Kelompok 2 Manajemen
Kelompok 2 Manajemen
Disusun Oleh :
Kelompok 2 Tingkat IV
1. Fathinatusholihah
2. Hanna Eastelian Andrea
3. Lusy Angelia Agusavira
4. Syakirina Nurmarliah
5. Vedya Hevi Septriani
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena hanya atas rahmat,karunia
serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan ini. makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas mata Manajemen Pelayanan Kebidanan Professional
dengan judul “Konsep Pengelolaan Pelayanan Di Puskesmas” dapat diselesaikan
dengan baik, pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada Bunda Elvi Destariyani,SST, M.Kes selaku dosen pembimbing
dari mata kuliah manajemen pelayanan kebidanan professional.
Dalam menyusun makalah ini sebagai penyusun banyak sekali menghadapi
berbagai kendala, namun berkat do’a, kerja keras serta bimbingan dari berbagai
pihak, penyusun akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, penyusun mohon maaf atas
segala kekurangan dan tidak lupa mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan ..................................................................... 6
B. Pengertian Puskesmas .................................................................... 7
C. Wilayah Dan Ruang Lingkup Puskesmas ...................................... 8
D. Puskesmas Pembantu Poskesdes .................................................... 10
E. Puskesmas Keliling ........................................................................ 14
F. Bidan Di Desa ................................................................................ 11
G. Manajemen Layanan Puskesmas .................................................... 14
H. Sumber Pembiayaan Puskesmas .................................................... 14
I. Fungsi Manajemen Puskesmas....................................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan
kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen
yang masuk dalam pelayanan diantara perawat dokter atau tim kesehatan lain
yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan
kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada
di masyarakat.
Pembangunan kesehatan merupakan bentuk aktivitas dalam rangka mengisi
kemerdekaan bangsa supaya dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan
kuat. Salah satunya adalah dengan melakukan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah sebuah kegiatan yang diberikan kepada
individu maupun masyarakat oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencegah
dan menyembuhkan penyakit individu maupun masyarakat. Pelayanan
kesehatan dapat berbentuk pelayanan individu yang dilakukan oleh dokter
praktik maupun pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi.
Semua jenis pelayanan kesehatan tersebut pada umumnya mempunyai tujuan
yang sama yaitu memberikan pelayanan untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan maupun masyarakat.
Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan
adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah
menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng
relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas
ekonomi menengah ke bawah. Puskesmas adalah salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan dalam
upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Sehingga dengan adanya
1
2
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah adalah untuk proses pembelajaran bagi
pengembangan dan pencapaian kompetensi dalam pelaksanaan manajemen
pelayanan kebidanan profesional melalui sesi pembelajaran tentang konsep
pengelolaan pelayanan di puskesmas dalam kelas dan analisis situasi yang
sesungguhnya terkait dengan standar keilmuan agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai dalam waktu yang telah dialokasikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan dalam hal ini sangat erat kaitannya dengan hal pemberian
kepuasaan terhadap pelanggan, pelayanan dengan mutu yang baik dapat
memberikan kepuasaan yang baik pula bagi pelanggannya, sehingga pelanggan
dapat lebih merasa diperhatikan akan keberadaanya oleh pihak perusahaan.
Dalam bukunya yang bertajuk Hubungan Masyarakat Membina Hubungan
Baik Dengan Publik (2001 : 138), Loina beranggapan bahwa : Pelayanan
merupakan suatu proses keseluruhan dari pembentukan citra perusahaan, baik
melalui media berita, membentuk budaya perusahaan secara internal, maupun
melakukan komunikasi tentang pandangan perusahaan kepada para pemimpin
pemerintahan serta publik lainnya yang berkepentingan.
Penekanan terhadap definisi pelayanan diatas adalah pelayanan yang
diberikan menyangkut segala usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam
rangka mencapai tujuan guna untuk mendapatkan kepuasan dalan hal
pemenuhan kebutuhan.
B. Pengertian Puskemas
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, yang juga membina
3
4
D. Puskesmas pembantu
1. Pengertian
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan
Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan
kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan
sarana yang tersedia. Jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) Menurut Kondisi
adalah informasi mengenai jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) yang
dimiliki oleh Puskesmas yang bersangkutan yang dirinci menurut kondisi
fisik bangunannya.
