Anda di halaman 1dari 45

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN


DAN PERIZINAN PERTANIAN

PANDUAN PELAKSANAAN UJI (PPU)


KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST


FOR DISTINCTNESS, UNIFORMITY AND STABILITY

TOMAT
TOMATO
(Lycopersicon esculentum Mill.)

Nama lain
Alternative names

Nama botani Indonesia English


Botanical name
Lycopersicon esculentum Mill. Tomat Tomato
Solanum lycopersicum L.
Lycipersicon lycopersicum (L.)
Karsten ex Farw

PVT/PPU/22/4
Tanggal/date : ...................
Dengan Adendum Baru/with new addendum : Ya/Yes

Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum
Pengujian Kebaruan, Keunikan, Keseragaman, Kestabilan, yang berisi penjelasan
mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan

These test guidelines should be read in conjunction with “General Guidelines”


document, which contains explanatory notes on the general principles on which the
guidelines have been established.

0
Kata Pengantar
Dok. PVT/PPU/22/4

Buku Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) Unik Seragam Stabil untuk Tomat
disusun dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Keunikan,
Keseragaman dan Kestabilan bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para
pihak yang memerlukan informasi ini.
Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk mengacu pada Buku
Panduan Umum Pengujian KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN,
KESTABILAN yang dikeluarkan oleh Pusat PVTPP dengan nomor dokumen:
Dok.PVT/PP/1/2 dan PPU tanaman Tomat dalam melakukan tugasnya untuk menguji
KEUNIKAN, KESERAGAMAN, KESTABILAN tanaman tersebut.
PPU tanaman Tomat disusun dengan acuan dokumen draft Guidelines for The
Conduct of Test of DUS (GCT) untuk spesies Solanum lycopersicum L. yang
dikeluarkan oleh UPOV dengan nomor dokumen: TG/44/11 Rev. Penyusunan dan
pembaruan PPU Tomat yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia serta panduan dari
UPOV dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim Teknis ahli di bidang tanaman sayuran.
Untuk itu kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para penyusun.
Saran dan masukan demi penyempurnaan buku panduan ini sangat kami
harapkan, sehingga akan memberikan kemudahan bagi pengguna maupun pembaca
lainnya dalam melakukan pengujian dan pemeriksaan KEUNIKAN, KESERAGAMAN,
KESTABILAN tanaman Tomat.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan


Perizinan Pertanian
Kepala,

Prof. (R). Dr. Ir. Erizal Jamal, M.Si


NIP. 196303011989031002

1
Daftar Isi
Table of Contents

Kata Pengantar ......................................................................................................................... 1


Daftar Isi .................................................................................................................................... 2

1. Subyek Panduan ................................................................................................................ 3


Subject of these Test Guidelines

2. Bahan Yang Dibutuhkan .................................................................................................. 3


Material Required

3. Pelaksanaan Pengujian ..................................................................................................... 4


Conduct of Test

4. Penilaian Keunikan, Keseragaman Dan Kestabilan ...................................................... 6


Assessment of Distinctness, Uniformity and Stability

5. Pengelompokkan Varietas ................................................................................................ 8


Grouping of Varieties

6. Pengenalan Tabel Karakteristik ...................................................................................... 9


Introducing to the Table of Characteristics

7. Tabel Karakteristik ......................................................................................................... 12


Table of Characteristics

8. Penjelasan Tabel Karakteristik...................................................................................... 18


Explanations on the Table of Characteristics

9. Daftar Pustaka ................................................................................................................. 35


Literature

10. Kuesioner Teknis ............................................................................................................. 36


Technical Questionnaire

2
PANDUAN PELAKSANAAN UJI
TOMAT

GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TESTS


TOMATO

1. Subyek Panduan
Subject of these Test Guidelines

PPU ini dapat digunakan untuk semua varietas Lycopersicon esculentum Mill.

These Test Guidelines apply to all varieties of Lycopersicon esculentum Mill.

2. Bahan yang Dibutuhkan


Material Required

2.1. Pusat PVTPP memutuskan waktu, tempat, jumlah dan mutu bahan tanaman
untuk pengujian varietas yang harus diberikan. Pemohon yang menyerahkan
bahan tanaman untuk pengujian dari negara lain di luar negara tempat
pelaksanaan pengujian, harus menjamin semua formalitas pabean yang lengkap
dan dilampirkan sertifikat fitosanitari dari negara asal.

The Center for PVPAP decides time, place, quantity and quality of the plant
material required for testing the variety and when and where it is to be
delivered. Applicants submitting material from a state other than that in which
the testing takes place must ensure that all customs formalities and
phytosanitary requirements are complied with.

2.2. Bahan tanaman yang disediakan oleh pemohon dalam bentuk:


The material is to be supplied in the form of:

Benih
Seed

2.3. Jumlah minimum bahan tanaman yang harus disediakan oleh pemohon:
The minimum quantity of plant material, to be supplied by the applicant,
should be:

10 gram
10 grams

2.4. Bahan-bahan tanaman yang disediakan harus sehat, jagur dan tidak terserang hama
penyakit tanaman. Kualitas benih yang dikirim tidak boleh di bawah standar
sertifikasi benih atau pemasaran, khususnya kemampuan perkecambahan dan
kadar air.

3
The plant materials supplied should be visibly healthy, vigorous, not affected by
any pests or diseases. The quality of the seed to be delivered should not be
below the standards of seeds for certification or marketing in the country
concerned, especially in regard to germination capacity and moisture content.

2.5 Bahan tanaman tidak boleh diberi suatu perlakuan yang dapat mempengaruhi
ekspresi karakteristik varietas tersebut, kecuali diizinkan atau diminta oleh
pemeriksa PVT. Jika bahan tanaman telah mendapat suatu perlakuan, maka
perlakuan yang diberikan harus dijelaskan secara rinci.

The plant materials should not have undergone any treatment which would
affect the expression of the characteristics of the variety, unless authorized or
required by the PVP examiner. If it has been treated, full details of the treatment
must be given.

3. Pelaksanaan Pengujian
Conduct of Test

3.1. Jumlah Siklus Pertumbuhan


Number of Growing Cycles

Lamanya waktu pengujian adalah satu siklus pertumbuhan yang independen.


Siklus pertumbuhan lebih lanjut dapat dilakukan jika diperlukan.

The duration of tests should normally be a single independent growing cycle.


Further growing cycle can be done if necessary.

3.2. Lokasi Pengujian


Testing Place

Pengujian biasanya dilaksanakan pada satu tempat yang ditentukan oleh


Pusat PVTPP. Jika karakteristik penting tidak dapat terlihat pada tempat itu,
maka pelaksanaan pengujian dilakukan pada tempat lain.

The test should normally be conducted at one place determined by the Center
of PVPAP. If any important characteristics of the variety cannot be seen at
that place, the variety may be tested at an additional place.

3.3. Kondisi Pelaksanaan Pemeriksaan


Conditions for conducting the examination

Pengujian harus dilakukan dalam kondisi dimana pertumbuhan tanaman


optimal sehingga dapat memunculkan karakteristik yang relevan dari varietas
yang diperiksa.

The tests should be carried out under conditions ensuring satisfactory


growth for the expression of the relevant characteristics of the variety and
for the conduct of the examination.

4
Tahap perkembangan optimal untuk penilaian masing-masing karakteristik
ditunjukkan pada kolom kedua Tabel Karakteristik.

The optimum stage of development for the assessment of each characteristic


is indicated in the second column of the Table of Characteristics.

3.4. Rancangan Pengujian


Test Design

3.4.1. Tiap-tiap pengujian dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi


minimal 20 tanaman yang terbagi dalam minimal 2 (ulangan).

Each test should be designed to result in a total of at least 20 plants,


which should be divided between at least two replicates.

3.4.2. Jika karakteristik ketahanan digunakan untuk memeriksa keunikan,


keseragaman dan kestabilan, pengujian harus dilakukan pada kondisi
infeksi terkontrol dan, kecuali ditentukan lain, pada paling sedikit 20
tanaman.

When resistance characteristics are used for assessing distinctness,


uniformity and stability, records must be taken under conditions of
controlled infection and, unless otherwise specified, on at least 20
plants.

3.4.3. Rancangan pengujian diatur sedemikian rupa sehingga tanaman atau


bagian tanaman yang diambil untuk pengukuran atau penghitungan
tidak mempengaruhi pengamatan yang harus dilakukan hingga akhir
periode pertumbuhan.

The design of the tests should be such that plants or parts of plants
may be removed for measurement or counting without prejudice to the
observations which must be made up to the end of the growing cycle.

3.5. Jumlah tanaman/Bagian tanaman yang diperiksa


Number of Plants / Parts of Plants to be Examined

Kecuali ditentukan lain, untuk menentukan keunikan, seluruh pengamatan


pada tanaman tunggal harus dilakukan pada 10 tanaman atau bagian dari
masing-masing 10 tanaman, dan setiap pengamatan lain harus dilakukan pada
semua tanaman, tanpa memperhatikan tanaman tipe simpang.

