Anda di halaman 1dari 12

No. 54/08/Th.

XXVI, 1 Agustus 2023

Indeks Ketimpangan Gender


(IKG) 2022
„ Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia tahun 2022
sebesar 0,459, turun 0,006 poin dibandingkan 2021. Penurunan
ketimpangan gender terjadi di sebagian besar provinsi di Indonesia.
„ Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2022 sebesar 0,459, turun 0,006 poin
dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 0,465.
„ Perbaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan capaian dimensi kesehatan reproduksi
dan pemberdayaan.
„ Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh perbaikan indikator
perempuan melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan yang turun dari 15,4
persen tahun 2021 menjadi 14,0 persen pada tahun 2022.
„ Perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan indikator persentase
perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat lebih
tinggi dibandingkan laki-laki. Persentase perempuan meningkat dari 34,87 persen
tahun 2021 menjadi 36,95 persen, sedangkan persentase laki-laki meningkat dari
41,30 persen menjadi 42,06 persen pada tahun 2022.

2 Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023
1. Perkembangan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Tahun 2018–2022
Ketimpangan gender di Indonesia selama lima tahun terakhir secara konsisten menurun.
Sejak tahun 2018 hingga 2022, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) berkurang sebesar 0,040
poin, rata-rata turun 0,01 poin per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa ketimpangan gender
semakin menyempit atau kesetaraan yang semakin membaik.
Penurunan ketimpangan gender terbesar terjadi pada tahun 2020, turun 0,016 poin yang
utamanya dipengaruhi oleh menurunnya ketimpangan dalam pasar tenaga kerja. Tingkat
partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat dari 51,81 persen pada tahun 2019 menjadi
53,13 persen pada tahun 2020, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki turun
dari 83,25 persen pada tahun 2019 menjadi 82,41 persen pada tahun 2020.

0,499

0,488

0,472
0,465
0,459
-0,007
-0,006
-0,011

-0,016

2018 2019 2020 2021 2022

IKG Perubahan

Gambar 1 Perkembangan Indeks Ketimpangan Gender (IKG), 2018–2022

2. Perkembangan Dimensi Pembentuk Indeks Ketimpangan Gender (IKG)


Tahun 2018–2022
Ketiga dimensi pembentuk Indeks Ketimpangan Gender (IKG) secara konsisten mengalami
perbaikan. Dimensi kesehatan reproduksi membaik, risiko perempuan terkait dengan
kesehatan reproduksi semakin menurun. Sementara, dimensi pemberdayaan dan dimensi
pasar tenaga kerja semakin setara. Perkembangan indikator penyusun Indeks Ketimpangan
Gender (IKG) selama 2018–2022 dapat dilihat di Tabel 1.

2.1. Dimensi Kesehatan Reproduksi


Dimensi kesehatan reproduksi perempuan dibentuk dari 2 (dua) indikator, yaitu proporsi
perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) dan
proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia kurang
dari 20 tahun (MHPK20). Pada tahun 2018, angka MTF sebesar 21,4 persen, kemudian secara
berturut-turut turun hingga menjadi 14,0 persen pada tahun 2022. Indikator MHPK20 selama
tahun 2018–2022 cenderung berfluktuasi. Pada tahun 2018, MHPK20 sebesar 24,1 persen,
kemudian pada tahun 2019 meningkat menjadi 27,1 persen. Pada dua tahun berikutnya

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023 3
menurun menjadi 26,3 persen dan 26,2 persen, tetapi kemudian meningkat kembali pada
tahun 2022 menjadi 26,5 persen.

