Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN

MANAJEMEN FASILITAS KEAMANAN (MFK)

Jl. Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I .
Palembang - Sumatera Selatan. 30137
Telp. (0711) 446272, 441345
E-mail : rsmmcpalembang@gmail.com, Web : www.rsmmcpalembang.id

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk kepada kita sehingga kita berhasil menyusun Buku Pedoman
Manajeman Fasilitas Keselamatan (MFK) di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang.

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang saat ini makin berkembang
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, di lain pihak rumah sakit
dihadapi tantangan yang makin besar. Rumah sakit dituntut agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat, khususnya bagi jaminan
keselamatan pasien.

Buku pedoman Manajemen Fasilitas Keselamatan (MFK) sangat penting bagi rumah sakit
khususnya dalam mengelola manajemen, keamanan dan fasilitas keselamatan pasien di rumah
sakit. Kami menyadari bahwa buku ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami harapkan
masukan dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan buku pedoman ini di kemudian
hari.

Palembang, Januari 2023


Tim Penyusun,

Tim Pokja MFK RS

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I. PENGERTIAN ............................................................................ 1


BAB II. RUANG LINGKUP .................................................................... 1
BAB III. TATA LAKSANA ...................................................................... 1
BAB IV DOKUMENTASI ....................................................................... 6

iii
BAB I

PENGERTIAN

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) adalah suatu kegiatan perencanaan, pendidikan,
dan pemantauan terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan fisik rumah sakit, pengelolaan
bahan berbahaya, manajemen kedaruratan dan kesiapan menghadapi bencana, sistem
pengamanan kebakaran, pemeliharaan peralatan medis, monitoring sistem utility / sistem
pendukung (listrik, limbah, ventilasi, kunci), serta pendidikan dan pelatihan bagi seluruh staf
tentang peran mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman, berfungsi dan
supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup manajemen fasilitas dan Keselamatan (MFK) terdiri dari instalasi penyediaan
Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi kesehatan lingkungan, serta seluruh instalasi di Rumah
Sakit Musi Medika Cendikia Palembang.

BAB III
TATA LAKSANA

A. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN


1. Rumah Sakit menyusun SK dan peaturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya
yang berlaku terhadap fasilitas rumah sakit.
2. Rumah sakit membuat rencana tertulis (mencakup keselamatan dan keamanan, bahan
berbahaya, manajemen emergency, pengamanan dan kebakaran, peralatan medis, dan
sistem utilitas) yang terkini dan dilaksanakan sepenuhnya serta dievaluasi secara periodic
3. Rumah sakit membuat surat tugas kepada seorang staf atau lebih untuk melaksanakan
program pengawasan dan pengarahan berdasarkan kompetensi, pengalaman atau
pelatihan dengan indicator :

1
a. Terdapat program untuk memonitoring semua aspek dari program manajemen
risiko fasilitas / lingkungan
b. Data monitoring tersebut digunakan untuk mengembangkan / meningkatkan
program

B.KESELAMATAN DAN KEAMANAN


1. Rumah sakit membuat program dan melaksanakan program keselamatan program
keselamatan dan keamanan fasilitas fisik termasuk memonitor dan menggunakan area
yang diidentifikasi sebagai berisiko.
a. Rumah sakit mempunyai dokumentasi hasil pemeriksaan fasilitas fisik yang
terkini dan akurat
b. Rumah sakit mempunyai rencana mengurangi resiko yang nyata berdasarkan
pemeriksaan tersebut
c. Rumah sakit memperlihatkan kemajuan dalam melaksanakan rencananya
2. Area yang beresiko dimonitor dan dijaga agar pasien, keluarga, staf dan pengunjung
terjaga keselamatan dan keamanannya
a. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran yang memenuhi peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain.
b. Rumah sakit menyusun rencana dan angaran untuk meningkatkan atau mengganti
sistem, bangunan, dan komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat
beroprasi secara aman dan efektif.
3. Pelaksanaan program dilakukan secara efektif dan efesien untuk mencegah cidera dan
memperhatikan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staff dan pengunjung.
4. Bila ada pihak independen dalam pelaksanaannya maka dilakukan survey untuk
memastikan keselamatan pasien.
5. Rumah sakit memiliki data/dokumen yang nyata atas kondisi fisik bangunan rumah sakit
saat ini.
6. Rumah sakit mendokumentasikan rencana tindak lanjut dari hasil kondisi saat ini.
7. Rumah sakit mendokumentasikan kegiatan tindak lanjut tersebut untuk mengetahui
kemajuannya

