Anda di halaman 1dari 19

PAPER

PEMANENAN HASIL HUTAN

“Penyaradan”

Oleh :

Al Achtur Dava Makaganza


(213020404141)

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2023

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


limpahan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Penyaradan” dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.
Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
rangka menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca
menyangkut Pemanenan Hasil Hutan (Khususnya bagian
Penyaradan).
Saya pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat saya harapkan untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas lain di masa yang akan datang.

                                                                          Palangka raya, Mei


2023

                                                                                           Penyusun

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................5

1.3 Tujuan..............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyaradan..................................................................6

2.2 Klasifikasi Jalan Sarad...................................................................6

2.3 Metode Penyaradan........................................................................7

2.4 Kelebihan dan Kekurangan masing-masing


Metode Penyaradan......................................................................15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................17

3.1 Saran.............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hutan adalah suatu hamparan lapangan tumbuhan pohon-
pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam
hayati beserta alam lingkungan dan yang ditetapkan oleh pemerintah
sebagai hutan.hutan sangat berperan dalam kehidupan.

Hutan akan bernilai tinggi bila mempunyai jumlah produksi yang


dihasilkan oleh hutan itu tingi dan mutu hasil kayu juga tinggiserta
tegakan sisa yang ditinggalkan bernilai tinggi pula. Sedangkan
kelestarian hutan terjadi bila kayu yang dihasilkan setiap periode
sama dengan kemampuan hutan tersebut untuk pulih kembali atau
dengan kata lain jumlah panen sebanding dengan banyak riapnya.

Pemanenan kayu merupakan proses pemindahan hasil hutan


berupa kayu dari hutan atau tempat tumbuhnya menuju pasar
atautempat pemanfaatannya, sehingga kayu tersebut berguna bagi
manusia (Nugroho 1995). Conway (1982) menyatakan bahwa
pemanenan merupakan serangkaian kegiatan untuk memindahkan
kayu dari hutan ke tempat penggunaan atau pengolahan. Sedangkan
pemanenan hasil hutan merupakan usaha pemanfaatan kayu
dengan mengubah tegakan pohon berdiri menjadi sortimen kayu
bulat dan mengeluarkannya dari hutan untuk dimanfaatkan sesuai
peruntukkannya (Mujetahid 2010).

Kegiatan pemanenan kayu meliputi penebangan, penyaradan,


pembagian batang dengan sistem cut to lenght, muat bongkar, dan
pengangkutan. Masing-masing aspek kegiatan tersebut bisa
dilakukan dengan cara manual, semi mekanis, dan mekanis dengan
peralatan yang disesuaikan. Dan dalam makalah ini kami akan
membahas tentang Kegiatan Penyaradan.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 4


1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu Penyaradan?
b. Apa saja klasifikasi Jalan sarad?
c. Apa saja metode-metode penyaradan?
d. Apa kelebihan dan kekurangan metode-metode penyaradan?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu Penyaradan.
b. Untuk mengetahui Klasifikasi Jalan sarad.
c. Untuk mengetahui metode-metode penyaradan.
d. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-metode
penyaradan.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyaradan


Penyaradan kayu adalah kegiatan memindahkan kayu dari
tempat tebangan ke tempat pengumpulan kayu (TPn) atau ke
pinggir jalan angkutan. Kegiatan ini merupakan kegiatan
pengangkutan jarak pendek. Penyaradan adalah proses penarikan
kayu dari permukaan tanah dengan alat transportasi dengan
menggunakan hewan atau peralatan mekanis.
Untuk mengurangi kerusakan lingkungan (tanah maupun
tegakan tinggal) yang ditimbun oleh kegiatan penyaradan kayu,
penyardan seharusnya dilakukan sesuai dengan rute penyaradan
yang sudah direncanakan di atas peta kerja, selain itu juga
dimaksudkan agar prestasi kerja yang dihasilkan cukup tinggi.
Perencanaan jalan sarad ini dilakukan satu tahun sebelum
kegiatan penebangan dimulai. Letak jalan sarad ini harus
ditandai di lapangan sebagai acuan bagi pengemudi atau
penyarad kayu. Hal ini terutama berlaku untuk penyaradan yang
menggunakan traktor.