0,271 0,265
0,263 0,262
0,241

0,214

0,181
0,163
0,154
0,140

2018 2019 2020 2021 2022

MTF MHPK20

Gambar 2 Perkembangan Indikator Dimensi Indeks Kesehatan Reproduksi, 2018–2022

Tabel 1 Perkembangan Indikator-Indikator Indeks Ketimpangan Gender (IKG)


Indonesia, 2018–2022

Dimensi/Indikator Gender 2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kesehatan Reproduksi

MTF Perempuan 0,214 0,181 0,163 0,154 0,140

MHPK20 Perempuan 0,241 0,271 0,263 0,262 0,265

Pemberdayaan

Laki-laki 82,68 79,48 78,91 78,11 78,26


Keterwakilan di Legislatif (%)
Perempuan 17,32 20,52 21,09 21,89 21,74

Laki-laki 38,27 39,77 41,63 41,30 42,06


Pendidikan SMA ke Atas (%)
Perempuan 30,99 31,85 34,63 34,87 36,95

Pasar Tenaga Kerja

Laki-laki 82,80 83,25 82,41 82,27 83,87


TPAK (%)
Perempuan 51,80 51,81 53,13 53,34 53,41

4 Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023
2.2. Dimensi Pemberdayaan
Dimensi pemberdayaan dibentuk oleh 2 (dua) indikator, yaitu persentase anggota legislatif
dan persentase penduduk 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas. Selama periode
2018–2022, persentase perempuan anggota legislatif cenderung meningkat, meskipun di
tahun 2022 sedikit menurun dibanding 2021. Kondisi ini merepresentasikan peran perempuan
dan laki-laki dalam pengambilan keputusan cenderung lebih setara.
Persentase penduduk usia 25 tahun ke atas berpendidikan SMA ke atas selama kurun waktu
yang sama juga meningkat, baik laki-laki maupun perempuan. Persentase laki-laki pada tahun
2018 sebesar 38,27 persen, meningkat menjadi 42,06 persen pada tahun 2022 (meningkat
3,79 persen poin), sementara persentase perempuan meningkat dari 30,99 persen pada tahun
2018 menjadi 36,95 persen pada tahun 2022 (meningkat 5,96 persen poin). Peningkatan
pendidikan perempuan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki membuat tingkat pendidikan
antara perempuan dan laki-laki cenderung lebih setara.

82,68
79,48 78,91 78,11 78,26

20,52 21,09 21,89 21,74


17,32

2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Gambar 3 Persentase Anggota Legislatif Laki-laki dan Perempuan (persen), 2018–2022

41,63 41,3 42,06


39,77
38,27
36,95
34,63 34,87

30,99 31,85

2018 2019 2020 2021 2022

Laki-laki Perempuan

Gambar 4 Persentase Laki-laki dan Perempuan dengan Pendidikan SMA ke Atas


(persen), 2018–2022

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023 5
2.3. Dimensi Pasar Tenaga Kerja
Dimensi pasar tenaga kerja direpresentasikan dengan indikator Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK). Selama tahun 2018–2022 TPAK perempuan dan laki-laki semakin meningkat.
TPAK laki-laki pada tahun 2018 sebesar 82,80 persen meningkat menjadi 83,87 persen pada
tahun 2022 (meningkat 1,07 persen poin), sementara TPAK perempuan meningkat dari 51,80
persen pada tahun 2018 menjadi 53,41 persen pada tahun 2022 (meningkat 1,61 persen poin).
Peningkatan TPAK perempuan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki membuat kesempatan
berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja antara perempuan dan laki-laki menjadi lebih setara.

83,25 83,87
82,80 82,41 82,27

53,13 53,34 53,41


51,80 51,81

2018 2019 2020 2021 2022

TPAK Laki-laki TPAK Perempuan

Gambar 5 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki dan Perempuan (persen),
2018–2022

3. Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di Tingkat Provinsi


Capaian Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di tingkat provinsi selama kurun waktu 2018–
2022 mengindikasikan perkembangan ketimpangan gender yang semakin baik. Setiap tahun
sebagian besar provinsi mengalami penurunan ketimpangan gender.
Pada tahun 2022, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh D.I. Yogyakarta (0,240),
diikuti oleh DKI Jakarta (0,320), Bali (0,321), Jawa Tengah (0,371), dan Sulawesi Selatan(0,390).
Sebanyak 25 provinsi mengalami penurunan ketimpangan gender dibandingkan 2021.
Sulawesi Tenggara mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi sebesar
0,064 poin. Penurunan ketimpangan gender di Sulawesi Tenggara terutama didorong
oleh perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pemberdayaan. Pada dimensi
kesehatan reproduksi didorong oleh indikator perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan
hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) yang turun sebesar 27,1 persen poin. Pada dimensi
pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan indikator persentase perempuan 25 tahun
ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat. Persentase perempuan
meningkat dari 36,18 persen tahun 2021 menjadi 38,11 persen pada tahun 2022,
sedangkan persentase laki-laki menurun dari 43,10 persen menjadi 42,12 persen. Hal
ini menunjukkan adanya penurunan gap antara perempuan dan laki-laki.

6 Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023
0,0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7

ACEH

SUMATERA UTARA
(IKG)

SUMATERA BARAT

RIAU

JAMBI

SUMATERA SELATAN

BENGKULU

LAMPUNG

KEP. BANGKA BELITUNG

KEPULAUAN RIAU

DKI JAKARTA

2021
0,465

JAWA BARAT

JAWA TENGAH
Indonesia 2021

D I YOGYAKARTA

2022
JAWA TIMUR
0,459

BANTEN
Indonesia 2022

BALI

NUSA TENGGARA BARAT

NUSA TENGGARA TIMUR

Indonesia 2021
KALIMANTAN BARAT

KALIMANTAN TENGAH

KALIMANTAN SELATAN

Gambar 6 Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi, 2022


KALIMANTAN TIMUR

KALIMANTAN UTARA
Indonesia 2022

SULAWESI UTARA

SULAWESI TENGAH

SULAWESI SELATAN

SULAWESI TENGGARA

GORONTALO

SULAWESI BARAT

MALUKU

MALUKU UTARA

PAPUA BARAT

PAPUA

No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023


Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022
7
Catatan Teknis atas dengan pendidikan SMA ke atas dan
persentase anggota legislatif, dan dimensi
Penghitungan Indeks Ketimpangan Gender
pasar tenaga kerja yang diwakili dengan
(IKG) mengadopsi penghitungan Gender
indikator TPAK. Indeks Ketimpangan Gender
Inequality Index (GII) dari United Nations
(IKG) bernilai antara 0 dan 1. Semakin kecil
Development Programme (UNDP) dengan
nilainya maka tingkat ketimpangan gender
beberapa penyesuaian. Indikator Maternal
di suatu wilayah akan semakin setara dan
Mortality Rate (MMR) atau Angka Kematian
sebaliknya.
Ibu (AKI) yang tidak tersedia secara kontinu
setiap tahun didekati dengan indikator Langkah-langkah penghitungan IKG berikut
proporsi perempuan 15–49 tahun yang formula yang digunakan adalah sebagai
melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan berikut:
(MTF). Penggunaan indikator MTF sebagai
1. Menghitung Indeks Perempuan dan
proksi didasari oleh pertimbangan bahwa
Indeks Laki-laki
indikator tersebut memiliki korelasi yang
kuat dengan indikator AKI dan tersedia di
1
1
 0, 005 0, 01  2
G= ×  × ( PR p × SE p ) × TPAK p
3 2
p 
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/  MTF MHPK 20 

kota secara rutin setiap tahun. Di samping 1

itu, persalinan di fasilitas kesehatan GL =3


1× ( PRL × SEL ) 2 × TPAK L
dapat menekan risiko kematian ibu dalam
melahirkan sehingga diharapkan dapat 2. Menghitung agregasi indeks perempuan
menggambarkan capaian AKI. dan indeks laki-laki dengan rata-rata
harmonik
Untuk indikator Adolescent Birth Rate
−1
(ABR) yang digunakan oleh UNDP dalam  ( G )−1 + ( GL )−1 
HARM ( GP , GL ) =  P 
2
penghitungan GII didekati dengan indikator  

proporsi perempuan berusia 15–49 tahun 3. Menghitung indeks dimensi


yang saat melahirkan hidup pertama
berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20).  0, 005
×
0, 01 
+ 1

