Anda di halaman 1dari 18

934

HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN STRES PENGASUHAN


ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB SE-
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 - 2020

Putri Hanna Nurmalia1, Asri Mutiara Putri2, Ika Artini3, Woro Pramesti4
email: putrihanna143@gmail.com1
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati1
Departemen Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati2
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati3
Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati4

Abstrak
Orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus termasuk retardasi mental akan mengalami
tantangan berupa isolasi sosial. Kondisi tersebut seringkali menyebabkan timbulnya stres pengasuhan pada
orang tua. Beberapa faktor yang berhubungan dengan stres pengasuhan orang tua antara lain adalah faktor
internal orang tua, faktor anak maupun faktor lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara karakteristik orang tua (usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan) dengan stres pengasuhan orang
tua yang memiliki anak retardasi mental di SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 - 2020. Penelitian ini
merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah orang tua
yang memiliki anak retardasi mental yang bersekolah di SLB se-Bandar Lampung yang berjumlah 196 orang
tua. Sampel penelitian sebanyak 70 orang tua, yang ditentukan dengan teknik accidental sampling.
Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan analisis
univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis statistik mengenai faktor-faktor yang berhubungan secara
signifikan terhadap stres pengasuhan orang tua dengan anak retardasi mental yaitu pendidikan (ρ= 0,035) dan
pendapatan (ρ= 0,012). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu usia orang tua (ρ= 0,027), dan
pekerjaan (ρ= 0,392). Karakteristik orang tua dari anak penyandang retardasi mental di SLB se-Bandar
Lampung tahun 2019 – 2020 sebagian besar berusia Dewasa madya, berstatus tidak bekerja, tingkat
pendidikan sedang, dan tingkat pendapatan sangat tinggi. Variabel tingkat pendidikan dan pendapatan
memiliki hubungan yang signifikan terhadap stres pengasuhan pada orang tua anak retardasi mental di SLB
se-Bandar Lampung tahun 2019 – 2020. Variabel usia dan status pekerjaan tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap stres pengasuhan pada orang tua anak retardasi mental di SLB se-Bandar Lampung tahun
2019 – 2020. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan stres pengasuhan pada orang tua anak
retardasi mental di SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 – 2020 adalah pendapatan orang tua.

Kata Kunci : Orang tua Anak Retardasi Mental, Stres Pengasuhan, Usia Orang tua, Pekerjaan Orang tua,
Pendidikan Orang tua, Pendapatan Orang tua
berpengaruh pada semua tingkat
PENDAHULUAN
intelegensia yaitu kemampuan kognitif,
Menurut Pedoman Penggolongan
bahasa, motorik, dan sosial. RM dapat
Diagnosis Gangguan Jiwa edisi ke-III
terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa
(PPDGJ) dalam (Humris, 2014) retardasi
atau gangguan fisik lainnya.
mental merupakan suatu keadaan
Menurut World Health Organization
perkembangan mental yang terhenti atau
(WHO) tahun 2008 (dalam Kurniawan,
tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh
2017) memperkirakan bahwa prevalensi
adanya hendaya keterampilan selama
tunagrahita di dunia terbesar 3% dari
masa perkembangan, sehingga

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


935

jumlah penduduk di dunia, jika populasi Orang tua dengan anak retardasi
penduduk di dunia sekitar 6,5 milyar, mental memiliki tingkat kecemasan yang
maka dapat diperkirakan sebesar 195 juta tinggi dibandingkan dengan orang tua
jiwa menyandang tunagrahita. Sensus yang memiliki anak normal, sehingga
Nasional Biro Pusat Statistik tahun 2006 tingkat stres orang tua dari anak retardasi
menyatakan dari 222.192.572 penduduk mental juga lebih tinggi dibandingkan
Indonesia, populasi anak retardasi mental dengan orang tua dengan anak yang
menempati angka paling besar yaitu normal (Ariesti & Ardani, 2017). Stres
66.610 anak dibanding jumlah anak dapat dialami setiap individu dalam
dengan kecacatan lainnya (Kemendikbud, kehidupan sehari-hari, terutama pada
2016). Menurut Pusat Data dan Statistik orang tua. Oleh karena itu, orang tua akan
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016 mengalami stres dalam parenting
menyatakan jumlah anak di Sekolah Luar berbentuk ketegangan fisik dan emosional
Biasa Negeri dan Swasta di Lampung yang disebut parenting stress atau stres
tahun 2016/2017 sebanyak 1620 anak pengasuhan (Lauer & Lauer 2007 dalam
dengan populasi anak retardasi mental Fatimah, 2015).
sebanyak 940 anak (Kemendikbud, 2016). Stres pengasuhan sendiri merupakan
Retardasi mental yang dialami anak serangkaian proses yang membawa
tentunya sulit diterima oleh orang tua kondisi psikologis yang tidak disukai dan
memiliki konsep pemikiran tentang anak reaksi fisiologis yang muncul dalam
normal atau idaman yaitu keturunan yang upaya beradaptasi dengan tuntutan peran
sehat fisik maupun mental. Orang tua sebagai orang tua (Deater-Deckard, 2004
dengan anak retardasi mental menghadapi dalam Sa’diyah, 2016). Stres pengasuhan
banyak tantangan. Tantangan yang juga dipahami sebagai kesulitan yang
dihadapi oleh orang tua berupa isolasi muncul sebagai bentuk tuntutan peran
sosial, lingkungan dan teman yang tidak menjadi orang tua, yang mempengaruhi
dapat memahami keperluan anak dengan perilaku dan well-being orang tua,
retardasi mental (Safitri & Hapsari, 2013). Beberapa dampak dari stres
Hal ini merupakan tantangan yang harus pengasuhan antara lain menimbulkan
dihadapi oleh orang tua dan dapat menjadi gangguan dalam keluarga (Boss dalam
beban sehingga menyebabkan stres pada Burack, 2012), membuat pengasuhan
orang tua (Fitriani & Ambarini, 2013). orang tua menjadi tidak efektif sehingga
anak menjadi tidak memiliki kemampuan

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


936

mengatasi dan mengelola emosi (Blaon, diberikan kepada responden


Calkins, Keane, & O’Brien, 2010; (Notoatmodjo, 2005). Penelitian
Paschall, Gonzalez, Mortensen, Barnett, & dilakukan di SLB se-Bandar Lampung,
Mastergeorge, 2015 dalam Kristiana, yaitu SLB Dharma Bakti Dharma Pertiwi,
2017). Maka dari itu orang tua harus SLB Growing Hope, SLB Islam Terpadu
mengetahui faktor-faktor yang Baitul Jannah, SLB Insan Prima Bestari,
mempengaruhi parenting stress, untuk SLB Yamet School, SLB Pelita Kasih.
mengurangi kecemasan dan tekanan yang Penelitian ini dilakukan pada bulan
dirasakan orang tua dalam parenting atau Februari – Maret 2020.
pengasuhan. Pada penelitian ini teknik
Menurut Wong (dalam Chairini, pengambilan sampel adalah menggunakan
2013) faktor-faktor yang mempengaruhi teknik accidental sampling. Accidental
pengasuhan antara lain usia orang tua, sampling adalah teknik pengambilan
keterlibatan orang tua, pendidikan orang sampel yang dilakukan dengan mengambil
tua, pengalaman sebelumnya dalam kasus atau responden yang kebetulan ada
mengasuh anak, stres orang tua serta atau tersedia di stuatu tempat sesuai
hubungan suami istri. Selain itu, tingkat dengan konteks penelitian. Besar sampel
pendapatan orang tua memiliki pengaruh yang diambil pada penelitian ini adalah
terhadap tingkat stres pengasuhan yang sebanyak 70 orang.
dimiliki orang tua (Sameroff dalam Gupta, Alat pengumpulan data yang di
2012). Hal ini diperkuat oleh hasil gunakan dalam melakukan penelitian
penelitian dari Nurul Chairini tahun 2013 adalah data primer berupa kuesioner
bahwasannya terdapat hubungan yang berupa daftar pernyataan yang telah
bermakna antara pendapatan dengan stres disusun mengacu pada variabel penelitian
pengasuhan, yaitu semakin rendah yang dijawab oleh responden. Kuesioner
pendapatan keluarga perbulan semakin terdiri dari 2 macam, yaitu kuesioner data
tinggi stres pengasuhan yang dialami. demografi mengenai karakteristik orang
tua yang meliputi usia, pekerjaan,
METODE PENELITIAN
pendidikan dan pendapatan orang tua serta
Pada penelitian ini jenis penelitian
kuesioner stres pengasuhan orang tua
yang digunakan adalah metode survei
yang memiliki anak retardasi mental.
analitik dengan menggunakan desain
cross-sectional melalui kuesioner yang

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


937

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Distribusi Frekuensi


Analisis univariat Pendidikan Responden Orang Tua
a. Karakteristik Responden yang Memiliki Anak Retardasi Mental
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia
Kategori Frekukensi Persentase (%)
Responden Orang Tua yang Memiliki Rendah 23 33
Anak Retardasi Mental Sedang 31 44
Tinggi 16 23
Kategori Frekukens Persent Total 70 100
i ase
(%) Distribusi frekuensi pendidikan
Dewasa dini (18-40 tahun) 26 37
Dewasa madya (41-60 44 63
responden dibagi dalam tiga kategori yaitu
tahun) pendidikan rendah, sedang dan tinggi
Total 70 100
yang ditampilkan sebagai berikut.
Distribusi frekuensi pendidikan
Distribusi frekuensi usia responden
responden menunjukkan distribusi paling
dibagi dalam dua kategori yaitu usia
banyak adalah kategori sedang yaitu
dewasa dini dan dewasa madya yang
sebanyak 31 responden (44%) dan
ditampilkan sebagai berikut.
distribusi paling sedikit adalah kategori
Distribusi frekuensi usia responden
tinggi sebanyak 16 responden (23%).
menunjukkan distribusi paling banyak
adalah dewasa madya yaitu sebanyak 44 Tabel 4. Distribusi Frekuensi

responden (63%) dan sisanya dewasa dini Pendapatan Responden Orang Tua

sebanyak 26 responden (37%). yang Memiliki Anak Retardasi Mental

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kategori Frekukensi Persentase (%)


Responden Orang Tua yang Memiliki Rendah 22 32
Sedang 8 11
Anak Retardasi Mental Tinggi 15 21
Sangat tinggi 25 36
Total 70 100
Kategori Frekukensi Persentase (%)
Tidak bekerja 53 76
Bekerja 17 24
Distribusi frekuensi pendapatan
Total 70 100
responden menunjukkan distribusi paling
Distribusi frekuensi status pekerjaan banyak adalah kategori sangat tinggi yaitu
responden menunjukkan distribusi paling sebanyak 25 responden (36%) dan
banyak adalah tidak bekerja yaitu distribusi paling sedikit adalah kategori
sebanyak 53 responden (76%) dan sisanya sedang sebanyak 8 responden (11%).
bekerja sebanyak 17 responden (24%).

