Anda di halaman 1dari 29

PANDUAN PENYUSUNAN

RENCANA OPERASIONAL UNIT RUANG RAWAT


DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT

Pelatihan Manajemen Unit Ruang Rawat Rumah Sakit

Oleh:
PP HPMI
Prayetni, Asep Setiawan dan Didin Syaefudin

HIMPUNAN PERAWAT MANAJER INDONESIA


TAHUN 2023
Bagian 1. Pengantar

Kepala ruangan adalah perawat manajer yang bertanggung jawab terhadap pelayanan/asuhan
keperawatan dan Kesehatan di unit ruang rawat yang di pimpinnya. Pelayanan dan asuhan
keperawatan dan Kesehatan dilaksanakan mempergunakan fungsi – fungsi manajemen yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan penggerakan serta
pengawasan. Agar pelayanan/asuhan keperawatan dan Kesehatan yang diterima pasien
berkualitas, efektif dan efisien diperlukan PERENCANAAN OPERASIONAL UNIT RUANG
RAWAT.

Tujuan
Adapun tujuan umum panduan ini adalah: Tersusunnya rencana operasional unit ruang rawat
untuk periode 1 (satu) tahun berdasarkan profil atau kondisi nyata ruang rawat
Tujuan khusus:
1. Teridentifikasi hasil evaluasi program kerja unit ruang rawat pada tahun sebelumnya.
2. Teridentifikasi profil unit ruang rawat mencakup komponen: profil pasien, pelayanan
Kesehatan dan keperawatan, profil perawat dan manajemen pelayanan keperawatan.
3. Teridentifikasi AREA NEED TO BE IMPROVE (area yang perlu ditingkatkan) berdasarkan
analisis kondisi unit ruang rawat.
4. Ditetapkan tujuan unit ruang rawat mencakup: peningkatan mutu pelayanan/asuhan
keperawatan
5. Ditetapkan sasaran untuk mencapai tujuan mencakup: pelayanan/asuhan keperawatan.
Ketegaan keperawatan dan manajemen pelayanan/asuhan keperawata.
6. Berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan, disepakati program – program kerja unit ruang
rawat.
7. Tersedia dokumen PLAN OF ACTION/RENCANA KEGIATAN SETIAP PROGRAM sebagai
PANDUAN KEPALA RUANGAN melaksanakan tugasnya mengelola unit ruang rawat
selama 1 (satu) tahun.
Bagian 2. Perencanaan dalam Fungsi Manajemen

1. Pengertian
Peran kepala ruangan sangat penting sehingga perlu meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan dan keterampilan dalam fungsi manajemen yang diperankan, sebab
perubahan sistem pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat dan perlu dikelola secara
profesional dan cermat. Fungsi perencanaan merupakan fungsi pertama dari manajemen
pelayanan/asuhan keperawatan.
Perencanaan adalah:
a. Merupakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan.
b. Hasil proses menganalisa situasi saat ini serta kecenderungannya dalam bentuk
dokumen rencana.
c. Proses berurutan sebagai arah untuk berubah
d. Proses yang komplek memerlukan ketelitian mencakup mengambil keputusan
e. Minimal terdiri dari komponen tujuan, sasaran, hasil, program kerja/kegiatan-kegiatan,
pembiayaan, pelaksanaan dan evaluasi.
f. Proses dengan mempergunakan metode-metode terpilih seperti pendekatan SWOT.
g. Perencanaan unit ruang rawat adalah proses mendefinisikan tujuan unit untuk membuat
strategi kegiatan dengan mengembangkan rencana aktivitas unit ruang rawat.

Unit ruang rawat/ ruang perawatan merupakan kegiatan pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan keperawatan, dilakukan oleh tim kesehatan yang bertanggung jawab 24 jam
kegiatan pelayanan di unit ruang rawat, diperlukan fungsi-fungsi manajemen agar
pelayanan dapat dilaksanakan berkualitas, efektif dan efisien.

2. Tujuan Perencanaan
a. Untuk memberikan pengarahan bagi manajer dan staf , sehingga dapat mengetahui apa
yang ingin dicapai, dengan siapa kita bekerjasama dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan unit ruang rawat.
b. Meminimalkan pemborosan, dengan bekerja terarah/terfokus dan terencana, juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal – hal yang tidak diperlukan (inefisiensi)
c. Sebagai alat bantu pengendalian yang selanjutnya digunakan sebagai proses evaluasi
dan pengambilan keputusan
d. Sebagai standar kinerja unit ruang rawat.
3. Syarat – syarat Perencanaan
a. Faktual dan realistik
b. Logis dan rasional
c. Fleksibel
d. Kontinuitas/berkesinambungan.

4. Prinsip – prinsip Perencanaan


a. Manajer memahami situasi nyata gambaran pelayanan/asuhan keperawatan
b. Memahami kebijakan internal dan peraturan – peraturan terkait.
c. Memiliki visi kedepan/future
d. Mempergunakan sumber – sumber yang tersedia
e. Melakukan komunikasi dan koordinasi
f. Mempergunakan filosifi keperawatan dan mencakup area praktik keperawatan
g. Bersifat praktis memperhatikan aspek efisiensi dan efektifitas.
h. Mempergunakan prinsip dapat dilaksanakan dan dapat diukur hasilnya.
i. Merupakan rangkaian kegiatan yang harus menjawab terpenuhinya 5 W 1H
j. Disusun oleh manajer yang memahami tujuan unit ruang rawat dan mendalami tehnik –
tehnik perencanaan
k. Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yang mungkin dihadapi dan
mengantisipasi risiko dan meminimalkannya.

