalam menerapkan lima momen cuci tangan di ruang rawat inap UPTD
Puskesmas Gogagoman. Isu ini cukup menarik karena terdapat tenaga kesehatan yang
masih kurang optimal dalam menerapkan lima momen cuci tangan saat melakukan
pelayanan kesehatan. Sehingga, hal ini berisiko menularkan penyakit bagi tenaga
kesehatan yang lain, pasien, keluarga pasien maupun pengunjung lainnya.
Dari beberapa masalah yang penulis temukan di fasilitas pelayanan kesehatan
UPTD Puskesmas Gogagoman, penulis merasa penting untuk melakukan kegiatan
Aktualisasi yang berjudul “Belum optimalnya kualitas pelayanan pendaftaran pasien
di poli rawat jalan puskesmas Gogagoman”.

B. TUJUAN AKTUALISASI
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi
yang dihubungkan dengan isu-isu yang terjadi di Puskesmas Gogagoman yaitu:
1. Menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan nilai dasar ASN yang
terkandung dalam nilai dasar Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta kedudukan, peran dan
managemen ASN.
2. Mampu meningkatkan pelayanan pendaftaran pasien di poli rawat jalan di
puskesmas Gogagoman.

C. MANFAAT AKTUALISASI
1. Bagi Instansi
Meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan untuk tercapainya visi, misi,
dan tujuan UPTD Puskesmas Gogagoman.
2. Bagi penulis
Mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengimplementasikan
nilai-nilai dasar BER-AKHLAK dalam menjalankan tugas dan fungsi, serta
peningkatan kreatifitas dan inovasi.
3. Bagi Masyarakat
Memperoleh pelayanan yang berkualitas di poli rawat jalan UPTD Puskesmas
Gogagoman.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi dan habitualisasi dilaksanakan di Poli
Rawat Jalan UPTD Puskesmas Gogagoman. Adapun kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan yaitu :
1. Membuat dan memasang banner tentang alur pendaftaran di Poli rawat jalan
Puskesmas Gogagoman.
2. Membuat dan menampilkan video tentang langkah-langkah alur pendaftaran di
poli rawat jalan Puskesmas Gogagoman.
3. Melaksanakan sosialisasi tentang alur pendaftaran baik secara internal (tenaga
kasehatan) dan eksternal (masyarakat) di Poli Rawat Jalan Puskesmas
Gogagoman.
4. Monitoring dan evaluasi alur pendaftaran poli rawat jalan puskesmas Gogagoman.

\
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. PROFIL PUSKESMAS
UPTD Puskesmas Gogagoman merupakan salah satu wilayah administratif di
Kota Kotamobagu yang berstatus sebagai Puskesmas Perawatan. Sebagai Puskesmas
Perawatan, maka UPTD Puskesmas Gogagoman melayani Rawat Jalan dan Rawat
Inap dengan Jumlah Tempat Tidur sebanyak 12 tempat tidur yang terbagi atas Rawat
Inap Umum 6 tempat tidur dan Rawat Inap Persalinan 6 tempat tidur. Untuk Rawat
Inap umum dibagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu Kamar Laki-laki, Kamar Perempuan
dan Kamar Anak.
Adapun keadaan UPTD Puskesmas Gogagoman dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Data Wilayah
UPTD Puskesmas Gogagoman merupakan salah satu Puskesmas di Kota
Kotamobagu tepatnya di Kecamatan Kotamobagu Barat yang beralamat di Jl.
Inpres, Kelurahan Gogagoman dan letaknya cukup strategis karena berada di
Pusat Kota dengan luas wilayah 10,61 km2.
Adapun wilayah kerja UPTD Puskesmas Gogagoman terdiri dari :
a. 6 Kelurahan:
1.) Kelurahan Gogagoman
2.) Kelurahan Kotamobagu
3.) Kelurahan Mogolaing
4.) Kelurahan Molinow
5.) Kelurahan Mongkonai
6.) Kelurahan Mongkonai Barat
b. 2 PuskesmasPembantu:
1.) Pustu Molinow
2.) Pustu Mongkonai
c. 2 Poskesdes :
1.) Poskesdes Mogolaing
2.) Poskesdes Mongkonai Barat
d. 2 Poli Klinik:
1.) Poli Rutan
2.) Poli Adyaksa
Topografi wilayah kerja UPTD Puskesmas Gogagoman terdiri dari wilayah
daratan dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Wilayah kerja Puskesmas Bilalang Kec. Kotamobagu Utara
(Kel. Genggulang)
b. SebelahTimur : Wilayah kerja Puskesmas Kotobangon Kec. Kotamobagu
Timur (Kel. Kotobangon, Kel. Sinindian, Kel. Matali)
c. Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kec. Kotamobagu
Selatan (Kel. Motoboi Kecil, Kel. Mongondow)
d. Sebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Komangaan.