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


938

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Stres


Pengasuhan Orang Tua yang Memiliki Variabel p-value Keputusan
uji
Anak Retardasi Mental Usia 0,527 Normal
Stres pengasuhan 0,786 Normal
Kategori Frekukensi Persentase (%)
Rendah 14 20 Hasil uji normalitas data
Sedang 47 67
Tinggi 9 13
menunjukkan bahwa kedua data penelitian
Total 70 100 berdistribusi normal.
Analisis hubungan usia dengan stres
Distribusi frekuensi stres
pengasuhan menggunakan uji korelasi
pengasuhan responden menunjukkan
product moment, dengan alasan bahwa
distribusi paling banyak adalah kategori
kedua data penelitian berdistribusi normal.
sedang yaitu sebanyak 47 responden
Selengkapnya hasil uji korelasi product
(67%) dan distribusi sedikit adalah
moment hubungan usia dengan stres
kategori tinggi sebanyak 9 responden
pengasuhan adalah sebagai berikut.
(13%).
Tabel 7. Hasil Korelasi Product
Analisis Bivariat
Moment Hubungan Usia dengan Stres
Analisis Bivariat dilakukan untuk
Pengasuhan Orang Tua yang Memiliki
menguji hubungan antara variabel
Anak Retardasi Mental
independen dan variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini Hubungan rxy p-value Keputusan

adalah Karakteristik Orang Tua (Usia, uji


Usia dengan -0,146 0,227 H0 diterima
Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan)
stres
sedangkan variabel dependen dalam pengasuhan
penelitian ini adalah stres pengasuhan.
Selengkapnya hasil analisis uji bivariate Hasil uji korelasi product moment
masing-masing variabel adalah sebagai sebagaimana ditampilkan pada tabel diatas
berikut. diperoleh nilai p-value sebesar 0,227.
Nilai signifikansi uji (p-value) lebih besar
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Usia dan
dari 0,05 (0,227 > 0,05) maka keputusan
Stres Pengasuhan Orang Tua yang
uji adalah H0 diterima sehingga
Memiliki Anak Retardasi Mental
disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan usia dengan stres pengasuhan
orang tua yang memiliki anak retardasi

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


939

mental di SLB se-Bandar Lampung tahun pada tabel diatas diperoleh nilai p-value
2019 - 2020. sebesar 0,035. Nilai signifikansi uji (p-
Tabel 8. Hasil Korelasi Independent value) lebih kecil dari 0,05 (0,035 < 0,05)
Sample T-Test Hubungan Pekerjaan maka keputusan uji adalah H0 ditolak
dengan Stres Pengasuhan Orang Tua sehingga disimpulkan bahwa terdapat
yang Memiliki Anak Retardasi Mental hubungan tingkat pendidikan dengan stres
pengasuhan orang tua yang memiliki anak
Status Rerata thitung p-value Keputus
pekerjaan (mean) an uji retardasi mental di SLB se-Bandar
Tidak 59,17
H0 Lampung tahun 2019 - 2020.
bekerja 0,861 0,392
diterima
Bekerja 56,35 Tabel 10. Hasil Korelasi One Way
Anova Hubungan Pekerjaan dengan
Hasil uji korelasi Independent
Stres Pengasuhan Orang Tua yang
sample t-test sebagaimana ditampilkan
Memiliki Anak Retardasi Mental
pada tabel diatas diperoleh nilai p-value
sebesar 0,392. Nilai signifikansi uji (p-
Pendapatan Rerata Fhitung p-value Keputusan
value) lebih besar dari 0,05 (0,392 > 0,05) (mean) uji
Rendah 65,00
maka keputusan uji adalah H0 diterima Sedang 56,88

sehingga disimpulkan bahwa tidak Tinggi 56,80 H0


3,940 0,012
ditolak
Sangat 54,28
terdapat hubungan status pekerjaan
tinggi
dengan stres pengasuhan orang tua yang
memiliki anak retardasi mental di SLB se- Hasil uji korelasi One Way Anova
Bandar Lampung tahun 2019 - 2020. hubungan pendapatan dengan stres
Tabel 9. Hasil Korelasi One Way Anova pengasuhan sebagaimana ditampilkan
Hubungan Pekerjaan dengan Stres pada tabel diatas diperoleh nilai p-value
Pengasuhan Orang Tua yang Memiliki sebesar 0,012. Nilai signifikansi uji (p-
Anak Retardasi Mental value) lebih kecil dari 0,05 (0,012 < 0,05)
Pendidikan Rerata Fhitung p-value Keputusan maka keputusan uji adalah H0 ditolak
(mean) uji
sehingga disimpulkan bahwa terdapat
Rendah 62,48
H0 hubungan pendapatan dengan stres
Sedang 58,52 3,536 0,035
ditolak pengasuhan orang tua yang memiliki anak
Tinggi 52,69
retardasi mental di SLB se-Bandar
Hasil uji korelasi One Way Anava
Lampung tahun 2019 - 2020.
hubungan pendidikan dengan stres
pengasuhan sebagaimana ditampilkan

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


940

Analisis Multivariat Berdasarkan tabel ringkasan hasil


Analisis multivariat dilakukan untuk regresi linier berganda maka
menganalisis variabel bebas manakah persamaan regresi penelitian adalah
yang memiliki hubungan paling dominan sebagai berikut.
terhadap variabel bebas. Analisis Y = 79,332 – 0,240X1 + 0,699X2 –
multivariat menggunakan uji Regresi 3,269X3 – 2,836X4
Linier berganda. Variabel bebas yang Keterangan :
dianalisis multivariat adalah variabel a. Konstanta regresi = 79, 332, artinya
bebas yang pada analisis bivariat terbukti bahwa ketika semua variabel bebas
memiliki hubungan dengan variabel dalam keadaan konstans (=0) maka
terikat, yaitu variabel tingkat pendidikan tingkat stres pengasuhan pada orang
dan pendapatan. Selanjutnya ringkasan tua dengan anak retardasi mental
hasil uji Regresi Linier Berganda adalah adalah sebesar 79,332 satuan.
sebagai berikut. b. Koefisien regresi variabel X1 (Usia)
sebesar -0,240 artinya bahwa ketika
Tabel 11. Ringkasan Uji Regresi Linier
Berganda Hubungan Karakteristik variabel bebas lainnya pada keadaan
Orang Tua dengan Stres Pengasuhan konstans (=0) maka peningkatan satu
Orang Tua yang Memiliki Anak satuan variabel usia menyebabkan
Retardasi Mental
penurunan tingkat stres pengasuhan
Variabel  2
thitung p-value Adjusted R Fhitung p-value sebesar 0,240 satuan.
bebas
Kontanta 79,33 9,090 0,000
2
c. Koefisien regresi variabel X2
(Pekerjaan) sebesar 0,699 artinya
Usia
-0,240 -1,280 0,205 bahwa ketika variabel bebas lainnya
Pekerjaan
0,699 0,206 0,838 0,148 3,995 0,006 pada keadaan konstans (=0) maka
Pendidika peningkatan satu satuan variabel
n -3,269 -1,726 0,089
pekerjaan menyebabkan peningkatan
Pendapat
an -2,836 -2,604 0,011 tingkat stres pengasuhan sebesar
0,699 satuan.
Interpretasi hasil uji regresi linier
d. Koefisien regresi variabel X3
berganda sebagaimana ditampilkan pada
(Pendidikan) sebesar -3,269 artinya
tabel diatas adalah sebagai berikut.
bahwa ketika variabel bebas lainnya
1) Persamaan Regresi
pada keadaan konstans (=0) maka
peningkatan satu satuan variabel