5. Langkah – Langkah menyusun rencana operasional unit ruang rawat


a. Menetapkan tujuan dan hasil yang diharapkan, dengan kriteria tujuan (Daft,2002) yaitu
spesifik dan terukur, menyentuh area yang penting, menantang namun tetap realistik,
jangka waktu yang jelas serta dikaitkan dengan kompensasi.
b. Menetapkan sasaran untuk mencapai tujuan – tujuan yang telah ditetapkan.
c. Menentukan alternatif – alternatif kegiatan dan mengevaluasi alternatif tsb
d. Memilih alternatif – alternatif kegiatan yang terbaik
e. Menetapkan rencana secara komprehensif sebagai BLUEPRINT.
f. Menyusun rencana aksi (POA)
Bagian 3. Panduan Rencana Operasional Unit Ruang Rawat
(Merupakan dokumen tertulis berisi tentang : Judul, Gambaran profil unit ruang rawat dan
perencanaan unit ruang rawat )

Rencana Operasional Unit Ruang Rawat Inap Jupiter Tahun 2023


A. Gambaran profil unit ruang rawat
Ruang Rawat Inap Jupiter merupakan salah satu ruang rawat inap yang berada di
RSUD Sidoarjo Barat .
Kapasitas Ruang Rawat Inap Jupiter adalah 19 tempat tidur yang terdiri dari Ruang
kelas 1 dan 2. Ruang kelas 1 dengan kapasitas 10 tempat tidur yaitu di Ruang Jupiter C-G
dengan masing-masing kamar 2 tempat tidur , Ruang kelas 2 dengan kapasitas 9 tempat
tidur di Ruang Jupiter A-C dengan masing-masing kamar 3 tempat tidur.

1. Profil pasien
a. Profil umum:
Profil Pasien Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

No Usia Laki Laki Perempuan Jumlah


1 0-4 21 26 47
2 5-9 42 49 91
3 10 - 14 29 33 62
4 15 - 19 14 23 37
5 20 - 24 21 32 53
6 25 - 29 16 31 47
7 30 - 34 26 23 49
8 35 - 39 44 37 81
9 40 - 44 28 36 64
10 45 - 49 14 16 30
11 50 - 54 28 39 67
12 55 - 59 22 31 53
13 60 + 24 14 38
b. Profil khusus: 10 besar penyakit, 10 besar diagnose keperawatan

No Kode Deskripsi Jumlah


6
1 A09.9 Gastroenteritis and colitis of unspecified origin
0
6
2 K30 Dyspepsia
0
4
3 E14.6 Unspecified diabetes mellitus, With other specified complications
3
4
4 A91 Dengue haemorrhagic fever
0
4
5 A01.0 Typhoid fever
0
2
6 A90 Dengue fever [classical dengue]
6
2
7 J18.0 Bronchopneumonia, unspecified
6
2
8 J18.9 Pneumonia, unspecified
5
1
9 E14.9 Unspecified diabetes mellitus, Without complications
8
1
10 N39.0 Urinary tract infection, site not specified
8

c. Tingkat ketergantungan pasien


Belum dilakukan survey

Rangkuman dan justifikasi tentang profil pasien


Jumlah kunjungan pasien di rawat inap jupiter mencapai 719 kunjungan dan pasien
terbanyak adalah di rentang usia 35-39 tahun dengan diagnose terbanyak adalah
diabetes mellitus, tingkat ketergantungan pasien belum dilakukan survey.

2. Profil perawat
a. Jumlah perawat : 9
b. Profil umum: usia, jenis kelamin, Pendidikan, masa kerja
No Usia Laki Laki Perempuan D III S1
1 25 - 30 2 7 7 2

c. Profil khusus: level klinik, jabatan fungsional, peran (PK,PM,PP,PR)/PPA,PPM,


SDM yang terdapat di Ruang Rawat Inap Jupiter adalah sebanyak 9 perawat, 1
orang tenaga administrasi dan 3 orang cleaning service. Kualifikasi pendidikan
perawat adalah 2 Orang S.Kep.Ns dan 7 Orang DIII. Kualifikasi 1 orang
administrasi dengan pendidikan SMA dan 3 orang cleaning service pendidikan
SMA. Kualifikasi perawat klinik berdasarkan hasil maping adalah : Pra perawat klinik
: 2 orang, perawat klinik I : 7 orang.
d. Pelaksanaan dan hasil kredensialing perawat di unit ruang rawat : Pelaksanaan
kredensialing dilaksnakan pada bulan April tahun 2022 , dengan menempatkan 2
orang perawat pra PK dan 7 orang PK 1

Rangkuman dan justifikasi profil perawat.


