Kliping Seni Budaya
Kliping Seni Budaya
O
L
E
H
HANIFAH KHAIRUNNISA
KELAS IV
• Suku Wolio.
• Suku Muna.
• Suku Moronene.
• Suku Kabaena.
• Suku Wawonii.
• Suku Bajau.
• Suku Bugis
Tari Lula atau Malulo.
Tarian ini pada awalnya merupakan tarian sakral dan penuh filosofis.
Akan tetapi, dalam perkembangannya Malulo sekarang menjadi tarian
pergaulan atau tarian rakyat yang biasanya dilakukan secara spontan pada
setiap acara baik itu acara pesta ataupun acara-acara yang dilaksanakan oleh
instansi-instansi atau organisasi.
Tari Umoara.
Tari Umoara merupakan salah satu tarian tradisional Sulawesi
Tenggara berupa tari perang yang ditarikan untuk menyambut tamu agung
pada saat perkawinan para bangsawan dan mengantar jenazah bangsawan.
Tarian ini juga dipertunjukkan dalam upacara pelantikan seorang raja. Tarian
ini mempertontonkan ketangkasan, kewaspadaan dalam menyerang musuh,
dan membela diri dalam pertempuran.
Tari Lariangi
Tari Lariangi merupakan tarian yang dipertunjukkan sebagai tari
pembukaan suatu acara pesta pertemuan sebagai penghormatan terhadap
tamu yang hadir. Tarian ini ditarikan oleh para penari wanita dan satu laki-laki.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh para gadis keturunan bangsawan.
Lapa-lapa
Abon Ikan
Hidangan ini bisa disantap dengan berbagai lauk pauk, yakni abon
ikan. Seringnya, ditemukan di daerah pesisir pantai dekat daerah wisatawan.
Abon ikan rasanya gurih dan nikmat bagaikan bintang lima. Bisa bertahan
dalam waktu lama, sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung
ke Sulawesi Tenggara.
Sinonggi
Monahu Ndau
Upacara ini
merupakan upacara yang
dilakukan setelah panen
padi yang mengambil
tempat di lapangan
terbuka dengan
mendirikan rumah-rumah
kecil untuk
menggantungkan
kendang (okanda). Upacara ini dipimpin oleh seorang dukun yang disebut
dengan mbusehe (Tolaki) yang dihadiri oleh semua lapisan masyarakat.
Upacara ini dilangsungkan selama tiga hari berturut-turut. Upacara ini sebagai
pemberkatan bibit padi yang akan ditanam pada tahun berikutnya. Dalam
upacara ini para pengunjung menarikan tari lulo ngganda yang diiringi oleh
tetabuhan okanda (gendang), yang dipukul pertama kali oleh orang yang
merupakan keturunan pemelihara okanda tadi.