2
C. BAHAN BERBAHAYA
1. Rumah sakit mengindentifikasi dan mempunyai daftar terbaru limbah berbahaya
2. Membuat rencana kegiatan penanganan, penyimpanan dan penggunaan nahan berbahaya
serta tata cara pembuangannya
3. Menyusun rencana sistem pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure)
dan insiden lainnya.
4. Menyusun dan menetapkan rencana untuk penanganan limbah yang benar di dalam
rumah sakit dan pembungan limbah berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum
5. Menyusun dan menetapkan rencana untuk alat dan perlindungan yang benar dalam
penggunaan, ada tumpahan dan paparan
6. Menyusun dan menetapkan rencana untuk mendokumentasikan persyaratan (izin, lisensi,
ketentuan persyaratan lainnya)
7. Menyusun dan menetapkan rencana pemasangan lebel pada bahan dan limbah berbahaya
8. Rumah sakit melakukan survey dan didokumentasikan bila menggunakan jasa
independent

D. KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA


1. Rumah sakit mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang besar, seperti keadaan
darurat di masyarakat, wabah dan bencana alam atau bencana lainnya serta kejadian
wabah besar yang menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.
a. Seluruh rencana diuji coba secara tahunan atau sekurang-kurangnya elemen kritis:
1) Strategi komunikasi pada kejadian
2) Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber daya
aternatif
3) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternative
tempat pelayanan.
4) Identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staff pada waktu
kejadian
5) Proses untuk mengelola keadaan darurat / kedaruratan bila terjadi
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dengan tanggung
jawab rumah sakit dalam hal penugasan staf untuk pelayanan pasien

3
b. Dilakukan Tanya jawab pada setiap akhir uji coba
c. Rumah sakit memastikan bahan independen yang ada dalam fasilitas pelayanan
mematuhi rencana kesiapan menghadapi bencana.
2. Rumah sakit merencanakan untuk menanggapi kemungkinan terjadinya bencana

E. PENGAMANAN KEBAKARAN
1. Rumah sakit merencanakan program untuk memastikan seluruh penghuni rumah sakit
aman dari kebakaran dan asap
a. Program pengurangan risiko asap
b. Program assesmen risiko kebakaran saat ada pembangunan di atau berdekatan
dengan fasilitas
c. Program deteksi dini kebakaran dan asap
d. Program meredakan kebakaran dan pengendalian asap
e. Program evakuasi bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran
2. Program dilaksanakan secara terus-menerus dan komprehensif
a. Rumah sakit membuat sistem deteksi kebakaran dan pemadaman
b. Rumah sakit melatih staf untuk berpartisipasi dalam perencanaan pengamanan
kebakaran
c. Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya setahun sekali dalam rencana
pengamanan dan asap
d. Staf dapat memperagakan cara membawa pasien ke tempat aman
e. Rumah sakit memeriksa, menguji coba dan memelihara peralatan
3. Rumah sakit memastikan badan independen mematuhi rencana pengamanan kebakaran
4. Rumah sakit membuat kebijakan untuk pelarangan merokok berlaku bagi pasien,
keluarga, pengunjung, dan staf