Jumlah perawat saat ini masih belum sesuai standard dan masih diperlukan
rekrutmen untuk tenaga perawat , terutama perawat dengan kualifikasi PK 2 dan
perawat profesi dengan tujuan menerapkan PN untuk kedepannya

3. Jenis Pelayanan Kesehatan


a. Jenis pelayanan: Jenis pelayanan kesehatan adalah untuk pelayanan pasien pada
kasus penyakit dalam
b. Data Mutu pelayanan/unit
No Indikator Target Capaian

1 Kepatuhan Kebersihan Tangan ≥85 ≥85

2 Kepatuhan Identifikasi Pasien 100% 100%

3 Kepatuhan Waktu Visite Dokter ≥80% 100%

4 Kepatuhan terhadap CP ≥80%

5 Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh 100% 100%

6 Kepuasan pasien ≥76.61% 98.93%

Kepatuhan pelaksanaan konfirmasi komunikasi


7 100% 100%
efektif melalui telepone antar PPA

8 Angka kejadian Needle Stick Injury 0 0

9 Kelengkapan dan ketepatan pengisian assesmen 100% 100%


awal keperawatan dalam waktu 1x24 jam

c. Manajemen mutu /pendekatan/model2 mutu pelayanan kesehatan


Metode pemberian askep dilaksanakan sesuai SAK dan SOP yang ada d.
Dilaksanakan upaya peningatan pengetahuan terkait asuhan keperawatan dengan
melaksanakan in house training, workshop dan pelatihan.
Supervisi keperawatan dilaksanaan sesuai konsep managemen keperawatan
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan berkala sesuai konsep managmen
keperawatan.
d. Koordinasi dan kolaborasi pelayanan: IPCP dan PCC
Kolaborasi dalam asuhan keprawatan dilakukan oleh perawat dengan pemberi
asuhan lainnya.
e. Sistem informasi dan dokumentasi
Sistem informasi dan dokumentasi menggunakan system elektronik dan manual
f. Program keselamatan pasien
Untuk melaksanakan kegiatan sesuai sasaran keselamatan pasien di rawat inap,
hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Mengidentifikasi Pasien dengan benar : Memastikan ketepatan Pasien yang
akan menerima layanan atau tindakan, menyelaraskan layanan atau
tindakan yang di butuhkan oleh pasien. Proses identifikasi yang di gunakan
terdapat paling sedikit 2 (dua) dari 4 (empat) bentuk identifikasi, yaitu nama
Pasien, tanggal lahir, nomor rekam medik, nomor induk kependudukan. Dua
bentuk identifikasi harus di lakukan dalam setiap keadaan terkait intervensi
Pasien. Misalnya sebelum memberikan radioterapi, menerima cairan
intravena, hemodialysis, pengambilan darah atau specimen, kateterisasi
jantung, prosedur radiologi diagnostic, dan identifikasi terhadap Pasien
koma.
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif : Komunikasi di anggap efektif bila
tepat waktu, akurat, lengkap, tidak mendua (Ambiguous), dan di terima oleh
penerima informasi yang bertujuan mengurangi kesalahan dan
meningkatkan keselmatan Pasien.
3. Meningkatnya keamanan obat yang perlu di waspadai (high alert medication)
4. Terlaksananya proses tepat – lokasi, tepat – prosedur, tepat – Pasien yang
menjalani prosedur
5. Di kuranginya risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan: Upaya terpenting
menghilangkan masalah infksi ini dan infeksi lainnya adalah dengan
menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan sesuai prosedur
menggunakan sabun dan disinfektan (Handrub).
6. Mengurangi risiko cedera karena Pasien jatuh : Untuk mengurangi pasien
jatuh perlu melakukan kegiatan meliputi asesmen awal risiko jatuh dan
asesmen ulang secara berkala berdasarkan kondisi pasien.

Rawat Inap
No. Indikator
KPC Standar KNC Standar KTD Standar Sentinel Standar

Angka Insiden Tidak Tidak Tidak Tidak


1. 1
Pasien jatuh ada ada ada ada

Angka Insiden Tidak Tidak Tidak Tidak


2.
infus blong ada ada ada ada

Angka Insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
3. Kesalahan
ada ada ada ada
pemberian obat

Angka Insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
4. Kesalahan Cara
ada ada ada ada
pemberian obat

Angka Insiden
Kesalahan Tidak Tidak Tidak Tidak
5.
pencampuran ada ada ada ada
obat

Angka Insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
6. Kesalahan
ada ada ada ada
Sampling

7. Angka Insiden Tidak Tidak Tidak Tidak


Kesalahan ada ada ada ada
identifikasi pasien
Rawat Inap
No. Indikator
KPC Standar KNC Standar KTD Standar Sentinel Standar

pada saat
pengambilan
sample

Angka insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
8. Kesalahan
ada ada ada ada
persiapan operasi

Angka insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
9 kesalahan
ada ada ada ada
tindakan

Kesalahan
Tidak Tidak Tidak Tidak
10 pemberian obat
ada ada ada ada
oral

Angka insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
11 petugas tertusuk
ada ada ada ada
jarum

Angka insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
12 waktu injeksi
ada ada ada ada
tidak di berikan

Angka insiden Tidak Tidak Tidak Tidak


13
ILO ada ada ada ada

Angka Insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
14 luka bakar akibat
ada ada ada ada
buli-buli panas

Angka insiden
Tidak Tidak Tidak Tidak
15 salah prosedur
ada ada ada ada
tindakan
Rawat Inap
No. Indikator
KPC Standar KNC Standar KTD Standar Sentinel Standar

Angka insiden Tidak Tidak Tidak Tidak


16
plebitis ada ada ada ada

Angka insiden Tidak Tidak Tidak Tidak


17
dikubitus ada ada ada ada

Angka Insiden
Kesalahan Tidak Tidak Tidak Tidak
18
golongan / jenis ada ada ada ada
darah transfusi.

Angka Insiden
Keselahan Tidak Tidak Tidak Tidak
19
pemberian ada ada ada ada
informasi

Jumlah 1

Rangkuman dan justifikasi jenis pelayanan Kesehatan:


Pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Jupiter sudah terlaksana dan secara keseluruhan
masih banyak kekurangan yang harus dilakukan perbaikan dan evaluasi secara berkala untuk
dapat memberikan pelayanan yang komprehensif , efektif dan efisien.

4. Fasilitas, Sarana dan Prasarana Unit Ruang Rawat

a. Denah/layout ruangan (lengkapi dengan gambar denah ruangan)


b. Manajemen bed/tempat tidur
Untuk ruangan kelas 2 tiap ruangan terisi 3 tempat tidur dan untuk kelas 1 terisi 2
tempat tidur
c. Logistik ruangan
Dengan kapasitas tempat tidur pasien sebanyak 19 TT, berikut adalah fasilitas
yang dimiliki
 19 tempat tidur lengkap dengan Kasur dan bantal
 19 meja pasien
 19 over bed table
 Masing-masing tempat tidur ada sekat gorden
 1 kamar mandi dalam dan bell pasien
a. Fasilitas Nurse Station
b. Fasilitas ruang rekonstitusi Obat Dan Ruang Tindakan
g. Fasilitas Ka instalasi/ Koordinator
h. Fasilitas Depo Farmasi Instalasi Rawat Inap
i. Fasilitas Ruang Tindakan
j. Fasilitas Ruang Dokter
k. Fasilitas Alat-Alat Medik
d. Set alat-alat keperawatan/khusus
e. Alat tenun/alkes dan perkantoran
Alat tenun tersedia 38 set
Rangkuman dan justifikasi sarana dan prasarana unit ruang rawat
Sarana dan prasarana di unit rawat inap Jupiter belum lengkap dan belum sesuai
standar Permenkes 26 tahun 2016.

5. Manajemen pelayanan/asuhan keperawatan


a. Renop unit ruang rawat tahun lalu: hasil evaluasi pelaksanaan renop :
…..................................
b. Mutu pelayanan/asuhan keperawatan: 6 indikator dan indicator mutu/indicator klinik
sensitive, tingkat efektifitas dan efisiensi pelayanan/asuhan keperawatan:
….......................
c. Sistem pemberian asuhan keperawatan
Dalam rangka mencapai visi Rumah Sakit untuk memelihara konsistensi tin
dakan pelayanan praktik keperawatan, maka di Instalasi Rawat Inap menerapkan
mekanisme kerja yang sudah ditetapkan
Instalasi Rawat Inap berdasarkan Peraturan Direktur, penetapan Model Pra
ktik Keperawatan Profesional (MPKP) menggunakan MPKP Tim . MPKP adalah sua
tu system (struktur, proses, dan nilai-nilai professional) yang memfasilitasi perawat p
rofessional, mengatur pemberi asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat a
suhan di berikan.
MPKP metode Tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan ,
yaitu seorang perawat professional memimpin sekelompok pasien melalui upaya
kooperatif dan kolaborasi
d. Struktur organisasi dan tupoksi unit ruang rawat
Kepala Instalasi Rawat Inap
Nama Jabatan Kepala Instalasi Rawat Inap

Unit Kerja Instalasi Rawat Inap

Atasan Langsung Kabid Pelayanan Medik

Bawahan langsung Kepala Perawat Instalasi Rawat Inap, Koordinator Mutu, Koordinator
Logistik, Koordinator Pelayanan, Koordinator Pendidikan &
Penelitian

Tugas Pokok dan Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian pelayanan Instalasi


Fungsi Rawat Inap Tulip

Fungsi :

1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pengorganisasian
3. Fungsi Pelaksanaan
4. Fungsi Pengawasan
Uraian Tugas A. Fungsi Perencanaan
1. Menyusun program kerja instalasi sesuai program kerja
rumah sakit
2. Menyusun rencana anggaran dan pengembangan kebutuhan
pelayanan medis di instalasi
3. Menyusun rencana kebutuhan SDM, sarana dan prasarana
instalasi
4. Membuat analisis kelayakan sumber daya dalam
peningkatan dan pengembangan instalasi rawat inap
B. Fungsi Pengorganisasian
1. Memimpin, mengarahkan, dan menggerakkan sumber daya
dalam peningkatan dan pengembangan instalasi rawat inap
secara maksimal agar mencapai hasil yang optimal
2. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan instalasi lain
dan SMF terkait
C. Fungsi Pelaksanaan
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebutuhan sumber daya
2. Membuat analisis hasil kegiatan kualitatif dan kuantitatif
secara berkala untuk umpan balik pada pelaksana masukan
kepada atasan
3. Memberi masukan pengembangan pola pelaksanaan
pelayanan dan sistem pencatatan kegiatan pelayanan medis
D. Fungsi Pengawasan
1. Pemantauan dan pengawasan kelancaran pelayanan
2. Pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas
pelayanan
Tugas Tambahan Melaksanakan pengelolaan pelayanan profesi kedokteran terhadap
pasien

Tanggung Jawab 1. Kelancaran dan mutu pelayanan di Instalasi;


2. Penataan sumber daya manusia di Instalasi;
3. Kebenaran dan ketepatan rencana dan kebutuhan sarana
dan prasarana;
4. Kebenaran dan keakuratan laporan kinerja Instalasinya;
5. Ketepatan dan kecepatan penyelesaian pelayanan
di Instalasinya;
6. Tersedianya standar prosedur operasional di Instalasinya;
7. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis;
8. Kebenaran dan ketepatan usulan atau saran kepada atasan;
9. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan sumber daya
manusia di Instalasi;
10. Melakukan koordinasi kepada atasan dan pejabat atau
kepala Instalasi terkait penyelesaian komplain pelayanan
instalasi;
Wewenang 1. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data di instalasi
rawat inap
2. Menolak usulan kebutuhan sarana, prasarana yang diajukan
bila tidak relevan dengan kebijakan pengembangan instalasi
3. Menyusun prioritas usulan kebutuhan sebagai masukan
guna penyusunan anggaran
4. Menyampaikan usulan kebutuhan berdasarkan
kebijaksanaan rumah sakit
5. Ikut menilai bawahan
6. Membimbing dan memberi pengarahan serta penghargaan
kepada staf
7. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan
8. Menyampaikan usulan kepada atasan

Persyaratan Jabatan 1. Pegawai Negeri Sipil / Pegawai Tetap BLUD RSUD


2. Masa kerja minimal 2 tahun di Rumah sakit
- Pendidikan
3. Mempunyai kemampuan manajerial
- Keterampilan dan 4. Sehat jasmani dan rohani
pengetahuan
(pelatihan)

Uraian Jabatan Koordinator Perawat Instalasi Rawat Inap

Nama Jabatan Koordinator Perawat Instalasi Rawat Inap

Unit Kerja Instalasi Rawat Inap

Atasan Langsung Kepala instalansi rawat inap

Bawahan Perawat Primer


Perawat Pelaksana

Tugas Pokok Mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan dan administrasi
di Instalansi Rawat inap

Uraian Tugas A. Fungsi perencanaan


1. Menyusun rencana kerja kepala perawat Instalansi
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan
3. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
4. Merencanakan model praktek asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan
B. Fungsi pengorganisasian
1. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan keperawatan dan
administrasi di instalasi rawat inap
2. Memberikan pengarahan dan bimbingan pada manajer pelayanan Pasien
(MPP), Katim, perawat pelaksana dan staf administrasi
3. Memberikan pengarahan dan bimbingan pada mahasiswa sebagai precept
orship/clinical instruktur
C. Fungsi pelaksanaan
1. Melaksanakan morning report
2. Melaksanakan rapat bulanan dengan seluruh staf
3. Mengelompokkan pasien sesuai kebutuhan
4. Memberikan Orientasi tenaga baru dan mahasiswa baru
5. Memberikan bimbingan keperawatan tentang pelayanan keperawatan
pada semua staf
6. Membuat daftar dinas dan pembagian tugas perawat
7. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
D. Fungsi Pengawasan
1. Melakukan supervisi dan penilaian kinerja staf
2. Monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan
3. Memantau kelengkapan dokumentasi rekam medik
4. Melakukan validasi indikator mutu unit
5. Monitoring dan evaluasi sarana prasarana

Tugas 1. Sebagai anggota kelompok kerja akreditasi


Tambahan 2. Sebagai instruktur Klinik Rawat Inap

Tanggung Jawab Dalam melaksanakan tugas secara teknis profesi bertanggung jawab kepada
bidang keperawatan

Wewenang 1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan


2. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan
3. Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan staf, sarana
prasarana dan mutu asuhan keperawatan di instalasi rawat inap

Persyaratan 1. Pegawai Negeri Sipil / Pegawai Tetap BLUD RSUD Sidoarjo Barat
Jabatan 2. Pendidikan Sarjana Keperawatan
3. Masa kerja minimal 2 tahun di Rumah sakit
4. Mempunyai kemampuan manajerial
5. Sehat Jasmani dan Rohani

Koordinator Mutu Pelayanan Instalasi Rawat Inap


Nama Jabatan Koordinator Mutu Pelayanan Instalasi Rawat Inap

Unit Kerja Instalasi Rawat Inap

Atasan Langsung Kepala instalasi rawat inap

Bawahan -
langsung

Tugas pokok dan Mengendalikan kegiatan pengukuran indikator kunci rumah sakit
fungsi (Indikator unit kerja, Standar Pelayanan Minimal {SPM}, Manajemen
Risiko, Clinical Pathway, surveilans PPI, Asuhan Keperawatan)

Fungsi Perencanaan

1. Fungsi Pengorganiasian dan pelaksanaan


2. Fungsi Pengawasan
Uraian Tugas A. Fungsi Perencanaan
1. Merencanakan dan menyusun jadwal kegiatan pengukuran
indikator
2. Merencanakan pelaksanaan manajemen mutu
B. Fungsi Pengorganisasian dan Pelaksanaan
1. Menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan pengukuran indikator
mutu mulai dari mengumpulan data, analisa, evaluasi sampai
dengan penyajian dast board
2. Melakukan rapat koordinasi dengan tim mutu RS
C. Fungsi Pengawasan
1. Monitoring dan evaluasi program kegiatan Mutu di Instalasi
2. Melaporkan hasil evaluasi Indikator Mutu Instalasi ke Tim Mutu
Rumah Sakit setiap tgl 10 bulan berikutnya
Tugas 1. Sebagai Perawat primer Pemberi Asuhan Keperawatan
Tambahan 2. Sebagai PIC mutu Unit
3. Sebagai IPCLN
4. Melakukan tugas lain yang diberikan kepala instalasi rawat inap
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada kepala Instalansi dalam hal :

