Anda di halaman 1dari 18

Apakah OKR adalah KPI?

Apa bedanya?
By Qontak EditorJul 22, 20202,520 Views

Table of Contents [hide]
 1 OKR adalah salah satu cara yang saat ini banyak digunakan untuk mengukur performa kerja. Apa yang
membedakan OKR dengan KPI?
o 1.1 OKR adalah apa?
o 1.2 Apakah OKR adalah sama dengan KPI? Apa perbedaan keduanya?
o 1.3 Bagaimana menyusun OKR dengan tepat?
 1.3.1 1. Menentukan timeline
 1.3.2 2. Memilih 3-5 objective
 1.3.3 3. Menentukan 2-5 key results per objective dan skala penilaian
 1.3.4 4. Tentukan tool yang akan digunakan
 1.3.5 5. Menyusun OKR secara bertahap
 1.3.6 6. Mengevaluasi OKR
o 1.4 Tujuan OKR adalah..
 1.4.1 1. Agility
 1.4.2 2. Mempercepat proses penentuan tujuan
 1.4.3 3. Komunikasi yang lebih jelas
 1.4.4 4. Menyatukan perusahaan dan meningkatkan kerja sama antar tim
 1.4.5 5. Meningkatkan fokus dan disiplin
o 1.5 Pantau OKR Bisnis Anda Sekarang!

OKR adalah salah satu cara yang saat ini


banyak digunakan untuk mengukur performa
kerja. Apa yang membedakan OKR dengan
KPI?
Dalam mengukur kinerja perusahaan, salah satu metode yang lazim digunakan
adalah KPI atau key performance indicator. Indikator ini digunakan untuk mengetahui
seberapa efektif kinerja semua pihak yang terlibat di dalamnya dan sejauh apa target
yang telah dicapai. Namun, selain itu ternyata ada juga metode lain yang bisa
digunakan. Objective and key results atau OKR adalah salah satunya. Meskipun keduanya
sama-sama bertujuan untuk merencanakan target dalam jangka waktu tertentu,
metode OKR masih asing dibandingkan KPI. Mari kita kenali lebih jauh apa itu OKR dan
perbedaannya dengan KPI.
OKR adalah apa?
Objective key and results atau OKR adalah metode sistematis yang digunakan untuk
menentukan tujuan dan cara mengukur pencapaian tujuan tersebut. OKR membantu
memfokuskan prioritas kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, serta
apa saja yang harus dilakukan untuk memantau eksekusi perencanaan tersebut.
Metode OKR disebut-sebut sebagai pembawa andil dari pesatnya pertumbuhan
Google.
OKR pertama kali diciptakan oleh Andy Grove di Intel, dan mengajarkannya kepada
John Doerr. John Doerr pada saat itu berinvestasi di Google yang masih
berbentuk startup di tahun 1999. Ia kemudian mempopulerkan penggunaannya di
Googles serta menulis buku berjudul “Measure What Matters”. Sejak saat itu, banyak
perusahaan startup maupun mapan yang mengadopsi metode tersebut, termasuk
Netflix, LinkedIn, dan Twitter.
OKR terdiri dari dua unsur, yaitu Objective dan Key Results.

