Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/11

Tanggal berlaku Ditetapkan oleh :


Direktur Utama
PAK
Januari 2023

Pengertian Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh


trauma tenaga fisik, kekuatan dan sudut dari tenaga
tersebut, keadaan tulang dan jaringan lunak disekitar
tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu
lengkap atau tidak.

Assesmen 1) Nyeri pada lokasi cedera , deformitas, krepitasi,


Keperawatan
pemendekan ukuran tulang yang fraktur, spasme dan
Dasar
(riwayat kram otot
kesehatan, riwayat
2) Kehilangan fungsi organ yang terkena fraktur, aliran
alergi, kondisi
psikologis, social, arteri, vena dan nervus buruk, sensasi kesemutan
ekonomi, penilaian
atau tidak terasa / baal pada bagian yang fraktur
nyeri, komunikasi
dan edukasi, resiko 3) Hematoma pada sisi cedera, hipotensi (respon
jatuh, skrining
akibat perdarahan), risiko perdarahan
nutrisi, kondisi
fungsional, 4) Gangguan fungsi rentang gerak, tidak dapat
pemeriksaan fisik,
menggunakan anggota gerak jika fraktur pada
pemeriksaan
penunjang, ekstermitas
penapisan kulit)
5) Terlihatnya atau terdapatnya luka antara fragmen
tulang dengan dunia luar akibat fraktur terbuka
6) Terdapat trauma (riwayat pencetus fraktur
kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian atau
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 2/11

kamar mandi pada orang tua, penganiayaan, tertimpa


benda berat, kecelakaan kerja, trauma olah raga)
1. Nyeri akut (D.0077)
Diagnosa 2. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009)
Keperawatan
3. Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0129)
4. Gangguan mobilitas fisik (D.0054)
5. Risiko infeksi (D.0142)
6. Risiko hipovolemia (D.0034)
1.1 Tingkat nyeri (L.08066)
Kriteria a. Keluhan nyeri menurun
evaluasi/nursing
b. Meringis, sikap protektif berkurang
outcome
c. Tanda-tanda vital : nilai suhu, denyut nadi,
frekuensi pernafasan dan tekanan dalam
rentang normal
2.1 Perfusi Perifer (L.02011)
a. Elastisitas meningkat
b. Hidrasi meningkat
c. Perfusi jaringan meningkat
d. Kerusakan jaringan menurun
e. Kerusakan lapisan kulit menurun
f. Nyeri menurun
g. Perdarahan menurun
h. Kemerahan menurun
3.1 Penyembuhan luka (L.14130)
a. Penyatuan kulit meningkat
b. Penyatuan tepi luka meningkat
c. Jaringan granulasi meningkat
d. Pembentukan jaringan parut meningkat
e. Edema pada sisi luka menurun
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 3/11

f. Nyeri menurun
g. Eritema pada sekitar kulit menurun
4.1 Mobilitas fisik (L.05042)
a. Pergerakan ekstremitas meningkat
b. Kekuatan otot meningkat
c. Rentang gerak (ROM)meningkat
d. Nyeri menurun
5.1 Tingkat infeksi (L.14137)
a. Demam menurun
b. Kemerahan berkurang
c. Nyeri menurun
d. Bengkak berkurang
e. Kadar sel darah putih membaik
6.1 Status cairan (L.03028)
a. Kekuatan nadi meningkat

b. Turgor kulit meningkat

c. Ortopnea menurun

d. Dyspnea menurun

e. Frekuensi nadi membaik

f. Tekanan darah membaik

g. Tekanan nadi membaik

h. Membrane mukosa membaik

i. Kadar hb membaik

j. Kadar ht membaik
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 4/11

k. Intake cairan membaik

Intervensi 1.1 Manajemen nyeri (I.08238)


Keperawatan Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik , durasi , frekuensi ,
kualitas dan intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
c. Identifikasi respon nyeri non verbal
d. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
f. Identifikasi budaya terhadap respon nyeri
g. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
h. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
Terapeutik
a. Berikan tehnik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
b. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
b. Jelaskan stategi meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d. Anjurkan menggunakan analgetik dengan tepat
e. Ajarkan tehnik non farmakologis untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2.1 Perawatan sirkulasi ( I.02079)

Observasi

a. Periksa sirkulasi perifer (mis.nadi perifer, edema,


PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 5/11

pengisian kapiler, warna dan suhu).


b. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
c. Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada
ekstremitas