MTF MHPK 20 
Penggunaan indikator MHPK20 sebagai IKR = 
2
proksi didasari oleh pertimbangan bahwa
TPAK P + TPAK L
indikator tersebut memiliki korelasi yang IPK =
2
kuat dengan indikator ABR dan tersedia di
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/
IP =
( PRP × SEP + PRL × SEL )
kota secara rutin setiap tahun. 2

Sementara itu, 3 (tiga) indikator lainnya sama 4. Menghitung agregasi indeks dimensi
dengan yang digunakan oleh UNDP dalam dengan rata-rata geometrik
menyusun GII, yaitu persentase penduduk
usia 25 tahun ke atas dengan pendidikan GP=
,L
3
IKR × IP × IPK
SMA ke atas, persentase anggota legislatif,
dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 5. Menghitung Indeks Kesetaraan Gender
(TPAK).
𝐻𝐴𝑅𝑀 𝐺𝑃 , 𝐺𝐿
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝐺𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟 =
Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 𝐺𝑃,𝐿
terdiri dari 3 (tiga) dimensi, yaitu dimensi
kesehatan reproduksi perempuan yang 6. Menghitung Indeks Ketimpangan Gender
dibentuk dari indikator MTF dan MHPK20,
dimensi pemberdayaan yang dibentuk dari HARM ( GP , GL )
IKG = 1 −
GP , L
persentase penduduk usia 25 tahun ke

8 Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023
Keterangan
GP = Indeks Perempuan
GL = Indeks Laki-laki
MTF = Proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan
MHPK20 = Proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan hidup pertama berusia kurang dari 20
tahun
PRP =Persentase perempuan di legislatif
PRL = Persentase laki-laki di legislatif
SEP = Persentase perempuan usia 25 tahun ke atas dengan pendidikan SMA ke atas
SEL = Persentase laki-laki usia 25 tahun ke atas dengan pendidikan SMA ke atas
TPAKP = Persentase angkatan kerja perempuan terhadap penduduk perempuan usia kerja
TPAKL = Persentase angkatan kerja laki-laki terhadap penduduk laki-laki usia kerja
HARM(GP, GL) = Agregasi indeks perempuan dan laki-laki dengan rata-rata harmonik
IKR = Indeks dimensi kesehatan reproduksi
IP = Indeks dimensi pemberdayaan
IPK = Indeks dimensi pasar tenaga kerja
GP,L = Agregasi indeks dimensi dengan rata-rata geometrik
IKG = Indeks Ketimpangan Gender

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023 9
Tabel 2 Perkembangan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi, 2018–2022

Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Aceh 0,503 0,528 0,514 0,503 0,504
Sumatera Utara 0,465 0,484 0,468 0,445 0,442
Sumatera Barat 0,447 0,527 0,503 0,455 0,430
Riau 0,497 0,523 0,503 0,477 0,473
Jambi 0,561 0,575 0,558 0,554 0,540
Sumatera Selatan 0,528 0,531 0,521 0,520 0,517
Bengkulu 0,550 0,544 0,523 0,520 0,478
Lampung 0,504 0,494 0,474 0,458 0,456
Kep. Bangka Belitung 0,587 0,585 0,559 0,527 0,497
Kepulauan Riau 0,386 0,414 0,416 0,387 0,395
DKI Jakarta 0,300 0,237 0,210 0,194 0,320
Jawa Barat 0,508 0,504 0,489 0,493 0,490
Jawa Tengah 0,389 0,376 0,370 0,377 0,371
D.I. Yogyakarta 0,220 0,243 0,149 0,250 0,240
Jawa Timur 0,483 0,476 0,449 0,460 0,440
Banten 0,491 0,503 0,484 0,475 0,478
Bali 0,262 0,237 0,305 0,265 0,321
Nusa Tenggara Barat 0,577 0,668 0,665 0,653 0,648
Nusa Tenggara Timur 0,511 0,481 0,471 0,437 0,436
Kalimantan Barat 0,582 0,566 0,558 0,547 0,522
Kalimantan Tengah 0,565 0,541 0,547 0,537 0,526
Kalimantan Selatan 0,540 0,529 0,528 0,525 0,514
Kalimantan Timur 0,497 0,477 0,467 0,436 0,443
Kalimantan Utara 0,481 0,497 0,468 0,472 0,444
Sulawesi Utara 0,463 0,453 0,431 0,439 0,444
Sulawesi Tengah 0,524 0,518 0,520 0,497 0,477
Sulawesi Selatan 0,492 0,460 0,427 0,410 0,390
Sulawesi Tenggara 0,575 0,565 0,559 0,554 0,490
Gorontalo 0,472 0,457 0,456 0,443 0,411
Sulawesi Barat 0,539 0,554 0,543 0,543 0,510
Maluku 0,532 0,547 0,534 0,521 0,527
Maluku Utara 0,566 0,544 0,547 0,541 0,534
Papua Barat 0,594 0,543 0,527 0,527 0,537
Papua 0,550 0,551 0,532 0,535 0,515

Indonesia 0,499 0,488 0,472 0,465 0,459

10 Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023
INDEKS
KETIMPANGAN GENDER (IKG)
2022
Berita Resmi Statistik No.54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023

IKG 2022
Indeks Ketimpangan Gender 0,459
• IKG Indonesia tahun 2022 sebesar 0,459, turun
0,006 poin dibandingkan 2021.
• Menurunnya ketimpangan gender terutama
dipengaruhi oleh perbaikan pada dimensi kesehatan
reproduksi dan pemberdayaan.

Dimensi Kesehatan Dimensi Dimensi Pasar


Reproduksi Pemberdayaan Tenaga Kerja

Persentase
Anggota Legislatif Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
0,265
Proporsi
perempuan usia
15–49 yang
melahirkan hidup
pertama
kurang dari
20 tahun Perempuan Laki-Laki
21,74% 78,26%
Persentase Penduduk
0,140 dengan Pendidikan SMA ke Atas
Proporsi
perempuan 15– –49
yang
melahirkan hidup
tidak di fasilitas Laki-Laki Perempuan
kesehatan 83,87% 53,41%

Perempuan Laki-Laki
36,95% 42,06%
0,499

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) yang


0,488
semakin rendah menunjukkan perbaikan
dalam kesetaraan gender
0,472

0,465 0,459

2018 2019 2020 2021 2022

Gambar 7 Infografis Indeks Ketimpangan Gender (IKG), 2022

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2022


No. 54/08/Th. XXVI, 1 Agustus 2023 11
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi: Konten Berita Resmi Statistik
dilindungi oleh Undang-Undang,
hak cipta melekat pada Badan
Pusat Statistik. Dilarang
Dr. Muchammad Romzi mengumumkan, mendistribusikan,
Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik mengomunikasikan, dan/atau
(021) 3810291-4, Ext. 7300 menggandakan sebagian atau
seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
mromzi@bps.go.id komersial tanpa izin tertulis dari
Badan Pusat Statistik.
Untuk layanan perpustakaan, penjualan data mikro, publikasi
elektronik, publikasi cetakan, dan peta digital wilayah kerja statistik
sesuai peraturan yang berlaku maupun konsultasi statistik dapat
menghubungi Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di pst.bps.go.id

Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710


Telp: (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax: (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail: bpshq@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai