Modul Ajar Berbicara Argumentasi
Modul Ajar Berbicara Argumentasi
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai dengan norma kesopanan dan budaya
Indonesia.
Peserta didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil penelitian serta
menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.
Kompetensi Awal:
Memahami isi teka argumentasi hasil penelitian.
Menganalisis isi teks argumentasi
Model Pembelajaran:
Tatap muka
Tujuan Pembelajaran:
a. Peserta didik mampu memahami isi teks argumentasi hasil penelitian.
b. Peserta didik mampu menganalisis isi teks argumentasi
Pemahaman Bermakna:
c. keterampilan berbicara bermanfaat untuk menyampaikan informasi, gagasan, pikiran
dalam teks argumentasi
d. Keterampilan menganalisis isi teks argumentasi bermanfaat untuk mengkirtisi teks-teks
lain yang dibaca.
Pertanyaan Pemantik:
e. Pernahkah kamu mendisuksikan tentang hal-hal yang bersifat argumentatif?
f. Apa yang akan kamu lakukan pada saat melakukan diskusi?
g. Agar bisa mempertahankan pendapat saat berdiskusi, apa yang harus kamu lakukan?
Persiapan Pembelajaran:
a. Menyiapkan buku
b. Menyiapkan bahan bacaan berupa teks argumentasi / video argumentasi
tentang suatu objek
c. Menyiapkan Lembar Kerja peserta didik.
d. Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 10 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Bacalah teks argumentasi berikut ini kemudian presentasikanlah di depan kelas! Peserta
didik yang lain memberikan komentar!
Saat ini Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, utamanya di
kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi ini juga bersamaan dengan tumbuhnya pengguna
internet yang semakin meluas. Sekitar 65% dari penduduk Indonesia adalah pengguna aktif
internet. Pengguna internet sebanyak itu tentu menuntut tersedianya pusat data ( data center)
yang handal.
Salah satu ciri pusat data yang handal adalah operasional 24 jam tanpa henti. Hal ini tentu
membutuhkan energi yang relatif besar. Secara umum penggunaan energi untuk data
center sebesar 200 Tera Watt per jam. Dengan demikian, guna menyiasati kebutuhan energi
dalam jumlah besar ini, diperlukan adanya langkah antisipasi. Sementara tren dunia
menunjukkan adanya karbon netral, sehingga penggunaan energi terbarukan untuk memenuhi
kebutuhan energi pada data center merupakan suatu tuntutan.
Setidaknya terdapat dua manfaat langsung bila Indonesia menggunakan energi terbarukan
sebagai pemasok daya pada data center.
(1) Efisiensi energi
Pasokan energi selama 24 jam nonstop untuk data center dibutuhkan sumber daya yang handal
untuk memastikan kinerjanya secara baik. Di samping kehandalan dalam pasokan daya, energi
terbarukan juga lebih efisien keuangan pada jangka panjang.
(2) Peningkatan Penggunaan Energi Terbarukan
Saat ini Indonesia masih harus mengejar target Persetujuan Paris untuk mencapai 23% bauran
energi terbarukan. Angka yang sudah dicapai Indonesia sekarang adalah sekitar 11,5%. Untuk
mencapai bauran 23% diperlukan 70% pembangkit listrik kita dari energi terbarukan. Dengan
data center menggunakan energi terbarukan, berarti berkontribusi pada tercapainya target
bauran energi 23 %.
Di samping dua manfaat di atas, penggunaan energi terbarukan pada data center akan juga
memberikan dampak positif pada tiga sektor, yaitu bisnis, penghematan biaya dan lingkungan.
Dari segi bisnis, penggunaan energi terbarukan pada data center akan mendapat tarif yang relatif
tetap untuk jangka panjang. Hal ini tentu ikut membantu perusahaan dalam memprediksi biaya
operasional yang harus dikeluarkan. Untuk penghematan biaya, penggunaan energi terbarukan,
terutama biaya listrik dapat ditekan hingga 30 %. Untuk lingkungan, pemanfaatan energi
terbarukan dapat mengurangi jejak karbon perusahaan, mendukung Sustainable Development
Goals (SDG), dan ikut mendukung program pemerintah. Sebagai bonusnya, terkait penggunaan
energi bersih perusahaan akan mendapatkan publikasi gratis.
Pelaksanaan Asesmen:
Asesmen dilakukan secara lisan.
Hasil kerja mandiri.
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat pembacaan berita secara individu.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2023. Kombi: Kompeten Berbahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta: Erlangga.