B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan
hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi
dapat beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dimasa depan.

GAMBAR STRUKTUR

C. VISI & MISI UPTD PUSKESMAS GOGAGOMAN


Visi UPTD Puskesmas Gogagoman adalah terwujudnya masyarakat
kotamobagu barat yang sehat, mandiri dan produktif.
Misi UPTD Puskesmas Gogagoman :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu melalui usaha
promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative.
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui inovasi berbasis teknologi informasi.
3. Menjangkau pelayanan kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat.
D. MOTTO/ SLOGAN ORGANISASI
Motto atau Tata nilai yang di usung oleh UPTD Puskesmas gogagoman adalah
MANTAP yaitu : M: Melayani dengan inovasi, A: Aman, N: Nyaman, TAP: Tertib
Administrasi dan Pelayanan.
M : Melayani dengan inovasi
Slogan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik, kepada masyarakat
agar tercapainya derajat Kesehatan yang tinggi di Kecamatan Kotamobagu Barat.
Slogan ini berkaitan dengan panduan perilaku berorientasi pada pelayanan
(memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat dan melakukan perbaikan tiada
henti), kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik), dan adaptif (terus
berinovasi dan menyumbangkan kreatif).
A : Aman
UPTD Puskesmas Gogagoman sebagai fasilitas Kesehatan primer yang ada di
Kotamobagu sudah seharusnya menyediakan lingkungan yang aman bagi seluruh
pengunjung Puskesmas. Selain lingkungan, keamanan data identitas dan rekam medis
juga harus terjamin aman dan terjaga privasinya. Slogan ini bergaitan dengan panduan
perilaku berorientasi pelayanan (memahami dan memenuhi kebutuhan masyakat).
N : Nyaman
UPTD Puskemas berkomiten untuk menciptakan lingkungan puskesmas yang nyaman
bagi masyarakat dan pegawai. Menjaga kebersihan, penghijauan lingkungan
puskesmas, dan perlakuan yang adil untuk semua pasien. Slogan ini berkaitan dengan
panduan perilaku adaptif ( cepat menyesuaikan diri dalam mengalami perubahan).
TAP : Tertib Administrasi dan Pelayanan
UPTD Puskesmas Gogagoman berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat dengan cara menerapkan tertib administrasi dan pelayanan. Tertib
administrasi meliputi tersedianya data pegawai dan laporan terpadu puskesmas. Tertib
pelayanan meliputi jam kerja pegawai haruslah sesuai dengan peraturan. Apabila
dikaitkan dengan nilai berakhlak maka slogan ini berkaitan dengan panduan perilaku
berorientasi pelayanan (memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat). Dan
kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik).
BAB III
IDENTIFIKASI ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS

A. IDENTIFIKASI ISU
1. Belum optimalnya kualitas pelayanan pendaftaran pasien di poli rawat jalan
UPTD Puskesmas Gogagoman.
2. Belum optimalnya penerapan kawasan bebas asap rokok di lingkungan UPTD
Puskesmas Gogagoman
3. Kurangnya kesadaran tenaga kesehatan dalam menerapkan lima momen cuci
tangan di Ruang Rawat Inap UPTD Puskesmas Gogagoman
4. Belum optimalnya manajemen rekam medis pasien rawat jalan di UPTD
Puskesmas Gogagoman
5. Belum optimalnya kunjungan kontrol pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ) di
Puskesmas Gogagoman.
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, langkah
selanjutnya adalah mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama
yang dapat dicari solusi. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu yakni berupa APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan). APKL memiliki 4 kriteria penilaian, sebagai berikut:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga
masa sekarang.
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang.
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya
diangkat menjadi isu yang prioritas.

