Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN


DAN PERIZINAN PERTANIAN

PANDUAN PELAKSANAAN UJI (PPU)


KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST


FOR DISTINCTNESS, UNIFORMITY AND STABILITY

Pak Choi
Pak choy
( Brassica campestris ssp.chinensis)

Nama lain
Alternative names

Nama Botani Indonesia English


Botanical name
Brassica campestris ssp.chinensis Pak choi Pak choy
Bok choy

PVT/PPU/79/1
Tanggal/date : 27 November 2014
Dengan Adendum Baru/with new addendum: Tidak/No

Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum
Pengujian Kebaruan, Keunikan, Keseragaman, Kestabilan yang berisi penjelasan
mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan.

These test guidelines should be read in conjunction with “General Guidelines”


document, which contains explanatory notes on the general principles on which the
guidelines have been established.
Kata Pengantar
Dok. PVT/PPU/79/1

Buku Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) Unik Seragam Stabil untuk Pak Choi
disusun dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Keunikan,
Keseragaman dan Kestabilan bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para
pihak yang memerlukan informasi ini.
Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk mengacu pada
Buku Panduan Umum pengujian KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN,
KESTABILAN yang dikeluarkan oleh Pusat PVTPP dengan nomor dokumen:
Dok.PVT/PP/1/2 dan PPU tanaman Pak Choi dalam melakukan tugasnya untuk
menguji KEUNIKAN, KESERAGAMAN, KESTABILAN tanaman tersebut.
PPU tanaman Pak Choi belum ada acuan Test Guidelines dari UPOV.
Penyusunan dan pembaruan PPU tanaman Pak Choi yang disesuaikan dengan kondisi
Indonesia serta panduan dari UPOV dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim Teknis ahli
di bidang tanaman sayuran. Untuk itu kami sampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada para penyusun.
Saran dan masukan demi penyempurnaan buku panduan ini sangat kami
harapkan, sehingga akan memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun
pembaca lainnya dalam melakukan pengujian dan pemeriksaan KEUNIKAN,
KESERAGAMAN, KESTABILAN tanaman Pak Choi.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman


dan Perizinan Pertanian
Kepala,

Ir. Suharyono, MSi.


NIP. 19560630 198503 1 001
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS

Kata Pengantar ...................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


Daftar Isi .................................................................................................................................. 2

1. Subjek panduan........................................................................................................... 3
Subject of these test guidelines

2. Bahan yang dibutuhkan ........................................................................................... 3


Material required

3. Pelaksanaan pengujian............................................................................................. 4
Conduct of test

4. Penilaian keunikan, keseragaman dan kestabilan ......................................... 5


Assessment of distinctness, uniformity and stability

5. Pengelompokan varietas ......................................................................................... 7


Grouping of varieties

6. Pengenalan tabel karakteristik ............................................................................. 9


Introducing to the table of characteristics

7. Tabel karakteristik ................................................................................................. 11


Table of characteristics

8. Penjelasan tabel karakteristik ............... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


Explanations on the table of characteristics

9. Daftar pustaka ............................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


Literature

10. Kuesioner teknis ...................................................................................................... 21


Technical questionnaire

2
PANDUAN PELAKSANAAN UJI (PPU)
TANAMAN PAK CHOI
GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TESTS (GCT / PPU)
PAK CHOI

1. Subyek Panduan
Subject of these Test Guidelines

PPU ini dapat digunakan untuk semua varietas Brassica campestris


ssp.chinensis.

These Test Guidelines apply to all edible varieties of Brassica campestris


ssp.chinensis.

2. Bahan yang Dibutuhkan


Material Required

2.1. Pusat PVTPP memutuskan waktu, tempat, jumlah dan mutu bahan tanaman
untuk pengujian varietas yang harus diberikan. Pemohon yang
menyerahkan bahan tanaman untuk pengujian dari negara lain di luar
negara tempat pelaksanaan pengujian, harus menjamin semua formalitas
pabean yang lengkap dan dilampirkan sertifikat fitosanitari dari negara asal.

The Center for PVPAP decides time, place, quantity and quality of the plant
material required for testing the variety. Applicants submitting material
from a state other than that in which the testing takes place must ensure
that all customs formalities and phytosanitary requirements are complied
with.

2.2. Bahan tanaman yang disediakan oleh pemohon dalam bentuk:


The material is to be supplied in the form of:

Benih
Seeds

2.3. Jumlah minimum bahan tanaman yang harus disediakan oleh pemohon:
The minimum quantity of plant material, to be supplied by the applicant,
should be:

20 gram benih atau 5000 benih


20 gram seeds or 5000 seeds

2.4. Bahan-bahan tanaman yang disediakan harus sehat, jagur dan tidak
terserang hama penyakit tanaman. Kualitas benih yang dikirim tidak boleh
di bawah standar sertifikasi benih atau pemasaran, khususnya kemampuan
perkecambahan dan kadar air.

3
The plant materials supplied should be visibly healthy, vigorous, not
affected by any pests or diseases. The quality of the seed to be delivered
should not be below the standards of seeds for certification or marketing
in the country concerned, especially in regard to germination capacity
and moisture content.

2.5. Materi tidak boleh diberi suatu perlakuan yang dapat mempengaruhi
ekspresi karakteristik varietas tersebut, kecuali diizinkan atau diminta oleh
pemeriksa PVT. Jika materi tanaman telah mendapat suatu perlakuan,
maka perlakuan yang diberikan harus dijelaskan secara rinci.

The plant materials should not have undergone any treatment which would
affect the expression of the characteristics of the variety, unless authorized
or required by the PVP examiner. If it has been treated, full details of the
treatment must be given.