1. Kebenaran dan ketepatan dalam mengendalikan semua kegiatan


Mutu di Instalasi
2. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat semua laporan
kegiatan Mutu di Instalasi
Wewenang 1. Meminta informasi dan pengarahan tentang kegiatan Mutu kepada
kepala instalansi
2. Memberikan petunjuk dan informasi dalam pelaksanaan
managemen mutu di Instalasi
3. Menampung dan menanggulangi serta menyampaikan laporan
kejadian tentang hasil pantauan mutu di instalansi
4. Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan
kegiatan Mutu di instalansi
Persyaratan 1. Perawat
Jabatan 2. PNS atau pegawai tetap BLUD
3. Pendidikan minimal D3 keperawatan dengan masa kerja 2 tahun
- Pendidikan
4. Pelatihan Manajemen data
Keterampilan
5. Sehat Jasmani dan Rohani
dan pengetahuan
(Pelatihan)
Koordinator administrasi Instalasi Rawat Inap
Nama Jabatan Koordinator Administrasi Instalansi Rawat Inap

Unit Kerja Instalansi Rawat Inap

Atasan Langsung Kepala Instalansi

Bawahan
-
langsung

Tugas Pokok dan Melakukan semua kegiatan pencatatan dan pelaporan administrasi
fungsi pasien

Fungsi :

1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pengorganisasian dan pelaksanaan
3. Fungsi Pengawasan
Uraian tugas A. Fungsi Perencanaan
1. Merencanakan kegiatan pelayanan administrasi (memeriksa
billing SIMRS, kelengkapan berkas klaim)
2. Merencanakan kegiatan verifikasi kelengkapan berkas klaim
sesuai penjaminya
B. Fungsi pengorganisasian dan pelaksanaan
1. Memeriksa jumlah pasien masuk dan keluar di billing system
2. Membuat pengantar pada pasien yang akan mengurus jaminan
asuransi/KSO
3. Melayani dan membuat perincian pasien pulang (umum maupun
dengan jaminan asuransi/ KSO)
4. Menerima dan melengkapi (verifikasi) berkas pasien
asuransi/KSO
5. Melakukan verifikasi kelengkapan berkas
6. Mengantar berkas klaim pasien asuransi/KSO ke penjaminan
7. Menyerahkan berkas status rekam medik pasien kebagian
Instalasi Rekam Medis
C. Fungsi Pengawasan
1. Membuat laporan bulanan
2. Membuat rekapan sensus harian
Tugas
1. Melaksanakan tugas lain yang diberi atasan
Tambahan

Wewenang 1. Mengendalikan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan


administrasi
2. Mengendalikan pelaksanaan verifikasi
Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada kepala instalansi dalam hal :

1. Kebenaran dan ketepatan dalam membuat laporan administrasi


2. Kebenaran dan ketepatan dalam melakukan verifikasi
Persyaratan
Jabatan

-Pendidikan 1. Pegawai negeri sipil / pegawai tetap BLUD


2. Pendidikan Sarjana / SKM,
-Ketrerampilan, 3. Sehat jasmani dan Rohani
pengetahuan dan
pelatihan

e. Sistem penjadualan perawat


Penjadwalan perawat dengan jadwal pagi, sore dan malam.
f. Alur pasien mulai masuk ruang rawat sampai pulang/pindah:
Instalasi Rawat Inap menerima pasien dar IGD, Rawat Jalan, Ruang rawat in
ap lainnya. Pasien yang datang dari IGD/IRJ akan melakukan pendaftaran melalui a
dmisi dengan mengisi general consent yang sudah di tetapkan. Saat Pasien di rawat
inap, Pasien akan mendapatkan pelayanan dari semua PPA (Profesional Pemberi A
suhan) : Dokter, Perawat, Ahli Gizi, Ahli Farmasi, dan Fisioterapi. Untuk menegakka
n diagnose, maka Pasien di lakukan pemeriksaan penunjang dan di berikan terapi se
rta tindakan sesuai dengan kebutuhan pasien. Setelah melakukan perawatan pasien
akan di nyatakan keluar rumah sakit dengan catatan, keluar rumah sakit sembuh, pul
ang paksa, rujuk, atau meninggal

g. Discharge planning:
Pengkajian discharge planning berfokus pada 4 area, yaitu pengkajian
fisik dan psikososial, status fungsional, kebutuhan penkes dan konseling. prinsip-
prinsip dalam pengkajian adalah:
1) Pengkajian dilakukan pada saat pasien masuk dan berlanjut selama
perawatan.
2) Pengkajian berfokus pada pasien dewasa yang berisiko tinggi tidak
tercapainya hasil discharge.
3) Pengkajian meliputi :
a. Status fungsional (kemampuan dalam aktivitas sehari-hari dan fungsi
kemandirian).
b. Status kognitif (kemampuan pasien dalam berpartisipasi dalam proses
discharge planning dan kemampuan mempelajari informasi baru).
c. Status psikologi pasien, khususnya pengkajian terhadap depresi.
d. Persepsi pasien terhadap kemampuan perawatan diri.
e. Kemampuan fisik dan psikologik keluarga dalam perawatan pasien.
f. Kurangnya pengetahuan berkaitan kebutuhan perawatan kesehatan
setelah pulang.
g. Faktor lingkungan setelah pulang dari rumah sakit.
h. Kebutuhan dukungan formal dan informal keluarga dalam memberikan
perawatan yang benar dan efektif.
i. Review pengobatan dan dampaknya.
j. Akses ke pelayanan setelah pulang dari rumah sakit.
h. Timbang terima:
Informasi yang ditimbang terimakan antara lain:
- Identitas pasien (nama dan tanggal lahir)
- Riwayat penyakit
- Pemeriksaan fisik
- Laboratorium (bila ada)
- Diagnosis kerja
- Alasan pasien ditansfer
- Usul pengobatan di ruang perawatan
- Pengobatan dan tindakan yang sudah diberikan
- Hasil penunjang yang diserahkan
- Obat-obatan yang diserahkan
i. Pengembangan perawat: ronde keperawatan, audit profesi, pertemuan ilmiah/LO,
pembinaan etik, dan inovasi.
j. Pelaksanaan asuhan dengan pendekatan proses keperawatan sesuai metode
pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasinya
k. Supervisi: manajemen dan klinik ( jelaskan program supervisi, pelaksana dan
hasilnya)
Kegiatan supervisi dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan dan program yang telah berjalan di
Instalasi Rawat Inap
Tabel Jadwal Supervisi SPO Instalasi Rawat Inap
No Jenis Kegiatan Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1. SPO Identifikasi v
2. SPO Komunikasi Efektif v
3. SPO Penggunaan Obat High v
Alert dan emergensi
4. SPO site marking v
5. SPO cuci tangan dengan v
handrub , dengan sabun dan air
mengalir
6. SPO assesmen risiko jatuh dan v
pengelolaan pasien jatuh
7. SPO Penerimaan pasien baru, v
discharge planning,
pemulangan pasien
8. SPO assesmen nyeri, skrining v
gizi
9. SPO rekonstitusi obat v
10 SPO timbang terima, pemberian v
obat
11 SPO rawat luka, TTV v
12 SPO BHD, code red, spill kit, v
APAR
13 SPO Pemberian produk darah v
14 SPO Pemberian obat intravena v
15 SPO Pemasangan infus v

Tabel Jadwal Supervisi Kegiatan Pelayanan Instalasi Rawat Inap


No Jenis Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1. Pengecekan SAK v v
2. Pengumpulan Indikator Mutu v
3. Pengumpulan data PPI v
4. Sasaran Keselamatan Pasien v v v v
5. Program PKPO (Pengecekan v v v v
suhu almari es, ruangan,
ketersediaan obat emergency,
ketepatan penempatan obat
high alert)
6. Pelaksanaan clinical pathway v
7. Pelaksanaan timbang terima v v v v
8. Pelaksanaan SPO v v v v
9. Pengecekan kelengkapan v v
BRM
10 Penyetoran berkas klaim dan v
stock opname BAHP
11 Kepatuhan administrasi v v
12 Timbang terima inventaris v
(harian/bulanan)
13 Pelaksanaan HPK v v
14 Evaluasi SPM v

l. Kegiatan rapat – rapat rutin dan khusus


Pertemuan di rawat inap dilaksanakan melalui rapat rutin bulanan dan morning
report , serta rapat rapat khusus yang bias dilaksanakan sewaktu waktu.
m. Penilaian kinerja perawat dan kinerja unit
Melakukan penilaian indicator kinerja individu melalui system SKP yang di lakukan
setiap satu tahun sekali

Rangkuman dan justifikasi manajemen pelayanan/asuhan keperawatan


Instalasi Rawat Inap berdasarkan Peraturan Direktur, penetapan Model Praktik Kep
erawatan Profesional (MPKP) menggunakan MPKP Tim . MPKP adalah suatu system (stru
ktur, proses, dan nilai-nilai professional) yang memfasilitasi perawat professional, mengatur
pemberi asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan di berikan.
MPKP metode Tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan , yaitu
seorang perawat professional memimpin sekelompok pasien melalui upaya kooperatif dan
kolaborasi

B. Perencanaan Unit Ruang Rawat


1. Identifikasi Area need to be improve (area yang perlu ditingkatkan)
a. Profil pasien :
- Memisahkan antara pasien bedah dan penyakit dalam
- Memisahkan ruangan pasien sesuai jenis kelamin
b. Profil perawat:
- Meningkatkan tingkat pendidikan dari DIII ke S1
- Memberikan pelatihan internal untuk meningkatkan pengetahuan perawat
c. Jenis pelayanan kesehatan:
- Melakukan perbaikan terhadap pelayanan yang belum berjalan maksimal
d. Fasilitas, sarana dan prasarana:
Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana sesuai dengan standard
e. Manajemen pelayanan/asuhan keperawatan:
- Melaksanakan evaluasi terhadap system manajemen asuhan keperawatan
yang saat ini diterapkan

2. Tujuan Unit Ruang Rawat


a. Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan/ keperawatan:
Indikator:
1. Tehnik pemberian asuhan keperawatan serta pendokumentasian belum sesuai
dan belum maksimal
2. Supervisi belum dilaksanakan sesuai konsep supervisi keperawatan
b. Meningkatkan efektifitas pelayanan Kesehatan/keperawatan:
Indikator:
• Kepatuhan / komitmen dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan
pendokumentasian sesuai dengan SOP dan SAK.
• Meningkatkan Kepuasan pasien melalui survey berkala 3 bulan selanjutnya
• Meningkatkan kualitas pasien dengan indicator klinis sensitive:
1. Angka self care 80%
2. Infeksi 0%
3. Droopfoot 0%
4. Atropi 0%
5. Nyeri terkontrol >90%
6. Jatuh 0%
7. Skala tingkat kesadaran meningkat 100%
8. Decubitus 0%
9. Pengetahuan dan pemahaman 90%.
10. Pneumonia 0%
11. ISK 0%
c. Meningkatkan efisiensi pelayanan Kesehatan/keperawatan :
Indikator:
a. Waktu pelayanan keperawatan dilakukan sesuai intervensi pada kasus
b. Memaksimalkan tugas keperawatan dengan mengurangi tugas lain selain
tugas dari keperawatan.
c. Mendapatkan pengayaan tentang metode asuhan keperawatan serta
pendokumentasian
d. Melaksanakan supervise keperawatan
e. Bahan/material: efisiensi penggunaan jumlah kasa/ sarung tangan
f. Proses/tehnologi: metode asuhan keperawatan dilaksanakan sesuai
standar pelayanan asuhan keperawatan

3. Sasaran program unit ruang rawat


a. Pelayanan/asuhan keperawatan:
Sasaran pelayanan/asuhan keperawatan:
1. Lingkup praktik diruang adalah : Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
2. Standar asuhan keperawatan yang sudah ada masih perlu direvisi dan
ditambahkan.
3. SOP dilakukan peninjauan ulang, direvisi yang sudah ada, ditambahkan SOP
yang belum ada dan SOP dibuat sesuai dengan area praktik keperawatan
b. Ketenagaan perawat:
1. Jumlah tenaga yang terdiri dari 8 orang perlu ditambahkan 5 orang untuk
memenuhi tenaga perawat guna mengoptimalkan metode PN yang akan
dilaksanakan.
2. Level klinik yang diperlukan adalah kualifikasi pra perawat klinik 1 orang,
perawat klinik I 1 orang, pearawat klinik II 2 orang dan pearawat klinik III Ners
1 orang
3. Assesmen kompetensi segera dilaksanakan
4. Pemberian kewenangan klinik diberikan setelah dilaksanakan assesmen
kompetensi
5. Penempatan / penugasan diberikan sesuai hasil kompetensi
6. Pilaian kineja, pembinaan etik dilakukan berkala.
c. Manajemen pelayanan/asuhan Kesehatan/keperawatan:
1. Metode pemberian askep dilaksanakan sesuai SAK dan SOP yang ada di ruang
sendang gile. Dilaksanakan upaya peningatan pengetahuan terkait asuhan
keperawatan dengan melaksanakan in house training, workshop dan
pelatihan.
2. Handover dilakukan sesuai konsep managemen keperawatan
3. Supervisi keperawatan dilaksanaan sesuai konsep managemen keperawatan
4. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan berkala sesuai konsep managemen
keperawatan.
5. Kolaborasi dalam asuhan keprawatan dilakukan oleh perawat dengan pemberi
asuhan lainnya.

4. Program Unit Ruang Rawat


a. Sasaran pelayanan Kesehatan/asuhan keperawatan:
Program dan kegiatan
1. SAK direvisi dan ditambahkan
2. SOP direvisi yang sudah ada, ditambahkan SOP yang belum ada dan SOP
dibuat sesuai dengan area praktik keperawatan ruang rawat Sasaran
ketenagaan perawat:
b. Sasaran ketenagaan perawat
1. Penambahan tenaga 5 orang perawat dengan kualifikasi pra perawat klinik 1
orang, perawat klini I 1 orang, Perawat klinik II 2 orang dan perawat klinik III
ners 1 orang.
2. Melaksanakan assesmen kompetensi untuk segera diberikan penugasan dan
penempatan sesuai hasil assesmen kompetensi keperawatan.
3. Membimbing perawat berkesinambungan
c. Manajemen pelayanan Kesehatan/keperawatan:
Program dan Kegiatan
1. Dilaksanakan upaya peningkatan pengetahuan terkait asuhan keperawatan
dengan melaksanakan in house training, workshop dan pelatihan.
2. Dilaksanakan upaya peningatan pengetahuan terkait handover dengan
melaksanakan in house training, workshop dan pelatihan.
3. Dilaksanakan upaya peningatan pengetahuan terkait Supervisi dengan
melaksanakan in house training, workshop dan pelatihan.
4. Dilaksanakan upaya peningatan pengetahuan terkait monitoring dan evaluasi
berkala dengan melaksanakan in house training, workshop dan pelatihan.
5. Meningkatkan kolaborasi dalam asuhan keprawatan dilakukan oleh perawat
dengan pemberi asuhan lainnya.

5. Plan of action/POA Unit ruang rawat


Bagian 4. Penutup

Perencanaan unit ruang rawat merupakan fungsi manajemen pertama dan utama akan
menentukan keberhasilan manajemen pelayanan/asuhan pasien yang dirawat di setiap unit
ruang rawat.

Kepala ruangan sebagai penanggung jawab perencanaan operasional (RENOP) unit ruang
rawat, tentunya akan menyusun melibatkan semua unsur terkait dan mengoptimalkan semua
sumber – sumber yang ada di unit ruang rawat dan rumah sakit.

PERENCANAAN YANG DISUSUN DENGAN TIDAK BAIK BERARTI KITA MENANAM BOM
YANG SUATU SAAT AKAN MELEDAK.
PERENCANAAN YANG DISUSUN DENGAN BAIK BERARTI 80 % PROGRAM DAN
KEGIATAN UNIT RUANG RAWAT SUDAH DILAKSANAKAN.

Terima kasih.
Mari Semangat dan Pergunakan semua potensi menyusun RENOP UNIT RUANG RAWAT
dengan BENAR dan TEPAT.
Aamiin

Anda mungkin juga menyukai