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


941

pendidikan menyebabkan penurunan 4) Uji t


tingkat stres pengasuhan sebesar a. Hasil uji t regresi linier berganda
3,269 satuan. menunjukkan bahwa variabel usia
e. Koefisien regresi variabel X4 memiliki nilai signifikansi (p-value)
(Pendapatan) sebesar -2,836 artinya sebesar 0,205 sehingga keputusan uji
bahwa ketika variabel bebas lainnya adalah H0 diterima yang berarti
pada keadaan konstans (=0) maka bahwa tidak terdapat hubungan yang
peningkatan satu satuan variabel signifikan usia dengan stres
pendapatan menyebabkan penurunan pengasuhan.
tingkat stres pengasuhan sebesar b. Hasil uji t regresi linier berganda
2,836 satuan. menunjukkan bahwa variabel
2) Uji F pekerjaan memiliki nilai signifikansi
Hasil uji F regresi linier berganda (p-value) sebesar 0,838 sehingga
diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,995 keputusan uji adalah H0 diterima yang
dengan nilai signifikansi (p-value) 0,006 berarti bahwa tidak terdapat
sehingga keputusan uji H0 ditolak, yang hubungan yang signifikan tingkat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan pendidikan dengan stres pengasuhan.
yang simultan (bersama-sama) tingkat c. Hasil uji t regresi linier berganda
pendidikan dan pendapatan terhadap stres menunjukkan bahwa variabel
pengasuhan orang tua yang memiliki anak pendidikan memiliki nilai signifikansi
retardasi mental di SLB se-Bandar (p-value) sebesar 0,089 sehingga
Lampung tahun 2019 - 2020. keputusan uji adalah H0 diterima yang
3) Koefisien Determinasi (R2) berarti bahwa tidak terdapat
Nilai koefisien determinasi (R2) hubungan yang signifikan tingkat
regresi linier berganda diperoleh nilai R2 pendidikan dengan stres pengasuhan.
sebesar 0,148, sehingga disimpulkan d. Hasil uji t regresi linier berganda
bahwa 14,8% perubahan stres pengasuhan menunjukkan bahwa variabel
dipengaruhi oleh perubahan tingkat pendapatan memiliki nilai
pendidikan dan pendapatan orang tua, signifikansi (p-value) sebesar 0,011
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor sehingga keputusan uji adalah H0
yang lain, misalnya pengetahuan, sikap, ditolak yang berarti bahwa terdapat
perilaku, dukungan keluarga dan lain hubungan yang signifikan pendapatan
sebagainya. dengan stres pengasuhan. Hasil uji t

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


942

regresi linier berganda nampak hanya motorik, sehingga mereka mampu


variabel pendapatan yang memiliki mengetahui cara-cara pengasuhan anak
hubungan signifikan terhadap stres yang baik dan mampu mempraktekannya
pengasuhan, maka disimpulkan dalam bentuk pengasuhan anak yang baik.
bahwa variabel bebas yang paling
dominan berhubungan dengan stres Berdasarkan pendapat tersebut,
pengasuhan orang tua yang memiliki maka sebagian besar responden telah
anak retardasi mental di SLB se- mencapai usia produktif, dimana
Bandar Lampung Tahun 2019 – 2020. kematangan dan pengalaman orang tua
Pembahasan dalam pengasuhan anak meningkatkan
Karakteristik Responden perilaku orang tua dalam perawatan anak.
Distribusi frekuensi usia responden Distribusi frekuensi status pekerjaan
menunjukkan distribusi paling banyak responden menunjukkan distribusi paling
adalah dewasa madya yaitu sebanyak 44 banyak adalah tidak bekerja yaitu
responden (63%) dan sisanya dewasa dini sebanyak 53 responden (76%) dan sisanya
sebanyak 26 responden (37%). bekerja sebanyak 17 responden (24%).
Karakteristik usia responden Karakteristik responden menurut
menunjukkan bahwa semua responden pekerjaan menunjukkan sebagian besar
sebenarnya telah mencapai usia dewasa responden tidak bekerja. Karakteristik
yaitu 20 tahun keatas, dimana tingkat pekerjaan ibu berhubungan dengan
kematangan seseorang dalam menghadapi perhatian ibu terhadap perkembangan atau
sesuatu menjadi lebih baik. pertumbuhan anaknya. Suhardjo (2002)
Hubungan umur dengan tingkat menjelaskan bahwa ibu yang bekerja di
kematangan seseorang dikemukakan oleh luar rumah akan kurang memperhatikan
Nurjanah (2001) yang menjelaskan bahwa anaknya, sedangkan ibu yang selalu
usia produktif merupakan usia dimana berada di rumah akan selalu
seseorang mencapai tingkat kematangan memperhatikan anaknya terutama masalah
dalam hal produktivitasnya yang berupa gizi anak.
rasional maupun motorik. Seseorang Distribusi frekuensi tingkat
dengan usia antara 20 tahun hingga 35 pendidikan responden menunjukkan
tahun merupakan kelompok umur distribusi paling banyak adalah kategori
produktif, dimana mereka telah memiliki sedang yaitu sebanyak 31 responden
kematangan dalam hal rasional dan (44%) dan distribusi paling sedikit adalah