Objective merupakan tujuan yang ingin dicapai. Objective bersifat kualitatif dan harus
bersifat SMART (Specific, Measurable, Actionable, Relevant, Time-bound. Biasanya, tujuan ini
harus singkat, menginspirasi, dan menarik. Selain itu, tujuan harus sedikit ambisius
sehingga ketika gagal pun, pencapaian yang dihasilkan tetap substantial. Filosofi dibalik
OKR adalah ketika perusahaan selalu mencapai 100% tujuan mereka, artinya tujuan
tersebut terlalu mudah. Tujuan OKR dikenal dengan istilah stretch goals. Biasanya,
ketercapaian tujuan tersebut kurang lebih 60-70%.
Key results menentukan benchmark dan memantau bagaimana untuk mencapai
objective tersebut. Key result yang efektif haruslah spesifik, memiliki rentang waktu,
realistis, dan yang terpenting dapat diukur. KR terdiri dari 2 hingga 5 per objective. KR
bersifat kuantitatif dan biasanya dinilai dengan menggunakan angka (misalnya skala 0-
1.0)
Apakah OKR adalah sama dengan KPI? Apa
perbedaan keduanya?
KPI atau key performance indicator merupakan indikator kinerja yang digunakan untuk
mengevaluasi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. KPI dapat diukur
melalui aplikasi KPI seperti Qontak. Jika dilihat sekilas, OKR juga menerapkan konsep
yang sama dengan KPI yaitu SMART goal.
Perbedaannya adalah, OKR tidak hanya diberikan pada tingkat perusahaan saja, tetapi
hingga tingkat pimpinan, tim, dan perorangan. Tujuan OKR memiliki jangka waktu
tertentu, biasanya tiga bulan hingga satu tahun. Dalam penerapannya, OKR lebih dari
sekadar menentukan tujuan dan mengukurnya secara spesifik. OKR dapat
membentuk mindset dalam cara kerja sehari-hari dengan berfokus pada prioritas kerja
dalam mencapai tujuan dan bagaimana memanau eksekusinya.
Idealnya, OKR bersifat turunan. Key result perusahaan akan menjadi objective
pimpinan. Selanjutnya, key result dari pimpinan akan menjadi objective dari tim atau
divisi di bawahnya.

Bagaimana menyusun OKR dengan tepat?


Metode OKR dapat berjalan efektik jika unsur pimpinan sudah menerapkan OKR
dengan jelas. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun OKR:

1. Menentukan timeline
2. Memilih 3-5 objective
3. Menentukan 2-5 key results per objective dan skala penilaian
4. Tentukan tool yang akan digunakan
Untuk mengukur dan mengetahui ketercapaian OKR, diperlukan sebuah tool untuk
memantau dan mengelolanya. Tool yang digunakan beragam, mulai
dari spreadsheet hingga aplikasi atau software. Pastikan tool tersebut dapat diakses
dengan mudah oleh semua orang.
5. Menyusun OKR secara bertahap
Seperti yang telah disebutkan di atas, OKR menurun mulai dari perusahaan hingga
perorangan. Untuk itu, penyusunan OKR juga harus dilakukan bertahap dengan
dimulai dari perusahaan. Dua pertanyaan utama yang menjadi acuan yaitu:

 Apa tujuan yang ingin dicapai?

 Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut?

Penyusunan OKR sebaiknya melibatkan semua pihak, bukan paksaan dari atasan saja.

6. Mengevaluasi OKR
OKR harus dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana ketercapaiannya. Biasanya,
pencapaian yang sukses berada di rentang 60-70%. Hal ini sesuai dengan konsep stretch
goals seperti yang telah disebut sebelumnya.
Tujuan OKR adalah..
1. Agility
Tujuan dengan rentang waktu yang lebih pendek memungkinkan penyesuaian yang
lebih cepat dan adaptasi yang lebih baik untuk berubah, meningkatkan inovasi, dan
mengurangi risiko.

2. Mempercepat proses penentuan tujuan


Metode OKR yang lebih simpel membuat proses penentuan tujuan menjadi lebih cepat
dan mudah. Hal ini dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang dihabiskan dalam
menentukan tujuan secara drastis

3. Komunikasi yang lebih jelas


Transparansi dan kesederhanaan OKR memungkinkan tim untuk memahami tujuan
dan prioritas perusahaan serta bagaimana tiap individu dapat berkontribusi dalam
mencapainya.

4. Menyatukan perusahaan dan meningkatkan kerja sama antar


tim
OKR bersifat menurun dan saling terkait antar tim. Hal ini dapat menyatukan
perusahaan dan meningkatkan kerja sama antar tim yang berbeda. Komunikasi dapat
terjalin lebih baik dan meminimalisir adanya ego tiap tim.

5. Meningkatkan fokus dan disiplin


Tujuan yang lebih singkat dapat meningkatkan fokus perusahaan dan lebih disiplin
dalam berusaha dan inisiatif. Tim menerima arahan dengan jelas dan bebas dalam
menentukan bagaimana mencapai OKR mereka. Hal ini membuat mereka lebih
bertanggung jawab dengan tujuan mereka.

Pantau OKR Bisnis Anda Sekarang!


OKR adalah metode yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selain KPI.
Apa pun metode yang digunakan, salah satu yang penting yang tidak boleh dilupakan
oleh bisnis adalah pelanggan. Tanpa hubungan yang baik dengan pelanggan,
perusahaan tidak akan bertahan. Pastikan Anda menggunakan software CRM untuk
meningkatkan layanan pelanggan dan penjualan Anda.

Contoh OKR: Sebuah Panduan agar Tak


Bingung Membuatnya
Tayang 23 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

 
Humaira AliyaA songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly
interested in digital marketing.

Isi Artikel

1.  Apa Itu OKR?

2.  Contoh OKR

3.  Tips Membuat OKR

Sebelum menentukan objective dan key results dari sebuah perusahaan, kamu perlu

melihat terlebih dahulu contoh OKR beserta turunannya di setiap divisi.

Dengan begitu, kamu akan memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang

harus ditulis.
Tak hanya memberikan contoh saja, Glints sudah menyiapkan juga berbagai macam

tips yang bisa diikuti ketika kamu ingin menulis OKR.

Yuk, simak lebih lanjut!

Apa Itu OKR?

© Freepik.com

Sebelum masuk ke contoh, Glints ingin menjelaskan secara singkat terlebih dahulu

mengenai pengertian OKR.

Objectives and key results ini merupakan semacam framework untuk mengatur tujuan

yang ingin dicapai oleh perusahaan, menentukan strategi, dan menilai performa kerja.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertukar Lagi, Ketahui Perbedaan OKR vs KPI

Menurut Perdoo, objectives dalam OKR memberi tahu apa yang ingin dicapai dan key

results adalah turunannya, berupa hasil yang harus dicapai untuk bisa sampai ke

objektif yang telah ditentukan di awal.

Dengan framework ini, perusahaan dan pegawainya memiliki gambaran jelas

mengenai angka yang harus dicapai dan apa yang harus menjadi prioritas.

Sampai sini sudah paham, kan?

Contoh OKR
Dari contoh OKR di bawah ini, Glints akan menjelaskan secara berurutan, mulai dari

OKR perusahaan, turun ke satu divisi, lalu ke divisi lainnya.

Contoh OKR Perusahaan


Objective Key Results

 mendapatkan penghasilan sebesar 10 miliar per tahun

 membuka 3 cabang baru di Indonesia, dengan pendapatan


 meningkatkan pendapatan
sebesar 2 miliar dalam setahun
perusahaan
 meningkatkan gross profit margin dari 45% menjadi 60%

 menurunkan kesalahan produksi dari 30% menjadi 15%


Dari OKR perusahaan, nantinya akan diturunkan ke tiap-tiap divisi yang berkaitan

dengan tujuan tersebut. Berikut adalah contohnya, untuk divisi sales.

Contoh OKR Divisi Sales


Objective Key Results

 mendapatkan revenue sebesar 500 juta per bulan

 meningkatkan jumlah telepon menjadi 5000


 meningkatkan revenue menjadi 6 miliar
per salesperson (per tahun)
per tahun

 mengurangi churn rate menjadi kurang dari 5% per

bulannya

Contoh selanjutnya adalah dari divisi marketing, masih menjadi turunan dari objektif

perusahaan yang ada di awal.