2.2 Klasifikasi Jalan Sarad


Secara umum sistem penyaradan kayu dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan tenega yang digunakan.
2. Hubungan antara batang kayu yang disarad dengan
permukaan tanah.
3. Ukuran batang yang disarad.

Jalan sarad adalah jalan yang digunakan untuk melayani


keperluan mengangkut kayu dari tempat tunggak ke jalan cabang
atau jalan ranting atau ke Tempat Pengumpulan kayu (TPn).

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 6


Menurut Nugroho (1995), jalan sarad dapat dibedakan menjadi
jalan sarad utama (main track) dan jalan sarad cabang (secondary
track). Jalan sarad utama berfungsi sebagai pembuka aksesibilitas
petak tebang terhadap Tpn. Sedangkan jalan sarad cabang
mempunyai fungsi sebagai sarana untuk memudahkan pohon
disarad dari tunggak menuju jalan sarad utama dan selanjutnya ke
TPn .

2.3 Metode Penyaradan


Metode penyaradan dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain :
1. Secara manual
2. Menggunakan hewan
3. Memanfaatkan gaya gravitasi
4. Menggunakan Traktor
5. Menggunakan sistem kabel
6. Menggunakan helikopter.

Sistem-sistem penyaradan kayu secara lengkap adalah


sebagai berikut:
1. Tenaga manusia (manual)
Penyaradan kayu dengan tenaga manusia dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain :

a. Pemikulan.
Pemikulan kayu dapat diakukan secara perorangan
atau beregu tergantung pada ukuran kayu yang disarad.
Umumnya 1 regu terdiri dari 2 - 10 orang. Cara seperti ini
masih dapat dijumpai pada kegiatan pemanenan di Jawa.
Di Jawa Barat cara ini digunakan pada kegiatan
pemanenan di hutan rasamala atau agathis.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 7


Gambar 1. Pemikulan kayu

b. Menggulingkan
Cara ini merupakan cara yang paling tua,
sederhana dan murah. Cara ini dilakukan di lapangan
yang miring dengan jarak sarad bervariasi antara 400 -
700 m. Panjang kayu maksimum 6 m. Pada penyaradan
dengan cara ini kayu tidak dikupas kulitnya. Alat yang
dapat digunakan untuk menggulingkan kayu disebut
Gletrek.

Gambar 2. Penyaradan dengan Gletrek

c. Sistem kuda-kuda
Penyaradan dengan sistem kuda-kuda digunakan
pada penyaradan di hutan rawa, pada daerah yang

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 8


tanahnya lembek dan berair. Alat yang digunakan disebut
dengan kuda- kuda atau ongkak.

Penyaradan dengan sistem kuda-kuda memerlukan


jalur lintasan kuda-kuda yang lebarnya 3-4 m. Jalur
lintasan ini biasanya dibuat dengan cara menumpuk
secara melintang kayu-kayu yang berdiameter kecil
<10 cm, oleh karenanya sistem kuda- kuda merupakan
sistem penyaradan kayu yang memboroskan
sumberdaya hutan. Satu kuda-kuda ditarik oleh satu regu
penyarad yang terdiri dari 6 - 12 orang, panjang batang 4 -
6 m dan jalan sarad mencapai ±500 m.

Gambar 3 . Penyaradan sistem kuda-kuda

2. Penyaradan dengan hewan


Jenis hewan yang dapat digunakan untuk menyarad
kayu antara lain sapi, kuda- kuda, kerbau dan gajah.
Penyaradan kayu dengan sapi sudah lama dilakukan di
hutan jati di Jawa, yaitu semenjak pemanenan yang pertama
dilkuakan. Ukuran kayu yang disarad berukuran antara 2-4 m.
Jarak sarad kurang dari 750 m. Penyaradan dengan sapi
menggunakan alat bantu yang disebut dengan kesser atau
rakitan. Kesser adalah alat yang menopang salah satu ujung
kayu di tanah, sedangkan rakitan adalah alat yang dipasang di
leher sapi yang gunanya untuk mengikat beban yang disarad.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 9


Penyaradan dengan sapi dapat menggunakan hanya 1 ekor
sapi atau berpasangan.