Unless otherwise indicated, for the purposes of distinctness, all observations


on single plants should be made on 10 plants or parts taken from each of 10
plants and any other observations made on all plants in the test, disregarding
any off-type plants.

5
3.6. Pengujian Tambahan
Additional Test

Pengujian tambahan untuk maksud-maksud tertentu dapat dilaksanakan.


Additional tests for special purposes may be established.

4. Penilaian Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan


Assesment of Distinctness, Uniformity and Stability

4.1. Keunikan
Distinctness

4.1.1. Rekomendasi Umum


General Recommendation

Sangat penting bagi pengguna panduan ini agar mengikuti Panduan


Umum sebelum memutuskan “keunikan”. Berikut diuraikan hal-hal
yang harus diperhatikan dalam panduan ini.

It is of particularly importance for users of these Test Guidelines to


consult the General Introduction prior to making decisions regarding
distinctness. However, the following points are provided for
elaboration or emphasis in these Test Guidelines.

4.1.2. Perbedaan-perbedaan yang Konsisten


Consistent Differences

Perbedaan diantara varietas dapat sangat jelas sehingga pengujian


lebih dari satu siklus pertumbuhan tidak diperlukan. Sebagai
tambahan pada beberapa kasus, pengaruh lingkungan menyebabkan
diperlukannya lebih dari satu siklus pertumbuhan untuk memberikan
kepastian bahwa perbedaan tersebut cukup konsisten. Hal tersebut
untuk memastikan bahwa perbedaan suatu karakter, yang diamati
pada lokasi tanam, cukup konsisten paling tidak dalam satu siklus
pertumbuhan yang independen

The differences observed between varieties may be so clear that more


than one growing cycle is not necessary. In addition, in some
circumstances, the influence of the environment is not such that more
than a single growing cycle is required to provide assurance that the
differences observed between varieties are sufficiently consistent. One
means of ensuring that a difference in a characteristic, observed in a
growing trial, is sufficiently consistent is to examine the
characteristic in at least one independent growing cycle.

4.1.3. Perbedaan-perbedaan yang Jelas


Clear Differences

Untuk menentukan perbedaan yang jelas antara dua varietas


tergantung banyak faktor, yang harus dipertimbangkan adalah tipe

6
ekspresi dari karakter yang diuji yaitu karakter kualitatif, kuantitatif,
atau pseudo-kualitatif. Oleh karena itu pengguna panduan ini harus
memahami rekomendasi yang terdapat dalam Panduan Umum
sebelum memutuskan adanya perbedaan.

Determining whether a difference between two varieties is clear


depends on many factors, and should consider, in particular, the type
of expression of the characteristic being examined, i.e. whether it is
expressed in a qualitative, quantitative, or pseudo-qualitative
manner. Therefore, it is important that users of these Test Guidelines
are familiar with the recommendation contained in the General
Introduction prior to making decisions regarding distinctness.

4.2. Keseragaman
Uniformity

Sangat penting bagi pengguna panduan ini untuk mengharmonisasikan


dengan Panduan Umum terlebih dahulu. Berikut diuraikan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam panduan ini.

It is a particular importance for users of these Test Guidelines to consult the


General Introduction prior to making decisions regarding uniformity.
However, the following points are provided for elaboration or emphasis in
these Test Guidelines.

Untuk penilaian keseragaman suatu populasi ditetapkan standar 1%, dengan


peluang diterima paling sedikit 95%. Dalam kasus jumlah populasi sebanyak
20 tanaman, maka jumlah tanaman tipe simpang yang diperbolehkan adalah
1 (satu) tanaman.

For the assessment of uniformity, a population standard of 1% and an


acceptance probability of at least 95% should be applied. In the case of a
sample size of 20 plants, the maximum number of off-types allowed would be
one plant.

4.3. Kestabilan
Stability

Dalam praktek, pengujian kestabilan tidak perlu dilakukan seperti pengujian


keunikan dan keseragaman. Meskipun demikian, pengalaman menunjukkan
bahwa pada banyak tipe varietas, jika satu varietas telah seragam, maka
varietas tersebut juga dapat dianggap stabil.

In practice, it is not usual to perform tests of stability that produce results as


certain as those of the testing of distinctness and uniformity. However,
experience has demonstrated that, for many types of variety, when a variety
has been shown to be uniform, it can also be considered to be stable.

Jika diragukan dan memang diperlukan, pengujian kestabilan dapat


dilakukan, dengan penanaman ulang pada tahun atau musim berikutnya, atau

7
menguji ulang dengan menggunakan bibit baru atau cadangan tanaman untuk
menjamin bahwa materi tersebut menampilkan karakter yang sama seperti
materi tanaman sebelumnya.

Where appropriate, or in case of doubt, stability may be tested, either by


growing a further generation, or by testing a new plant stock to ensure that it
exhibits the same characteristics as those shown by the previous material
supplied.

5. Pengelompokkan Varietas
Grouping of Varieties

5.1.Pemilihan varietas “dikenal umum” yang akan ditanam dalam petak


percobaan bersama varietas kandidat dan cara pembagian varietas–varietas
ke dalam kelompok-kelompok untuk menfasilitasi pemeriksaan keunikan,
dengan menggunakan karakteristik pengelompok.

The selection of varieties of common knowledge to be grown in the trial with


the candidate varieties and the way in which these varieties are divided into
groups to facilitate the assessment of distinctness by the use of grouping
characteristics.

5.2.Karakteristik untuk pengelompokan sesuai dengan ekspresi yang


terdokumentasi, sekalipun ditampilkan dari lokasi yang berbeda, hal ini dapat
digunakan, baik secara individu atau dalam kombinasi dengan karakteristik
lain: (a) untuk memilih varietas “dikenal umum” yang dapat dikecualikan
dari lahan pertanaman untuk pemeriksaan keunikan, dan (b) mengatur petak
percobaan sehingga varietas-varietas yang mirip dapat dimasukkan dalam
kelompok yang sama.

Grouping characteristics are those in which the documented states of


expression, even where produced at different locations, can be used, either
individually or in combination with other such characteristics: (a) to select
varieties of common knowledge that can be excluded from the growing trial
used for examination of distinctness; and (b) to organize the growing trial so
that similar varieties are grouped together.

5.3. Berikut adalah karakteristik untuk pengelompokan yang telah disepakati:


Following have been agreed as useful grouping characteristics:

(i) Tanaman: tipe tumbuh (karakteristik 2)


Plant : growth type (characteristic 2)

(ii) Daun: tipe helai daun (karakteristik 10)


Leaf: type of blade (characteristic 10)

(iii) Tangkai buah: lapisan absisi (karakteristik 19)


Peduncle: abscission layer (characteristic 19)

8
(iv) Buah: bahu buah hijau (sebelum matang) (karakteristik 21)
Fruit: green shoulder (before maturity) (characteristic 21)

(v) Buah: ukuran (karakteristik 26)


Fruit: size (characteristic 26)

(vi) Buah: bentuk penampang membujur (karakteristik 28)


Fruit: shape in longitudinal section (characteristic 28)

(vii) Buah: jumlah rongga (karakteristik 37)


Fruit: predominant number of locules (characteristic 37)

(viii) Buah: warna buah matang (karakteristik 38)


Fruit: color at maturity (characteristic 38)

5.4. Panduan karakteristik untuk pengelompokan dalam proses pemeriksaan


keunikan dapat dilihat pada Panduan Umum.

Guideline for the use of grouping characteristicsin the process of examining


distincness, is provided throuh the General Instruction.

6. Pengenalan Tabel Karakteristik


Introduction to the Table of Characteristics

6.1. Kategori karakteristik


Categories of Characteristics

6.1.1. Karakteristik Standar Panduan Pengujian


Standard Test Guidelines Characteristics

Karakteristik standar panduan ini adalah karakteristik yang disetujui


oleh Pusat PVTPP untuk digunakan dalam pemeriksaan KEUNIKAN,
KESERAGAMAN, KESTABILAN.

Standard Test Guidelines characteristics are those which are approved


by Center of PVPAP for examination of DUS.

6.1.2. Karakter dengan tanda asterik (*)


Asterisked Characteristics

Karakter dengan tanda asterik (diberi tanda *) yang terdapat dalam


panduan ini sangatlah penting untuk harmonisasi deskripsi varietas
secara internasional yang harus selalu diperiksa dalam pengujian
KEUNIKAN, KESERAGAMAN, KESTABILAN, kecuali jika
karakteristik bersangkutan tidak terekspresi dikarenakan kondisi
lingkungan.

Asterisked characteristics (denoted by *) are those included in this


PPU which are important for the international harmonization of

9
variety descriptions and should always be examined for DUS and
included in the variety description by all members of the Union, except
when the state of expression of a preceding characteristic or regional
environment conditions render this inappropriate.

6.2. Status Ekspresi dan Notasi


Status of Expression and Notes

Ekspresi setiap karakteristik digunakan untuk menjelaskan karakteristik dan


harmonisasi deskripsi. Setiap ekspresi dinyatakan dalam satu notasi angka
untuk setiap pencatatan data untuk menghasilkan atau mengganti deskripsi.