3. Pelaksanaan Pengujian
Conduct of Test

3.1. Jumlah Siklus Pertumbuhan


Number of Growing Cycles

Lamanya waktu pengujian adalah satu siklus pertumbuhan yang


independen. Siklus pertumbuhan lebih lanjut dapat dilakukan jika
diperlukan.

The duration of tests should normally be a single independent growing


cycle. Further growing cycle can be done if necessary.

3.2. Lokasi Pengujian


Testing Place

Pengujian biasanya dilaksanakan pada satu tempat yang ditentukan oleh


Pusat PVTPP. Jika karakteristik penting tidak dapat terlihat pada tempat
itu, maka pelaksanaan pengujian dilakukan pada tempat lain.

The test should normally be conducted at one place determined by the


Center of PVPAP. If any important characteristics of the variety cannot
be seen at that place, the variety may be tested at an additional place.

3.3. Kondisi Pelaksanaan Pemeriksaan


Conditions for Conducting the Examination

Pengujian harus dilakukan dalam kondisi dimana pertumbuhan tanaman


optimal sehingga dapat memunculkan karakteristik yang relevan dari
varietas yang diperiksa.

The tests should be carried out under conditions ensuring satisfactory


growth for the expression of the relevant characteristics of the variety and
for the conduct of the examination.

4
Tahap perkembangan optimal untuk penilaian masing-masing
karakteristik ditunjukkan pada kolom kedua Tabel Karakteristik.

The optimum stage of development for the assessment of each


characteristic is indicated in the second column of the Table of
Characteristics.

3.4. Rancangan Pengujian


Test Design

Tiap-tiap pengujian dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi


minimal 60 tanaman yang terbagi dalam 2 (dua) ulangan atau lebih.

Each test should be designed to result in a total of at least 60 plants


which should be divided between two or more replicates.

3.5. Jumlah Tanaman/Bagian Tanaman yang diperiksa


Number of Plants / Parts of Plants to be Examined

Kecuali ada ketentuan lain, seluruh pengamatan harus dilakukan pada 20


tanaman atau bagian dari masing-masing 20 tanaman dan setiap
pengamatan lain harus dilakukan pada semua tanaman yang diuji.

Unless otherwise indicated, all observations should be made on 20 plants


or parts taken from each of 20 plants and any other observations should
be made on all plants in the test.

3.6. Pengujian Tambahan


Additional Test

Pengujian tambahan untuk maksud tertentu dapat dilaksanakan.


Additional tests for special purpose may be established.

4. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan


Assesment of Distinctness, Uniformity and Stability

4.1. Keunikan
Distinctness

4.1.1. Rekomendasi Umum


General Recommendation

Sangat penting bagi pengguna panduan ini agar mengikuti Panduan


Umum sebelum memutuskan “keunikan”. Berikut diuraikan hal-hal
yang harus diperhatikan dalam panduan ini.

It is of particularly importance for users of these Test Guidelines to


consult the General Introduction prior to making decisions

5
regarding distinctness. However, the following points are provided
for elaboration or emphasis in these Test Guidelines.

4.1.2. Perbedaan-perbedaan yang Konsisten


Consistent Differences

Perbedaan diantara varietas dapat sangat jelas sehingga pengujian


lebih dari satu siklus pertumbuhan tidak diperlukan. Sebagai
tambahan pada beberapa kasus, pengaruh lingkungan menyebabkan
diperlukannya lebih dari satu siklus pertumbuhan untuk memberikan
kepastian bahwa perbedaan tersebut cukup konsisten. Hal tersebut
untuk memastikan bahwa perbedaan suatu karakter, yang diamati
pada lokasi tanam, cukup konsisten paling tidak dalam satu siklus
pertumbuhan yang independen.

The differences observed between varieties may be so clear that


more than one growing cycle is not necessary. In addition, in some
circumstances, the influence of the environment is not such that more
than a single growing cycle is required to provide assurance that the
differences observed between varieties are sufficiently consistent.
One means of ensuring that a difference in a characteristic, observed
in a growing trial, is sufficiently consistent is to examine the
characteristic in at least one independent growing cycle.

4.1.3. Perbedaan-perbedaan yang Jelas


Clear Differences

Untuk menentukan perbedaan yang jelas antara dua varietas


tergantung banyak faktor, yang harus dipertimbangkan adalah tipe
ekspresi dari karakter yang diuji yaitu karakter kualitatif, kuantitatif,
atau pseudo-kualitatif. Oleh karena itu pengguna panduan ini harus
memahami rekomendasi yang terdapat dalam Panduan Umum
sebelum memutuskan adanya perbedaan.

Determining whether a difference between two varieties is clear


depends on many factors, and should consider, in particular, the type
of expression of the characteristic being examined, i.e. whether it is
expressed in a qualitative, quantitative, or pseudo-qualitative
manner. Therefore, it is important that users of these Test Guidelines
are familiar with the recommendation contained in the General
Introduction prior to making decisions regarding distinctness.

4.2. Keseragaman
Uniformity

Sangat penting bagi pengguna panduan ini untuk mengharmonisasikan


dengan Panduan Umum terlebih dahulu. Berikut diuraikan hal-hal yang
harus diperhatikan dalam panduan ini.

6
It is a particular importance for users of these Test Guidelines to consult
the General Introduction prior to making decisions regarding uniformity.
However, the following points are provided for elaboration or emphasis in
these Test Guidelines.

Untuk penilaian keseragaman suatu populasi ditetapkan standar 2% untuk


varietas bersari bebas dan 1 % untuk varietas hibrida dengan peluang
diterima paling sedikit 95%. Dalam kasus ukuran contoh untuk populasi
sebanyak 60 tanaman, maka jumlah tanaman tipe simpang yang
diperbolehkan untuk hibrida 1 (satu) tanaman dan untuk varietas bersari
bebas 3 (tiga) tanaman.

For the assessment of uniformity a population standard of 2 % for open-


pollinated varieties and of 1 % for hybrid varieties with an acceptance
probability of at least 95 % should be applied. Where the test is
conducted on 60 plants, the maximum number of off-types allowed would
be 1 for hybrid varieties whereas for open-pollinated varieties it would be
3.

4.3. Kestabilan
Stability

Dalam praktek, pengujian kestabilan tidak perlu dilakukan seperti


pengujian keunikan dan keseragaman. Meskipun demikian, pengalaman
menunjukkan bahwa pada banyak tipe varietas, jika satu varietas telah
seragam, maka varietas tersebut juga dapat dianggap stabil.

In practice, it is not usual to perform tests of stability that produce results


as certain as those of the testing of distinctness and uniformity. However,
experience has demonstrated that, for many types of variety, when a variety
has been shown to be uniform, it can also be considered to be stable.

Jika diragukan dan memang diperlukan, pengujian kestabilan dapat


dilakukan, baik dengan penanaman ulang pada generasi berikutnya, atau
menguji ulang dengan menggunakan benih baru untuk menjamin bahwa
materi tersebut menampilkan karakteristik yang sama seperti materi
tanaman sebelumnya.

Where appropriate, or in case of doubt, stability may be tested, either by


growing a further generation, or by testing a new plant stock to ensure that
it exhibits the same characteristics as those shown by the previous material
supplied.

5. Pengelompokan Varietas
Grouping of Varieties

7
5.1. Pemilihan varietas “dikenal umum” yang akan ditanam dalam petak
percobaan bersama varietas kandidat dan cara pembagian varietas–varietas
ke dalam kelompok-kelompok untuk menfasilitasi pemeriksaan keunikan,
merupakan tujuan utama adanya pengelompokkan karakteristik.

The selection of varieties of common knowledge to be grown in the trial with


the candidate varieties and the way in which these varieties are divided into
groups to facilitate the assessment of distinctness are aided by the use of
grouping characteristics.

5.2. Pengelompokan karakteristik adalah sesuai dengan ekspresi yang


terdokumentasi, sekalipun ditampilkan dari lokasi yang berbeda, hal ini
dapat digunakan, baik secara individu atau dalam kombinasi dengan
karakteristik lain: (a) untuk memilih varietas “dikenal umum” yang dapat
dikecualikan dari lahan pertanaman untuk pemeriksaan keunikan, dan (b)
untuk mengatur petak percobaan sehingga varietas-varietas yang mirip dapat
dimasukan dalam kelompok yang sama.

Grouping characteristics are those in which the documented states of


expression, even where produced at different locations, can be used, either
individually or in combination with other such characteristics: (a) to select
varieties of common knowledge that can be excluded from the growing trial
used for examination of distinctness; and (b) to organize the growing trial so
that similar varieties are grouped together.

5.3. Berikut adalah pengelompokan karakteristik yang telah disepakati:


Following have been agreed as useful grouping characteristics:

(i) Tanaman : Tipe tumbuh (karakteristik 6)


Plant : Growth type (characteristic 6)

(ii) Tanaman : Umur mulai berbunga (karakteristik 34)


Plant : Time to flowering (characteristic 34)

(iii) Tangkai daun : warna pangkal (karakteristik 31)


Petiole : color of base (characteristic 31)

(iv) Daun terluar : Bentuk helaian (karakteristik 17)


Outer leaf Leaf blade Shape (characteristic 17)

5.4. Panduan untuk pengelompokan karakteristik dalam proses pemeriksaan


keunikan dapat dilihat pada Panduan Umum.

Guideline for the use of grouping characteristicsin the process of examining


distincness, is provided throuh the General Instruction.

8
6. Pengenalan Tabel Karakteristik
Introduction to the Table of Characteristics

6.1. Kategori karakteristik


Categories of Characteristics

6.1.1. Karakteristik Standar Panduan Pengujian


Standard Test Guidelines Characteristics

Karakteristik standar panduan ini adalah karakteristik yang disetujui


oleh Pusat PVTPP untuk digunakan dalam pemeriksaan KEUNIKAN,
KESERAGAMAN, KESTABILAN.

Standard Test Guidelines characteristics are those which are


approved by Center of PVPAP for examination of DUS.

6.1.2. Karakteristik dengan tanda asterik (*)


Asterisked Characteristics

Karakter dengan tanda asterik (diberi tanda *) yang terdapat dalam


panduan ini sangatlah penting untuk harmonisasi deskripsi varietas
secara internasional yang harus selalu diperiksa dalam pengujian
KEUNIKAN, KESERAGAMAN, KESTABILAN, kecuali jika
karakteristik bersangkutan tidak terekspresi atau kondisi lingkungan
yang tidak sesuai.

Asterisked characteristics (denoted by *) are those included in this


Test Guidelines which are important for the international
harmonization of variety descriptions and should always be examined
for DUS, except when the state of expression of a preceding
characteristic or regional environment conditions render this
inappropriate.

6.2. Status Ekspresi dan Notasi


Status of Expression and Notes

Ekspresi setiap karakteristik digunakan untuk menjelaskan karakteristik dan


harmonisasi deskripsi. Setiap ekspresi dinyatakan dalam satu notasi angka
untuk setiap pencatatan data dan untuk menghasilkan atau mengganti
deskripsi.

