Anda di halaman 1dari 54

FILOSOFI DAN KONSEP DASAR

PEMBANGUNAN TAMAN KEHATI


Bimbingan Teknis Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati Tahun 2023
BW Suite Belitung Hotel, Jl. Pattimura, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung
Rabu-Kamis/7-8 Juni 2023

Roemantyo, Praktisi Ekologi


HP 081311366752
Email: roemantyo@yahoo.com
FILOSOFI

Umumnya difahami sebagai teori yang mendasari alam pikiran,


pengetahuan dalam penyelidikan segala sesuatu, yang berintikan
logika, mengenai hakekat dari segala sesuatu yang ada, sebab-
sebabnya, asalnya dan hukumnya (KBBI)
Dasar Hukum: Permen LH Nomor 3 tahun 2012
Taman Keanekaragaman Hayati
Suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar
kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ,
khususnya bagi tumbuhan yang penyerbukan dan/atau pemencaran
bijinya harus dibantu oleh satwa dengan struktur dan komposisi
vegetasinya dapat mendukung kelestarian satwa penyerbuk dan pemencar
biji.
• Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur lingkungan hidup (biota)
bersama dengan sumber daya alam nonhayati (abiotik) yang secara
keseluruhan menyususun dan membentuk kesatuan ekosistem fungsional.
• Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan menghasilkan produktivitas lingkungan hidup.
• Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
• Bahwa keanekaragaman hayati sebagai substansi sumber daya alam yang
berada di dalam sistem keruangan lingkungan hidup merupakan aset bagi
pembangunan nasional dan daerah sehingga diperlukan pengelolaan secara
terpadu, baik antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan.
Ekologi difahami merupakan cabang ilmu biologi, mempelajari interaksi antar
makluk hidup dan lingkungan hidupnya (interaksi antara biotik dan abiotik),
membentuk suatu sistem ekologi (ekosistem) yang fungsinya mampu memberikan
jasa lingkungan (Kartawinata, K, 2013). Wujudnya direpresentasikan dalam tipe
komunitas vegetasi sebagai cerminan fisiognomi (penampakan luar) dari interaksi
antara tumbuhan, hewan dan lingkungan geofisiknya(Webb & Tracey 1994).
Tipe komunitas vegetasi dapat digunakan sebagai pengganti dan wakil ekosistem ,
karena vegetasi lebih mudah dirasakan, dikenal dan diteliti (Specht 1981).
Vegetasi adalah mosaik komunitas tumbuhan dalam suatu lanskap (Kuchler 1967)
atau kawasan geografi (Walter 1971). Komunitas vegetasi adalah sekelompok
tumbuhan dari berbagai spesies yang saling berinteraksi dan menempati suatu
habitat atau sistem keruangan geografis. Jika faktor lingkungan (fisik/abiotik dan
biotik) diintegrasikan ke dalam suatu komunitas vegetasi, maka akan terbentuk
suatu sistem keruangan eko-geografis yang saling berpengaruh atau berdampak
kepada fungsi dan jasa yang dihasilkannya. Sistem ini dikenal dengan Ekoregion
EKOREGION (EKOSISTEM GEOGRAFI)
Merupakan wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air,
flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang
menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.

(Sumber: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009


TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Ada 10 proses alami terbentuknya permukakaan bumi yang menjadi tempat


hidup, bertumbuh dan berkembang bagi biota (flora, fauna dan organime
mikro) yang perlu difahami sebagai filosofi dalam pembangunan Taman
Kehati
PEMAHAMAN TERMINOLOGI DALAM EKOSISTEM GEOGRAFI (1) Sumber Data: Boedi Tjahjono 2021. Bentang Alam_Bimtek
BPKH - PDLKWS KLHK_26-27 April 2021
PEMAHAMAN TERMINOLOGI DALAM EKOSISTEM GEOGRAFI (2) Sumber Data: Boedi Tjahjono 2021. Bentang Alam_Bimtek
BPKH - PDLKWS KLHK_26-27 April 2021
PEMAHAMAN TERMINOLOGI DALAM EKOSISTEM GEOGRAFI (3) Sumber Data: Boedi Tjahjono 2021. Bentang Alam_Bimtek
BPKH - PDLKWS KLHK_26-27 April 2021
PEMAHAMAN TERMINOLOGI DALAM EKOSISTEM GEOGRAFI (4) Sumber Data: Boedi Tjahjono 2021. Bentang Alam_Bimtek
BPKH - PDLKWS KLHK_26-27 April 2021
PEMAHAMAN TERMINOLOGI DALAM EKOSISTEM GEOGRAFI (5) Sumber Data: Boedi Tjahjono 2021. Bentang Alam_Bimtek
BPKH - PDLKWS KLHK_26-27 April 2021
PERKEMBANGAN KONSEP PEMBANGUNAN
TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
SEJARAH ASAL USUL KONSEP PENCADANGAN KEHATI
USAHA AWAL PENYELAMATAN DAN PENCADANGAN SUMBER TANAMAN BUDIDAYA