Status of expression is given for each characteristic to define the


characteristic and to harmonize descriptions. Each status of expression is
allocated a corresponding numerical note for each of data recording and for
the production and exchange of the description.

6.3. Tipe ekspresi


Types of Expression

Setiap penjelasan dari tipe ekspresi karakteristik (kualitatif, kuantitatif, dan


pseudo kualitatif) terdapat dalam Panduan Umum.

An explanation of the type of expression of characteristics (qualitative,


quantitative and pseudo-qualitative) is provided in the General Introduction.

6.4. Varietas contoh


Example Varieties

Jika sesuai, varietas contoh dimaksudkan untuk menjelaskan status ekspresi


masing-masing karakteristik.

Where appropriate, example varieties are provided to clarify the states of


expression of each characteristic.

6.5. Legenda
Legend

(*) Karakteristik berbintang – lihat sub-bab 6.1.2


Asterisked characteristic – see section 6.1.2

QL Karakteristik kualitatif – lihat sub-bab 6.3


Qualitative characteristic – see section 6.3

QN Karakteristik kuantitatif – lihat sub-bab 6.3


Quantitative characteristic – see section 6.3

PQ Karakteristik pseudo-kualitatif – lihat sub-bab 6.3


Pseudo-qualitative characteristic – see section 6.3

10
MG Pengukuran terhadap sekelompok tanaman atau bagian-bagian
tanaman
Single measurement of a group of plants or parts of plants

MS Pengukuran tunggal terhadap sejumlah individu tanaman atau bagian-


bagian tanaman
Measurement of a number of individual plants or parts of plants

VG Pemeriksaan visual dengan pengamatan tunggal terhadap sekelompok


tanaman atau bagian-bagian tanaman
Visual assessment by a single observation of a group of plants or parts
of plants

VS Pemeriksaan visual dengan pengamatan tunggal terhadap sejumlah


individu tanaman atau bagian-bagian tanaman
Visual assessment by observation of individual plants or parts of plants

(a) – (c) Lihat penjelasan pada Tabel Karakter Bab VIII


See explanations on the Table of Characteristics in Chapter VIII

(+) Lihat penjelasan pada Tabel Karakter Bab VIII


See explanations on the Table of Characteristics in Chapter VIII

11
7. Tabel karakteristik
Table of Characteristics

Umur Karakteristik Varietas contoh Notasi


No. Ekspresi Expression
Stage Characteristics Example varieties Note
1. VG Kecambah: pewarnaan antosianin tidak ada absent 1
(+) pada hipokotil ada present 9
QL Seedling: anthocyanin coloration of
hypocotyl

2. VG Tanaman: tipe tumbuh determinate determinate Permata, Zamrut, Ratna, Servo, 1


(*) Plant: growth type Vadia, Vera, Gondol, New
(+) Mutiara, Marglobe, Eagle, Liontin
QL indeterminate indeterminate Mutiara, Natama Super, Swadesi, 2
Golden Sweet, New Precious,
Yasmin, Costuloto Fiorentino,
Pomodoro S Pierre

3. VG/ Hanya Varietas Determinate: sedikit few New Mutiara, Marglobe 3


(+) MS Tanaman: jumlah rangkaian bunga sedang medium Ratna, Servo, Gondol, Eagle, 5
QN pada batang utama Liontin
Determinate varieties only: Plant: banyak many Zamrut 7
number of inflorescence on main
stem

4. VG Hanya Varietas Indeterminate: pendek short Mutiara, Pomodoro S Pierre 3


(+) Tanaman: panjang batang utama sedang medium Natama Super 5
QN Indeterminate varieties only: Plant: panjang long Golden Sweet 7
lengh of main stem

5. VG Batang: pewarnaan antosianin tidak ada atau sangat absent or very slight 1
(+) (a) Stem: anthocyanin coloration lemah
QN lemah slight Yasmin, Costuloto Fiorentino 3
sedang medium 5
kuat strong 7
sangat kuat very strong 9

6. VG/ Hanya Varietas Indeterminate. pendek short Mutiara 3


(+) MS Batang: panjang ruas sedang medium Swadesi, Golden Sweet 5
QN (a) Indeterminate varieties only: Stem: panjang long 7
length of internode

7. VG Rangkaian daun: perilaku semi tegak semi erect Mutiara, Swadesi, Servo, Gondol, 3
(*) (a) Leaf: attiude New Mutiara
(+) mendatar horizontal Permata, Zamrut, Ratna, Natama 5
QN Super, Golden Sweet, New
Precious, Costuloto Fiorentino,
Vadia, Vera, Marglobe, Liontin
semi menggantung semi-drooping Pomodoro S Pierre, Eagle 7
menggantung drooping 9

8. VG/ Daun: panjang pendek short Zamrut, Costuloto Fiorentino, 3


(*) MS Leaf: length Vadia, New Mutiara
(+) (a) sedang medium Permata, Mutiara, New Precious, 5
QN Vera, Eagle
panjang long Natama Super, Swadesi, 7
Pomodoro S Pierre

9. VG/ Daun: lebar sempit narrow Golden Sweet, Costuloto 3


(*) MS Leaf: width Fiorentino, Vadia
(+) (a) sedang medium Mutiara, Servo, New Precious, 5
QN Vera, Pomodoro S Pierre, Eagle,
Liontin
lebar broad 7

10. VG Daun: tipe helai daun menyirip pinnate 1


(*) (a) Leaf: type of blade menyirip ganda bipinnate Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 2
(+) Natama Super, Swadesi
QL

12
Umur Karakteristik Varietas contoh Notasi
No. Ekspresi Expression
Stage Characteristics Example varieties Note
11. VG Daun: ukuran anak daun sangat kecil very small 1
(+) (a) Leaf: size of leaflets kecil small Mutiara, Golden Sweet, Costuloto 3
QN Fiorentino
sedang medium Permata, Zamrut, Ratna, Swadesi, 5
Servo, New Precious, Yasmin,
Vera, Pomodoro S Pierre,
Marglobe, Eagle
besar large Natama Super, Vadia, Gondol, 7
New Mutiara, Liontin
sangat besar very large 9
12 VG Daun: intensitas warna hijau terang light Servo, Costuloto Fiorentino, 3
QN (a) Leaf: intensity of green color Gondol, New Mutiara
sedang medium Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 5
Yasmin, Costuloto Fiorentino,
Vera, Pomodoro S Pierre,
Marglobe, Eagle, Liontin
gelap dark Natama Super, Swadesi, Golden 7
Sweet, New Precious
13. VG Daun : kemengkilapan lemah weak Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 3
(+) Leaf: glossiness Natama Super, Swadesi, Servo,
QN (a) Marglobe, Golden sweet
sedang medium 5
kuat strong 7
14. VG Daun : lepuhan lemah weak Servo, Golden Sweet, Vera 3
(+) (a) Leaf: blistering sedang medium Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 5
QN Natama Super, Swadesi,
Marglobe, Yasmin, Liontin
kuat strong 7
15. VG Daun: perilaku tangkai anak daun semi tegak semi-erect Zamrut, Golden Sweet, New 3
(+) (a) terhadap tangkai daun utama Precious, Vera, New Mutiara,
QN Leaf: attitude of petiole of leaflet in Marglobe, Eagle
relation to main axis mendatar horizontal Permata, Mutiara, Ratna, Natama 5
Super, Swadesi, Servo, Yasmin,
Liontin
semi menggantung semi-drooping 7
16. VG/ Rangkaian bunga : tipe secara umum mainly uniparous Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 1
(+) MS Inflorescence: type uniparous Natama Super, Swadesi, Servo,
QN (a) Marglobe, Golden sweet, Yasmin
sebagian uniparous equally uniparous and 2
sebagian multiparous multiparous
secara umum mainly multiparous Costuloto Fiorentino 3
multiparous

17. VG Bunga: warna bunga kuning yellow Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 1
(*) (a) Flower:color Natama Super, Swadesi, Servo,
QL Marglobe, Golden sweet
oranye orange 2
18. VG Bunga: bulu pada putik tidak ada absent 1
(+) (a) Flower: pubescence of style ada present Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 9
QL Natama Super, Swadesi, Servo,
Marglobe, Golden sweet

19. VG Tangkai buah: lapisan absisi tidak ada absent Eagle 1


(*) (b) Peduncle: abscission layer ada present Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 9
(+) Natama Super, Swadesi, Servo,
QL Marglobe, Golden sweet

20. VG/ Hanya untuk varietas yang pendek short Zamrut, Mutiara 3
(+) MS mempunyai lapisan absisi : Pedisel :
(*) (b) panjang sedang medium Golden Sweet, Marglobe 5
QN Only varieties with peduncle panjang long Natama Super 7
abscission layer present: Pedicel:
length