Rincian kondisi fisik tersebut adalah:
a. Baik : apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan dalam kondisi baik
atau tidak mengalami kerusakan.
b. Rusak Ringan : apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi
kerusakan pada komponen pintu, jendela, kaca, penggantung, pengunci,
cat, dan sebagainya.
c. Rusak Berat : apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi
kerusakan pada komponen pokok dari bangunan seperti pilar, pondasi,
sloope, ring balk.
d. Rusak Total : apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan sudah tidak
dapat digunakan/dimanfaatkan lagi.
Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan
masyarakat, puskesmas pembantu merupakan bagian utama dalam jaringan
pelayanan puskesmas, dalam jaringan pelayanan Puskesmas di setiap
wilayah Desa dan kelurahan pustu merupakan bagian integral dari
puskesmas, dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dan derajat
kecanggihan yang lebih rendah.
Di Kabupaten masalah keterbatasan penduduk miskin untuk
menjangkau pelayanan kesehataan juga sangat terasa. Dengan berbagai
7
E. Poskesdes
1. Pengertian
Pos Kesehatan desa (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumber
daya Msyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan
pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah.
Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif,dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan
kader atau tenaga sukarela lainnya.
Pembentukan POSKESDES didahulukan pada desa yang tidak
memiliki rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU), dan
bukan ibu kota kecamatan atau ibu kota kabupaten. POSKESDES di
harapkan sebagai pusat pengembangan dan kordinator berbagai UKBM yang
dibutuhkan masyarakat desa, misalnya POS Pelayanan Terpadu atau
POSYANDU dan warung obat desa (WOD).
2. Ruang Lingkup
Kegiatan Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya
kesehatanvyang mencakup upaya promotif, preventif, dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader
kesehatan. Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan kesehatan dasar yaitu
layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan anak dan
pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit, surveilans gizi,
surveilans perilaku berisiko, surveilans lingkungan, dan masalah kesehatan
lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap
bencana. Sebagai bentuk pertanggung jawaban maka kegiatan di Poskesdes
didukung dengan pencatatan dan pelaporan.
3. Tujuan POSKESDES
a. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
b. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau
KLB serta faktor-faktor resikonya
c. Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
d. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
masyarakat dan tenaga professional kesehatan.
e. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.
Pembangunan Poskesdes di maksudkan untuk lebih mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan
pelayanan kesehatan, Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan dasar, menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa/kecamatan. Program Kesehatan
yang diselenggarakan oleh Poskesdes merupakan program Desa Siaga untuk
memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat
dan untuk masyarakat sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.
4. Fungsi Poskesdes
a. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
b. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah
kesehatan.
c. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada
masyarakat serta meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan.
d. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di desa.
11
5. Prioritas Pengembangan
Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar yang sekaligus menjadi wahana pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan maka prioritas pengembangannya adalah:
a. Desa yang tidak terdapat atau yang sulit mengakses fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Rumah Sakit).
b. Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.
6. Manfaat Poskesdes
a. Bagi Masyarakat Desa
1) Permasalahan kesehatan di desa dapat dideteksi secara dini, sehingga bisa
ditangani dengan cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi, potensi dan
kemampuan yang ada.
2) Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar (KIA/KB,
peningkatan gizi masyarakat khususnya balita dan maternal, imunisasi
termasuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak
menular, upaya mewujudkan lingkungan sehat, dan pengobatan sederhana
termasuk trauma, didukung dengan penyediaan obat-obat esensial) serta
pengetahuan dan keterampilan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), kesiapsiagaan serta penanggulangan masalah kesehatan.
3) Masyarakat dapat mengaktualisasikan diri dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan.
b. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)
1) Tenaga kesehatan (bidan) dapat mengaktualisasikan dirinya dalam
membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di
wilayahnya.
2) Tenaga kesehatan (bidan) dapat lebih mudah memberikan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat.
3) Tenaga kesehatan (bidan) mendapatkan informasi secara cepat tentang
permasalahan kesehatan di masyarakat dan upaya kesehatan bagi
masyarakat
c. Bagi Kader kesehatan.
1) Kader kesehatan mendapatkan informasi lebih awal di bidang kesehatan.
12
7. Pengorganisasian Poskesdes
Prinsip pengorganisasian Poskesdes adalah dikelola oleh masyarakat yang
dalam hal ini kader kesehatan dengan bimbingan tenaga kesehatan.
mufakat, sesuai dengan tata cara dan kriteria yang disepakati, dengan fasilitasi
Puskesmas. Jumlah kader kesehatan untuk setiap Poskesdes minimal 2 (dua)
orang atau disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan dan kemampuan
serta potensi desa setempat.