Gambar 4. Penyaradan Menggunakan Hewan

3. Penyaradan dengan gaya gravitasi.

Penyaradan kayu dengan cara ini adalah memanfaatkan


gaya gravitasi bumi. Cara penyaradan seperti antara lain :

a. Peluncuran
Penyaradan kayu dengan peluncuran hanya dapat
di lakuan di daerah yang curam (kelerengan lebih dari
40%). Panjang kayu dan diameter kayu yang diluncurkan
sangat terbatas, berkisar antara 4-6 m dan diameter
kurang dari 40 cm. Jarak sarad untuk penyaradan dengan
peluncur tidak lebih dari 300 m. Peluncur yang digunakan
dapat dibuat dari kayu, logam atau plastik, bahkan pada
awalnya media peluncuran berupa parit.

Gambar 5. Cara penyaradan peluncuran

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 10


b. Wire skidding
Wire skidding adalah penyaradan kayu menggunakan
sistem kabel yang paling sederhana. Dengan cara ini
diperlukan kawat baja sebagai lintasan pembawa kayu
(carriage) dan pohon penyanga (spar tree). Carriage dapat
berupa kayu bercabang, sling atau logam.

Proses penyaradan dengan sistem ini adalah sebagai


berikut : kayu diikatkan pada carriage, selanjutnya carriage
diluncurkan melalui kawat baja dari atas lereng menuju
lembah.

Pada pelaksanaan dilapangan, umumnya digunakan


carriage. Kedua ujung kayu diikatkan pada masing-masing
carriage, sehingga posisi kayu sejajar dengan kawat lintasan
dan selama operasi kayu tidak begitu berayun-ayun. Kayu
yang disarad dengan wire skidding panjangnya berkisar
antara 1- 3 m, demikian juga diameternya.

Tingkat kerusakan kayu akibat penyaradan dengan


cara ini cukup besar, karena sistem ini tidak dilengkapi
dengan rem. Untuk mengatasi hal ini diperlukan penahan
di lereng bawah (tempat pengumpulan). Kekuatan benturan
kayu terhadap batang penahan tergantung pada :

 Perbedaan tinggi antara panggung atas dan panggung


bawah.
 Ukuran kayu yang disarad.
 Panjang bentangan.

4. Penyaradan dengan traktor


Penyaradan kayu dengan menggunakan traktor sangat
populer dalam kegiatan pemanenan kayu di hutan alam (HPH)
di Indonesia. Penyaradan dengan cara ini sudah dimulai pada
tahun 1970-an.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 11


Untuk menghindari kerusakan lingkungan,
penggunaan traktor pada daerah yang mempunyai lereng
lebih dari 30%, walaupun secara teknis traktor masih mampu
bekerja pada kemiringan sampai 40 %.
Penyaradan kayu mengguanakan traktor sangat cocok
untuk tebang pilih, hanya saja gangguan terhadap tanah
cukup besar, untuk itu jenis traktor yang akan digunakan harus
disesuaikan dengan keadaan tanah di lokasi kegiatan. Satu
regu penyarad dengan traktor biasanya terdiri dari 2-3 orang.
Produktivitas penyaradan menggunakan traktor dengan
tenaga sebesar 140-240 HP sebesar 50-100 m3/hari dengan
waktu kerja efektif adalah 7 jam sehari.
Jenis traktor yang umum digunakan di Indonesia adalah
traktor beroda ban (wheel skidder) dan traktor beroda rantai
(crawler skidder). Wheel skidder adalah traktor yang dirancang
khusus untuk penyaradan kayu. Sedangkan crawler skidder
disamping dapat digunakan untuk menyarad kayu, alat ini
juga digunakan utnuk membuat jalan atau membongkar
tunggak, karena alat ini dilengkapi dengan pisau (blade). Pada
umumnya traktor yang digunakan untuk menyarad kayu
dilengkapi dengan winch di belakangnya, yaitu alat yang
berfungsi menarik kayu dengan cara menggulung kawat baja
diikatkan pada kayu. Untuk kayu-kayu yang besar atau kayu
berada di lembah biasanya traktor tidak mampu menyarad.
Pada kondisi demikian kayu dapat ditarik dengan
menggunakan winch dan traktor dalam keadaan diam. Merk
traktor yang banyak dipakai di Indonesia adalah Caterpillar
dan Komatsu.