21. VG Buah: “bahu buah hijau” (sebelum tidak ada absent Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 1
(*) (b) matang) Natama Super,Servo, New
(+) Fruit: green shoulder (before Precious, Vadia
QL maturity) ada present Swadesi, Golden Sweet, Yasmin, 9
Costuloto Fiorentino, Pomodoro S
Pierre

13
Umur Karakteristik Varietas contoh Notasi
No. Ekspresi Expression
Stage Characteristics Example varieties Note
22. VG Buah: luas “bahu buah hijau” sangat kecil very small 1
(+) (b) (sebelum matang) kecil small Swadesi, Costuloto Fiorentino, 3
QN Fruit: extent of green shoulder Pomodoro S Pierre
(before maturity) sedang medium Golden Sweet, Yasmin 5
besar large 7

23 VG Buah: intensitas warna hijau pada terang light 3


(+) (b) bahu buah (sebelum matang) sedang medium Swadesi, Yasmin, Costuloto 5
QN Fruit: intensity of green color of Fiorentino
shoulder(before maturity) gelap dark Golden Sweet, Pomodoro S Pierre 7

24 VG Buah: intensitas warna hijau buah sangat terang very light 1


(*) (b) tidak termasuk bahu buah (sebelum terang light Ratna, Eagle 3
(+) matang) sedang medium Permata, Zamrut, Mutiara, Natama 5
QN Fruit: intensiy of green color Super, Swadesi, Servo, Marglobe,
excluding shoulder (before maturity) Golden sweet, Yasmin, Liontin
gelap dark 7
sangat gelap very dark 9

25. VG Buah : garis hijau (sebelum matang) tidak ada absent Permata, Zamrut, Ratna, Swadesi, 1
(+) (b) Fruit : green stripes (before New Precious, Yasmin, Costuloto
QL maturity) Fiorentino, Vadia, Vera,
Pomodoro S Pierre, Marglobe,
Eagle
ada present Mutiara, Natama Super, Servo, 9
Golden Sweet, Gondol, New
Mutiara, Liontin

26. VG Buah: ukuran sangat kecil very small Golden sweet 1


(*) (c) Fruit: size kecil small Permata, Zamrut 3
QN sedang medium Servo, New Precious, Yasmin, 5
Vera, New Mutiara, Liontin
besar large Natama Super, Swadesi, Costuloto 7
Fiorentino, Eagle
sangat besar very large Ratna, Pomodoro S Pierre, 9
Marglobe

27. VG/ Buah : rasio panjang/diameter sangat mampat very compressed 1


(*) MS Fruit : ratio length/diameter mampat sedang moderately 3
QN (c) compressed
sedang medium 5
memanjang sedang moderately elongated 7
sangat memanjang very elongated 9
28. VG Buah: bentuk penampang membujur pipih flattened Costuloto Fiorentino 1
(*) (c) Fruit: shape in longitudinal section pepat oblate Permata, Ratna, Servo, New 2
(+) Preicous, Vadia, Pomodoro S
PQ Pierre, Marglobe
bundar circular Zamrut, Mutiara, Liontin 3
lonjong oblong 4
silindris cylindric 5
elip elliptic Golden Sweet, New Mutiara 6
berbentuk hati cordate 7
bulat telur ovate 8
bulat telur terbalik obovate Natama Super, Swadesi, Yasmin, 9
Gondol, Eagle
berbentuk pear pyriform 10
berbentuk hati terbalik obcordate 11
29. VG Buah: lekukan pada pangkal buah tidak ada atau sangat absent or very weak Zamrut 1
(*) (c) Fruit: ribbing at peduncle end lemah
(+) lemah weak Permata, Mutiara, Natama Super, 3
QN Swadesi, Servo, Golden Sweet,
New Precious, Yasmin, Vadia
sedang medium 5

kuat strong Ratna, Marglobe 7


sangat kuat very strong Costuloto Fiorentino 9
30. VG Buah: irisan melintang tidak bulat not round Costuloto Fiorentino 1
PQ (c) Fruit: cross section bulat round Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 2
Natama Super, Swadesi, Servo,
Golden Sweet, New Precious,
Yasmin, Vadia

14
Umur Karakteristik Varietas contoh Notasi
No. Ekspresi Expression
Stage Characteristics Example varieties Note
31. VG Buah: depresi pada pangkal buah tidak ada atau sangat absent or very weak Zamrut, Vera, Gondol, New 1
(+) (c) Fruit: depression at peduncle end lemah Mutiara, Eagle, Liontin
QN lemah weak Permata, Mutiara, Natama Super, 3
Swadesi, Servo, Golden Sweet,
New Precious, yasmin, Vadia
sedang medium Ratna, Marglobe 5

kuat strong Costuloto Fiorentino, Pomodoro S 7


Pierre
sangat kuat very strong 9
32. VG Buah : ukuran bekas tangkai buah sangat kecil very small Golden Sweet 1
(+) (c) Fruit : size of peduncle scar kecil small Permata, Vadia 3
QN
sedang medium Zamrut, Mutiara, Natama Super, 5
Servo, Yasmin, Gondol, New
Mutiara, Eagle, Liontin
besar large Ratna, Swadesi, New Precious, 7
Costuloto Fiorentino, Vera,
Pomodoro S Pierre, Marglobe
sangat besar very large 9

33. VG Buah: ukuran bekas tangkai putik sangat kecil very small Permata, Natama Super, Servo, 1
(+) (c) Fruit: size of blossom scar Golden Sweet, New Precious,
QN Yasmin, Vadia, Gondol, New
Mutiara, Eagle, Liontin
kecil small Zamrut, Mutiara, Swadesi, Vera 2

sedang medium Ratna, Costuloto Fiorentino, 3


Marglobe
besar large Pomodoro S Pierre 4

sangat besar very large 5

34. VG Buah: bentuk ujung melekuk indented Marglobe 1


(+) (c) Fruit: shape at blossom end melekuk agak datar indented to flat Pomodoro S Pierre 2
PQ datar flat Zamrut, Mutiara, Ratna, Yasmin, 3
Gondol, New Mutiara
datar meruncing flat to pointed Permata, Swadesi, Servo, New 4
Precious
meruncing pointed 5
membulat rounded Natama Super, Golden Sweet, 6
Vadia, Vera, Eagle, Liontin

35. VG/ Buah: diameter bagian tengah buah sangat kecil very small 1
(+) MS dalam irisan melintang dibandingkan kecil small Zamrut, Golden Sweet, Vadia 3
QN (c) dengan diameter total
Fruit: diameter of core in cross
section in relation to total diameter sedang medium Permata, Mutiara, Servo, Yasmin, 5
Liontin, Vera, Costuloto
Fiorentino
besar large Ratna, Natama Super, Swadesi, 7
Marglobe, Eagle

sangat besar very large Pomodoro S Pierre 9


36. VG Buah: ketebalan daging sangat tipis very thin 1
(+) (c) Fruit: thickness of the pericarp tipis thin Zamrut, Ratna, Costuloto 3
QN Fiorentino
sedang medium Permata, Mutiara, Natama Super, 5
Swadesi, Servo, Marglobe, Golden
sweet, Yasmin, Liontin
tebal thick Eagle 7

sangat tebal very thick 9


37. VG/ Buah: jumlah rongga hanya dua only two Natama Super, Golden Sweet, 1
(*) MS Fruit: number of locules Yasmin, New Mutiara, Liontin
(+) (c) dua dan tiga two and three Permata, Swadesi, Servo, Vadia, 2
QN Vera, Gondol, Eagle
hanya tiga only three Mutiara, New Precious 3
tiga dan empat three and four Zamrut, Pomodoro S Pierre, 4
Marglobe
empat, lima atau enam four, five or six 5
lebih dari enam more than six Ratna, Costuloto Fiorentino 6

15
Umur Karakteristik Varietas contoh Notasi
No. Ekspresi Expression
Stage Characteristics Example varieties Note
38. VG Buah: warna buah matang krem cream 1
(*) (c) Fruit: color at maturity kuning yellow Golden sweet 2
(+) oranye orange Zamrut, Mutiara, Natama Super, 3
PQ Swadesi, Yasmin, Eagle
merah muda pink 4
merah red Permata, Ratna, Servo, Costuloto 5
Fiorentino, Vadia, Vera, Gondol,
New Mutiara, Pomodoro S Pierre,
Marglobe, Liontin
coklat brown 6
hijau green 7
39. VG Buah: warna daging buah matang krem cream 1
(*) (c) Fruit: color of flesh (at maturity) kuning yellow Golden Sweet 2
PQ oranye orange Swadesi, Costuloto Fiorentino 3
merah muda pink Permata, Zamrut, Mutiara, Ratna, 4
Natama Super, Servo, New
Precious, Yasmin, New Mutiara,
Pomodoro S Pierre, Marglobe,
Eagle, Liontin
merah red Vadia, Vera, Gondol 5
coklat brown 6
hijau green 7
40. VG Buah : kemengkilapan kulit lemah weak 1
QN (c) Fruit : glossiness of skin sedang medium Golden Sweet, Swadesi, Costuloto 2
Fiorentino, Permata, Zamrut,
Mutiara, Ratna, Natama Super,
Servo, New Precious, Yasmin
Vadia

kuat strong 3
41. VG Buah : warna epidermis tidak berwarna colorless 1
(+) (c) Fruit : color of epidermis kuning yellow Golden Sweet, Swadesi, Costuloto 2
QL Fiorentino, Permata, Zamrut,
Mutiara, Ratna, Natama Super,
Servo, New Precious, Yasmin
Vadia