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


943

kategori tinggi sebanyak 16 responden Helkenn (2007) mengemukakan


(23%). Tingkat pendidikan ibu bahwa anak yang berasal dari keluarga
berhubungan dengan kemampuan ibu dengan pendapatan rendah memiliki
untuk memahami informasi yang resiko yang tinggi terhadap masalah
selanjutnya dijadikan pengetahuan kesehatan. Ketika anak mengalami
termasuk pengetahuan tentang tumbuh gangguan kesehatan akan menjadi
kembang anak. Ibu yang memiliki masalah bagi orang tua yang
pendidikan baik, maka akan semakin berpendapatan rendah dalam mengatasi
mudah memahami informasi dan ketika gangguan kesehatan tersebut.
ibu memahami pengetahuan tersebut akan Distribusi frekuensi stres
diterapkan dalam pengasuhan anaknya. pengasuhan responden menunjukkan
Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh distribusi paling banyak adalah kategori
Wawan dan Dewi (2011) menjelaskan sedang yaitu sebanyak 47 responden
bahwa pendidikan formal akan (67%) dan distribusi paling sedikit adalah
memperoleh pengetahuan. Pengetahuan kategori tinggi sebanyak 9 responden
sangat erat hubungannya dengan (13%). Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan, diharapkan dengan tingkat stres pengasuhan pada responden
pendidikan yang tinggi akan memperluas cukup tinggi.
pengetahuan dan mempermudah Kelahiran seorang anak merupakan
menerima informasi sehingga akan saat-saat yang dinantikan oleh pasangan
berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam suami-istri. Setiap orang tua memiliki
pengasuhan anaknya. harapan bahwa kelak anak yang lahir
Distribusi frekuensi pendapatan adalah anak yang sempurna, baik secara
responden menunjukkan distribusi paling fisik maupun mental. Kegembiraan dan
banyak adalah kategori sangat tinggi yaitu harapan akan masa depan yang cerah juga
sebanyak 25 responden (36%) dan menyertai kelahiran seorang bayi. Namun,
distribusi paling sedikit adalah kategori ketika bayi yang lahir dan mereka rawat
sedang sebanyak 8 responden (11%). ternyata didiagnosa menderita gangguan
Pendapatan seseorang berhubungan perkembangan, orang tua harus mau
dengan kemampuannya memenuhi menerima kenyataan bahwa anak mereka
kebutuhan. Semakin tinggi tingkat memiliki kekurangan. Begitu pula yang
pendapatan maka kemampuan memenuhi dialami oleh ibu yang memiliki anak
kebutuhan juga semakin tinggi. dengan gangguan retardasi mental.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


944

Mereka harus menerima bahwa harapan sebesar 57.4%, dimana stres tersebut
akan kesempurnaan perkembangan meliputi gejala fisik, psikis, dan perilaku
anaknya tergantikan dengan realita bahwa dari ibu ABK. Adanya stres tinggi
anak mengalami gangguan perkembangan tersebut menunjukkan bahwa ibu ABK
dan tidak normal seperti anak lainnya. mengalami stres dalam mengasuh anak.
Tingginya tingkat stres pengasuhan Hubungan Usia dengan Stres
pada orang tua yang mengalami disabilitas Pengasuhan Orang Tua yang Memiliki
ditunjukkan pula pada beberapa penelitian Anak Retardasi Mental di SLB
terdahulu. Penelitian Gupta (2012) yang Hasil uji korelasi product moment
meneliti stres pengasuhan orang tua yang hubungan usia dengan stres pengasuhan
memiliki anak mengalami disabilitas diperoleh nilai p-value sebesar 0,227,
menunjukka bahwa sebagian besar sehingga disimpulkan bahwa tidak
responden mengalami stres pengasuhan terdapat hubungan usia dengan stres
dalam kategori stres tinggi. pengasuhan orang tua yang memiliki anak
Penelitian Fitriyani dan Puspito retardasi mental di SLB se-Bandar
(2019) yang meneliti stres pengasuhan Lampung tahun 2019 - 2020. Hasil
pada ibu dengan anak autis menunjukkan penelitian ini menunjukkan bahwa usia
bahwa ibu cenderung mengalami stres, orang tua tidak cukup kuat memberikan
dimana bentuk stres yang dialami ibu pengaruh terhadap perubahan stres
yang memiliki anak yang berkebutuhan pengasuhan anak retardasi mental.
khusus terdiri dari empat respon, yakni Usia orang tua berhubungan dengan
respon fisiologi berupa fisik yang mudah pengalaman orang tua dalam pengasuhan
lelah; respon kognitif yaitu adanya rasa anak, selain itu usia berhubungan dengan
cemas; respon emosi meliputi perasaan kematangan seseorang secara fisik
malu, kecewa, sedih, dan takut; dan maupun kognitif (Notoatmodjo, 2012).
respon tingkah laku ditunjukkan dengan Semakin tinggi usia seseorang atau
perilaku menangis, memukul, dan semakin dewasa, maka diasumsikan
mencubit anak. Sedangkan penelitian bahwa kemampuan orang tua dalam
Argya (2017) yang meneliti tingkat stres perawatan anak semakin baik, sehingga
pada ibu yang memiliki anak dengan dengan semakin baiknya perawatan anak,
kebutuhan khusus menunjukkan tingkat maka kekhawatiran orang tua terhadap
stres pada ibu ABK di Kota Malang kondisi anak semakin menurun.
dinyatakan tinggi dengan prosentase

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


945

Namun dalam penelitian ini Status pekerjaan orang tua berkaitan


menunjukkan bahwa usia orang tua tidak dengan berkurangnya waktu orang tua
memiliki hubungan yang signifikan dalam pengasuhan anak. Kurangnya
terhadap stres pengasuhan pada anak waktu dalam pengasuhan anak dapat
retardasi mental. Hasil penelitian ini menyebabkan timbulnya kecemasan orang
sejalan dengan penelitian Pratiwi, Dundu tua terhadap perkembangan anak. Plant K
dan Kairupan (2018) yang menunjukkan and Sanders (2007) menjelaskan bahwa
bahwa tidak terdapat hubungan yang stres pengasuhan pada ibu yang bekerja
signifikan usia ibu dengan depresi ibu sebagai lebih tinggi dibandingkan ibu
yang memiliki anak retardasi mental. yang tidak bekerja, dikarenakan,
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian pekerjaan di luar rumah membuat waktu
sebelumnya yaitu penelitian Ramadhany, yang dihabiskan untuk pengasuhan anak
Larasati dan Soleha (2017) yang menjadi terbagi.
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang Penelitian ini menunjukkan tidak
berhubungan dengan stres pengasuhan adanya hubungan status pekerjaan orang
pada ibu yang memiliki anak tuna grahita tua dengan stres pengasuhan anak. Hasil
antara lain adalah taraf tunagrahita anak, penelitian ini sejalan dengan penelitian
usia ibu, pekerjaan, penghasilan, Pratiwi, Dundu, dan Kairupan (2018)
pendidikan dan dukungan sosial. yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
Hubungan Status Pekerjaan dengan hubungan yang signifikan pendidikan ibu
Stres Pengasuhan Orang Tua yang dengan depresi ibu yang memiliki anak
Memiliki Anak Retardasi Mental di retardasi mental. Hasil ini berbeda dengan
SLB hasil penelitian Ramadhany, Larasati dan
Hasil uji Independent sample t-test Soleha (2017) yang menunjukkan bahwa
hubungan status pekerjaan dengan stres faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengasuhan diperoleh nilai p-value stres pengasuhan pada ibu yang memiliki
sebesar 0,392 sehingga disimpulkan anak tuna grahita antara lain adalah taraf
bahwa tidak terdapat hubungan status tunagrahita anak, usia ibu, pekerjaan,
pekerjaan dengan stres pengasuhan orang penghasilan, pendidikan dan dukungan
tua yang memiliki anak retardasi mental di sosial.
SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 - Menurut peneliti, tidak adanya
2020. hubungan status pekerjaan orang tua
dengan stres pengasuhan orang pada anak

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


946

retardasi mental, adalah bahwa distribusi pengasuhan orang tua yang memiliki anak
status pekerjaan orang tua bekerja dan retardasi mental di SLB se-Bandar
tidak bekerja tidak seimbang, dimana Lampung tahun 2019 – 2020, dimana
status tidak bekerja sebesar 76%, semakin tinggi tingkat pendidikan maka
sedangkan yang bekerja adalah 24%, dan stres pengasuhan semakin rendah. Hasil
responden dengan status tidak bekerja penelitian ini didukung oleh penelitian
sebagian besar adalah ibu rumah tangga. terdahulu. Penelitian Ramadhany, Larasati
Hubungan Pendidikan dengan Stres dan Soleha (2017) yang menunjukkan
Pengasuhan Orang Tua yang Memiliki bahwa faktor-faktor yang berhubungan
Anak Retardasi Mental di SLB Se- dengan stres pengasuhan pada ibu yang
Bandar Lampung memiliki anak tuna grahita antara lain
Hasil uji One Way Anova hubungan adalah taraf tunagrahita anak, usia ibu,
tingkat pendidikan dengan stres pekerjaan, penghasilan, pendidikan dan
pengasuhan diperoleh nilai p-value dukungan sosial.
sebesar 0,035, sehingga disimpulkan Hubungan Pendapatan dengan Stres
bahwa terdapat hubungan tingkat Pengasuhan Orang Tua yang Memiliki
pendidikan dengan stres pengasuhan Anak Retardasi Mental di SLB Se-
orang tua yang memiliki anak retardasi Bandar Lampung
mental di SLB se-Bandar Lampung tahun Hasil uji korelasi One Way Anova
2019 - 2020. hubungan pendapatan dengan stres
Tingkat pendidikan seseorang pengasuhan diperoleh nilai p-value
berhubungan dengan kemampuan orang sebesar 0,012, sehingga disimpulkan
tersebut dalam menyerap suatu informasi bahwa terdapat hubungan pendapatan
dan mengelolanya menjadi suatu dengan stres pengasuhan orang tua yang
pengetahuan. Tingkat pendidikan turut memiliki anak retardasi mental di SLB se-
pula menentukan mudah tidaknya Bandar Lampung tahun 2019 - 2020.
seseorang menyerap dan memahami Kelemahan ekonomi juga
pengetahuan yang mereka peroleh, pada mempengaruhi sejauh mana orang tua
umumnya semakin tinggi pendidikan mengalami stres pengasuhan. Merawat
seseorang makin baik pula anak dalam konteks kemiskinan atau
pengetahuannya (Notoatmodjo, 2012). kekurangan materi sangatlah sulit, yaitu
Penelitian ini menunjukkan terdapat dapat meningkatkan stres jika orang tua
hubungan tingkat pendidikan dengan stres tidak dapat memberikan makanan,

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


947

pakaian, pengobatan yang adekuat, serta semakin semakin tinggi stres pengasuhan
tempat tinggal yang menetap dan aman. yang dialami, demikian sebaliknya,
Ayah dengan pendapatan keluarga tinggi semakin rendah pendapatan keluarga
menunjukkan level stres yang rendah. Itu maka tingkat stres pengasuhan semakin
mengindikasikan bahwa mereka merasa tinggi. Penelitian lain dilakukan oleh
peran mereka sebagai orang tua yang Ramadhany, Larasati dan Soleha (2017)
kompeten (McBride, 1991 dalam yang menunjukkan bahwa tingkat
Hidangmayun, 2010). pendapatan berhubungan dengan stres
Hubungan tingkat pendapatan pengasuhan pada ibu yang memiliki anak
keluarga dengan stres pengasuhan orang tuna grahita.
tua sebagaimana dikemukakan oleh Faktor yang Paling Dominan
Helkenn (2007) bahwa anak yang berasal Mempengaruhi Stres Pengasuhan
dari keluarga dengan pendapatan rendah Orang Tua yang Memiliki Anak
memiliki resiko yang tinggi terhadap Retardasi Mental di SLB
masalah kesehatan. Ketika anak Hasil uji t regresi linier berganda
mengalami gangguan kesehatan akan menunjukkan bahwa variabel bebas yang
menjadi masalah bagi orang tua yang memiliki hubungan yang signifikan
berpendapatan rendah dalam mengatasi dengan stres pengasuhan adalah tingkat
gangguan kesehatan tersebut. pendapatan. Sehingga disimpulkan bahwa
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang paling dominan
terdapat hubungan pendapatan dengan berhubungan dengan stres pengasuhan
stres pengasuhan orang tua yang memiliki orang tua yang memiliki anak retardasi
anak retardasi mental di SLB se-Bandar mental di SLB se-Bandar Lampung tahun
Lampung tahun 2019 – 2020, dimana 2019 - 2020.
semakin tinggi tingkat pendapatan maka Berdasarkan hasil analisis maka
semakin rendah tingkat stres pengasuhan variabel pendapatan merupakan faktor
orang tua. Hasil penelitian ini didukung yang paling dominan berhubungan dengan
oleh hasil penelitian terdahulu, misalnya tingkat stres pengasuhan orang tua yang
penelitian Chairini (2013) yang memiliki anak retardasi mental di SLB se-
menunjukkan terdapat hubungan yang Bandar Lampung tahun 2019 - 2020.
signifikan tingkat pendapatan dengan stres Hasil ini sesuai didukung oleh hasil
pengasuhan anak usia dini, dimana penelitian Chairini (2013) yang
semakin tinggi pendapatan keluarga menunjukkan bahwa faktor pendapatan

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


948

merupakan salah satu faktor yang terbukti Nilai koefisien determinasi (R2)
memiliki hubungan dengan stres regresi linier berganda diperoleh nilai R2
pengasuhan pada orang tua dengan anak sebesar 0,148, sehingga disimpulkan
usia pra sekolah. Namun hasil penelitian bahwa 14,8% perubahan stres pengasuhan
ini kurang sesuai dengan penelitian dipengaruhi oleh perubahan tingkat
Ramadhany, Larasati dan Soleha (2017) pendidikan dan pendapatan orang tua,
yang mengungkapkan bahwa tingkat sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor
keparahan kondisi anak merupakan faktor yang lain, misalnya pengetahuan, sikap,
yang paling dominan terhadap stres perilaku, dukungan keluarga dan lain
pengasuhan pada keluarga dengan anak sebagainya. Hasil ini menunjukkan bahwa
berkebutuhan khusus. masih ada faktor-faktor lain (diluar
Hasil uji F regresi linier berganda model) yang turut berhubungan dengan
disimpulkan bahwa terdapat hubungan perubahan stres pengasuhan pada orang
yang simultan (bersama-sama) tingkat tua dengan anak berkebutuhan khusus.
pendidikan dan pendapatan terhadap stres Hal ini ditunjukkan dalam beberapa hasil
pengasuhan orang tua yang memiliki anak penelitian tentang stres pengasuhan orang
retardasi mental di SLB se-Bandar tua dengan anak berkebutuhan khusus.
Lampung tahun 2019 - 2020. Hasil ini Penelitian Mike (2017)
bermakna bahwa variabel penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
pada analisis bivariat memiliki hubungan yang signifikan antara faktor dukungan
(pendidikan dan pendapatan) secara sosial keluarga dan self efficacy ibu
bersama-sama memiliki hubungan dengan terhadap stres pengasuhan pada ibu
stres pengasuhan orang tua yang memiliki dengan anak retardasi mental. Penelitian
anak retardasi mental di SLB se-Bandar lain dilakukan oleh Maysa dan Khairiyah
Lampung tahun 2019 – 2020. Hasil ini (2019) yang menyimpulkan terdapat
didukung oleh hasil penelitian hubungan yang signifikan antara
Ramadhany, Larasati dan Soleha (2017) hardiness dengan stres pengasuhan. Nilai
yang mengungkapkan bahwa faktor negatif menunjukkan bahwa semakin
pendidikan dan pendapatan ibu tinggi hardiness maka semakin rendah
merupakan faktor yang berhubungan stres pengasuhan, begitu juga sebaliknya
dengan stres pengasuhan ibu dengan anak semakin rendah hardiness maka semakin
tunagrahita. tinggi stres pen asuhan pada ibu yang
memiliki anak berkebutuhan khusus.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


949

PENUTUP dengan anak retardasi mental adalah


Kesimpulan cukup tinggi. Masyarakat diharapkan
Karakteristik orang tua dari anak bersedia memberikan dukungan sosial
penyandang retardasi mental di SLB se- kepada orang tua dengan anak
Bandar Lampung tahun ajaran 2019 – berkebutuhan khusus, misalnya dengan
2020 sebagian besar berusia Dewasa menerima mereka dengan baik, tidak
madya (63%), berstatus tidak bekerja melakukan diskriminasi terhadap mereka
(76%), tingkat pendidikan sedang (44%), dan lain sebagainya, sehingga
dan tingkat pendapatan sangat tinggi meringankan beban orang tua khususnya
(36%). terhadap kemampuan sosialisasi anak
Tingkat stres pengasuhan orang tua terhadap masyarakat.
dari anak penyandang retardasi mental di
DAFTAR PUSTAKA
SLB se-Bandar Lampung tahun 2019 –
Alif, Argya. R., 2017. Tingkat Stres Ibu
2020 sebagian besar adalah stres sedang yang Memiliki Anak
(67%). Terdapat hubungan tingkat Berkebutuhan Khusus.