Update

8 Centers of Origin Cultivated Plant


1951
Zhukovsky, P.M . 1982.
8 Centers of Origin Cultivated Plant 12 Centers of Origin Cultivated Plant

Indochina – Indonesia Region


Secara geografis dibudidayakan di sekitar pemukiman
penduduk telah digunakan sebagai sumber makanan,
kebugaran, dan kesehatan tubuh sejak lama
Secara Ekosistem telah berfungsi dengan mapan beradaptasi
dan jasanya lingkungannya sudah ada sejak 12.000 tahun
yang lalu
Zhukovsky, P.M . 1982.
Centers of Origin Cultivated Plant Indochina - Indonesia

Fakta sejarah tanaman


Budidaya

Region 2 Indochina – Indonesia secara geografis


teridentifikasi sebagai Pusat Keanekaragamanan
Tanaman Budidaya tertinggi di dunia dengan jumlah
311 jenis (12,5 %).

Masalahnya secara geografis tanaman tersebut berada


di wilayah yang rawan terhadap perubahan fungsi
PROSES ALAMI PROSES ANTROPOGENIK
Proses domestikasi dari tumbuhan liar di hutan dan dibudidaya di
wilayah sekitar pemukiman (Zhukovsky, P.M . 1982).

Kesesuaian dengan lahan yang baru (bentuk lahan, posisi elevasi,


materi penyusun lahan, sifat fisik dan kimia lahan, iklim dan curah
hujan), kelompok yang terpencar luas memberikan indikasi
kemampuan adaptasi dan penyesuaian yang tinggi di lokasi habitat
yang baru
Fungsinya dalam ekosistem yang baru sehingga dapat memberikan
jasa lingkungan berupa produk untuk dimanfaatkan sesuai atau mirip
di habitat aslinya serta terjamin keberlangsungan proses ekologis di
Ahli menyatakan jenis yang ditanam di sekitar tempat baru sesuai fungsi ekosistem dan jasa lingkungannya.
pemukiman merupakan kelompok tanaman Observasi karakter tumbuhan untuk poses pengembangbiakan
penting sebagai penghasil biji-bijian (sereal), tumbuhan liar menjadi tanaman budidaya
polong-polongan, sayuran, penghasil minyak, Indikasi bisa menghasilkan bunga, buah dan biji viable
ubi-ubian, tanaman penghasil serat, buah- Indikasi adanya pollinator (self compatible dan self incompatible)
buahan, penghasil kayu, dan beberapa Indikasi adanya pemencar biji, umumnya kelompok yang benghasilkan
kelompok tanaman bahan industri (Burkill, buah dan biji ukuran besar, secara alami kurang efisien dalam
1952; Anderson, 1960; Chang, 1970) pemencaran dibandingkan denga ukuran kecil

Fakta-fakta Kehadiran Satwa dalam proses alami Fakta peran manusia dalam mengekplorasi peran Karakter Bentang
Piramida Ekologi untuk keseimbangan ekosistem Alam dan Vegetasi Alami untuk domestikasi
Intervensi dari sisi teknologi, pengetahuan, peraturan
pelaksanaanya

• Kesesuaian lahan untuk tumbuh TEMPAT


(informasi ekoregion)
• Fungsi ekosistem alami dalam PENCADANGAN
mendukung dan menghasilkan
jasa lingkungan (pangan, air, udara tanaman
bersih, pertukaran unsur hara, dll)
• Observasi karakter tumbuhan atau
tumbuhan
• Ada potensi kerawanan lokal
terhadap kelestarian jenis
tanaman di sekitar pemukiman
yang telah dibudidayakan
• Perlu tempat aman (refugia)
untuk berkembangbiak, sekaligus
fungsi ekosistem terjamn dapat PERMEN LH 3, 2012, TENTANG
berlangsung dengan baik dan TAMAN KEANEKRAGAMAN HAYATI
lestari
Keterbatasan Data Pendukung dalam
mencari lokasi Tempat Pencadangan

• Informasi Ekologis dan pemahaman


tentang konsep tempat tumbuh jenis
tumbuhan/tanaman (morfologi dan
material penyususun lahan, sifat fisik-
kimia,toleransi serta kesesuaian nya
terhadap suhu serta elevasi, serta
pemahaman, status dan sebarannya

• Pemahaman tentang Fungsi Ekosistem


dan Jasa Lingkungan

• Pemahaman dalam mengidentifkasi


bentang alam sebagai tempat tumbuh
Alat Pendukung (morfogenesa lahan) dan memilih
Pembuatan Peta Ekoregion berbasis pada Konsep Habitat Tumbuh . 1:250.000 komunitas vegetasi yang terkait dengan
(Morfogenesa , Iklim, Elevasi, Status air, Tanah dan Komunitas Vegetasi). jenis tanaman atau tumbuhan lokal
Kerjasama KLHK, LIPI (BRIN), BIG, BMKG, BBSDLP, UGM, IPB,ITB (2012-2021) langka dan endemic

Pembuatan Informasi Fungsi Ekosistemdan Jasa Lingkungan Pemahaman dan dukungan untuk
Berbasis Peta Ekoregion, Peta Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan. memperoleh lahan yang akan digunakan
PKTL KLHK, ITB, IPB (Tahap I 2019 skala data 1;500.000). sebagai tempat pencadangan
KONSEP TAMAN KEHATI SECARA EKOLOGIS Peta Ekoregion berbasis pada
Konsep Habitat Tumbuh
PERMEN LH 3, 2012 Bab I pasal 1 ayat 2 ➢ Data 1:250.000
➢TAMAN KEHATI ADALAH KAWASAN PENCADANGAN (Morfogenesa , Iklim,
SUMBER DAYA ALAM HAYATI LOKAL DI LUAR KAWASAN Elevasi, Status air, Tanah dan
Komunitas Vegetasi).
HUTAN; Kerjasama KLHK, LIPI (BRIN),
TEMPAT YANG DITUNJUK SEBAGAI TEMPAT PENCADANGAN AREANYA BIG, BMKG, BBSDLP, UGM,
DAPAT BERUPA TANAH KOSONG (WILAYAH TERBANGUN) ATAU LAHAN IPB,ITB (2012-2021)
MARGINAL (TANDUS/SEMAK BELUKAR) YANG MUNGKIN TIDAK MEMILIKI
NILAI KEHATI APAPUN Informasi Fungsi Ekosistem dan
Alat
➢WILAYAH YANG DITUNJUK TERSEBUT SELANJUTNYA MENJADI mencari
Jasa Lingkungan
➢ Berbasis Peta Ekoregion,
TEMPAT DENGAN FUNGSI KONSERVASI IN-SITU Peta Daya Dukung dan Daya
DAN/ATAU EX-SITU UNTUK MENYELAMATKAN BERBAGAI Tampung Lingkungan. PKTL
SPESIES TUMBUHAN ASLI/LOKAL (YANG TUMBUH DI SEKITAR KLHK, ITB, IPB (Tahap I 2019
LOKASI TKH) DAN SATWA PENDUKUNG YANG HIDUP DAN skala data 1;500.000. Tahap
II ongoing 1;250.000;
BERKEMBANG SECARA ALAMI DI DAERAH TERSEBUT; 1;50.000)
KONSEP DASAR PEMBUATAN
DED VEGETASI TAMAN KEHATI
Matrik Fungsi dan Jasa Lingkungan
• Taman Kehati adalah ekosistem
pada unit ekoregion terkecil yang
dapat memberikan jasa
Fungsi