42. VG Buah: kekerasan sangat lunak very soft 1


(*) (c) Fruit:firmness lunak soft Mutiara, Costuloto Fiorentino, 3
(+) Pomodoro S Pierre, Marglobe
QN sedang medium Permata, Yasmin, Vadia, Vera, 5
Gondol, Eagle
keras firm Natama Super, Swadesi, Servo, 7
New Mutiara
sangat keras very firm 9

43. VG Buah: daya simpan sangat singkat very short 1


(+) Fruit: shelf life singkat short 3
QN sedang medium Servo, Gondol, New Mutiara 5
lama long Permata, Natama Super, Swadesi, 7
Costuloto Fiorentino, Vadia,
Liontin
sangat lama very long 9

44. MS Umur berbunga genjah early 3


(+) Time of flowering sedang medium 5
QN lambat late 7

45. MG Umur matang sangat genjah very early 1


(*) Time of maturity genjah early 3
(+) sedang medium 5
QN lambat late 7

sangat lambat very late 9

46. MG Buah: kandungan gula rendah low Zamrut, Vadia 3


QN Fruit: sugar contains sedang medium Servo, New Precious, New 5
Mutiara, Pomodoro S Pierre,
Marglobe, Eagle
tinggi high Golden Sweet 7

16
Umur Karakteristik Varietas contoh Notasi
No. Ekspresi Expression
Stage Characteristics Example varieties Note
47. VG Ketahanan terhadap Meloidogyne rentan susceptible 1
QN incognita agak tahan moderately resistant 2
Resistance to Meloidogyne incognita sangat tahan highly resistant 3

48. VG Ketahanan terhadap Verticullium sp. tidak ada absent 1


QL - ras 0 ada present 9
Resistance to Verticullium sp.
- race 0

49. VG Ketahanan terhadap Fusarium


oxysporium f. sp lycopersici
Resistance to Fusarium oxysporium
f. sp lycopersici

49.1 VG Ras 0 (contoh 1) tidak ada absent 1


QL Race 0 (ex.1) ada present 9

49.2 VG Ras 1 (contoh 2) tidak ada absent 1


QL Race 1 (ex.2) ada present 9

49.3 VG Ras 2 (contoh 3) tidak ada absent 1


QL Race 2 (ex.3) ada present 9

50. Ketahanan terhadap Fusarium tidak ada absent 1


QL oxysporium f sp radicis-lycopersici ada present 9
Resistance to Fusarium oxysporium
f sp radicis lycopersici

51. VG Ketahanan terhadap Fulvia fulva (Ff)


(ex Cladosporium fulvum)
Resistance to Fulvia fulva (Ff) (ex
Cladosporium fulvum)
51.1 VG Ras 0 tidak ada absent 1
QL Race 0 ada present 9

51.2 VG Kelompok A tidak ada absent 1


QL Group A ada present 9

51.3 VG Kelompok B tidak ada absent 1


QL Group B ada present 9

51.4 VG Kelompok C tidak ada absent 1


QL Group C ada present 9
51.5 VG Kelompok D tidak ada absent 1
QL Group D ada present 9

51.6 VG Kelompok E tidak ada absent 1


QL Group E ada present 9

52. Ketahanan terhadap Tomato mosaic


virus
Resistance to Tobacco mosaic virus

52.1 VG Strain 0 tidak ada absent 1


QL ada present 9

52.2 VG Strain 1 tidak ada absent 1


QL ada present 9

52.3 VG Strain 2 tidak ada absent 1


QL ada present 9

53. VG Ketahanan terhadap Pyhtophthora tidak ada absent 1


QL infestan ada present 9
Resistance to Pyhtophthora infestan

54. VG Ketahanan terhadap Pyrenochaeta tidak ada absent 1


QL lycopersici ada present 9
Resistance to Pyrenochaeta
lycopersici

17
Umur Karakteristik Varietas contoh Notasi
No. Ekspresi Expression
Stage Characteristics Example varieties Note
55. VG Ketahanan terhadap Stemphylum spp. tidak ada absent 1
QL Resistance to Stemphylum spp. ada present 9

56. VG Ketahanan terhadap Pseudomonas tidak ada absent 1


QL syringae pv. tomato ada present 9
Resistance to Pseudomonas syringae
pv. tomato
57. VG Ketahanan terhadap Ralstonia tidak ada absent 1
QL solanacearum ada present 9
Ras 1
Resistance to
Ralstonia solanacearum
Race 1

58. VG Ketahanan terhadap Tomato yellow tidak ada absent 1


QL leaf curl virus ada present 9
Resistance to Tomato yellow leaf curl
virus

59. VG Ketahanan terhadap Tomato spotted tidak ada absent 1


QL wilt virus ada present 9
Ras 0
Resistance to Tomato spotted wilt
virus
Race 0

60. VG Ketahanan terhadap tidak ada absent 1


QL Leveillula taurica ada present 9
Resistance to
Leveillula taurica

61. VG Ketahanan terhadap tidak ada absent 1


QL Oidium neolycopersici (ex Oidium ada present 9
lycopersicum)
Resistance to
Oidium neolycopersici (ex Oidium
lycopersicum)

62. VG Ketahanan terhadap tidak ada absent 1


QL Tomato torrado virus ada present 9
Resistance to Tomato torrado virus

8. Penjelasan Tabel Karakteristik


Explanations on the Table of Characteristics

8.1. Penjelasan untuk beberapa karakteristik


Explanations covering several characteristics

Karakteristik yang mengandung catatan berikut ini di kolom kedua di


Tabel Karakteristik harus diperiksa dengan ketentuan sebagai berikut:

Characteristics containing the following key in the second column of the


Table of Characteristics should be examined as indicated below:

(a) Dalam kasus varietas indeterminate, pengamatan pada tanaman, batang


daun, dan bunga harus dilakukan setelah satu buah terdapat pada
setidaknya lima tandan dan sebelum tandan kedua matang.

18
Dalam kasus varietas determinate, semua pengamatan tanaman, daun,
dan bunga harus dilakukan setelah satu buah terdapat pada tandan
kedua. Pengamatan harus dilakukan sebelum daun mulai rusak.

In the case of indeterminate varieties, observations on the plant, stem


leaf, and flower should be done after a fruit set on at least five trusses
and before ripening of the second truss.
In the case of determinate varieties, all observations on the plant, leaf,
and flower should be done after a fruit set on the second truss.
Observations should be done before deterioration of the leaves.

(b) Pengamatan harus dilakukan pada buah sebelum matang, yaitu pada
buah yang telah berkembang sempurna tetapi belum mengalami
perubahan warna.

Observations should be made on the fruit before maturity, indicated by


the color of the full developed fruit has not changed.

(c) Pengamatan harus dilakukan pada buah matang sempurna, yaitu pada
buah yang telah mengalami perubahan warna pada keseluruhan buah.
Sampel buah diambil dari tandan kedua atau yang lebih tinggi, hindari
buah matang pertama dan terakhir pada tandan.

Observations should be made on fruits at full maturity, indicated by


changes in the overall color of the fruit. Fruit samples taken from the
second or higher truss, avoiding first and last mature fruit on the truss.

8.2. Penjelasan untuk karakteristik individual


Explanations for individual characteristic

Ket. 1. Kecambah : Pewarnaan antosianin pada hipokotil


Seedling: anthocyanin coloration of hypocotyl

1 9
tidak ada ada
absent present

19
Ket. 2. Tanaman : tipe tumbuh
Plant:growth type

Determinate (1):

Jenis ini menghasilkan tandan dengan jumlah yang tetap pada setiap batang. Jumlah
tandan berbeda antar varietas (catatan: dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim agro).
Pada tipe ini, jumlah daun atau ruas antara rangkaian bunga tidak teratur dalam
tanaman dan bervariasi dari satu sampai tiga. Batang berakhir dengan rangkaian
bunga dan tidak ada tunas lateral yang diproduksi.

This type produces a fix number of trusses on each stem. The number of trusses is
different among varieties (Note: can be influenced by agro climatic conditions). In
this type, the number of leaves or internodes between inflorescence is irregular within
a plant and varies from one to three. The stem ends with an inflorescence and no
lateral shoots are produced.

Tipe ini juga termasuk varietas “semi-determinate” yang tidak mempunyai konsistensi
pada tiga daun atau ruas antar rangkaian bunga, dan memperlihatkan pertumbuhan
semi-determinate.

This type also includes some so-called “semi-determinate” varieties which do not
have consistently three leaves or internodes between inflorescences, and show semi-
determinate growth.