TABEL ISU KONTEMPORER


Keterangan Pembobotan Nilai (Menggunakan Skala Likert) :
1. Sangat (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak).................................... 5
2. Sedang (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak)................................... 4
3. Cukup (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak)..................................... 3
4. Kurang (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak).................................... 2
5. Tidak (Aktual/Problematik/Khalayak/Layak) ...................................... 1

Hasil analisis matriks APKL pada tabel menunjukkan penilaian yang beragam pada
masing-masing isu, penilaian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Belum optimalnya kualitas pelayanan pendaftaran di poli rawat jalan di UPTD
Puskesmas Gogagoman.
 Aktual diberi nilai 4 karena benar-benar pasien dan keluarga pasien bingung
pada saat mendaftar di Puskesmas Gogagoman.
 Problematik diberi nilai 5 isu ini sangat menarik karena menyangkut visi misi
puskesmas Gogagoman dalam pemberikan pelayanan sebagai puskesmas
paripurna.
 Khalayak diberi nilai 4 karena menyangkut masyarakat dan juga petugas
puskesmas .
 Layak diberi nilai 5 karena masuk akal dan realistis, serta relevan untuk
pecahkan.
2. Belum optimalnya penerapan kawasan bebas asap rokok di lingkungan UPTD
Puskesmas Gogagoman
 Aktual diberi nilai 4 karena isu ini benar-benar terjadi dimana belum
optimalnya penerapan kawasan bebas asap rokok di lingkungan UPTD
Puskesmas Gogagoman.
 Problematik diberi nilai 3 karena isu ini cukup menarik karena menyebabkan
terganggunya pasien yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Gogagoman
 Khalayak diberi nilai 4 karena isu ini menyangkut hajat hidup karena dapat
meningkatkan terjadinya penyakit paru
 Layak diberi nilai 4 karena isu ini masuk akal karena isu ini masih disepelekan
bagi pengunjung pasien di Puskesmas Gogagoman
3. Belum optimalnya manajemen rekam medis pasien rawat jalan di UPTD
Puskesmas Gogagoman
 Aktual diberi nilai 3 karena benar-benar terjadi di puskesmas Gogagoman, tapi
bukan menjadi bahan perbincangan.
 Problematik diberi nilai 3 karena masalah ini cukup menarik bagi petugas
puskesmas.
 Khalayak diberi nilai 3 karena masalah ini menyangkut beberapa petugas
puskesmas
 Layak diberi nilai 3 karena masalah ini cukup realistis di UPTD Puskesmas
Gogagoman.
4. Belum optimalnya kunjungan kontrol pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ) di
Puskesmas Gogagoman.
 Aktual diberi nilai 3 karena isu cukup hangat dibicarakanmengingat beberapa
pasien yang belum terkontrol kunjungannya
 Problematik diberi nilai 3 karena isu cukup problematik karena masalahnya
kurang kompleks
 Khalayak diberi nilai 3 karena isu cukup berdampak pada pasien, petugas
Kesehatan serta masyarakat
 Layak diberi nilai 3 karena isu cukup layak di angkat karena relevan untuk
dimunculkan pemecahan masalahnya.
5. Kurangnya kesadaran tenaga kesehatan dalam menerapkan lima momen cuci
tangan ruang rawat inap UPTD Puskesmas Gogagoman.
 Aktual diberi nilai 4 karena isu ini benar-benar terjadi dimana kurangnya
kesadaran tenaga kesehatan dalam menerapkan lima momen cuci tangan
 Problematik diberi nilai 3 karena isu ini cukup menarik karena menyebabkan
tidak optimalnya pelayanan
 Khalayak diberi nilai 3 karena isu ini cukup menyangkut hajat hidup karena
dapat meningkatkan terjangkitnya infeksi pada pasien
 Layak diberi nilai 4 karena isu ini masuk akal karena isu ini masih disepelekan
bagi tenaga medis di rawat inap sehingga layak untuk ditingkatkan.

B. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH


Analisis dan pemecahan masalah rancangan aktualisasi dan habituasi nilai-
nilai dasar PNS menggunakan pendekatan hubungan kasual dengan teknik Analisis
Pohon (Tree Analysis).
Belum Optimalnya kualitas pelayanan pendaftaran pasien di poli rawat jalan
UPTD puskesmas Gogagoman menjadi isu kontemporer utama karena masalah utama
pelayanan pendaftaran yang belum optimal. Hasil analisis lebih jauh menunjukan
bahwa masalah utama ini disebabkan oleh beberapa variabel penyebab :
1. Kurang jelasnya alur pendaftaran bagi pasien di poli rawat jalan UPTD Puskesmas
Gogagoman.
2. Sering terjadi trouble pada sarana prasarana pendaftaran di Poli Rawat Jalan
Puskesmas Gogagoman.
3. Kurangnya Pemahanan tenaga kesehatan tentang alur pelayanan pendaftaran di
Poli Rawat Jalan Puskesmas Gogagoman.
Hasil analisis menunjukkan bahwa yang menjadi variabel penyebab prioritas
adalah kurang jelasnya alur pelayanan pendaftaran bagi masyarakat di poli rawat jalan
UPTD Puskesmas Gogagoman. Analisis terhadap variable penyebab ini menunjukan
beberapa indikator penyebab, antara lain:
1. Kurangnya Informasi tentang alur peyanan di Poli Rawat Jalan Puskesmas
Gogagoman.
2. Kurangnya komunikasi antara petugas kesehatan dan masyarakat yang datang
berobat di Poli Rawat Jalan Puskesmas Gogagoman.
3. Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di bagian pendaftaran
Poli Rawat Jalan Puskesmas Gogagoman.
Hasil analisis terhadap ketiga indikator penyebab menunjukkan bahwa
Kurangnya Informasi tentang alur peyanan di Poli Rawat Jalan Puskesmas
Gogagoman merupakan indikator penyebab yang paling dominan terhadaap variabel
penyebab masalah di atas.
Untuk jelasnya analisis masalah tersebut dapat digambarkan dalam Pohon
Masalah sebagaimana dalam gambar berikut :