• Tolok ukur keberhasilan Taman


Kehati adalah terbangunnya
secara alami tapak wilayah
ekosistem fungsional melalui
substansi koleksinya yang ditata
sesuai struktur dan komposisi
alaminya, agar kemudian mampu
memicu (sebagai driver) dalam
penyediaan jasa lingkungan
(penyedia, pengatur,
pendukung/penyokong budaya
dankonservasi alam) pada
tingkat tapak

Sumber: Schneiders dan Muller dalam Bukgard


dan Maes (2017) Mapping Ecosystem Services.
Pensoft Publisher. Bulgaria
Sipirok Sumatra Utara
Gresik Jawa Timur
TIPE TAMAN KEHATI BERDASAR FUNGSI KONSERVASI
• TAMAN KEHATI IN-SITU
DIBANGUN DAN DITETAPKAN PADA TAPAK EKSISTING DI
LUAR KAWASAN HUTAN PADA EKOSISTEM ALAMI
(CONTOH: WILAYAH GAMBUT, KARST, MANGROVE, LAHAN
KERING, LAHAN BASAH RAWA AIR TAWAR, RAWA AIR
MASIN, DANAU, PINGGIRAN SUNGAI)
• TAMAN KEHATI EX-SITU
DIBANGUN DAN DITETAPKAN DI LUAR KAWASAN HUTAN
PADA TAPAK EKOSISTEM BUATAN (CONTOH: WILAYAH YANG
TELAH TERBANGUN SEPERTI LAHAN BUDIDAYA, LAHAN
INDUSTRI KOMERSIAL, PERUMAHAN, DLL.)
In situ (ekosistem gambut) Ex situ (ekosistem buatan)
TKH Sekadau Kalbar TKH Jombang Jatim
KONSEP POSISI KERUANGAN TAPAK TAMAN KEHATI
PADA HIERARKI EKOSISTEM DAN GEOGRAFI
(EKOREGION)
Global Regional Ekosistem/ Tipe Vegetasi Tipe Komunitas Vegetasi
Pulau (Tapak)
KONSEP POSISI TAMAN KEHATI DALAM > 106 1:106 1:500.000 1:250.000 < 1:50.000
Region Landscape Mosaic Site Ecosystem Sumber:
(Macro-ecosystem) (Meso-ecosystem) (Micro-ecosystem)
HIERARKI EKOSISTEM INDONESIA Bailey, R.G, 2009

Tapak Taman Kehati

Sumber:
E.A. Widjaja, Y. Rahayuningsih, J.S.Rahajoe, R. Ubaidillah, I. Maryanto, E.B.
Walujo dan G. Semiadi. LIPI Press dan IBSAB, 2015-2020, 19 tipe ekosistem
alami dan buatan (19 tipe ekosistem)
Kartawinata, 2013, 57 komunitas vegetasi alami
Ekoregion Indonesia, KLHK, 2021, BA 86 kelas, VA 98
INFORMASI KERUANGAN PADA TAPAK TAMAN KEHATI

Tipe Vegetasi
1:250.000

Tipe Komunitas Vegetasi


1:50.000

Sub Blok
Tapak relung habitat
Taman Kehati
< 1: 5.000
Blok Taman Kehati
(3 – 15 Ha)
< 1: 10.000
(Tapak relung (site) ekosistem /
microecosystem)
CONTOH PETA EKOREGION SUMATRA (1:250.000)

Citra SRTM 90 Bentang alam (morfologi, genesa) Vegetasi Alam (tipe komunitas vegetasi)
47 Kelas 26 Kelas
Bentang alam (morfologi, genesa) dan
Vegetasi Alam (tipe komunitas vegetasi
185 Kelas Ekoregion
Bentangalam
PETA BENTANGALAM SUMATRA (1:250.000) Kelas Bentangalam
Danau
Dataran fluvial bermaterial aluvium
Dataran fluviomarin bermaterial aluvium
Dataran fluviovulkanik bermaterial aluvium
Dataran lakustrin bermaterial aluvium
Dataran marin berpasir bermaterial aluvium
ìììììì
ìììììì Dataran organik bermaterial gambut
ìììììì
ìììììì

EEE EEE EEE EEE EEE EEE EEE EEEDataran solusional karst berombak-bergelombang bermaterial batuan sedimen karbonat
EEE EEE EEE EEE EEE EEE EEE EEEDataran struktural lipatan berombak-bergelombang bermaterial batuan metamorfik
EEEEEEEE
¤¤¤¤¤Dataran struktural lipatan berombak-bergelombang bermaterial batuan sedimen karbonat
¤
¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤
È

