Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum

Membuat Tape

DISUSUN OLEH :

Nama: Budi Antoni


Kelas: IX A

SMP NEGERI 25 KOTA BENGKULU


TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas rahmatnya
yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini yang berjudul “ MEMBUAT TAPE ” .
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada pembimbing atas bimbingan kepada penulis
sehingga tersusunnya laporan ini semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis menyadari, dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritikan dan saran yang
sifatnya membangun semangat, penulis mengharapkan demi kesempurnaan di
masa yang akan datang.

Bengkulu, Agustus 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Tujuan ..................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Proses Pembuatan Tape........................................................................5

BAB III METODE PERCOBAAN


A. Alat Dan Bahan....................................................................................6
B. Cara Kerja………..…………………………………………………...7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................8

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tapai merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang
mengandung karbohidrat seperti beras ketan dan ubi kayu. Dalam proses
fermentasi yang melibatkan aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses
pengubahan karbohidrat menjadi etanol, sehingga bahan makanan hasil
fermentasi menjadi lebih enak rasanya (Sutanto, 2006).
Tapai mempunyai rasa sedikit manis dengan sedikit rasa alkohol dan
aroma semerbak yang khas. Tekstur lunak dan berair serta tapai tertentu
timbul rasa asam agak menyengat. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlakuan
selama proses pembuatan yang kurang teliti, misalnya penambahan ragi yang
terlampau banyak, penutupan yang kurang sempurna selama proses fermentasi
berlangsung, ataupun karena proses fermentasi yang terlalu lama

2. Tujuan
Mengetahui proses fermentasi pada tape dan mendemonstrasikan proses
pembuatan tape ketan dan tape singkong

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Proses Pembuatan Tape:


Pada proses pembuatan tapai, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang
mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. peranan ragi
dalam pembuatan tape adalah mengubah gula menjadi alkohol. rasa manis pada
tape dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tape tersebut. dalam proses
pembuatan tape, kadang-kadang sering dijumpai adanya tape yang berasa masam.
hal ini dapat disebabkan oleh adanya kontaminasi sejenis bakteri karena proses
pembuatan tape yang kurang teliti, misalnya penambahan ragi yang berlebihan
dan penutupan bahan pada saat fermentasi berlangsung serta waktu fermentasi
yang terlalu lama (Rukamana, 2001)

5
BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


Alat

1. Kompor

2. Panci

3. Baki plastic

4. Sendok

5. Kain perca

Bahan

1. Singkong 500 gr

2. Ketan putih 500 gr

3. Ketan hitam 500 gr

4. Ragi tape

5. Daun pisang

6. Air

6
B. Cara Kerja

1. Beras ketan dicuci sampai bersih. Beras ketan direndam selama 15


Kemudian beras ketan dikukus. Pada separuh waktu bagian pengukusan, ketan
diangkat (setengah matang) lalu disiram dengan air kemudian dikukus kembali
hingga matang.

2. Ketan yang telah tanak diangkat dan didinginkan dengan cara merata
disebarkan pada nampan yang telah diberi alas daun pisang.

3. Ragi tape curah yang dibeli dipasar biasanya dalam butiran besar atau
kepingan. Ragi tape dipotong menjadi 2 bagian lalu dihaluskan dengan cara
memasukkan ke dalam kantong plastik dan dipukul dengan sendok.

4. Ragi halus dibungkus dengan kain perca.

5. Ragi tape secara ditaburkan merata pada ketan dengan cara mengetukan
bungkusan ragi ke seluruh bagian ketan yang telah matang (dalam kondisi dingin).

6. Ketan yang telah diinokulasi ragi ditutup dengan rapat.

7. Tape diinkubasi pada suhu ruang 2-3 hari.

8. Setelah tape ketan jadi, uji organoleptic dilakukan meliputi warna, rasa,
tekstur, dan aroma pada tape ketan yang telah kalian buat.

9. Proses kegiatan pembuatan tape ketan didokumentasikan.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tapai merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang


mengandung karbohidrat seperti beras ketan dan ubi kayu. Dalam proses
ermentasi yang melibatkan aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses pengubahan
karbohidrat menjadi etanol, sehingga bahan makanan hasil fermentasi menjadi
lebih enak rasanya (Sutanto, 2006). Tapai mempunyai rasa sedikit manis dengan
sedikit rasa alkohol dan aroma semerbak yang khas. Tekstur lunak dan berair serta
mengasilkan cairan yang merupakan efek dari efek fermentasi. Rasa manis pada
tapai dipengaruhi oleh kadar gula dari tapai itu sendiri (Santosa, 2010).

8
BAB V

PENUTUP

A. kesimpulan
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional
(tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada
proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di
dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga
singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa
menjadi alkohol. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong
menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis
apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya. Kegagalan
dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila
terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Berlian, Z. (2016). Uji Kadar Alkohol Tapai Ketan Putih Singkong Melalui Fermentasi
dengan Dosis Ragi yang Berbeda. Jurnal Biota. 2(1): 17-29 hal Campbell, N.A., Reece, J.B.
& Mitchell, L.G. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Hidayati, D. (2013). Pola Pertumbuhan Ragi pada Fermentasi Kulit Singkong. Argointek.
7(1): 89-100 hal

10

Anda mungkin juga menyukai