Indeterminate (2):

Pada jenis ini, sebagai acuan, tiga daun atau ruas diamati antar rangkaian bunga.
Setelah setiap kelompok dari tiga daun, tanaman menghasilkan tiga tunas: tunas
terminal berubah menjadi sebuah rangkaian bunga dan salah satu dari dua tunas
lateral mulai perpanjangan batang. Tanaman tipe ini tumbuh dengan pengulangan
yang terus menerus dari pola pertumbuhan ini.

In this type, as a rule, three leaves or internodes are observed between inflorescences.
After every group of three leaves, the plant produces three buds: the terminal bud is
transformed into an inflorescence and one of the two lateral buds starts the
prolongation of stem. Plants of this type grow with the continuous repetition of this
growth pattern.

Perlu dicatat bahwa kadang-kadang hanya dua daun atau ruas mungkin diamati antar
rangkaian bunga di beberapa bagian tanaman dalam tipe varietas indeterminate
kelompok tertentu. Varietas ini tetap indeterminate.

It should be noted that sometimes only two leaves or internodes might be observed
between inflorescences in some parts of plants in a certain group of indeterminate
variety types). These varieties nevertheless are indeterminate.

20
Ket. 3. Hanya varietas determinate : Tanaman : Jumlah rangkaian bunga pada batang
utama
Determinate varieties only : Plant : number of inflorescence on main stem

Pengamatan dilakukan pada batang utama dengan tunas samping ditiadakan.


Observed on main stem with side shoot removed.

Ket. 4. Hanya varietas indeterminate : Tanaman : Panjang batang utama


Indeterminate varieties only : Plant : Length of main stem

Panjang batang utama harus ditentukan dengan mengukur panjang batang


utama pada satu waktu untuk seluruh percobaan (fase yang sama), misalnya 60
hari setelah tanam. Panjang batang diukur dari pangkal batang sampai dengan
ujung batang utama.

Length of main stem should be determined by measuring the length of the main
stem at one time for the whole trial (same phase), e.g. 60 days after planting.
The length of the stem should be measured from the base of the stem to the tip
of the main stem.

Ket. 5. Batang : Pewarnaan antosianin


Stem: anthocyanin coloration

Hampir semua varietas digolongkan dalam notasi 1 sampai 5. Ekspresi


antosianin dipengaruhi oleh suhu harian. Pada pertanaman dalam rumah kaca,
variasi akan lebih rendah.

Most of the varieties are classed 1 to 5. Expression of anthocyanin is


influenced by day temperature.Under greenhouse conditions, the variation is
rather low.

Ket. 6. Hanya varietas indeterminate : Batang : panjang ruas


Indeterminate varieties only : Stem: length of internode

Panjang ruas harus diamati/diukur pada satu waktu untuk seluruh percobaan,
misalnya setelah satu buah terdapat pada lima buku. Total panjang harus
diamati/diukur antara tandan ke-1 dan ke-4. Ketika pengamatan/pengukuran
ini dibagi dengan jumlah ruas di antaranya, indikasi panjang ruas dapat
ditentukan.

The length of the internode should be observed/measured at one time for the
whole trial, e.g after a fruit set on approximately 5 nodes. The total length
should be observed/measured between the 1st and 4th trusses. When this
observation/measure is divided by the number of internodes in between, an
indication of the length of the internode is given.

21
Ket. 7. Rangkaian daun: perilaku
Foliage: attitude

Perilaku daun pada bagian sepertiga tengah rangkaian daun terhadap batang
utama harus diamati. Garis pada gambar menunjukkan sudut antara batang dan
daun (sepertiga tengah tangkai daun)

The attitude of the middle third part of the leaves in respect to the main stem
should be observed. The line in the picture indicates the angle between the
stem and leaf (middle third of petiole).

3 5
semi tegak mendatar
semi-erect Horizontal

7 9
semi menggantung menggantung
semi-drooping Drooping

Ket. 8 & 9. Daun : Panjang & lebar


Leaf : length and width

Pengamatan harus dilakukan pada karangan daun yang diambil dari bagian
sepertiga tengah tanaman, pada bagian yang terpanjang dan terlebar daun.

Observation should be made on the leaf taken from middle third of plant, on
the longest and widest part of the leaf.

22
Panjang

Lebar
Ket. 10. Daun: Tipe helai daun
Leaf: type of blade

Daun menyirip: dedaunan primer tidak mempunyai dedaunan sekunder


Pinnate leaf: primary leaflets do not bear secondary leaflets

Daun menyirip ganda: dedaunan primer adalah menyirip, dan mempunyai


dedaunan sekunder
Bipinnate leaf: primary leaflets again are pinnate, so they bear secondary
leaflets

1 2
menyirip menyirip ganda
pinnate bipinnate

Ket.11. Daun : ukuran anak daun


Leaf: size of leaflets

Ukuran anak daun diamati pada bagian tengah daun.


The size of leaflet should be observed in the middle of the leaf.

23
Ket.13. Daun : kemengkilapan
Leaf: glossiness

Kemengkilapan daun harus diamati pada bagian tengah tanaman.


The glossiness of the leaf should be observed in the middle of the plant.

Ket. 14. Daun : lepuhan


Leaf: blistering

Diperlukan kehati-hatian untuk membedakan lepuhan dan kekusutan/


pengerutan.
Caution is required for confusion between blistering and creasing.

Lepuhan adalah perbedaan ketinggian permukaan daun diantara urat daun.


Kekusutan adalah bentuk independen dari urat daun. Lepuhan harus diamati
pada bagian sepertiga tengah tanaman.

Blistering is the difference in height of the surface of the leaf between the
veins. Creasing is independent form the veins. The blistering should be
observed in the middle third of the plant.

lepuhan/blistering kekusutan/creasing

Ket.15. Daun: Perilaku tangkai anak daun terhadap tangkai daun utama
Leaf: attitude of petiole of leaflet in relation to main axis

Letak anak daun diamati pada sepertiga bagian tengah tanaman.


The attitude should be observed in the middle third of the plant.

24
anak daun

tangkai daun tangkai anak daun

3 5 7
semi tegak mendatar semi menggantung
semi-erect horizontal semi-drooping

Ket. 16.Rangkaian bunga : tipe


Inflorescence: type

Jumlah tandan uniparous dan multiparous pada tandan ke dua dan tiga dari 10
tanaman harus dihitung. Jika rasio uniparous dengan multiparous adalah 40-60
persen, ekspresi karakteristik adalah notasi “2”.

The number of uniparous and multiparous trusses on the second and third truss
of 10 plants should be counted. When the ratio of uniparous to multiparous is
40-60 percent, the expression of the characteristic should correspond to note
“2”.

uniparous multiparous

Ket. 18. Bunga : Bulu pada putik


Flower: pubescence of style

Beberapa varietas dengan bulu putik “ada”mungkin hanya memiliki bulu yang
jarang dan kecil di dasar putik.

Some varieties with pubescence of style “present” may have only rare and small
hairs at the base of the style

25
Ket. 19. Tangkai buah : lapisan absisi
Peduncle: abscission layer

1 9
tidak ada ada
absent present

Varietas yang hanya memiliki kerah bukan sebuah lapisan absisi adalah heterozigot
untuk gen yang mengontrol keberadaan persendian. Varietas ini dianggap tidak
bersendi dan lapisan absisi dianggap tidak ada.

Varieties which have only a collar instead of an abscission layer are heterozygous for
the gene which controls the presence of the joint. These varieties are considered
jointless and the abscission layer is considered absent.

Ket. 20. Hanya untuk varietas yang mempunyai lapisan absisi : Pedisel : Panjang
Only varieties with peduncle abscission layer present: Pedicel: length

lapisan absisi

Ket. 21. Buah : “bahu buah hijau” (sebelum matang)


Fruit: green shoulder (before maturity)

Karakter ini diamati pada fase generatif.


These character observed in generative stage.

26
1 9
tidak ada ada
absent present

Ket. 22.Buah : Luas “bahu buah hijau” (sebelum matang)


Fruit: extent of green shoulder (before maturity)

Gen bahu buah hijau mungkin tidak diekpresikan dengan jelas pada beberapa
kondisi, karenanya penting untuk dibandingkan dengan varietas contoh untuk
mengamati ekspresi karakter ini.

The gene for green shoulder might not be clearly expressed in some
conditions, which is why it is important to have the example variety to observe
the expression of these characteristics.

3: kecil/small (1/4)
5: sedang/medium (1/3)

7: besar/large (1/2)

1 3 5 7
sangat kecil kecil sedang besar
very small small medium large

27
Ket. 23. Buah : intensitas warna hijau buah pada bahu buah (sebelum matang)
Fruit: intensity of green color of shoulder (before maturity)
Ket. 24. Buah : intensitas warna hijau buah tidak termasuk bahu buah (sebelum
matang)
Fruit: intensity of green color excluding shoulder (before maturity)

Intensitas warna hijau pada bahu buah dan intensitas warna hijau buah tidak
termasuk bahu buah harus diamati dengan skala yang sama. Hal ini berarti
notasi untuk intensitas warna hijau bahu buah harus lebih tinggi dari notasi
untuk intensitas warna hijau buah, atau pada kasus tertentu bisa sama jika
perbedaan intensitasnya sangat kecil. Gen untuk bahu buah hijau mungkin
tidak diekspresikan dengan jelas pada beberapa kondisi, karenanya penting
untuk dibandingkan dengan varietas contoh untuk mengamati ekspresi
karakter ini.

Intensity of green color of shoulder and intensity of green color excluding


shoulder have to be observed on the same scale. This means that the note for
intensity of green color of shoulder should be higher than the note for intensity
of green color excluding shoulder, or in exceptional cases the same if the
difference in intensity is very small. The gene for green shoulder might not be
clearly expressed in some conditions, which is why it is important to have the
example variety to observe the expression of these characteristics.

Ket.25. Buah : garis hijau (sebelum matang)


Fruit: green stripes (before maturity)

Garis hijau harus diamati sebelum buah matang, dengan pengecualian pada
bahu buah hijau.
The green stripes should be observed before maturity, excluding the green
shoulder.

1 9
absent present

28
Ket. 28. Buah : bentuk buah dalam penampang membujur
Fruit: shape in longitudinal section

Ket. 29. Buah : lekukan pada pangkal buah


Fruit: ribbing at peduncle end

1 3 5 7 9
tidak ada atau sangat lemah sedang kuat sangat kuat
lemah
absent or very weak weak medium strong very strong

29
Ket. 31. Buah : depresi pada pangkal buah
Fruit: depression at peduncle end

1 3 5 7
tidak ada atau lemah sedang kuat
sangat lemah weak medium strong
absent or
very weak

Ket.32. Buah : ukuran bekas tangkai buah


Fruit: size of peduncle scar

Ukuran bekas tangkai buah harus diamati sebagai karakteristik absolut, yaitu
terlepas dari ukuran buah. Tangkai buah dihilangkan dan diamati cincin hijau
yang terbentuk (bukan parut keseluruhan)

The size of the peduncle scar has to be observed as an absolute characteristic,


i.e. irrespective of the size of the fruit. The peduncle should be removed and
the green ring observed (not the full scar).

1 3 5 7
sangat kecil kecil sedang besar
very small small medium large

Ket.33. Buah : ukuran bekas tangkai putik


Fruit: size of blossom scar

Ukuran bekas tangkai putik harus diamati sebagai karakteristik absolut, yaitu
terlepas dari ukuran buah.

The size of the blossom scar has to be observed as an absolute characteristic,


i.e. irrespective of the size of the fruit.

30
1 2 3 4
sangat kecil kecil sedang besar
very small small medium large

Ket. 34. Buah : bentuk ujung


Fruit: shape at blossom end

1 2 3 4 5
melekuk melekuk agak datar datar meruncing
datar meruncing
indented indented to flat flat flat to pointed
pointed

1 3 5 6
melekuk datar meruncing membulat
indented flat pointed rounded

31
Ket. 35. Buah : diameter bagian tengah buah dalam irisan melintang dibandingkan
dengan diameter total
Fruit: diameter of core in cross section in relation to total diameter

sangat kecil kecil sedang besar sangat besar


very small small medium large very large

Ket. 36. Buah : ketebalan daging


Fruit: thickness of pericarp

Ketebalan daging buah harus diamati secara absolut, yaitu tidak berkaitan
dengan ukuran buah.

The absolute thickness of the pericarp should be observed, i.e. irrespective of


the size of the fruit.

Ket. 37. Buah : jumlah rongga


Fruit: number of locules

Karakteristik ini diamati dengan membelah sampel buah yang mewakili


bentuk dan ukuran buah tetapi tidak pada buah pertama dan terakhir dalam
tandan

This characteristic is assessed by making cross sections of representative


shaped and sized fruits but excluding the first and last fruits from the truss.

1 2 3
1 dua 1
hanya dua dan 2
tiga 2 hanya tiga
only two
only two
only two two and three
two and two and three
three only three

32
1 1 2 2
only twoonly two 1 two andtwo
three
and three 2
only two two and three

4 5 6
tiga dan
3 empat 3 3 empat,
4 lima,4 atau enam4 5 lebih
5 dari
5 enam
three and four
three and three and four
four four, five four,
or six five or six more more
more
than than six
than
six six
three and four four, five or six more than six

Ket. 38. Buah : warna buah matang


Fruit: color at maturity

Warna buah matang diamati setelah warna berubah sempurna, ketika plasenta
terlihat jelas pada potongan melintang.

The color at maturity has to be observed after a full change of color, when
placenta is found clearly in the cross section.

Ket. 39. Buah : warna daging buah matang


Fruit: color of flesh (at maturity)

Warna daging buah diamati saat buah matang.


The color of flesh should be observed at maturity

Ket.41. Buah : warna epidermis


Fruit: color of epidermis

Warna epidermis harus diamati setelah lapisan epidermis dikelupas dari buah.
The color of the epidermis should be observed after the epidermis has been
peeled off the fruit.

Ket. 42. Buah : kekerasan


Fruit: firmness

Tahap panen: buah dipanen ketika sudah berubah warna sempurna


Harvesting stage: fruits should be harvested when they are completely
coloured.

Menentukan kekerasan buah : kekerasan buah ditentukan secara manual


dengan membandingkan dengan varietas contoh
Determining firmness: determine by hand the firmness of the fruits compared
to the standard varieties.

33
Ket. 43. Buah : daya simpan buah
Fruit: shelf-life

Panjang umur simpan diperkirakan dengan jumlah minggu buah tetap


komersial di rak.

The length of shelf life is estimated by the number of weeks that the fruit
remains commercially viable on the shelf.

Dua puluh buah per plot (2 per tanaman) dipetik dari kelompok buah ke-4, 5
atau 6 dalam tahap pematangan yang sama (ketika warna hijau menghilang
setengah dari buah utuh). Buah disimpan dalam kotak tanpa ditumpuk. Kotak
dapat disimpan bertumpuk jika sirkulasi udara terjaga. Tempat penyimpanan
tidak perlu dikendalikan iklimnya, tetapi harus memiliki kondisi serupa
dengan saat percobaan dilakukan, tapi tidak di bawah sinar matahari langsung.
Pengamatan dilakukan setiap 7 hari, mencatat kekerasan buah, menjaga jangan
sampai rusak, dan membuang buah yang rusak atau busuk. Pengamatan
dilakukan untuk menentukan kapan kekerasan buah menjadi tidak lagi layak
secara komersial (kekerasan lebih rendah dari atau sama dengan notasi 3
"lunak" pada karakteristik 42). Panjang umur simpan dihitung dengan jumlah
minggu antara buah dipetik sampai kekerasan buah tidak lagi layak secara
komersial .

Twenty fruits per plot (2 per plant) are picked from the 4th, 5th or 6th cluster
in similar stages of exterior ripening (when green color disappears in half of
whole fruit). Fruits are stored in boxes in single layers. The boxes can be
stored one on top on another if they permit the air to circulate between them.
The storage place does not need to be climatically controlled, but must have
similar conditions to those in which the trial was performed, but not in direct
sunshine. An observation is made every 7 days, noting the firmness of fruits,
taking care not to damage them, and removing those accidentally damaged or
rotten. The observation is made to determine when the firmness of fruits
becomes no longer commercially viable (the firmness is lower than or equal to
Note 3 “soft” in characteristics 42). The length of shelf life is calculated by
the number of weeks between picking of fruits and the time that the firmness
becomes no longer commercially viable.

Pengamatan dapat diselesaikan pada minggu ke-8 jika beberapa varietas masih
dalam kondisi baik.
The observations can be completed in the 8th week if some varieties still
remain.

34
Ket. 44. Umur berbunga
Time of flowering

Waktu berbunga dihitung dari jumlah hari setelah tanam hingga waktu mekar
bunga tandan kedua pada 50% populasi tanaman
Time of flowering is calculated from the number of days from planting until
the second truss flowers open on 50% of the plant population.

Ket. 45. Umur matang


Time of maturity

Karakteristik ini dinilai dengan mengamati umur matang buah pertama pada
tandan kedua pada 50% populasi tanaman. Pengamatan dilakukan pada saat
buah pertama telah berubah warna setengahnya atau warna hijau menghilang
setengah dari buah utuh.

This characteristic was assessed by observing the first maturity of fruit in the
second truss in 50% of the plant population. The observations were made when
the first fruit was half colored or when the green color on the first fruit has
disappeared half of the whole fruit.

Disarankan untuk tidak mencatat umur matang buah pada tandan pertama,
karena ekspresi pada tandan pertama lebih dipengaruhi oleh vigor benih dan
kualitas pertanaman.

It is recommended not to record the time of maturity on the first truss, as the
expression on the first truss is more influenced by the seed vigor and the
plantation quality.

Karakteristik ini dapat diamati seperti yang dijelaskan pada semua jenis varietas
tomat, terlepas apakah tanaman menggunakan ajir atau tidak.

This characteristic can be observed as described on all types of tomato


varieties, irrespective whether the plants are staked or non-staked.

9. Daftar Pustaka
Literature

UPOV. 2013. Guidelines for the conduct of tests for distinctness, uniformity and
stability. Tomato. Geneva. TG/44/11 Rev.
PPVTPP. 2014. Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) BUSS. Tomat. PVT/PPU/22/3.

35
10. Kuesioner Teknis
Technical Questionnaire

Nomor dan Tanggal permohonan :


(diisi oleh petugas)

KUESIONER TEKNIS
Sebagai dokumen pelengkap permohonan Hak PVT

1. Subyek Kuesioner Teknis

Nama botani Lycopersicon esculentum Mill.

Nama umum Tomat

2. Pemohon

Nama

Alamat

Nomor telepon

Nomor fax

Alamat e-mail

Pemulia (jika berbeda dengan pemohon)

3. Nama yang diusulkan dan rujukan pemulia

Nama yang diusulkan


(jika ada)

Rujukan pemulia

36
4. Informasi skema pemuliaan dan perbanyakan varietas

4.1 Skema pemuliaan


(i) Galur murni [ ]
(ii) Hibrida [ ]
(iii) Varietas menyerbuk terbuka [ ]
(iv) Lainnya (jelaskan) [ ]

Varietas dihasilkan dari:

4.1.1 Persilangan

(a) persilangan terkontrol [ ]


(sebutkan varietas tetua)

(…………………..……………..…) x (……………..…………………..…)
Tetua betina Tetua jantan

(b) persilangan yang diketahui sebagian [ ]


(sebutkan tetua yang diketahui)

(…………………..……………..…) x (……………..…………………..…)
Tetua betina Tetua jantan

(c) persilangan yang tidak diketahui [ ]

4.1.2 Mutasi [ ]
(Sebutkan varietas tetua)

4.1.3 Penemuan dan pengembangan [ ]


(sebutkan kapan dan dimana varietas ditemukan dan bagaimana cara
pengembangannya)

4.1.4 Lainnya [ ]
(jelaskan)

37
4.2 Metode perbanyakan varietas

4.2.1 Perbanyakan dengan biji

(a) menyerbuk sendiri [ ]


(b) menyerbuk silang
(i) populasi [ ]
(ii) varietas sintetik [ ]
(c) Hibrida [ ]
(d) Lainnya [ ]
(jelaskan)

4.2.2 Perbanyakan secara vegetatif

(a) stek [ ]

(b) perbanyakan in vitro [ ]

(c) lainnya (sebutkan metodenya) [ ]

4.2.3 Lainnya [ ]
(jelaskan)

38
4.3. Pada kasus varietas hibrida, skema pembuatan hibrida harus dijelaskan. Penjelasan ini
berisi tentang detail seluruh tetua yang dipergunakan dalam pembuatan hibrida, misalnya:

(a) Single Hybrid

(….....................................................…) x (….....................................................…)
Galur tetua betina galur tetua jantan

(b) Three-Way Hybrid

single hybrid dibawah ini digunakan sebagai tetua betina x (…....................................…)


galur tetua jantan
atau (……........................) x single hybrid dibawah ini digunakan sebagai tetua jantan
galur tetua betina

(….....................................................…) x (….....................................................…)
galur tetua betina galur tetua jantan
single hybrid

(c) Double Hybrid

(….....................................................…) x (….....................................................…)
galur tetua betina galur tetua jantan
single hybrid yang digunakan sebagai tetua betina

(….....................................................…) x (….....................................................…)
galur tetua betina galur tetua jantan
single hybrid yang digunakan sebagai tetua jantan

(single hybrid tetua betina) x (single hybrid tetua jantan)

Dan harus diidentifikasikan secara khusus:

(i) galur tetua betina male sterile

……………………………………

(ii) sistem pemeliharaan galur tetua betina male sterile

39
5. Karakteristik varietas yang harus ditunjukkan (nomor dalam kurung mengacu pada
karakteristik yang sesuai dalam Panduan Pengujian, beri tanda pada notasi yang paling
cocok). Karakter-karakter tersebut adalah karakter yang menentukan pengelompokan
varietas (grouping characteristic).

Karakteristik Varietas contoh Notasi

5.1
Tanaman: tipe tumbuh
(2)

determinate 1[ ]

indeterminate 2[ ]

5.2
Daun: tipe helai daun
(10)

menyirip 1[ ]

menyirip ganda 2[ ]

5.3
Tangkai buah: lapisan absisi
(19)

tidak ada 1[ ]

ada 9[ ]

5.7
Buah: “bahu buah hijau” (sebelum matang)
(21)

tidak ada 1[ ]

ada 9[ ]

5.4
Buah: ukuran
(26)
sangat kecil
1[ ]

kecil
3[ ]

sedang
5[ ]

besar
7[ ]

sangat besar
9[ ]

40
Karakteristik Varietas contoh Notasi

5.5 Buah: Bentuk penampang membujur


(28)
pipih 1[ ]
pepat 2[ ]
bundar 3[ ]
lonjong 4[ ]
silindris 5[ ]
elip 6[ ]
berbentuk hati 7[ ]
bulat telur 8[ ]
bulat telur terbalik 9[ ]
berbentuk pear 10[ ]
berbentuk hati terbalik 11[ ]
5.6 Buah: Jumlah rongga
(37)
hanya dua 1[ ]
dua dan tiga 2[ ]
hanya tiga 3[ ]
tiga dan empat 4[ ]
empat, lima atau enam 5[ ]
lebih dari enam 6[ ]
5.8 Buah: Warna buah matang
(38)
krem 1[ ]
kuning 2[ ]
oranye 3[ ]
merah muda 4[ ]
merah 5[ ]
coklat 6[ ]
hijau 7[ ]

41
6. Varietas pembanding dan perbedaannya dengan varietas kandidat

Gunakan tabel dan tempat berkomentar yang disediakan di bawah ini untuk memberikan
informasi tentang perbedaan varietas kandidat dengan varietas lain, yang sesuai dengan
pengetahuan anda, adalah paling mirip. Informasi ini dapat membantu pemeriksa PVT untuk
melakukan pemeriksaan atas keunikan dengan lebih efisien.

Nama-nama varietas Karakteristik pembeda Ekspresi karakteristik Ekspresi karakteristik


pembanding antara varietas kandidat varietas pembanding varietas kandidat
dengan pembanding

Contoh Buah: Bentuk penampang pipih bulat


membujur

Komentar/penjelasan :

42
7. Informasi tambahan yang dapat membantu pemeriksaan varietas

7.1 Sebagai tambahan informasi yang telah dijelaskan pada bagian 5 dan 6, apakah ada
penambahan karakteristik yang dapat membedakan varietas?

Ya [ ] Tidak [ ]

jika ada, jelaskan :

7.2 Apakah ada kondisi khusus yang diperlukan untuk menumbuhkan tanaman atau dalam
pelaksanaan pemeriksaan?

Ya [ ] Tidak [ ]

jika ada, jelaskan :

7.3 Informasi lain

8. Autorisasi pelepasan varietas

(a) Apakah varietas membutuhkan autorisasi sebelumnya untuk dilepas dibawah


peraturan tentang perlindungan lingkungan, kesehatan manusia dan hewan?

Ya [ ] Tidak [ ]

(b) Apakah autorisasi tersebut telah diperoleh?

Ya [ ] Tidak [ ]

Jika pertanyaan (b) jawabannya ya, lampirkan salinan autorisasi tersebut.

43
9. Informasi bahan tanaman yang akan diperiksa.

9.1 Ekspresi karakteristik atau beberapa karakteristik varietas yang dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti hama dan penyakit tanaman, perlakuan kimia (contohnya pengatur
tumbuh atau pestisida), efek kultur jaringan, batang bawah yang berbeda, batang atas
yang diambil dari pohon dengan fase pertumbuhan yang berbeda, dll.

9.2 Bahan tanaman harus tidak dalam keadaan terpengaruh suatu perlakuan yang dapat
mempengaruhi ekspresi karakteristik varietas, kecuali diijinkan atau diminta oleh pihak
yang berwenang. Jika bahan tanaman telah mendapat perlakuan, jelaskan perlakuan yang
telah diberikan. Untuk kasus ini jelaskan dibawah ini, berdasarkan pengetahuan saudara,
jika bahan tanaman yang akan diperiksa telah mengalami :

(a) Mikroorganisme (contohnya virus, bakteri, fitoplasma) Ya [ ] Tidak [ ]


(b) Perlakuan kimia (contohnya pengatur tumbuah atau pestisida) Ya [ ] Tidak [ ]
(c) Kultur Jaringan Ya [ ] Tidak [ ]
(d) Faktor lain Ya [ ] Tidak [ ]

Berikan penjelasan dimana saudara menjawab “ya”

10. Saya menyatakan bahwa, sepanjang pengetahuan saya, informasi yang diberikan pada
form ini adalah benar:

Nama pemohon

Tandatangan Tanggal

44

Anda mungkin juga menyukai