Sesuai dengan petunjuk teknis TPTI terdapat 2 prioritas


kayu yang harus disarad,yaitu :
 Kayu-kayu yang dekat TPn.
 Kayu-kayu yang diminta/dipesan oleh pembeli.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 12


Gambar 6. Wheel Skidder

Gambar 7. crawler skidder

5. Penyaradan dengan sistem kabel.


Penyaradan kayu dengan sistem kabel pada dasarnya
dilakukan untuk daerah-daerah yang bertopografi berat,
pembuatan jalan yang mahal, dan daerah dimana alat
penyarad lain tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan
kayu dari hutan. Pada prinsipnya penyaradan dengan sistem
kabel adalah kayu ditarik dengan menggunakan kabel yang
digerakan oleh unit tenaga yang stasioner (tetap).
Pengoperasian sistem kabel menuntut keterampilan pekerja
yang terlatih dan potensi tegakan yang tinggi. Sistem ini
sangat sesuai digunakan untuk tebang habis. Satu unit
sistem kabel biasanya terdiri dari 5-10 orang, yang masing-
masing mempunyai tugas antara lain sebagai operator
mesin, pemberi aba-aba dan chokerman (pengikat).

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 13


Penyaradan kayu dengan sistem kabel dapat dibagi
menjadi beberapa cara yaitu :
 Penyaradan menyentuh tanah (ground yarding).
Pada system ini kayu yang disarad menyentuh
tanah, sehingga banyak mengalami rintangan seperti
tunggak dan batu-batuan.
 Highlead System
Sistem ini hanya menggunakan satu tiang
penyanggah (spar tree) dan paling sesuai untuk tebang
habis.
 Skyline System
Sistem ini minimal mempunyai 2 tiang penyangga.
Kayu yang disarad tidak menyentuh tanah. sedangkan
pada higlead salah satu ujung kayu menyentuh tanah.

6. Penyaradan kayu lewat udara.


Penyaradan kayu melalui udara dilakukan dengan
menggunakan pesawat terbang (helikopter) dan balon udara.
Penyaradan dengan cara ini dapat dilakukan jika medan
sangat curam dan oleh karena keadaan tanah tidak
memungkinkan untuk membuat jalan, untuk daerah yang
tanahnya labil dan biaya pembuatan jalan sangat mahal.

Gambar 8. Penyaradan lewat Udara

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 14


2.4 Kelebihan dan Kekurangan masing-masing Metode Penyaradan
1. Penyaradan Manual (Manusia)

Kelebihan Kekurangan

 Investasi awal rendah  Waktu yang digunakan lama


 Membuka lapangan Kerja  Hasil yg didapatkan sedikit
 Tidak memerlukan tenaga  Tenaga kerja yg dibutuhkan
terampil banyak
 Kerusakan kayu dan  Membutuhkan banyak Kayu
lingkungan sangat rendah untuk Kuda-kuda
 Alat yg digunakan sederhana
 Biaya relatif murah

2. Penyaradan dengan hewan

Kelebihan Kekurangan

 Kapasitas yang disarad


 Biaya Lebih Murah
sedikit
 Tidak memerlukan keahlian  Tidak dapat digunakan pada
khusus topografi yang miring
 Mudah dan sederhana  Produktifitasnya rendah