4
F. PERALATAN MEDIS
1. Rumah sakit membuat rencana pengelolaan peralatan medis
a. Rumah sakit mengumpulkan hasil monitoring dan didokumentasikan untuk
program program menajemen peralatan medis
b. Hasil monitoring digunakan untuk keperluan perencanaan dan perbaikan
2. Rumah sakit membuat daftar inventaris alat medis
3. Ruma sakit melakukan insfeksi secara teratur
4. Rumah sakit melakukan uji coba peralatan medis sesuai rekomendasi pabrik
5. Rumah sakit membuat program pemeliharaan preventif
6. Rumah sakit menunjuk tenaga yang kompeten untuk memberikan pelayanan ini

G. SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)


1. Rumah sakit memastikan kebutuhan air minum selalu tersedia
a. Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang beresiko paling tinggi bila
terjadi air minum terkontaminasi atau terganggu
b. Rumah sakit mengurangi risiko bila hal itu terjadi
c. Rumah sakit merencanakan sumber air minum alternative dalam keadaan darurat
2. Rumah sakit memastikan kebutuhan listrik selalu tersedia
a. Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko paling tinggi bila
terjadi kegagalan listrik
b. Rumah sakit mengurangi risiko bila hal itu terjadi
c. Rumah sakit merencanakan sumber listrik alternative dalam keadaan darurat

H. SISTEM UTILITI / SISTEM PENDUKUNG (LISTRIK, LIMBAH, VENTILASI,


KUNCI)
1. Rumah sakit mendokumentasikan hasil identifikasi sistem listrik, gas medis, limbah,
ventilasi dan kunci
2. Rumah sakit mendokumentasikan perencanaan pemeliharaan sistem listrik, gas medis,
limbah dan kunci secara periodic

5
3. Utility tersebut dimonitor dan didokumentasikan hasilnya sebagai tindak lanjut dan
peningkatan

I. PENDIDIKAN STAF
1. Rumah sakit merencanakan pelatihan bagi staf yang sudah ditunjuk dalam hal
mengoprasikan peralatan medis dan sistem utility, menghadapi bencana, kebakaran,
penanganan limbah, gas medis, emergensi air dan listrik
2. Rumah sakit melakukan self assesmen terhadap peran emergensi utility dengan
menanyakan, memperagakan, dan hasilnya didokumentasikan untuk peningkatan.

BAB IV
DOKUMENTASI

A. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN


1. Kebijakan tentang fasilitas rumah sakit
2. Program perencanaan keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya, manajemen
emergenci, pengamanan dan kebakaran, peralatan medis, dan sistem utilitas yang
terkini dan dilakukan sepenuhnya serta dievaluasi secara periodic
3. SK SPI (sistem pengawasan internal)
4. Program SPI

B. KESELAMATAN DAN KEAMANAN


1. Program keselamatan dan keamanan fasilitas dan keamanan fasilitas fisik yang
diidentifikasi sebagai berisiko
2. Dokumentasi hasil pemeriksaan fasilitas fisik yang terkini dan akurat
3. Program rencana mengurangi risiko yang nyata berdasarkan pemeriksaan tersebut
4. Dokumen pelaksanaan mengurangi resiko
5. Program memonitor keselamatan dan keamanan
6. RAB (Rencana Anggaran Bisnis) tentang keselamatan dan keamanan pasien

6
7. RAB untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan, atau komponen yang
diperlakukan agar fasilitas tetap dapat beroprasi secara aman dan efektif
8. Dokumen pelaksanaan untuk mencegah cidera dan mempertahankan kondisi aman
bagi pasien, keluarga, staff dan pengunjung
9. SPO survey untuk keselamatan pasien bila pelaksanaan pembangunan dan pelayanan
oleh pihak independen
10. Dokumen evaluasi tentang kondisi fisik bangunan rumah sakit saat ini
11. Dokumen rencana tindak lanjut dari kondisi saat ini