Contoh OKR Divisi Marketing


Objective Key Results

 meningkatkan sign up rate dari

email marketing menjadi 45%

 optimasi marketing funnel, agar mendapat lebih


 optimasi 2 inbound campaign
banyak MQL (marketing qualified lead)

 menurunkan unsubscribe rate dari

email marketing menjadi 2%

Baca Juga: Apa Perbedaan Sales dan Marketing? Yuk, Simak di Sini!


Sebenarnya, akan ada lagi turunan OKR sampai cakupan yang benar-benar sempit.

Akan tetapi, dari tiap poin yang ada di atas sudah cukup menggambarkan bagaimana

cara kerja OKR, yaitu turun dari level perusahaan hingga tiap divisi yang ada.

Tujuannya adalah agar ada keselarasan antara perusahaan dan tiap divisi, apa yang

ingin mereka capai, dan bagaimana cara mencapainya.

Tips Membuat OKR

© Freepik.com

Dari contoh OKR di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua fokus saat

membuatnya, yaitu objective dan key results.


Untuk mencapai objective, dibutuhkan key results yang jelas. Begitupun

sebaliknya, key results membutuhkan objective agar cakupannya tak ke mana-mana.

Istilahnya, OKR adalah semacam paket lengkap visi dan misi perusahaan beserta cara

mencapainya.

Kalau menurut UpRaise, beberapa hal ini harus dijadikan pertimbangan ketika

menuliskan objective dalam OKR: 

 Objective harus sejalan dengan tujuan dan strategi perusahaan.

 Apakah objective yang ditentukan benar-benar penting?

 Sebisa mungkin, pilih objektif yang inspiratif agar anggota semangat untuk

mencapainya.

Kalau bicara key results, berikut ini adalah pertimbangannya:

 Pastikan key results menggunakan konsep SMART (specific, measurable,

actionable, relevant, time bound).

 Key results harus berupa aktivitas/tujuan yang membantu mencapai sebuah objektif.

 Key results harus berupa indikator yang bisa dihitung.

Pastikan key results bukan hanya aktivitas, melainkan tujuan yang harus dicapai

Baca Juga: 7 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Semoga setelah melihat contoh OKR dan tips menuliskannya, kamu lebih punya

gambaran mengenai OKR yang ingin dibuat untuk perusahaanmu, ya.


Kalau hanya ingin membuat proyek saja juga OKR ini tetap cukup efektif untuk

digunakan, kok.

Nah, kamu bisa berdiskusi lebih jauh tentang contoh OKR yang baik jika

gabung Glints Komunitas. Di sana, ada banyak profesional yang membagikan

pengalaman mereka saat membuat OKR.

Dengan begitu, kamu bisa bertanya dan mendapat masukan baru untuk

membuat framework tersebut.

Yuk, mulai tanya sekarang!

OKR’s untuk kehidupan


sehari-hari
M Asep Indrayana

Feb 5, 2019·3 min read

OKR’s adalah kependekan dari Object and key result yang dibuat
oleh pak Andy Grove. Diperkenalkan di lingkungan kerja Intel
pada tahun 1983 dan di dokumentasikan dalam sebuah buku
perjudul “High Output Performance”. OKR’s ini juga sangat
ngetrend di kalangan startup silikon paley di amerika sana.
Seperti Google, LinkedIn, Twitter dan Uber. Kata kang Larry Page,
founder nya Google yang sekarang jadi CEO Alphabet. Katanya
kang Larry, OKR’s membawa mereka mencapai pertumbuhan 10x
dan berlipat-lipat dalam membantu pencapaian misi perusahaan
mereka.

Kebetulan saya sedang mepelajari OKR ini untuk mengukur


seberapa banyak hal yang bisa saya capai dan mudah terukur. Dan
saya juga coba menerapkan OKR’s ini di tempat saya bekerja dan
di kehidupan saya sehari-hari. Untuk apa? Ya supaya banyak
praktek aja gitu. Biar selalu teringat-ingat.

Sebelum saya memberikan contoh bagaimana OKR’s ini


diterapakan dikehidupan sehari-hari, saya akan memberikan
gambaran sederhana penerapan OKR’s di lingkungan perusahaan,
produk, tim dan diri sendiri.

Tahapam menulis OKR’s


Sebelum masuk ke contoh sederhana, saya coba menjabarkan
bagaimana tahan menulis sebuah OKR’s yang saya ketahui. Mari
simak tahapan berikut. Cuuuz

Write an objective

1. Buat statement yang bisa kamu capai dan sesuai dengan


tujuan (perusahaan, tim, personal atau kehidupan
kamu)
2. Sebuah objective harus mengacu ke dalam sebuah
tindakan

3. Sebuah objective harus membawa tim atau tim ke dalam


sebuah tujuan yang sesuai harapan.

Key result (KR)

1. KRs harus dapat diukur dan pada akhirnya bisa


mencapai objective yang ditentukan

2. KRs bersifat kuantitatif, berorientasi ke angka atau


presentase

3. KRs juga bisa di jadikan sebagai KPI, dapat diukur dan


dilihat progress nya.

Contoh OKR’s
Dibawah ini contoh-contoh OKR’s

Objective (perusahaan): Menjadi perusahaan software


house terbaik di Indonesia

 KR: Mendapatkan client dari perusahaan 10


mulinasional dan 5 BUMN

 KR: Selalu mendeliver project tempat waktu

 KR: Mendapatkan keuntungan lebih dari $100 m


 KR: Mendapatkan penghargaan dari Top Brand

Objective (tim): Optimisasi akusisi user

 KR: Improve otomatisasi internet marketing

 KR: Membuat 5 konten berkualitas per satu minggu

 KR: Efisiensi biaya marketing sebesar 60%

 KR: Pertumbuhan register user mencapai 1000 user per


hari

Nah, dua contoh diatas adalah contoh OKR’s untuk perusahaan


dan tim, mari kita coba buat OKR’s untuk diri sendiri di
kehidupan sehari-hari. Kita ambil contoh seseorang yang sedang
belajar di dunia pemrograman dan menghafal al-quran. Yuk
mari….

Ojective (Web Developer): Bisa membangun web


company profile

 KR: Belajar HTML dan CSS

 KR: Memahani algoritma dasar, IF dan FOR

 KR: Belajar bahasa pemrograman PHP

 KR: Membuat aplikasi kalkulator dengan PHP


 KR: Membuat satu halaman company profile sederhana
dari contoh di Internet

 KR: Membuat web company profile sendiri

Objective (Menghafal): Menghafal 10 surat dalam juz


ama

 KR: Setiap hari membaca surat juz ama setelah shalat

 KR: Menghafal satu surat dalam 3 hari

 KR: Menyetor surat hafalan setiap minggu

 KR: Dalam satu bulan menghafal 10 surat dalam juz


ama

Besar harapan saya, teman-teman bisa membuat sendiri OKR’s


yang lebih baik dan bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan
lingkungan. Semoga bisa membantu teman-teman merubah
kebiasaan dari yang biasa menjadi luar biasa dan lebih baik.

Selamat malam, jangan lupa di tunggu tanggal


release tarsius.id nya yaa.
M Asep Indrayana
OKR adalah singkatan dari Objective and Key Results. OKR ini adalah salah satu
metode pengukuran manajemen kerja yang awalnya dilakukan oleh Andy Grove di Intel,
perusahaan produsen prosesor komputer terkenal di dunia. Di tahun 1999, OKR
kemudian diadaptasi oleh John Doerr untuk digunakan oleh tim Google. Sistem OKR
membantu Google menjadi perusahaan yang berkembang pesat dari hanya 40
karyawan hingga lebih dari 60.000 saat ini.
OKR tidak hanya digunakan oleh Intel dan Google. Perusahaan besar lainnya
seperti Spotify, Twitter, LinkedIn dan Airbnb menggunakan sistem manajemen kerja
yang sama. Selain itu OKR juga digunakan oleh perusahaan retail terkenal seperti
Walmart, Target, harian The Guardian, dan bank ING.