Status of expression is given for each characteristic to define the


characteristic and to harmonize descriptions. Each status of expression is
allocated a corresponding numerical note for each of data recording and for
the production and exchange of the description.

6.3. Tipe Ekspresi


Types of Expression

9
Setiap penjelasan dari tipe ekspresi karakteristik (kualitatif, kuantitatif, dan
pseudo kualitatif) terdapat dalam Panduan Umum.

An explanation of the type of expression of characteristics (qualitative,


quantitative and pseudo-qualitative) is provided in the General Introduction.

6.4. Varietas Contoh


Example Varieties

Jika sesuai, varietas contoh dimaksudkan untuk menjelaskan status ekspresi


masing-masing karakteristik.

Where appropriate, example varieties are provided to clarify the states of


expression of each characteristic.

6.5. Legenda
Legend
(*) Karakteristik asterik – lihat sub-bab 6.1.2
Asterisked characteristic – see section 6.1.2
QL Karakteristik kualitatif – lihat sub-bab 6.3
Qualitative characteristic – see section 6.3
QN Karakteristik kuantitatif – lihat sub-bab 6.3
Quantitative characteristic – see section 6.3
PQ Karakteristik pseudo kualitatif – lihat sub-bab 6.3
Pseudo-qualitative characteristic – see section 6.3
MG Pengukuran terhadap sekelompok tanaman atau bagian-bagian
tanaman
Single measurement of a group of plants or parts of plants.
MS Pengukuran tunggal terhadap sejumlah individu tanaman atau bagian-
bagian tanaman
Measurement of a number of individual plants or parts of plants
VG Pemeriksaan visual dengan pengamatan tunggal terhadap sekelompok
tanaman atau bagian-bagian tanaman
Visual assessment by a single observation of a group of plants or
parts of plants
VS Pemeriksaan visual dengan pengamatan tunggal terhadap sejumlah
individu tanaman atau bagian-bagian tanaman
Visual assessment by observation of individual plants or parts of
plants
(a)–(b) Lihat penjelasan pada Tabel Karakter Bab VIII
See explanations on the Table of Characteristics in Chapter VIII
(+) Lihat penjelasan pada Tabel Karakter Bab VIII
See explanations on the Table of Characteristics in Chapter VIII.

10
7. Tabel Karakteristik
Table of Characteristics

Karakteristik Varietas contoh Notasi/


No. ekspresi expression
Characteristics Example variety Note

1. VG Bibit: warna hipokotil putih white -- 1


QL Seedling: hypocotyls color hijau pucat pale green -- 2
hijau green Green putsoi, Green Pakchoy 3
merah muda pink -- 4
merah red -- 5
ungu purple -- 6
2. VG Bibit: warna daun putih kehijauan white green -- 1
PQ Seedling:: leaf color kuning kehijauan yellow green -- 2
hijau muda light green -- 3
hijau green Green putsoi, Green Pakchoy 4
hijau tua dark green -- 5
ungu hjau purple green -- 6
ungu purple -- 7
3. VG Bibit: tepi daun halus entire Green putsoi, Green pakchoy 1
QL berombak crenate -- 2
(+) Seedling:: leaf marginal bergigi dentate -- 3
incision bergerigi serrate Hawaii 4
bergelombang undulate -- 5
bergigi ganda doubly dentate -- 6
4. VG Bibit: (berbulu) tidak ada absent -- 1
QL Seedling: pubescence ada present -- 9
5. VG Bibit: intensitas bulu tidak berbulu Glabrous Green putsoi, Green pakchoy, 1
QN Seedling: pubescence Hawaii, TSA
sangat jarang (sedikit very sparse (few -- 3
ditepi daun saja) on leaf margin --
only) --
jarang sparse -- 5
sedang intermediate -- 7
lebat abundant 9
6. VG Tanaman: Tipe tumbuh tegak erect Green putsoi, Green pakchoy, 1
QN (a) Plant: growth type Hawaii, TSA
(+) semi tegak semi-erect -- 2
menyebar spreading -- 3
7. VG/ Tanaman: Tinggi pendek short TSA 3
QN MS (a) Plant: Height sedang medium Green packchoy 5
(*) tinggi tall Hawaii 7
(+)
8. VG/ Tanaman: Diameter sempit narrow Sawi daging 3
QN MS Plant diameter sedang medium -- 5
(+) (a) lebar wide -- 7

9. VG/ Tanaman: Nisbah tinggi kecil low TSA 3


QN MS diameter sedang medium Green putsoi, Hawaii 5
Plant height/diameter ratio tinggi high -- 7

10. VG/ Tanaman: Bobot bagian ringan light Sawi daging, Green pakchoy 3
QN MS yang dipanen sedang medium -- 5
Weight of harvested organ berat heavy TSA 7

11. VG/ Tanaman: Bobot tanpa akar ringan light Sawi daging, Green pakchoy 3
QN MS Weight of total plant sedang medium -- 5
excluding root berat heavy -- 7

12. VG/ Daun: jumlah daun, dan sedikit few Hawaii, Green pakchoy 3
QN MS bekas daun dihitung sedang intermediate Sawi daging 5
Number of leaves and leaf banyak many -- 7
scars counted
13. VG/ Daun terluar: Panjang pendek short Green putsoi 3
QN MS Outer leaf: Length sedang medium -- 5
(+) (b) tinggi long -- 7

14. VG/ Daun terluar: Lebar sempit narrow Sawi daging, TSA 3
QN MS maksimum sedang medium -- 5
(+) (b) Outer leaf: Maximum width luas broad -- 7

15. VG/ Daun terluar: nisbah lebar kecil low -- 3

11
QN MS daun/panjang sedang medium Green pakchoy, TSA, Hawaii 5
(b) Leaf blade width/leaf length tinggi high -- 7
ratio
16. VG/ Daun: sudut tegak erect -- 1
QL MS Leaf: angle semi-tegak semi-erect Green putsoi, TSA, Hawaii 2
menyebar spreading -- 3
17. VG Daun terluar: Bentuk helaian bulat orbicular TSA, Hawaii, sawi daging 1
QL (b) daun elips Elliptic -- 2
(*) Outer leaf: leaf blade shape bulat telur terbalik obovate Green Putsoi 3
(+) bentuk spatula spathulate -- 4
bulat telur ovate -- 5
lanset lanceolate -- 6
jorong oblong -- 7
18. VG Daun terluar: Apeks lancip sempit acute -- 1
QL (b) Outer leaf: Apex lancip intermediate -- 2
(+) membulat rounded -- 3
bulat lebar broadly rounded Green putsoi, TSA, Hawaii 4
19. VG Daun: tebal helaian daun tipis thin -- 3
QN (b) Leaf :blade thickness sedang intermediate Green putsoi, TSA, Hawaii 5
tebal thick -- 7
20. (b) Daun terluar: jumlah tidak ada absent Green putsoi, TSA, Hawaii 1
(*) QN tonjolan pada helaian daun lemah weak -- 3
(+) Outer leaf: number of sedang medium -- 5
blisters on leaf blade kuat strong -- 7
21. VG Daun: perilaku helaian daun cekung concave -- 1
QN Leaf: lamina attitude lurus straight -- 2
(+) cembung convex Green putsoi, TSA, Hawaii 3
22. VG Daun terluar: warna kuning kehijauan greenish -- 1
(*) (b) Outer leaf: color yellow
QN hijau muda light green Green putsoi, TSA, Hawaii 2
hijau green -- 3
hijau tua dark green -- 4
23. VG Daun: rambut tidak ada absent Green putsoi, TSA, Hawaii 1
QL Leaf hairiness ada present -- 9
24. VG Daun: kerapatan rambut jarang sparse -- 3
QN Leaf: hairiness density sedang medium -- 5
lebat abundant -- 7
25. VG/ Daun: Pembesaran tangkai sempit narrow -- 3
QN MS dan atau tulang daun sedang medium Green putsoi, sawi daging, green 5
(+) Petiole and/or midvein pakchoy
enlargement lebar broad -- 7
26. VG/ Daun: Panjang tangkai pendek short Sawi daging 3
QN MS Petiole : length sedang medium TSA, Hawaii 5
(+) (b) panjang long -- 7
27. VG/ Daun: Lebar tangkai sempit narrow -- 3
QN MS Petiole: width sedang medium TSA, Hawaii, Green pakchoy 5
(+) (b) lebar wide -- 7
28. VG/ Daun: Nisbah panjang/lebar kecil low Sawi daging 3
QN MS tangkai sedang medium TSA, Hawaii, Green pakchoy 5
(b) Petiole length/ width ratio besar high -- 7
29. VG/ Tangkai daun: tebal tipis thin -- 3
QN MS Petiole thickness sedang medium Green putsoi, sawi daging, TSA 5
(+) (b) tebal thick -- 7
30. VG/ Tangkai daun: Irisan bulat rounded Sawi daging 1
(+) MS penampang melintang cekung concave Green putsoi, TSA 2
QN (b) Petiole : cross section
31. VG Tangkai daun: warna putih white Green pakchoy 1
QL pangkal hijau terang light green Green putsoi, Hawaii, TSA 2
Petiole: color of base hijau green -- 3
ungu purple -- 4
merah red -- 5
32. VG Waktu panen relatif genjah early -- 3
QN Relative harvest time sedang medium Green putsoi, TSA, sawi daging 5
dalam late -- 7
33. VG Pola percabangan ujung cabang dengan single flower -- 1
(+) bunga karangan bunga raceme
QL Floral apex branching tunggal
pattern
batang yang membesar enlarged stem Green putsoi, TSA, sawi daging 2
dengan cabang with terminally
karangan bunga pada branched raceme
bagian ujung

cabang yang lepas loosely branched -- 3

12
pada ujung small terminal
heads

ujung kepala dengan terminal head -- 4


kepala lebih kecil pada with smaller
tunas samping heads on axillary
shoots
34. VG Umur mulai berbunga genjah early -- 3
(+) Time to flowering sedang medium -- 5
QN dalam late -- 7
35. VG/ Keserempakan pembungaan rendah, beberapa low (several -- 3
QN MS diantara tanaman minggu weeks) Green putsoi 5
Flowering synchrony among sedang intemediate 7
plants tinggi, beberapa hari high (few days)