3. Penyaradan dengan gaya gravitasi

Kelebihan Kekurangan

 Untuk penyadaran ini tidak


 Biaya murah
lebih dari 300 m
 Hanya dapat di lakukan di
 Lebih mudah dan sederhana daerah yg curam yg
kelerengan lebih dari 40%
 Tidak banyak menggunakan

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 15


alat-alat

 Tidak memerlukan keahlian


khusus

4. Penyaradan dengan mesin


Kelebihan Kekurangan

 Jumlah kayu memadai  Jika rusak sulit di perbaiki


 Cocok untuk sistem tebang  Perlu bahan bakar yang
pilih banyak
 Tidak perlu menggumakan  Harus bekerja seefektif
tenaga kerja yang banyak mungkin
 Memudahkan melewati
 Dapat merusak tumbuhan di
lapangan atau topografi yang
areal penyaradan
cukup berat
 Dapat digunakan untuk
membuat jalan atau
membongkar tunggak

5. Penyaradan dengan sistem kabel


Kelebihan Kekurangan

 Pemusatan tenaga dan daya  Biaya awal, biaya tetap dan


tarik yang besar biaya operasi cukup tinggi
 Dapat digunakan menaiki
 Jarak sarad terbatas
atau menuruni lereng
 Tidak dipengaruhi oleh  jalan sarad (lorong kabel)
kondisi lapangan yang relative banyak

6. Penyaradan melalui Udara

Kelebihan Kekurangan

 Lebih Cepat  Tidak Ekonomis

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 16


 Kerusakan kayu lebih kecil  Pengangkutan kayu terbatas
 Tidak membutuhkan jalan  Membutuhkan tenaga teknis
sarad yang sangat ahli
 Mampu mengangkut di  Pengangkutan sangat
medan sulit. tergantung pada cuaca
 Lebih Ramah lingkungan

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini, yaitu:
1. Penyaradan kayu adalah kegiatan memindahkan kayu dari tempat
tebangan ke tempat pengumpulan kayu (TPn) atau ke pinggir jalan
angkutan.
2. Secara umum Klasifikasi simtem penyaradan yaitu:
 Berdasarkan tenega yang digunakan.
 Hubungan antara batang kayu yang disarad dengan permukaan
tanah dan
 Ukuran batang yang disarad
3. Metode-metode penyaradan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
 Penyaradan menggunakan Tenaga Manusia (manual)
 Penyaradan menggunakan hewan.
 Penyaradan memanfaatkan gaya gravitasi.
 Penyaradan menggunakan Mesin (secara mekanik)
4. Masing-masing metode penyardan yang dapat digunakan memiliki
kelebihan dan kekurangan yang berbeda yaitu dari segi biaya,
produktifitas, tenaga, keselamatan dan kerusakan lingkungan yang
ditimbulkan.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 17


3.2 Saran
Sebaiknya dalam pemanenan hutan dipapua metode penyaradan yang
diterapkan adalah menggunakan tenaga Mekanik/mesin, karena topografi dan
ukuran-ukuran diameter yang sangat besar. Terkecuali untuk hutan manggrove
metode penyaradan yang harus digunakan adalah sistem kuda-kuda.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 18


DAFTAR PUSTAKA

Arti Definisi Pengertian. 2014. Pengertian Penyaradan. http://arti-definisi-pengertian-


penyaradan.info. Diakses : Sabtu, 05 Oktober 2018.
BMS PT.Bima Sakti Utama. 2014. Metode-metode penyaradan kayu.
http://bimasaktiutama.com/metode-metode-penyaradan-kayu. Diakses :
Sabtu, 05 Oktober 2018.
Kkh 301 handout Teknik Penyaradan Kayu.. ocw.usu.ac.id .
Nugroho, B. 1997. Perencanaan Pemanenan Kayu. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Makalah Pemanenan Hasil Hutan | 19

Anda mungkin juga menyukai