Sesuai dengan namanya OKR terdiri dari dua komponen utama yaitu:

 Objectives adalah deskripsi kualitatif dari apa yang ingin dicapai. Deskripsi ini singkat,
mudah diingat, menjadi sumber motivasi dan bisa menantang tim untuk melakukan yang
terbaik untuk mencapai sebuah tujuan.
 Key Results adalah sebuah set alat ukur yang mengukur kemajuan usaha yang sudah
dilakukan untuk mencapai Objectives yang telah ditentukan. Sebuah objective sebaiknya
terdiri dari 2-5 key results. Setiap key results harus spesifik, dibatasi waktu, agresif dan
realistis.
OKR memberikan sejumlah manfaat besar, antara lain:
 Menjadikan perusahaan fokus dan komitmen terhadap prioritas utama.
 Cara hebat untuk membuat semua karyawan tetap terlibat
 Membantu menerjemahkan strategi ke dalam tindakan
 Meningkatkan kurva pembelajaran organisasi
 Menciptakan transparansi dan ikhtisar
 Sempurna untuk menyelaraskan semua usaha
 Membangun hal-hal yang membuat sesuatu terjadi
OKR bukanlah alat evaluasi kinerja karyawan, melainkan alat bantu untuk
mengukur sejauh mana apa yang dilakukan sudah sesuai dengan target perusahaan.
OKR membantu tim di perusahaan untuk mengevaluasi usaha pencapaian target. OKR
adalah sistem manajemen kerja yang unik karena dengan menentukan OKR sebuah
perusahaan bisa peka dan responsif terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan target
yang dibuat hanya untuk dalam jangka waktu dekat.

Beberapa aturan yang harus ditaati dalam pembuatan OKR yang efektif adalah:

 Tetapkan setiap tahun dan setiap tiga bulan. Kuartal dan setahun adalah kerangka waktu di
mana Anda benar-benar dapat mencapai sesuatu. Kerangka waktu yang sama juga
digunakan untuk mengevaluasi perusahaan.
 Jangan terlalu banyak Objective dan Key Results. 5 Objective dengan 4 Key Results masing-
masing adalah maksimum per kuartal. Memiliki lebih banyak hanya akan mengalihkan
perhatian Anda dari apa yang benar-benar perlu dilakukan.
 Buat karyawan tertantang. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menetapkan target
yang menantang mencapai lebih banyak. Mendapatkan hingga 70-80% seharusnya sudah
menjadi hasil yang bagus.
 Key Results harus memiliki angka. Angka memungkinkan evaluasi yang obyektif dan
menciptakan proses pembelajaran.
OKR juga disusun untuk mudah dimengerti berbagai pihak karena OKR
menjunjung tinggi transparansi. Semua tim bisa saling melihat OKR tim lainnya,
termasuk OKR milik CEO. Hal unik lainnya adalah OKR menuntut sebuah perusahaan
dan tim kerja di dalamnya untuk menentukan tujuan yang ambisius. Menurut Google
yang telah sejak awal menerapkan OKR, tujuan yang ambisius membuat semua pihak
tertantang keluar dari zona nyaman untuk mencapai target yang tidak pernah disangka
bisa dicapai.

Referensi:

Samahita Wirotama (SW) adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi


Manajemen Strategis dan SDM, memberikan workshop dan pelatihan yang
memperlengkapi Manajemen Puncak, Lini, dan SDM untuk bisa merancang strategi dan
mengelola SDM dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan, sesuai dengan nilai
budaya organisasi yang diinginkan.

 Contact

Anda mungkin juga menyukai