36. VG Warna bunga putih white -- 1


QL Flower stalk color hijau kekuningan yellowish green -- 2
hijau green Green putsoi, TSA, sawi daging 3
hijau kemerahan reddish green -- 4
merah red -- 5
ungu purple -- 6
37. VG/ Karangan bunga: Panjang pendek short Sawi daging 3
(+) MS Inflorescence: length sedang medium TSA 5
QN panjang long Hawaii 7
38. VG/ Batang: Panjang 4 ruas pendek short Sawi daging, Green pakchoy 3
QN MS pertama batang berbunga sedang intermediate -- 5
dari batang utama panjang long -- 7
Stem: The length of the first
4 internode flowering stem
from the main stem
39. VG/ Karangan bunga: Kebiasaan sedikit few Green putsoi, TSA, sawi daging 3
QN MS percabangan sedang intermediate -- 5
Inflorescence: branching lebat profuse -- 7
habit
40. VG Keberadaan cabang tidak bercabang absent -- 1
QL Presence of branching bercabang present Green putsoi, TSA, sawi daging 9
41. VG Sifat percabangan tanaman tidak bercabang non branching -- 1
QL yang berbunga cabang primer primary -- 2
Flowering plant, degree of branching
branching cabang sekunder secondary -- 3
branching
cabang tertier tertier branching Green putsoi, TSA, sawi daging 4
cabang kuarter quarter -- 5
branching
42. VG Tangkai bunga: Kekakuan rendah, merunduk low (dropping) -- 3
QN tanaman yang berbunga sedang medium -- 5
Flower stalk: stiffness tegak high (erect) Green putsoi, TSA, sawi daging 7
43. VG Rambut pada tanaman yang tidak ada absent Green putsoi, TSA, sawi daging 1
QL berbunga ada present -- 9
Flowering plant,hairiness
44. VG Polong: Warna sebelum hijau kekuningan yellowish green Green putsoi, TSA, sawi daging 1
PQ kering hijau green -- 2
hijau kemerahan reddish green -- 3
Silique color before drying hijau keunguan purple green -- 4
ungu purple -- 5
45. VG Polong: Umur matang genjah early -- 3
(+) (c) Silique: Time of maturity sedang medium -- 5
QN dalam late -- 7
46. VG/ Polong: Panjang pendek short -- 3
QN MS Silique length sedang medium -- 5
(c) panjang long -- 7
47. VG Polong: orientasi tegak erect -- 1
(+) (c) Silique attitude menggantung hanging Green putsoi, TSA, sawi daging 2
QN menunjuk ke bawah pointing down -- 3
48. VG Polong: tekstur permukaan halus smooth Green putsoi, TSA, sawi daging 1
(+) (c) Silique : surface tekxture bergelombang undulating -- 2
QN berlekuk diantara biji constricted -- 3
between seed
49. VG Polong: Rambut tidak ada absent -- 3
QN (c) Silique hairiness beberapa rambut few hairs -- 5
sedang intermediate -- 7
lebat hairy -- 9
50. VG Polong dempet tidak ada absent Green putsoi, TSA, sawi daging 1
QL Silique carination ada present -- 9

13
51. VG Polong: Kemudahan pecah tinggi low -- 3
QN © Silique shattering sedang intermediate Green putsoi, TSA, sawi daging 5
rendah high -- 7
52. VG Warna kulit biji utama coklat terang light brown Green putsoi, TSA, sawi daging 1
PQ setelah kering coklat brown -- 2
coklat gelap dark brown -- 3
Primary seed coat color merah kecoklatan red brown -- 4
merah red -- 5
53. VG/ Berat 1000 biji ringan light -- 3
(+) MS Weight of 1000 seeds sedang medium -- 5
QN (d) berat heavy -- 7
54. VG/ Jumlah biji per polong sedikit few -- 3
QN MS Number of seed per silique sedang intermediate Hawaii 5
(d) banyak many Green pakchoy 7

8. Penjelasan Tabel Karakteristik


Explanations on the Table of Characteristics

8.1. Penjelasan beberapa karakteristik


Explanations covering several characteristic

Karakteristik-karakteristik yang harus diperiksa yang terdapat pada kolom


kedua tabel karakteristik adalah sebagai berikut:

Characteristics containing the following key in the second column of the


Table of Characteristics should be examined as indicated below:

(a) Tanaman dan daun: pengamatan pada tanaman dan daun seharusnya
dilakukan pada saat matang panen

Plant and leaf: observations on the plant and leaf should be made at
harvest maturity.

(b) Daun terluar: pengamatan pada daun terluar dilakukan pada daun yang
paling besar dan berkembang penuh.

Outer leaf: observation on the outer leaf should be made on the largest
leaf and fully developed.

(c) Polong: pengamatan pada polong matang berwarna kekuningan


Silique: observation on the ripe yellowish silique.

(d) Berat 1000 biji: pengamatan pada biji mengikuti peraturan ISTA
kandungan air 5-6%.

Weight of 1000 seeds: according to ISTA rules 5 – 6% moisture


content.

14
8.2. Penjelasan untuk karakteristik individual
Explanations for individual characteristics

Ket. 3. Bibit: tepi daun


Ad. 3. Seedling: leaf marginal incision

1 2 3 4 5 6
halus berombak bergigi bergerigi bergelombang bergigi ganda
entire crenate dentate serrate undulate doubly dentate
Ket. 6. Tanaman: Tipe tumbuh
Ad. 6. Plant: Habit

1 2 3
tegak semi-tegak menyebar
erect semi-erect spreading
Ket. 7. Tanaman: Tinggi
Ad. 7. Plant: Height

Tinggi tanaman diukur dari dasar sampai bagian tertinggi pada masa
vegetatif sebelum fase generatif.