Dataran struktural lipatan berombak-bergelombang bermaterial batuan sedimen non karbonat


È È
È

¤¤¤¤¤¤
È

èèèèè
È È
ÈÈ

èèèèèDataran struktural plutonik berombak-bergelombang bermaterial batuan beku dalam


èèèèè
Dataran vulkanik berombak-bergelombang bermaterial batuan beku luar
Dataran vulkanik berombak-bergelombang bermaterial piroklastik
Lembah sungai bermaterial aluvium
Pegunungan denudasional bermaterial batuan beku luar
Pegunungan kerucut vulkanik bermaterial piroklastik
Pegunungan kerucut vulkanik lereng atas bermaterial campuran batuan beku luar dan piroklastik
Pegunungan kerucut vulkanik lereng bawah bermaterial piroklastik
Pegunungan kerucut vulkanik lereng tengah bermaterial campuran batuan beku luar dan piroklastik
Pegunungan solusional karst bermaterial batuan sedimen karbonat
Pegunungan struktural lipatan bermaterial batuan sedimen karbonat
¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤
¤ Pegunungan struktural lipatan bermaterial batuan sedimen non karbonat
¤¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤
Pegunungan vulkanik bermaterial batuan beku luar
Pegunungan vulkanik bermaterial campuran batuan beku luar dan piroklastik
Pegunungan vulkanik bermaterial piroklastik
Pegunungan vulkanik lereng bawah bermaterial piroklastik
Perbukitan denudasional bermaterial batuan beku luar
Perbukitan kerucut vulkanik bermaterial piroklastik
Perbukitan kerucut vulkanik parasiter bermaterial batuan beku luar

EEE EEE EEE EEE EEE EEE EEE EEEPerbukitan solusional karst bermaterial batuan sedimen karbonat
EEE EEE EEE EEE EEE EEE EEE EEEPerbukitan struktural lipatan bermaterial batuan metamorfik
EEEEEEEE
¤¤¤¤¤Perbukitan struktural lipatan bermaterial batuan sedimen karbonat
¤
¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤
¤¤¤¤¤Perbukitan struktural lipatan bermaterial batuan sedimen non karbonat
¤
¤
¤¤
¤¤
¤¤
¤
È
ÈÈ
¤
¤¤
¤
Perbukitan struktural lipatan bermaterial campuran batuan sedimen karbonat dan non karbonat
È È
È

¤¤¤¤¤¤
èèèèè
ÈÈ
È

èèèèèPerbukitan struktural plutonik bermaterial batuan beku dalam


èèèèè
Perbukitan vulkanik bermaterial batuan beku luar
Luas (%)
RINCIAN BENTANGALAM SUMATRA ( 47 KELAS) 16,00
13,92
13,58 14,00
12,59
12,32
11,29 12,00

10,00

8,00
6,37
6,00
4,60
3,55 4,00
3,11
1,852,00
1,351,491,58
0,680,780,880,941,041,051,25 2,00
0,420,450,55
0,000,000,000,010,010,020,030,040,040,050,050,050,050,070,070,090,100,230,240,260,290,310,35
0,00
Tipe Vegetasi Alam
PETA VEGETASI ALAM SUMATRA (1:250.000) Tipe Komunitas Vegetasi
Vegetasi hutan batuan ultrabasa

::::::Vegetasi hutan batuan ultrabasa pegunungan


******
******

::::::Vegetasi hutan batugamping pamah


******

::::::Vegetasi hutan batugamping pamah pada bentang alam karst


::::::
::::::Vegetasi hutan batugamping pegunungan bawah
########
########
########
########
******
******

::::::Vegetasi
******
******
hutan batugamping pegunungan pada bentang alam karst

::::::Vegetasi hutan dipterokarpa pamah


::::::Vegetasi hutan gambut
ìììì
ìììì
::::::
ìììì
::::::Vegetasi hutan kerangas pamah
::::::Vegetasi hutan pamah (non dipterokarpa)
::::::
::::::Vegetasi hutan pantai
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!

########
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !

########
########
########
Vegetasi hutan pegunungan atas
########
########
########
########
######## Vegetasi hutan pegunungan bawah
########
# ## #
# ### ### ### ###
# # # # # # # # #
# ## #
# ### ### ### ###
# # # # # # # # # Vegetasi hutan pegunungan subalpin
#
### ### ### ### ###


 Vegetasi hutan rawa air payau



ÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌ Vegetasi hutan tepian sungai
ÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌ
Vegetasi mangrove
[
[ [
[ [
[[ [ [ Vegetasi nipah
UU[UUUU
[U
UUUUUUU
UUUUUUUVegetasi savana lahan kering pamah
UUUUUUU

UUUUUUU


Vegetasi terna rawa air payau
ÏÏÏÏÏ


ÏÏÏÏÏ
ÏÏÏÏÏVegetasi terna rawa air tawar
ÏÏÏÏÏ
ìììì
ìììì Vegetasi terna rawa gambut
ìììì
ìììì
êêêêê
êêêêêVegetasi terna tepian danau
êêêêêVegetasi terna tepian danau pegunungan
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
êêêêê
# # # # # #

êêêêê
#
ÌÌÌÌÌÌ
ÌÌÌÌÌÌ
# # # # #

ÌÌÌÌÌÌ Vegetasi terna tepian sungai


ÌÌÌÌÌÌ
@@@@@@@
ÌÌÌÌÌÌ
@@@@@@@
@@@@@@@Vegetasi terna tepian sungai payau
RINCIAN VEGETASI ALAM SUMATRA ( 26 KELAS)
Luas( %)
35,00
29,81
30,00

25,00 22,30

20,00

15,00 12,59
10,38
10,00 7,62

5,00 3,88 3,97


2,00
1,03 1,23
0,01 0,01 0,03 0,04 0,10 0,12 0,16 0,22 0,32 0,32 0,36 0,40 0,45 0,47 0,66 0,69 0,83
0,00
KONSEP PEMILIHAN LOKASI PRIORITAS
RINCIAN KARAKTER EKOREGION SUMATRA ( 185 KELAS)
Bentangalam Komunitas Vegetasi Fungsi Ekosistem
yang terindikasi
Rawan Terhadap
Perubahan
Pemanfaatan Lahan

Prioritas

Tapak-tapak Unit Ekoregion


Jika ada waktu tersisa bisa diteruskan
1935 1817
van Steenis. Maleische Pembangunan Kebun
vegetatieschetsen Raya Bogor,
1854-1862 Alfred Wallace
membuat batas geografi
Satwa Garis Wallace
1950
van Steenis, The delimitation 1949
of Malaysia and its main plant R.W. van Bemellen
geographic divisions General Geology of
Indonesia and Adjacent
Archipelagoes

1957 1951
van Steenis. Outline of of Schmidt, FH & JHA
vegetation types in Indonesia Ferguson. Rainfall types
and some adjacent regions based on wet and dry
period ratios for
Indonesia
1983 -1997
Laumonier, Y, A Gadrinab &
Purnajaya (1983). 1982
International map of Ashton, PS.
vegetation and environmental Dipterocarpaceae
cond itions
Laumonier, Y. (1997). The
vegetation and physiography
of Sumatra.
1984
Whitten, AJ, SJ Damanik, J
Anwar & N Hisyam.(1984.)
1988-1990
The ecology of Sumatra.
PENELUSURAN JENIS LOKAL UNTUK KOLEKSI

RePPProt, Peta Sistem Lahan


Indonesia. Regional Physical
Planning Program for
Transmigration. 1:250.000
2011-2013
Kartawinata K. Diversitas
Ekosistem Alami
Indonesia. 2013.
2008-2012
KLH, LIPI, BIG, BMKG, IPB,
UGM, ITB. Ekonusa, Deskripsi
Peta Ekoregion
Pulau/Kepulauan skala
1:500.000. 2012.
Planologi

Ekoregion

1:250.000
Indonesia:
2015-2021

Karakteristik
Kehutanan dan

Vegeteasi Alami

Indonesia. Skala
Tata Lingkungan-
KLHK, 2021. Peta

Bentangalam dan

Wilayah Ekoregion
PENENTUAN JENIS LOKAL UNTUK KOLEKSI TAMAN KEHATI
➢ SESUAI DENGAN EKOREGION LOKAL (TAPAK/FASET EKOSISTEM DAN BENTUK LAHANNYA)
➢ SUBSTANSI
TUMBUHAN ATAU TANAMAN ASLI/LOKAL DENGAN PRIORITAS PENYERBUKANNYA DAN/ATAU PEMENCARAN BIJINYA
HARUS DIBANTU OLEH SATWA;
SPESIES (ASLI/LOKAL PADA TINGKAT SPESIES/GENETIK) TERSEBUT DIPILIH UNTUK SPESIES YANG TERGOLONG MEMILIKI
TINGKAT ANCAMAN TINGGI TERHADAP KELESTARIANNYA YANG DAPAT MENGAKIBATKAN KEPUNAHAN.
➢ KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI PERLU DITATA AGAR MENJADI SUATU KOMUNITAS KOLEKSI TAMAN KEHATI YANG
HARUS DAPAT MENDUKUNG KELESTARIAN SATWA PENYERBUK DAN PEMENCAR BIJI TANAMAN KOLEKSINYA AGAR
LESTARI.
Referensi yang dapat digunakan:
Boedi Tjahjono, 2021. Geomorfologi dan Karakteristik Bentang Alam. Bimbingan Teknis Verifikasi Lapangan Jasa Lingkungan
Hidup Tinggi Terkait dengan Air. Senin, 26-27 April 2021 (untuk identifikasi tapak/facet ecoregion)

Roemantyo, 2021. Tipe Vegetasi Alami sebagai Parameter Jasa Pengatur Lingkungan Hidup Tinggi Terkait dengan Air.
Bimbingan Teknis Verifikasi Lapangan Jasa Lingkungan Hidup Tinggi Terkait dengan Air. Senin, 26-27 April 2021 (untuk
identifikasi vegetasi lokal)

Data peta RBI – BIG. Nama toponimi (desa, kampung) dapat digunakan untuk mendapatkan informasi awal kehati lokal.
Data Primer: Melakukan eksplorasi di lokasi yang masih bervegetasi tegakan pohon, hutan desa (belum berubah fungsi),
Sumber Data :
Direktorat Pencegahan
Dampak Lingkungan
Kebijakan Wilayah dan
Sektor, KLHK

Data kombinasi BA dan VA seluruh


CONTOH IDENTIFKASI TAPAK EKOSISTEM DI TAMAN
KEHATI
Sumber data

DEM Nas, BIG


Tapak Calon Taman Kehati
Kota Medan
Provinsi Sumatra Utara
Data Lapangan dan
Informsi Bentang Alam
Dataran fluviomarine bermaterial aluvium
Vegetasi Mangrove,
Formasi: Endapan Pantai, Fluviatil
Kerikil, Pasir, Lempung pH air 6-7, pH tanah 6, Salinitas positif
Dataran fluvial bermaterial aluvium
Vegetasi terna tepian sungai
Formasi: Endapan Pantai, Fluviatil
Kerikil, Pasir, Lempung, pH air 7-8, pH tanah 6, Salinitas negatif

Dataran strutural liptan berombak bergelombang bermaterial


batuan non karbonat
Vegetasi hutan kerangas

Formasi Medan
Bongkah, kerakal, kerikil, pasir lanau dan lempung
Informasi Hidrologi Permukaan Tanah
POTENSI JENIS LOKAL YANG TUMBUH
Dataran struktual
berombak
bergelombang
bermaterial batuan
sedimen non
karbonat bervegetasi
hutan kerangas
pamah

Dataran vulkanik berombak


bergelombang bermaterial
piroklastik bervegetasi
hutan pamah non
dipterokarpa
ALAT BANTU NAVIGASI PEMBUATAN CATATAN
LAPANGAN
Contoh penggunaan aplikasi Android dalam
membantu identifikasi, navigasi dan kondisi tapak
eksisting Lokasi TKH
Peta Wilayah pulau Belitung,
Bangka Belitung dengan
informasi Ekoregion
(Bentangalam dan Vegetasi
Alam).
Gambat Peta dalam Format pdf
extension file yang dilengkapi
geometri lokasi yang menjadi
target untuk di navigasi, meski
sudah tidak ada signal internet
Informasi yang aktif pada layar android
untuk membantu navigasi dan tanda dan
catatan temuan di lapangan

Anda mungkin juga menyukai