Tempat Rekreasi
Tempat Rekreasi
1. Pengantar
Tulisan ini membahas mengenai sanitasi tempat rekreasi yang terdiri dari definisi
sanitasi,tempat rekreasi, sanitasi tempat rekreasi, analisis sanitasi bagian-bagian tempat
rekreasi , dan contoh lembar inspeksi sanitasi tempat rekreasi, serta peraturan -
peraturan yang mengatur sanitasi tempat rekreasi.
2. Definisi
2.1 Definisi Sanitasi
Menurut World Health Organization (WHO), sanitasi adalah suatu usaha yang
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia
terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup (Yula, 2006).
Azawar mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat
yang menitik beratkan pada pengawasan teknik terhadap berbagai faktor lingkungan
yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia
(Anwar dkk, 1990). Ehler dan Steel juga mengemukakan bahwa sanitasi ialah
usaha-usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor lingkungan yang dapat
menjadi mata rantai penularan penyakit (Anwar, 1997).
Sedangkan menurut Rantetampang, Sanitasi merupakan suatu cara untuk
mencegah berjangkitnya penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai
dari sumber penularan.6 Putranto juga menyatakan bahwa sanitasi adalah usaha-
usaha kesehatan lingkungan yang menitik beratkan pada pengawasan faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Rantetampang ,
2014).
1
Selain itu, Soemirat mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kesehatan
masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Soemirat, 2004).
Sedangkan menurut Marpaung (2002) Objek wisata atau tempat rekreasi adalah
suatu bentukan atau aktifitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan
atau pengunjung untuk dapat datang kesuatu tempat/daerah tertentu.
Tempat rekreasi merupakan salah satu contoh dari tempat-tempat umum, seperti
yang dikemukakan oleh Abdullah (2012) yang menyatakan tempat umum meliputi
hotel, penginapan, pasar, bioskop, tempat ibadah, tempat rekreasi, kolam renang,
terminal, pelabuhan, bandar udara, salon, pusat perbelanjaan dan sejenisnya. Menurut
Budiman (2007), tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit, pencemaran lngkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya.
2
3. Bagian-Bagian dari Tempat Rekreasi
3.1 BKB ( Benteng Kuto Besak)
Fasilitas Sanitasi :
1. Air Bersih
- Jumlah mencukupi / selalu tersedia setiap saat
- Tidak berbau, tidak berasa & tetapi berwarna
2. Pembuangan Air Kotor
- Air limbah mengalir ke sungai
- Saluran tertutup
3. Toilet/ WC
- Kotor
- Letaknya tidak berhubungan langsung dengan bangunan utama
- Tersedia air yang cukup
- Tidak tersedia sabun & alat pengering
- Toilet pria & wanita terpisah
- Jumlahnya tidak mencukupi untuk pengunjung terbanyak
- Saluran pembuangan air limbah tidak dilengkapi dengan penahan bau (water
seal)
4. Tempat Sampah
3
- Tempat sampah kuat, kedap air, tahankarat, dan dilengkapi dengan penutup
- Jumlah tempat sampah mencukupi
- Sampah diangkut setiap 24 jam ke TPA
4
4. Lembar inspeksi sanitasi tempat rekresi
PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN (INSPEKSI
SANITASI) OBJEK WISATA (PENINGGALAN SEJARAH, TAMAN
REKREASI, WISATA ALAM, DAN LAIN-LAIN)
5
□ memenuhi 3
persyarakatan fisik
□ tersedia kran umum 3
dalam jumllah yang
cukup (min 1 buah kran
untuk tiap radius 20m)
2 Toilet umum 16 □ bersih dan terpelihara 3
□ toilet dihubungkan
dengan saluran air
kotor kota atau septic
tank
3 Pembuangan 16 □ dilakukan 5
air limbah pengolahan sendii atau
pengolahan perkotaan
□ disalurkan melalui 5
saluran tertutup, kedap
air dan lancar
4 Pembuangan □ tersedia tempat 3
sampah sampah dengan jumlah
yang cukup (min 1
buah tempat sampah
untuk setiap jarak
radius 20m)
□ kuat, tahan karat, 3
kedap air, permukaan
haus dan rata, bertutup
□ tersedia TPA yang 2
memenuhi syarat
□ pengangkutan 2
sampah dari TPA min 3
hari sekali
III LAIN-LAIN
6
1 Sarana 12 □ terdapat tanda – 6
penyuluhan tanda sanitasi (slogan,
poster,dll)
□ tersedia alat pengeras 4
suara untuk
memberikan
penerangan/penyuluhan
2 Sarana/fasilitas 12 □ tersedia 6
kesehatan poliklinik/balai
pengobatan
□ tersedia min 1 kotak 4
P3K yang berisi obat
obatan sederhana
3 Alat pemadam 8 □ tersedia alat 6
kebakaran pemadam kebakaran
yang berfungsi baik
dan mudah dijangkau
□ terdapat penjelasan 4
tentang cara
penggunaannya
TOTAL 100 TOTAL SKORE
BOBOT
Mengetahui : ..........,.........,............
Penanggung Jawab Objek Wisata Petugas/Pemeriksa
(.....................) (........................)
7
5. Dasar peraturan sanitasi tempat rekreasi
8
umum tidaj memenuhi ketentuan peraturan daerah ini maka akan diberikan
teguran tertulis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah teknis sebanyak 3 kali
berturut-turut dalam tenggang waktu 3x24 jam dan jika tidak diindahkan maka
walikota menfeluarkan surat Peringatan terakhir Dalam tenggang waktu 7x24
jam, jika peringatan tersebut tidak juga dipatuhi walikota berwenang mencabut
SLS. Pelanggaran terhadap kelalaian hygiene dan sanitasi sebagaimana yang
telah diatur dalam peraturan daerah kota palembang, diancam pidana kurungan
paling lama 3 bulan atau denda pling banyak Rp. 50.000.000
6. Soal
1. Sanitasi ialah usaha-usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor
lingkungan yang dapat menjadi mata rantai penularan penyakit. Pernyataan
tersebut dikemukakan oleh ...
2. Tempat rekreasi atau obyek wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang
memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik dan diusahkan sebagai tempat yang dikunjungi
wisatawan. Pengertian tersebut menurut ...
9
3. Undang-undang yang mengatur tentang pemeriksaan sanitasi tempat rekreasi
yaitu ...
4. salah satu tempat rekreasi yang berbentuk bangunan keraton yang pada abad
XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang ialah ...
5. Tempat rekreasi atau obyek wisata dinyatakan sebagai segala sesuatu yang
menjadi sasaran wisata terdapat pada UU RI No 9 Tahun ...
a. 1891
b. 1991
c. 1890
d. 1980
e. 1990
10
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Sanitasi Makanan Dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi,
Pusat Pendidikan Tenaga Sanitasi,Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes
RI. Jakarta, 1997,h. 6.
Anwar, dkk., Pedoman Bidang Studi Makanan dan Minuman Pada Instansi Tenaga
Sanitasi, Gramedia, Jakarta, 1990, h. 8.
Fahmi, Febry. 2009. Sanitasi Lingkungan. Fakultas Kedokteran. Univeritas Riau. Riau.
Rantetampang, A.L., Pengaruh Penyakit Cacing pada Murid Kelas III dan IV Sekolah.
Dasar II Abepura, 1985, http://digilib.unikom.ac.id/print.php?id= ijptuncen-gdl-
res-1985-al-1127, diakses tanggal 23 februari 2019
Yula, Hubungan sanitasi Rumah Tinggal Dan Hygiene Perorangan Dengan Kejadian
Dermatitis Di Desa Moramo Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan,
Skripsi,Universitas Haluoleo, Kendari, 2006, h. 4.
11
12