Measure from ground to highest point on vegetative or pre-flowering


phase.

tinggi
height

lebar
15
width
Ket. 8. Tanaman: Diameter
Ad. 8.Plant diameter

diameter
diameter

Ket. 13. Daun: Panjang


Ad. 13. Leaf: Length

Panjang daun diukur pada daun yang terbesar, termasuk tangkai daun
Leaf length are measured on the largest leaf including petiole

Panjang daun
Leaf length

Ket 14. Daun: Lebar


Ad. 14. Leaf: Width

Lebar daun dikur pada bagian terlebar dari daun yang terbesar
Leaf width are measured on the widest point of the largest leaf.

lebar daun
leaf width

16
Ket. 17. Daun terluar: Bentuk helaian daun (sebelum masak panen)
Ad. 17. Outer leaf: leaf blade shape (before harvest maturity)

1 2 3 4 5 6 7
bulat elips bulat telur bentuk bulat telur lanset jorong
orbicular elliptic terbalik spatula ovate lanceolate oblong
obovate spathulate

Ket.18. Daun terluar: Apeks


Ad. 18. Outer leaf: Apex

1 2 3 4
lancip sempit lancip membulat bulat lebar
narrow acute acute rounded broadly
rounded

Ket. 20. Daun terluar: tonjolan pada helaian daun


Ad. 20. Outer leaf: blistering on leaf blade

Ket. 21. Daun: orientasi helaian daun 7


1 3 5
Ad. 21. Leaf: attitude of blade kuat
tidak ada lemah sedang
absent weak intermediate strong

1 2 3
cekung lurus cembung
concave straight convex

17
Ket. 25. Daun: Pembesaran tangkai dan atau tulang daun
Ad. 25. Leaf: Petiole and/or midvein enlargement

3 5 7
sempit sedang lebar
narrow medium broad

Ket. 26-27. Tangkai daun: Panjang dan Lebar


Ad. 26-27. Petiole: Length and Width

panjang
length

lebar
width

Ket. 29. Tangkai daun: Tebal


Ad. 29. Petiole: Thickness

Tebal tangkai daun diukur bagian paling tebal dari tangkai daun atau tulang
daun tengah dari daun yang paling lebar.
Thickness of petiole is measured on thickest point of petiole or midrib of
largest part of leaf.

Ket. 30. Tangkai daun : Irisan penampang


Ad. 30. Petiole: Cross section

1 2
bulat cekung
rounded concave

18
Ket. 33. Pola percabangan ujung bunga
Ad. 33. Floral apex branching pattern

4
1 2 3
ujung kepala dengan
cabang dengan batang yang cabang yang lepas
kepala lebih kecil
karangan bunga membesar dengan pada ujung
pada tunas samping
tunggal cabang karangan loosely branced terminal head with smaller
single flower bunga dibagian small terminal heads on axillary shoots
raceme ujung heads
enlarged stem with
terminally branced
raceme

Ket. 34. Umur mulai berbunga


Ad. 34. Time to flowering

Umur mulai berbunga dihitung jumlah hari sejak semai sampai 50%
tanaman mempunyai bunga pertama.

Time to flowering is counted the number of days from sowing to 50% of


plants have first flower.
Ket. 37. Karangan bunga: Panjang
Ad. 37. Inflorescence: Length

Panjang karangan bunga diukur dari permukaan tanah sampai ujung


karangan bunga.
Length of inflorescence is measured from ground to tip of floral apex.

Ket. 45. Polong: Umur matang


Ad. 45. Silique: time of maturity

Umur matang polong dihitung jumlah hari dari semai sampai 90% tanaman
siap untuk dipanen (polong berwarna kekuningan)

Time of maturity of pod is counted the number of days from sowing to 90%
of the plants are ready for harvested (yellowish pod)

Ket. 46. Polong: Panjang


Ad. 46. Silique: length

lebar
width

panjang polong
panjang paruh silique length
beak length 19
Ket. 47. Polong: orientasi
Ad. 47. Silique attitude

1 2 3
tegak menggantung menunjuk kebawah
erect hanging pointing down

Ket. 48. Polong: tekstur permukaan


Ad. 48. Silique: surface texture

1 2 3
halus bergelombang berlekuk diantara biji
smooth undulate constricted between seeds

20
9. Kuesioner Teknis
Technical Questionnaire

Nomor dan Tanggal permohonan :


(diisi oleh petugas)

KUESIONER TEKNIS
Sebagai dokumen pelengkap permohonan Hak PVT

1. Subyek Kuesioner Teknis

Nama botani

Nama umum

2. Pemohon

Nama

Alamat

Nomor telepon

Nomor fax

Alamat e-mail

Pemulia (jika berbeda dengan pemohon)

3. Nama yang diusulkan dan rujukan pemulia

Nama yang diusulkan


(jika ada)

Rujukan pemulia

21
4. Informasi skema pemuliaan dan perbanyakan varietas

4.1 Skema pemuliaan


(i) Galur murni [ ]
(ii) Hibrida [ ]
(iii) Varietas menyerbuk terbuka [ ]
(iv) Lainnya (jelaskan) [ ]

Varietas dihasilkan dari:

4.1.1 Persilangan

(a) persilangan terkontrol [ ]


(sebutkan varietas tetua)

(…………………..……………..…) x (……………..…………………..…)
Tetua betina Tetua jantan

(b) persilangan yang diketahui sebagian [ ]


(sebutkan tetua yang diketahui)

(…………………..……………..…) x (……………..…………………..…)
Tetua betina Tetua jantan

(c) persilangan yang tidak diketahui [ ]

4.1.2 Mutasi [ ]
(Sebutkan varietas tetua)

4.1.3 Penemuan dan pengembangan [ ]


(sebutkan kapan dan dimana varietas ditemukan dan bagaimana cara
pengembangannya)

4.1.4 Lainnya [ ]
(jelaskan)

22
4.2 Metode perbanyakan varietas

4.2.1 Perbanyakan dengan biji

(a) menyerbuk sendiri [ ]


(b) menyerbuk silang
(i) populasi [ ]
(ii) varietas sintetik [ ]
(c) Hibrida [ ]
(d) Lainnya [ ]
(jelaskan)

4.2.2 Perbanyakan secara vegetatif

(a) stek [ ]

(b) perbanyakan in vitro [ ]

(c) lainnya (sebutkan metodenya) [ ]