pendidikan dan pendapatan terhadap stres Ariesti, B.F., Ardani, I., 2014. Tingkat
Kecemasan Ibu Dengan Anak
pengasuhan orang tua dari anak
Tuna Grahita Berdasarkan
penyandang retardasi mental di SLB se- Hamilton Anxiety Rating Scale
(Ham-A) Di Sekolah Luar Biasa
Bandar Lampung tahun 2019 – 2020.
C dan C1 Negeri Kota Denpasar.
Tidak terdapat hubungan usia dan
Burack, J. A. (Hodapp, R. M., Larocci, G.
status pekerjaan terhadap stres & Zigler, E. 2012. The Oxford
pengasuhan orang tua dari anak Handbook of Intellectual
disability & development.
penyandang retardasi mental di SLB se- Diakses kembali dari
Bandar Lampung tahun 2019 – 2020. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=ma7ly0TEO6EC
Tingkat pendapatan merupakan &oi=fnd&pg=PP1&dq=The+oxf
faktor yang paling dominan terhadap stres ord+handbook+of+intellectual+d
isability+%26+development.&ots
pengasuhan orang tua dari anak =tHZtfWPgEF&sig=ie5gGLE9L
penyandang retardasi mental di SLB se- KAwGF_H5MiUcGmtVsE&redi
r_esc=y#v=onepage&q=The
Bandar Lampung tahun 2019 – 2020. oxford handbook of intellectual
Saran disability %26
development.&f=false
Hasil penelitian ini dapat
Chairini, N. 2013. Faktor-faktor Yang
menunjukkan kepada masyarakat bahwa Berhubungan Dengan Stres
tingkat stres pengasuhan pada keluarga Pengasuhan Pada Ibu Dengan

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


950

Anak Usia Prasekolah Di Maysa, Putri., Khairiyah Ummil., 2019.


Posyandu Kemiri Muka. HARDINESS dan Stres
Pengasuhan pada Ibu dengan
Fatimah, Siti. 2015. Pengaruh Parenting Anak Berkebutuhan Khusus.
Self-Efficacy Dan Dukungan Jurnal RAP UNP. 10(1), pp.88-
Sosial Terhadap Parenting Stress 101
Pada Orang Tua Dengan Anak
Berkebutuhan Khusus. Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Fatimah, Siti. 2015. Pengaruh Parenting Rineka Cipta.
Self-Efficacy Dan Dukungan
Sosial Terhadap Parenting Stress Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi
Pada Orang Tua Dengan Anak penelitian kesehatan. Jakarta:
Berkebutuhan Khusus. Rineka Cipta.
Gupta, V.B., Mehrotra, P., Mehrotra, N. Nurjanah. 2001. Psikologi Perkembangan
(2012). Parental stress in raising untuk Keperawatan, Penerbit
a child with disabilities in india, Buku Kedokteran. EGC : Jakarta.
23(2),41-52.doi:10.5463
Plant K, Sanders R., 2007. Reducing
Helken, Jenifer., 2007. Correlates of problem behavior during care-
Parenting Stress : Child, parent & giving in families of preschool-
Environmental Characteristics in age children with developmental
A Low Income Sample of Parents disability. Res Dev Disabil,
Preschool Children, Proquest 28(4):362-85.
Dissertation and Theses.
Pratiwi, Dewi. S., Dundu, E. Anita.,
Humris, W.E., 2014. Retardasi Mental. Kairupan, Bernabas. H.R., 2018.
Dalam: S.D. Elvira & G. Analisis Faktor-Faktor yang
Hadisukanto, penyunt. Buku Ajar Memengaruhi Depresi pada Ibu
Psikiatri. Jakarta: FKUI, pp.446- Kandung yang Memiliki Anak
455 dengan Retardasi Mental di
Sekolah Luar Biasa Yayasan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembinaan Anak Cacat Manado.
Statistik Sekolah Luar Biasa
(SLB) tahun 2016 (1st ed). Ramadhany, Sefira. D., Larasati, TA.,
Sekjen Kemendikbud, 2016). Soleha, Tri. U., 2017. Faktor-
Faktor yang Berhubungan dengan
Kurniawan, Indra. 2017. Hubungan Tingkat Stres Pengasuhan pada
Parenting Self-Efficacy Dengan Ibu yang Memiliki Anak
Tingkat Stres Ibu yang Memiliki Tunagrahita di SLB Dharma
Anak Tunagrahita Di Sekolah Bhakti Dharma Pertiwi. J
Luar Biasa (SLB-C) Kabupaten Agromed Unila 4(2).
Jember.
Sa’diyah, S. 2016. Gambaran
Kristiana, I. F. 2017. Self-Compassion Psychological Well-Being dan
Dan Stres Pengasuhan Ibu Yang Stres Pengasuhan Ibu dengan
Memiliki Anak Dengan Anak Autis. Seminar ASEAN 2nd
Hambatan Kognitif. Jurnal Psychology & Humanity, pp.397
Ecopsy,4(1), pp.53

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021


951

Safitri, K. and Hapsari, I.I., 2013.


Dukungan Sosial Keluarga
Terhadap Resiliensi Pada Ibu
Dengan Anak Retardasi Mental.
JPPP-Jurnal Penelitian dan
Pengukuran Psikologi, 2(2),
pp.76-79
Suhardjo. 2002. Perencanaan Pangan dan
Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuliana, Mike. S., 2017. Hubungan
Antara Dukungan Sosial
Keluarga Dan Self Efficacy
Dengan Stres Pengasuhan Pada
Ibu yang Memiliki Anak
Retardasi Mental di SLB Negeri
Semarang.
Wawan, A & M, Dewi. 2011. Teori &
Pengukuran, Sikap dan Perilaku
Manusia Dilengkapi Contoh
Kuesioner. Jogjakarta: Nuha
Medika.

Jurnal Psikologi Konseling Vol. 18 No. 1, Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai