Anda di halaman 1dari 12

Nama kelompok

1. Devi Ani Antoni 10011181621033


2. Aurora Elfa Alfida 10011281621070
3. Nanda Aprilia Utami 10011381621132
4. Annisya Indah Wardani 10011381621127
5. Siska Damayanti 10011381621145
6. Yulia Savitri 10011381621153
7. Karunia Dwi Putri 10011381621158

1. Pengantar

Tulisan ini membahas mengenai sanitasi tempat rekreasi yang terdiri dari definisi
sanitasi,tempat rekreasi, sanitasi tempat rekreasi, analisis sanitasi bagian-bagian tempat
rekreasi , dan contoh lembar inspeksi sanitasi tempat rekreasi, serta peraturan -
peraturan yang mengatur sanitasi tempat rekreasi.

2. Definisi
2.1 Definisi Sanitasi
Menurut World Health Organization (WHO), sanitasi adalah suatu usaha yang
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia
terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup (Yula, 2006).
Azawar mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat
yang menitik beratkan pada pengawasan teknik terhadap berbagai faktor lingkungan
yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia
(Anwar dkk, 1990). Ehler dan Steel juga mengemukakan bahwa sanitasi ialah
usaha-usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor lingkungan yang dapat
menjadi mata rantai penularan penyakit (Anwar, 1997).
Sedangkan menurut Rantetampang, Sanitasi merupakan suatu cara untuk
mencegah berjangkitnya penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai
dari sumber penularan.6 Putranto juga menyatakan bahwa sanitasi adalah usaha-
usaha kesehatan lingkungan yang menitik beratkan pada pengawasan faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Rantetampang ,
2014).

1
Selain itu, Soemirat mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan
masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Soemirat, 2004).

Dari beberapa pengertian sanitasi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa


pengertian sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit dengan melenyapkan atau
mengendalikan faktor-faktor risiko lingkungan yang merupakan mata rantai penularan
penyakit.

2.2 Definisi Tempat Rekreasi

Menurut SK. MENPARPOSTEL No.: KM.98 / PW.102 / MPPT-87, Tempat


rekreasi atau obyek wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki
sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik
dan diusahkan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

Berdasarkan UU RI No 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, Tempat rekreasi atau


obyek wisata dinyatakan sebagai segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.

Sedangkan menurut Marpaung (2002) Objek wisata atau tempat rekreasi adalah
suatu bentukan atau aktifitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan
atau pengunjung untuk dapat datang kesuatu tempat/daerah tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi tempat rekreasi diatas, dapat diambil kesimpulan


bahwa tempat rekreasi adalah tempat yang mempunyai daya tarik tersendiri sehingga
dapat menarik minat wisatawan yang ingin berlibur atau yang ingin menambah
wawasan.

2.3 Definisi Sanitasi Tempat Rekreasi

Tempat rekreasi merupakan salah satu contoh dari tempat-tempat umum, seperti
yang dikemukakan oleh Abdullah (2012) yang menyatakan tempat umum meliputi
hotel, penginapan, pasar, bioskop, tempat ibadah, tempat rekreasi, kolam renang,
terminal, pelabuhan, bandar udara, salon, pusat perbelanjaan dan sejenisnya. Menurut
Budiman (2007), tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit, pencemaran lngkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya.

2
3. Bagian-Bagian dari Tempat Rekreasi
3.1 BKB ( Benteng Kuto Besak)

Seperti, Benteng Kuto Besakadalah salah satu tempat rekreasi yang


berbentuk bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan
Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan
Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan
pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud
Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin
ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan
praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang
menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara.. Berbeda
dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman, keraton baru
berdiri di posisi yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus sangat indah.
Posisinya menghadap ke Sungai Musi.

Fasilitas Sanitasi :
1. Air Bersih
- Jumlah mencukupi / selalu tersedia setiap saat
- Tidak berbau, tidak berasa & tetapi berwarna
2. Pembuangan Air Kotor
- Air limbah mengalir ke sungai
- Saluran tertutup
3. Toilet/ WC
- Kotor
- Letaknya tidak berhubungan langsung dengan bangunan utama
- Tersedia air yang cukup
- Tidak tersedia sabun & alat pengering
- Toilet pria & wanita terpisah
- Jumlahnya tidak mencukupi untuk pengunjung terbanyak
- Saluran pembuangan air limbah tidak dilengkapi dengan penahan bau (water
seal)
4. Tempat Sampah

3
- Tempat sampah kuat, kedap air, tahankarat, dan dilengkapi dengan penutup
- Jumlah tempat sampah mencukupi
- Sampah diangkut setiap 24 jam ke TPA

3.2 Kambang Iwak


Kambang Iwak salah satu public space bagi warga Palembang untuk
berkumpul, yang mana orang sering gunakan untuk joging track. Di hari minggu,
area ini menjadi car free day, sehingga orang-orang yang mau joging akan lebih
leluasa tanpa polusi. Di tengah kolam buatan ini ada air mancur dan ada ikan-ikan
hias yang berada di dalam kolam. Ikan-ikan di dalam kolam ini dilarang keras bagi
masyarakat untuk memancing. Ada denda yang harus dibayar. Tapi, namanya
manusia selalu saja ada akalnya bukan. Kadang di waktu pagi dan sore para pencari
ikan ini nongkrong di aliran selokkan di dekat kolam. Sempat juga beberapa kali
saya melihat mereka berhasil menjaring ikan yang keluar dari kolam. Taman umum
ini juga digunakan untuk para anak muda maupun komunitas untuk kumpul dan
kongkow. Mulai dari komunitas skateboard, sepeda, motor modifikasi. Inilah wajah
Palembang, bisa dikatakan masih terbatasnya public area yang bisa digunakan.
Fasilitas Sanitasi :
1. Air Bersih
- Jumlah mencukupi / selalu tersedia setiap saat
- Tidak berbau, tidak berasa & tidak berwarna
2. Toilet/ WC
- Tidak tersedia toilet/WC
3. Tempat Sampah
- Tempat sampah kuat, kedap air, tahankarat, dan dilengkapi dengan penutup
- Jumlah tempat sampah mencukupi
- Sampah diangkut setiap 24 jam ke TPA
4. Tempat Berjalan

4
4. Lembar inspeksi sanitasi tempat rekresi
PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN (INSPEKSI
SANITASI) OBJEK WISATA (PENINGGALAN SEJARAH, TAMAN
REKREASI, WISATA ALAM, DAN LAIN-LAIN)

Nama Objek Wisata : ......................................................................................


Alamat : .....................................................................................
Nama pengelola : ......................................................................................
Tanggal pemeriksaan : ......................................................................................
5. a. Beri tanda V pada kotak (kolom 4, dan lingkari nilai ( kolom 5) untuk
komponen penilai yang sesuai.
b. Skore (kolom 6) adalah bobot (kolom 3) dikalikan dengan nilai (kolom 5)
pada komponen penilaian yang sesuai (kolom 4)
c. Ssetiap variabel memiliki nilai maksimum 10 dan nilai minimum 0

No VARIAVEL BOBOT KOMPONEN YANG NILAI SKORE


UPAYA DINILAI
1 2 3 4 5 6
I UMUM
1 Lingkungan 8 □ bersih 4
□ tidak terdapat 3
genangan air
□ air limbah mengalir 3
dengan lancar
II FASILITAS □
SANITASI
1 Air bersih 16 □ tersedia dengan 4
jumlah cukup

5
□ memenuhi 3
persyarakatan fisik
□ tersedia kran umum 3
dalam jumllah yang
cukup (min 1 buah kran
untuk tiap radius 20m)
2 Toilet umum 16 □ bersih dan terpelihara 3
□ toilet dihubungkan
dengan saluran air
kotor kota atau septic
tank
3 Pembuangan 16 □ dilakukan 5
air limbah pengolahan sendii atau
pengolahan perkotaan
□ disalurkan melalui 5
saluran tertutup, kedap
air dan lancar
4 Pembuangan □ tersedia tempat 3
sampah sampah dengan jumlah
yang cukup (min 1
buah tempat sampah
untuk setiap jarak
radius 20m)
□ kuat, tahan karat, 3
kedap air, permukaan
haus dan rata, bertutup
□ tersedia TPA yang 2
memenuhi syarat
□ pengangkutan 2
sampah dari TPA min 3
hari sekali
III LAIN-LAIN

6
1 Sarana 12 □ terdapat tanda – 6
penyuluhan tanda sanitasi (slogan,
poster,dll)
□ tersedia alat pengeras 4
suara untuk
memberikan
penerangan/penyuluhan
2 Sarana/fasilitas 12 □ tersedia 6
kesehatan poliklinik/balai
pengobatan
□ tersedia min 1 kotak 4
P3K yang berisi obat
obatan sederhana
3 Alat pemadam 8 □ tersedia alat 6
kebakaran pemadam kebakaran
yang berfungsi baik
dan mudah dijangkau
□ terdapat penjelasan 4
tentang cara
penggunaannya
TOTAL 100 TOTAL SKORE
BOBOT

Mengetahui : ..........,.........,............
Penanggung Jawab Objek Wisata Petugas/Pemeriksa

(.....................) (........................)

7
5. Dasar peraturan sanitasi tempat rekreasi

Dalam Peraturan Daerah Kota Palembang No. 20 Tahun 2011 Tentang


Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi Menyatakan bahwa tempat-
tempat umum harus mempunyai fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat-syarat
kesehatan cukup jumlahnya dan tempat lokasinya sesuai dengan fungsinya,
bangunan tempat-tempat umum harus mempunyai pencahayaan, ventilasi atau
tata udara yang cukup serta memenuhi syarat-syarat kesehatan, bebas dari vektor
penular penyakit, dan pemilik atau pengusaha atau pengelola tempat-tempat
umum diwajibkan untuk memelihara lingkungannya serta memenuhi ketentuan
yang berlaku.

Tempat-tempat umum mempunyai ruang lingkup yang meliputi :


a. Tempat wisata dan sarana wisata meliputi hotel, penginapan, losmen, motel,
mess, kolam renang, pemandian umum, bar, restoran, rumah makan, jasa
boga, bioskop, tempat hiburan, bilyard dan tempat-tempat bersejarah
b. Sarana perhubungan meliputi terminal angkutan umun, terminal angkutan
udara dan stasiun kereta api
c. Sarana sosial meliputi tempat ibadah, rumah skit, klinik bersalin, puskesmas,
sekolah, pasar, apotik, asrana, dan incinerator
d. Sarana komersil meliputi tempat pemangkas rambut, salon kecantikan, panti
pijat urut tradisional, panti pijat urut modern, klinik kesegaran jasmani,
tempat industri rumah tangga pangan, depot air minum, tempat pengolahan
dan penyumpanan pestisida dan pergudangan
e. Sarana perkantoran dan induatri meliputi kantor pemerintah dan swasta,
bank pemerintah dan swasta, industri farmasi, industri pertanian, industri
cucian mobil, bengkel dan lain-lain yang berdampak dengan pencemaran
lingkungan

Untuk pengelolaan limbah padat dan cair di tempat-tempat umum harus


sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang yang berlaku. Serta sanksi
yang di berikan apabila pemilik atau pengusaha atau pengelola tempat-tempat

8
umum tidaj memenuhi ketentuan peraturan daerah ini maka akan diberikan
teguran tertulis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah teknis sebanyak 3 kali
berturut-turut dalam tenggang waktu 3x24 jam dan jika tidak diindahkan maka
walikota menfeluarkan surat Peringatan terakhir Dalam tenggang waktu 7x24
jam, jika peringatan tersebut tidak juga dipatuhi walikota berwenang mencabut
SLS. Pelanggaran terhadap kelalaian hygiene dan sanitasi sebagaimana yang
telah diatur dalam peraturan daerah kota palembang, diancam pidana kurungan
paling lama 3 bulan atau denda pling banyak Rp. 50.000.000

6. Soal
1. Sanitasi ialah usaha-usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor
lingkungan yang dapat menjadi mata rantai penularan penyakit. Pernyataan
tersebut dikemukakan oleh ...

a. Ehler dan Steel


b. Rantetampang,
c. Soemirat
d. Putranto
e. Steel dan Soemirat

2. Tempat rekreasi atau obyek wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang
memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik dan diusahkan sebagai tempat yang dikunjungi
wisatawan. Pengertian tersebut menurut ...

a. SK. MENPARPOSTEL No.: KM.98 / PW.102 / MPPT-86


b. SK. MENPARPOSTEL No.: KM.99 / PW.102 / MPPT-87
c. SK. MENPARPOSTEL No.: KM.98 / PW.102 / MPPT-87
d. SK. MENPARPOSTEL No.: KM.89 / PW.102 / MPPT-87
e. SK. MENPARPOSTEL No.: KM.98 / PW.102 / MPPT-88

9
3. Undang-undang yang mengatur tentang pemeriksaan sanitasi tempat rekreasi
yaitu ...

a. peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 12 tahun 2016


b. peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 13 tahun 2016
c. peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 14 tahun 2016
d. peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 13 tahun 2015
e. peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 14 tahun 2015

4. salah satu tempat rekreasi yang berbentuk bangunan keraton yang pada abad
XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang ialah ...

a. Musium Balaputra Dewa


b. BKB
c. Kambang Iwak
d. Bukit Siguntang
e. Dekranasda

5. Tempat rekreasi atau obyek wisata dinyatakan sebagai segala sesuatu yang
menjadi sasaran wisata terdapat pada UU RI No 9 Tahun ...

a. 1891
b. 1991
c. 1890
d. 1980
e. 1990

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2012. Sanitasi Tempat-Tempat Umum. Universitas Airlangga, Surabaya.

Afrianti, Eka, Handayani Putri Wardanny dan Ali Ibrahim.2017. Pengembangan


aplikasi informasi wisata di Kota Palembang berplatform android. Palembang:
Jurnal Sistem Informasi. Vol. 9 No. 1.

Anwar, Sanitasi Makanan Dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi,
Pusat Pendidikan Tenaga Sanitasi,Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes
RI. Jakarta, 1997,h. 6.

Anwar, dkk., Pedoman Bidang Studi Makanan dan Minuman Pada Instansi Tenaga
Sanitasi, Gramedia, Jakarta, 1990, h. 8.

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran ECG

Fahmi, Febry. 2009. Sanitasi Lingkungan. Fakultas Kedokteran. Univeritas Riau. Riau.

Marpaung, happy, 2002. Pengetahuan Pariwisata edisi revisi. Alfabeta, Bandung

Undang – Undang RI No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan.

Rantetampang, A.L., Pengaruh Penyakit Cacing pada Murid Kelas III dan IV Sekolah.
Dasar II Abepura, 1985, http://digilib.unikom.ac.id/print.php?id= ijptuncen-gdl-
res-1985-al-1127, diakses tanggal 23 februari 2019

Soemirat. S, Kesehatan Lingkungan, UGM, Yogyakarta, 2004, h. 10.

Yula, Hubungan sanitasi Rumah Tinggal Dan Hygiene Perorangan Dengan Kejadian
Dermatitis Di Desa Moramo Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan,
Skripsi,Universitas Haluoleo, Kendari, 2006, h. 4.

11
12

Anda mungkin juga menyukai