F. Puskesmas Keliling
a) Pengertian
Puskesmas keliling adalah kegiatan puskesmas yang bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan
dengan promotif dan preventif. Puskesmas Keliling merupakan jaringan
pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan
jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung
Puskesmas.
b) Tujuan puskesmas keliling
Tujuan dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama
masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil dan terisolasi baik di darat
maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan sarana transportasi
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
c) Fungsi
Fungsi dari Puskesmas Keliling adalah sebagai:
1. Sarana transportasi petugas
2. Sarana transportasi logistik;
3. Sarana pelayanan kesehatan; dan
4. Sarana pendukung promosi kesehatan.
d) Peran
Adapun peran Puskesmas Keliling adalah:
1. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja
Puskesmas.
16
4. Aspek pembiayaan
Aspek pembiayaan perlu diperhatikan terkait biaya operasional dan biaya
pemeliharaan kendaraan.
5. Aspek pendukung
Dalam pelaksanaan Puskesmas keliling ada subsistem yang harus
dibangun untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. Subsistem ini antara
lain sistem rujukan, sistem komunikasi dengan Puskesmas, dan sistem
pencatatan dan pelaporan.
Untuk operasional Puskesmas keliling, pendukung yang harus
dipenuhi yaitu peralatan pelayanan kesehatan, obat dan bahan habis
pakai, perlengkapan keselamatan tim dan perorangan, dan alat
komunikasi.
G. Bidan Didesa
1) Wewenang umum
Kewenangan yang diberikan untuk melaksanakan tugas yang dapat
dipertanggungjawabkan secara mandiri.
2) Wewenang khusus
Wewenang khusus adakah untuk melaksanakan kegiatan yang
memerlukan pengawasan dokter. Tanggung jawab pelaksanaannya
berada pada dokter yang diberikan wewenang tersebut.
19
Tugas dan fungsi bidan utama bidan desa adalah memberikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak, sebagaimana tertuang dalam SE Dirjen Binkesmas
No. 492/Binkesmas Dj/89 yang menyatakan penempatan bidan desa adalah
memberikan pelayanan ibu dan anak serta KB dalam rangka menurunkan
20
angka kematian ibu dan bayi serta kelahiran. Namun pada kenyataannya
bidan desa dibebani dengan berbagai macam program pelayanan kesehatan
lainnya. Pada kondisi ini bidan desa dihadapkan pada keterbatasan
kemampuan dan kondisi masyarakat yang beragam karakteristik.
Serta bekerja sama dengan kader posyandu mencari sasaran ibu hamil dengan
melakukan :
a) kunjungan rumah
b) sosialisasi pentingnya pemeriksaan kesehatan antenatal
c) memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara rutin
minimal empat kali selama kehamilannya.
Bidan di desa telah melalui tingkat pendidikan kebidanan dan telah
mampu dan cakap dalam melaksanakan tugasnya sebagai bidan. Rasa malu
pada pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi cakupan pelayanan antenatal Masyarakat malu untuk
memeriksakan dirinya terutama pada kehamilan pertama. Pemberian
bantuan tambahan gizi bagi ibu hamil merupakan daya tarik tersendiri dalam
kunjungan pelayanan antenatal dan dapat meningkatkan kunjungan ibu.
A. Kesimpulan
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, yang juga membina
peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok. Mutu dalam layanan kesehatan di puskesmas adalah sebuah konsep
manajemen berfokus konsumen yang inovatif dan patisipatif yang
mempengaruhi setiap individu dalam organisasi.
Tujuan penempatan bidan di desa secara umum adalah untuk meningkatkan
mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan
Posyandudalam rangka menurunkan angka kematian ibu, anak balita dan
menurunkan angka kelahiran, serta meningkatkan kesadaran masyarakat
berperilaku hidup sehat.
Sumber Pembiayaan Puskesmas yaitu melalui Bantuan Operasional
Kesehatan merupakan salah satu program pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan. Sumber dana Bantuan Operasional Kesehatan yaitu APBN melalui
Dana Tugas Pembantuan Kementrian Kesehatan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, hendaknya akan dapat menambah wawasan
pembaca tentang upaya stabilisasi rujukan maternal dan neonatal. Diharapkan
dapat menambah wawasan pembaca tentang emriologi dan menjadi sumber
bacaan referensi bagi Mahasiswa Kebidanan poltekkes kemenkes Bengkulu
dalam menerapkan ilmu dan institusi lebih dapat meningkatkan atau
menambah referensi.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pelayanan.html
https://puskesmaskepung.kedirikab.go.id/Buku/PERMENKES-NO-43-TAHUN-
2019 TENTANG-PUSKESMAS_ID32.html