C. BAHAN BERBAHAYA
1. Dokumen identifikasi dan daftar terbaru limbah berbahaya
2. Program rencana kegiatan penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
serta tata cara pembuangnya
3. Dokumen rencana sistem pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposur) dan
insedien lainnya
4. SPO penanganan limbah yang benar di dalam rumah sakit dan pembuangan limbah
berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum
5. SPO alat dan perlindungan yang benar dalam penggunaan, ada tumpahan dan paparan
6. Dokumen persyaratan (izin, lisensi, ketentuan persyaratan lainnya)
7. Program dan pelaksanaan pemasangan lebel pada bahan dan limbah berbahaya
8. Dokumentasi hasil survey yang dilakukan oleh pihak independent

D. KESIAPAN MENGHADAP BENCANA


1. Dokumen hasil identifikasi bencana internal dan eksternal yang besar, seperti keadaan
darurat di masyarakat, wabah dan bencana alam atau bencana lainnya serta kejadian
wabah besar yang menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.
2. Program uji coba menghadapi bencana : strategi komunikasi pada kejadian, pengelolaan
sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber daya alternative, pengelolaan
kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternative tempat pelayanan, identifikasi
dan penugasan peran dan tanggung jawab staff pada waktu kejadian, proses untuk

7
mengelola keadaan darurat / kedaruratan bila terjadi pertentangan antara tanggung jawab
staf secara pribadi dengan tanggung jawab rumah sakit dalam hal penugasan staf untuk
pelayanan pasien
3. Dokumen hasil evaluasi uji coba bencana

E. PENGAMANAN KEBAKARAN
1. Program keamanan dari kebakaran meliputi : program pengurangan risiko kebakaran,
program assesmen risiko kebakaran saat ada pembangunan atau berdekatan dengan
fasilitas, program deteksi dini kebakaran dan asap, program meredakan kebakaran dan
pengendalian asap, program evakuasi terjadi kedaruratan akibat kebakaran
2. Dokumen hasil dari program keamanan dari kebakaran
3. SPO sistem deteksi kebakaran dan pemadaman
4. Program pelatihan staf dalam menanggulangi bencana kebakaran
5. Program pemeriksaan, pengujian, dan pemeliharaan alat
6. MOU dengan pihak independen tentang penanganan rencana pengamanan kebakaran
7. Kebijakan untuk pelarangan merokok berlaku bagi pasien, keluarga, pengunjung, dan staf

F. PERALATAN MEDIS
1. Program rencana pengelolaan peralatan medis
2. Dokumen hasil monitoring terhadap peralatan medis meliputi : daftar inventaris alat
medis, infeksi secara teratur, uji coba peralatan medis sesuai rekomendasi pabrik
3. Program pemeliharaan preventif
4. Surat tugas tenaga yang kompeten untuk memberikan pelayanan ini

G. SISTEM UTILITY (SISTEM PENDUKUNG)


1. Program penyediaan air yang meliputi : identifikasi area dan pelayanan yang berisiko
paling tinggi bila terjadi air minum terkontaminasi atau terganggu, mengurangi risiko bila
hal itu terjadi, merencanakan sumber air minum alternative dalam keadaan darurat

8
2. Program penyediaan listrik yang meliputi : identifikasi area dan pelayanan yang berisiko
paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik, mengurangi risiko bila hal itu terjadi,
merencanakan sumber listrik alternative dalam keadaan darurat.

H. SISTEM UTILITI / SISTEM PENDUKUNG (LISTRIK, LIMBAH, VENTILASI,


KUNCI)
1. Dokumentasi hasil identifikasi sistem listrik, gas medis, limbah, ventilasi dan kunci
2. Dokumentasi perencanaan pemeliharaan sistem listrik, gas medis, limbah dan kunci
secara periodic
3. Dokumentasi hasil monitoring dan tindak lanjut dalam penngkatan utility

I. PENDIDIKAN STAF
1. Program pelatihan bagi staf yang sudah ditunjuk dalam hal mengoprasikan peralatan
medis dan sistem utility, menghadapi bencana, kebakaran, penanganan limbah, gas
medis, emergensi air dan listrik
2. Dokumen self assesmen terhadap peran emergensi utility dengan menanyakan,
memperagakan, hasil didokumentasikan untuk peningkatan

Anda mungkin juga menyukai