Anda di halaman 1dari 5

TUGAS REVIEW FARMAKOEKONOMI

Disusun Oleh : Kelompok 3

Aisyah Rosmaulaya (0432950719009)


Celia Yopita (0432950719001)
Devia Rosdayani (0432950719011)
Fathial Hasni R N (0432950719010)
M. Bramantio Betung (0432950719050)
Nurul Fauziah (0432950719003)
Riska Febriani (0432950719017)
Vania Febri Anggita (0432950719002)

Dosen Pengampu : apt. Maratun Shoaliha, M.Farm

PROGRAM STUDI FARMASI S-1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

2022-2023
Judul : ANALISIS EFEKTIFITAS BIAYA KOMBINASI ANTIDIABETIK ORAL
PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELITUS TIPE 2
Penulis : Aji Tetuko, Diesty Anita Nugraheni
Jurnal : Cendekia Journal of Pharmacy STIKES Cendekia Utama Kudus Vol. 5, No. 2,
November 2021

A. VALIDITAS

1. Berbasis apakah struktur model yang digunakan untuk analisis? Apakah model
tersebut melakukan pembandingan yang sesuai?
Jawab : Analisis means & analisis efektivitas biaya

Ya Tidak jelas Tidak

1. Apa strategi pengobatan yang dibandingkan dalam analisis? Apakah ada


strategi pengobatan penting lain yang tidak disertakan dalam analisis? Jika ada,
jelaskan!
Jawab : Evaluasi ekonomi dilakukan dengan metode cost effectiveness analysis
(CEA) dengan menggunakan Average Cost Effectiveness Ratio (ACER) dan analisis
sensitivitas.

Apakah kemungkinan hasil yang bisa terjadi karena pilihan intervensi


digambarkan? Jika “ya”, apakah merefleksikan semua hasil pengobatan yang
potensial (potential outcome) dari setiap intervensi tersebut?
Jawab : Tidak ada

Ya Tidak jelas Tidak

Perspektif apa yang digunakan ketika menghitung biaya? (pasien, asuransi,


pemerintah, masyarakat, atau lainnya)
Jawab : Perspektif Rumah Sakit

Berapa lama preferensi waktu yang digunakan?


Jawab : Preferensi wakru yang digunakan tiga bulan terapi kombinasi

2. Apakah kemungkinan hasil pengobatan (probabilitas) diukur secara tepat?

Ya Tidak jelas Tidak


Apa tipe data yang digunakan untuk menetapkan efektivitas setiap pilihan
pengobatan (RCT, systematic review, atau lainnya)? Apakah data terlihat
sesuai?
Jawab :
Systematic review

Ya Tidak jelas Tidak


3. Apakah komponen biaya diukur secara tepat?

Peneliti perlu melakukan estimasi secara akurat biaya yang digunakan pada
setiap pilihan pengobatan, melalui perkiraan biaya dari setiap hasil pengobatan
yang mungkin terjadi. Tipe data apa yang digunakan untuk menetapkan biaya
yang akan dianalisis?

Apakah data tersebut sesuai?


Jawab : Dianalisis menggunakan analisis means untuk mengetahui besar biaya rata-
rata per bulan.Analisis efektivitasbiaya dilakukan berdasarkan sudut pandang rumah
sakit dengan membandingkan besar biaya medik langsung rata-rata per bulan
terhadap efektivitas pada masing-masing kelompok terapi. Perhitungan menggunakan
Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER) dengan membandingkan biaya medik
langsung rata-rata dengan efektivitas terapi.

Biaya medik langsung rata−rata per bulan (mata uang)


ACER =
Efektivitas terapi (tidak dalam matauang)

Selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas dengan membandingkan beberapa


kemungkinan perubahan biaya terhadap efektivitas pada masing-masing kelompok
terapi menggunakan perhitungan ACER.

Ya Tidak jelas Tidak

4. Apakah dilakukan analisis tambahan untuk mengantisipasi ketidakpastian


dalam analisis?

Ya Tidak jelas Tidak

Apakah analisis sensitivitas melibatkan semua kemungkinan ketidakpastian


yang terjadi?