4.2.3 Lainnya [ ]
(jelaskan)

23
4.3. Pada kasus varietas hibrida, skema pembuatan hibrida harus dijelaskan. Penjelasan ini
berisi tentang detail seluruh tetua yang dipergunakan dalam pembuatan hibrida, misalnya:

(a) Single Hybrid

(….....................................................…) x (….....................................................…)
Galur tetua betina galur tetua jantan

(b) Three-Way Hybrid

single hybrid dibawah ini digunakan sebagai tetua betina x (…....................................…)


galur tetua jantan
atau (……........................) x single hybrid dibawah ini digunakan sebagai tetua jantan
galur tetua betina

(….....................................................…) x (….....................................................…)
galur tetua betina galur tetua jantan
single hybrid

(c) Double Hybrid

(….....................................................…) x (….....................................................…)
galur tetua betina galur tetua jantan
single hybrid yang digunakan sebagai tetua betina

(….....................................................…) x (….....................................................…)
galur tetua betina galur tetua jantan
single hybrid yang digunakan sebagai tetua jantan

(single hybrid tetua betina) x (single hybrid tetua jantan)

Dan harus diidentifikasikan secara khusus:

(i) galur tetua betina male sterile

……………………………………

(ii) sistem pemeliharaan galur tetua betina male sterile

24
5. Karakteristik varietas yang harus ditunjukkan (nomor dalam kurung mengacu pada
karakteristik yang sesuai dalam Panduan Pengujian, beri tanda pada notasi yang paling
cocok). Karakter-karakter tersebut adalah karakter yang menunjukkan pengelompokan
varietas (grouping characteristics)

Karakteristik Varietas contoh Notasi


5.1
Tanaman: Tipe tumbuh
(6)
Tegak 3[ ]
Semi-tegak 5[ ]
Menyebar 7[ ]
5.2
Tanaman: Umur mulai berbunga
(34)
Genjah 3[ ]
Sedang 5[ ]
Dalam 7[ ]
5.3
Tangkai daun: warna pangkal
(31)
Putih 1[ ]
Hijau terang 2[ ]
Hijau 3[ ]
Ungu 4[ ]
Merah 5[ ]
5.4 Daun terluar: Bentuk helaian
(17)
Bulat 1[ ]
Elips 2[ ]
Bulat telur terbalik 3[ ]
Bentuk spatula 4[ ]
Bulat telur 5[ ]
Lanset 6[ ]
Jorong 7[ ]

25
6. Varietas pembanding dan perbedaannya dengan varietas kandidat

Gunakan tabel dan tempat berkomentar yang disediakan di bawah ini untuk memberikan
informasi tentang perbedaan varietas kandidat dengan varietas lain, yang sesuai dengan
pengetahuan anda, adalah paling mirip. Informasi ini dapat membantu pemeriksa PVT untuk
melakukan pemeriksaan atas keunikan dengan lebih efisien.

Nama- Karakteristi Ekspresi Ekspresi


nama k pembeda karakteristik karakteristik
varietas antara varietas varietas
pembandin varietas pembanding kandidat
g kandidat
dengan
pembanding
Contoh Bonggol: pendek sedang

Komentar/penjelasan :

26
7. Informasi tambahan yang dapat membantu pemeriksaan varietas

7.1 Sebagai tambahan informasi yang telah dijelaskan pada bagian 5 dan 6, apakah ada
penambahan karakteristik yang dapat membedakan varietas?

Ya [ ] Tidak [ ]

jika ada, jelaskan :

7.2 Apakah ada kondisi khusus yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman atau dalam
pelaksanaan pemeriksaan?

Ya [ ] Tidak [ ]

jika ada, jelaskan :

7.3 Informasi lain

8. Autorisasi pelepasan varietas

(a) Apakah varietas membutuhkan autorisasi sebelumnya untuk dilepas dibawah


peraturan tentang perlindungan lingkungan, kesehatan manusia dan hewan?

Ya [ ] Tidak [ ]

(b) Apakah autorisasi tersebut telah diperoleh?

Ya [ ] Tidak [ ]

Jika pertanyaan (b) jawabannya ya, lampirkan salinan autorisasi tersebut.

27
9. Informasi bahan tanaman yang akan diperiksa.

9.1 Ekspresi karakteristik atau beberapa karakteristik varietas yang dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti hama dan penyakit tanaman, perlakuan kimia (contohnya pengatur
tumbuh atau pestisida), efek kultur jaringan, batang bawah yang berbeda, batang atas
yang diambil dari pohon dengan fase pertumbuhan yang berbeda, dll.

9.2 Bahan tanaman harus tidak dalam keadaan terpengaruh suatu perlakuan yang dapat
mempengaruhi ekspresi karakteristik varietas, kecuali diijinkan atau diminta oleh pihak
yang berwenang. Jika bahan tanaman telah mendapat perlakuan, jelaskan perlakuan yang
telah diberikan. Untuk kasus ini jelaskan dibawah ini, berdasarkan pengetahuan saudara,
jika bahan tanaman yang akan diperiksa telah mengalami :

(a) Mikroorganisme (contohnya virus, bakteri, fitoplasma) Ya [ ] Tidak [


]

(b) Perlakuan kimia (contohnya pengatur tumbuah atau pestisida) Ya [ ] Tidak [


]

(c) Kultur Jaringan Ya [ ] Tidak [


]
(d) Faktor lain Ya [ ] Tidak [
]

Berikan penjelasan dimana saudara menjawab “ya”

10. Saya menyatakan bahwa, sepanjang pengetahuan saya, informasi yang diberikan pada
form ini adalah benar:

Nama pemohon

Tandatangan Tanggal

28

Anda mungkin juga menyukai