BAGAN ANALISIS POHON


Setelah dilakukan pemetaan pohon masalah, langkah berikutnya adalah
memetakan pohon solusi untuk menganalisa apakah dengan melakukan perbaikan
atau solusi akan memberikan hasil baik pula pemetaan pola masalah sebelumnya.

BAGAN POHON SASARAN

Setelah dibentuk pohon solusi maka dibentuk suatu Analisa pohon alternatif
untuk melihat program apa yang dapat dilaksanakan untuk mencapai target solutif
masalah dan isu kontemporer sebelumnya.

POHON ALTERNATIF

Berdasarkan bagan pohon alternatif diatas terdapat 4 (empat) kegiatan kreatif


yang dapat diaktualisasikan antara lain:
1. Membuat dan memasang banner tentang alur pendaftaran di rawat jalan
Puskesmas Gogagoman.
2. Membuat dan menampilkan video tentang langkah-langkah alur pendaftaran di
poli rawat jalan Puskesmas Gogagoman.
3. Melaksanakan sosialisasi tentang alur pendaftaran baik secara internal (tenaga
kasehatan) dan eksternal (masyarakat) di Poli Rawat Jalan Puskesmas
Gogagoman.
4. Monitoring dan evaluasi alur pendaftaran rawat jalan puskesmas Gogagoman.

C. NILAI – NILAI DASAR PNS


Nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi. Core Values Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu BerAKHLAK.
Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-
nilai ini diharapkan akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional.
Adanya Core Values ASN ini sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu
kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN.
Panduan perilaku dari Core Values ASN BerAKHLAK diuraikan sebagai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan artinya adalah Keinginan memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Nilai-nilai perilaku yang ada pada Berorientasi
Pelayanan :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
c. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
Akuntabel artinya adalah Bertanggung Jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Nilai-nilai perilaku yang ada pada akuntabel :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin
dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompeten artinya adalah terus belajar dan mengembangkan kapasitas. Nilai-nilai
perilaku yang ada pada Kompeten :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis artinya adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Nilai-nilai
perilaku yang ada pada Harmonis :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal artinya adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara. Nilai-nilai perilaku yang ada pada Loyal :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan Negara.
6. Adaptif
Adaptif artinya adalah Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Nilai-nilai perilaku yang ada pada Adaptif :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif artinya adalah membangun kerjasama yang sinergis. Nilai-nilai
perilkaku yang ada pada kolaboratif :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

D. RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Poli Rawat Jalan UPTD Puskesmas Gogagoman.
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya kualitas pelayanan pendaftaran
pasien di poli rawat jalan UPTD Puskesmas
Gogagoman.
2. Belum optimalnya penerapan kawasan bebas asap
rokok di lingkungan UPTD Puskesmas
Gogagoman.
3. Kurangnya kesadaran tenaga kesehatan dalam
menerapkan lima momen cuci tangan di Ruang
Rawat Inap UPTD Puskesmas Gogagoman.
4. Belum optimalnya manajemen rekam medis pasien
rawat jalan di UPTD Puskesmas Gogagoman
5. Belum optimalnya kunjungan kontrol pasien dengan
gangguan jiwa (ODGJ) di Puskesmas Gogagoman.
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya kualitas pelayanan pendaftaran
pasien di poli rawat jalan UPTD Puskesmas
Gogagoman.
Gagasan pemecahan isu : Pembuatan informasi tentang alur pendaftaran rawat
jalan UPTD Puskesmas Gogagoman.

Anda mungkin juga menyukai