Ya Tidak jelas Tidak


B. HASIL

1. Bagaimana menghitung biaya inkremental dan hasil pengobatan inkremental


dari setiap pilihan pengobatan?
Jawab : Dari perhitungan (direct medical cost) pasien diabetes melitus tipe 2 rawat
jalan meliputi biaya antidiabetik, biaya obat komplikasi, biaya pemeriksaan
laboratorium, dan biaya administrasi. Terlihat bahwa biaya terapi rata-rata kelompok
metformin-gliklazid lebih minimal daripada kelompok akarbose-gliklazid. Nilai
signifikansi rata-rata biaya pasien DM tipe 2 rawat jalan untuk kelompok metformin-
gliklazid dan akarbose-gliklazid masing-masing sebesar Rp90.878,84 ± 65.246,5 dan
Rp217.309,73 ± 87.198,66.

Apakah hasil secara keseluruhan (estimasi biaya) berubah secara esensial


setelah dilakukan analisis sentivitas?

Ya Tidak jelas Tidak

Pada kondisi apa estimasi tersebut berubah?


Jawab : kelompok metformin-gliklazid tetap lebih cost-effective dibandingkan
akarbose-gliklazid pada berbagai perubahan biaya antidiabetika maupun komplikasi.

Bagaimana hasil secara keseluruhan?


Jawab : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok metformin-gliklazid dapat
mencapai target terapi lebih besar dibandingkan akarbosegliklazid. Menggunakan
perspektif rumah sakit, jumlah biaya medik langsung pasien DM tipe 2 rawat jalan
untuk kelompok metformin-gliklazid dan akarbose-gliklazid masing-masing sebesar
Rp90.878,84 ± 65.246,5 dan Rp217.309,73 ± 87.198,66. Simpulan penelitian adalah
pasien rawat jalan rumah sakit dengan diabetes melitus type 2 menunjukkan
penggunaan kombinasi metformin-gliklazid lebih cost-effective dibandingkan
akarbose-gliklazid.

Gambarkan bagaimana ketidakpastian mengubah biaya inkremental dan hasil


pengobatan inkremental dari setiap pilihan pengobatan?
Jawab : tidak dijelaskan mengenai gambaran ketidakpastian mengubah biaya
inkremental dan hasil pengobatan inkremental dari setiap pengobatan.

C. PENERAPAN (APPLICABILITY)

1. Apakah manfaat dari pengobatan lebih besar dibandingkan risiko dan biaya
yang dikeluarkan?

Ya Tidak jelas Tidak


Cost-Effectiveness Analysis dinyatakan dalam Average Cost Effectiveness Ratio
(ACER). ACER menggambarkan biaya total terapi dibandingkan dengan efektivitas
terapi menghasilkan rasio harga dalam mata uang per efektivitas. Efektivitas terapi
yang diukur yaitu persentase (%) pencapaian target terapi kadar GDP dan GDPP.

2. Apakah hasil bisa diterapkan pada pasien saya?

Ya Tidak jelas Tidak

Jawab : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok metformin-gliklazid dapat


mencapai target terapi lebih besar dibandingkan akarbose-gliklazid. Menggunakan
perspektif rumah sakit, jumlah biaya medik langsung pasien DM tipe 2 rawat jalan
untuk kelompok metformin-gliklazid dan akarbose-gliklazid masing-masing sebesar
Rp90.878,84 ± 65.246,5 dan Rp217.309,73 ± 87.198,66. Simpulan penelitian adalah
pasien rawat jalan rumah sakit dengan diabetes melitus type 2 menunjukkan
penggunaan kombinasi metformin-gliklazid lebih cost-effective dibandingkan
akarbose-gliklazid.

Akankah analisis ini mengubah cara menangani pasien saya?


Mengapa/mengapa tidak? Jelaskan.

Ya Tidak jelas Tidak

Jawab : Pada kedua kelompok terapi, komponen biaya terapi terbesar adalah biaya
komplikasi dan biaya antidiabetika. Perubahan pada kedua komponen tersebut dapat
berpengaruh besar terhadap perubahan biaya total terapi. Setiap kelompok terapi
diukur nilai ACER pada rentang biaya antidiabetika atau komplikasi mulai dari nilai
terendah sampai tertinggi. Biaya terendah diperoleh dari biaya antidiabetika atau
komplikasi rata-rata per bulan dikurangi nilai standar deviasinya, sedangkan biaya
tertinggi diperoleh dari biaya antidiabetika atau komplikasi rata-rata perbulan
ditambah nilai standar deviasinya.

Anda mungkin juga menyukai