Terapeutik

a. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah


pada area keterbatasan perfusi
b. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
dengan keterbatasan perfusi
c. Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada
area yang cedera
d. Lakukan pencegahan infeksi
e. Lakukan perawatan kaki dan kuku
f. Lakukan hidrasi

Edukasi

a. Anjurkan berhenti merokok


b. Anjurkan berolahraga rutin
c. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
(mis.melembabkan kulit kering pada kaki)
d. Anjurkan program rehabilitasi vaskular
e. Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
(mis.rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
f. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan(mis.rasa sakit yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa).
3.1 Perawatan Integritas kulit (I.11353)
Observasi
a. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
(mis.perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi,
penurunan kelembaban, suhu lingkungan
ekstrem,penurunan mobilitas)
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 6/11

Terapeutik
a. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
b. Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang,
jika perlu
c. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif
d. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
kering

Edukasi
a. Anjurkan menggunakan pelembab (mis.lotion atau
serum)
b. Anjurkan minum air yang cukup
c. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
d. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur

4.1 Dukungan Mobilisasi


Observasi
a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
b. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
c. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai mobilisasi
d. Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
a. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(mis. Pagar tempat tidur)
b. Fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
c. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
b. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
c. Ajarkan melakukan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis.duduk di tempat tidur, duduk
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 7/11

di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke


kursi)
5.1 Pencegahan Infeksi (I.14539)
Observasi
a.Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Terapeutik
a. Batasi jumlah pengunjung
b. Berikan perawatan kulit pada area edema
c. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
d. Pertahankan tehnik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
b. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
c. Ajarkan etika batuk
d. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
e. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan cairan
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu

6.1 Manajemen hypovolemia (I.03116)

Observasi

a.Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. Frekuensi nadi


meningkat, nadi terba lemah, tekanan darah menurun,
tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membrane
mukosa kering, volume urin menurun, hematocrit
meningkat, haus, lemah)
b.Monitor intake dan output cairan

Terapeutik

a. Hitung kebutuhan cairan

b. Berikan posisi modified trendelenburg


PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 8/11

c. Berikan asupan cairan oral

Edukasi

a. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral


b. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl,
RL)
b. Kolaborasi pemberiancairan IV hipotonis (mis. Glukosa
2,5%, NaCl 0,4%)
c. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin,
plasmanate
d. Kolaborasi pemberian produk darah

6.2 Pemantauan cairan (I.03121)

Observasi

a. Monitor rekuensi dan kekuatan nadi


b. Monitor frekuensi napas
c. Monitor tekanan darah
d. Monitor berat badan monitor waktu pengisian kapiler
e. Monitor turgor kulit
f. Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
g. Monitor kadar albumin dan protein total
h. Monitor hasil pemeriksaan urine
i. Monitor intake dan output cairan
j. Identifikasi tanda-tanda hypovolemia
k. Identifikasi factor risiko ketidakseimbangan cairan

Terapeutik

a. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi


pasien
b. Dokumentasikan hasil pemantauan
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 9/11

Edukasi

a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan


b. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Edukasi dan Informasikan pasien tentang proses penyakit,


Informasi
prosedur penanganan, manajemen nyeri, edukasi
tentang luka dan perawatan luka, ajarkan cara
distraksi nyeri non farmakologis : relaksasi nafas
dalam, jelaskan dan diskusikan pada pasien bila
terjadi perubahan sensasi (baal, kesemutan, nyeri
dan pembengkakan) pada area yang mengalami
fraktur, ajarkan keluarga dan pasien tanda dan
gejala syok, pertahankan status hidrasi oral jika
tidak dikontra indikasikan,ajarkan pasien tentang
tehnik merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan.
1.1 Tingkat nyeri menurun
Evaluasi 2.1 Perfusi jaringan perifer meningkat
3.1 Penyembuhan luka meningkat
4.1 Mobilitas fisik meningkat
5.1 Risiko infeksi menurun
6.1 Risiko hypovolemia menurun

Penelahaan kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 10/11

1. Potter dan Perry.(2010) Buku Ajar Fundamental


Kepustakaan Keperawatan.
Jakarta : EGC
2. PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia, Definiisi dan Indikator Diagnostik,Edisi
1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
3. PPNI, 2018. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia, Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
4. PPNI, 2018. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia, Definiisi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
5. Smeltzer dan Bare. (2012) Buku Ajar Keperawatan
Medikal .
Volume 3. Jakarta : EGC
6. Sjamsuhidajat R, 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi
3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai