Anda di halaman 1dari 12

ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)

DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)


M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

SANITASI BIOSKOP

A. LATAR BELAKANG
Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang
dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena itu
perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya
hidup dan bekerja dengan produktif secara sosial ekonomis. Sarana dan bangunan
umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi
kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar
pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi
persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan. Jenis-jenis tempat umum yang
sangat memerlukan pengawasan yaitu : Hotel, Restoran, Kolam renang, Pasar,
Bioskop, tempat-tempat rekreasi, tempat-tempat ibadah, pertokoan, Pemangkas
rambut, salon, Stasiun kereta api atau bus, rumah sakit. Dan pada saat ini penulis
akan membahas lebih rinci mengenai sanitasi di Bioskop. Bioskop merupakan salah
satu tempat hiburan juga merupakan tempat sarana pariwisata sehingga tidak hanya
terdapat di kota-koat besar saja, tetapi sudah sampai ke kota-kota kecil. Hal ini
karena sesuai dengan tuntutan jaman antara lain dengan berkembangnya
kepariwisataan yang mana setiap orang ingin mencari hiburan. Kita menyadari
bahwa bioskop merupakan tempat berkumpulnya orang banyak untuk menonoton
film. Dengan adanya kegiatan yang cukup padat di gedung bioskop, maka perlu
adanya pengawasan terhadap sanitasinya. Pengawasan ini dilakukan berbagai upaya
mencegah terjadinya penularan penyakit atau gangguan-ganguan yang mungkin
timbul di bioskop.

B. DEFENISI
a. Sanitasi
Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa sehingga
munculnya penyakit dapat dihindari. Sehingga dapat dikatakan bahwa sanitasi
adalah suatu usaha pengendalian faktor-faktor lingkungan untuk mencegah
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

timbulnya suatu penyakit dan penularannya yang disebabkan oleh faktor


lingkungan tersebut, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat optimal
(Depkes RI, 2002).
b. Sanitasi tempat-tempat umum
Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu upaya pengendalian atau
pengawasan terhadap faktor yang dapat menganggu perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia yang timbul oleh tempat-tempat
yang digunakan untuk tempat umum (Depkes RI,2002).
c. Bioskop
Bioskop adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya dimana umum dengan
membayar dapat menonton film ditempat tersebut. (Dasar pelaksanaan
penyehatan lingkungan bioskop adalah Kep.Menkes 288/Menkes/SK/III/2003
tentang pedoman penyehatan saranan dan bangunan umum.(Munif Arifin 2009)
d. Sanitasi Bioskop
Sanitasi Bioskop memberikan berbagai indikator yang harus diperhatikan
dengan indikator dan parameter antara lain letak gedung, lingkungan bioskop
dengan parameter sanitasi antara lain mencakup persyaratan pada halaman dan
gedung.
Menurut kamus besar bahasa indonesia, edisi ketiga, Departemen
Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta, 2001 ;
1. Cineplex adalah kompleks sinema yang terdapat dalam satu bangunan
2. Bioskop adalah pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar (film), yang
disorot sehingga dapat bergerak (berbicara); film gedung pertunjukan cerita.
Cineplex merupakan perkembangan dari bioskop. Keduanya memiliki
fungsi yang sama yaitu tempat pertunjukkan film. Yang membedakannya adalah
jumlah teater tempat pertunjukkan filmnya. Bioskop umumnya hanya memiliki
satu teater dalam satu bangunan, tetapi Cineplex memiliki lebih dari satu teater
dalam satu bangunan. Karena memiliki banyak pilihan teater untuk menonton
film, maka bioskop kemudian disebut sinema kompleks (Cineplex).
(sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Bioskop)
Sanitasi Bioskop memberikan berbagai indikator yang harus diperhatikan
dengan indicator dan parameter antara lain letak gedung, lingkungan bioskop
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

dengan parameter sanitasi antara lain mencakup persyaratan pada halaman dan
gedung.

C. BAGIAN-BAGIAN BIOSKOP
Bagian-bagian yang terdapat pada bioskop yaitu lantai, dinding, atap, langit-
langit dan pintu serta pagar. Sedangkan bagian dalam ruang pertunjukan yaitu kursi,
gang/lalu lintas, pintu bahaya atau darurat, ventilasi, pencahayaan, proyektor, layar
dan sistem suara. Sedangkan fasilitas sanitasi yang terdapat dalam bioskop adalah
jamban, peturasan, tempat sampah dan pembuangan air limbah. Terdapat juga kotak
P3K, pemadam kebakaran, ruang tunggu, ruang telepon dan K3 karyawan.

D. CARA SANITASI BIOSKOP/CHEKLIST


a. Data Umum
1. Nama :
2. Alamat :
3. Nama Pengelola :
4. Jumlah karyawan :
5. Tahun berdiri :
6. Izin usaha penomoran :
7. Tanggal pemeriksaan :
8. Nama pengambil data :
9. Tanggal pengambil data :
b. Data khusus
1. Cheklist pengambilan data sanitasi Bioskop
No Variabel Upaya Komponen yang dinilai ya tdk Ket.
1. PERSYARATAN
KES. LING DAN
BANGUNAN
UMUM
Lokasi ditempat yang luas
Terhindar dari pencemaran lingkungan
Terletak di tempat yang strategis seperti
didekat perumahan
Ditempat yang tinggi dan kering
Lingkungan / bersih
Halaman
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

Tidak terdapat genangan air


Penerangan yang cukup
Air limbah mengalis dengan lancar
Terdapat rambu-rambu lalu lintas
Terdapat pagar pembatas
2. KONSTRUKSI
UMUM
Lantai Bersih
Bahan kuat, kedap air, permukaan rata
Tidak licin dan mudah dibersihkan
Tidak memungkinkan terjadinya
genangan air (miring ke arah saluran
pembuangan)
dinding Bersih
Berwarnah terang
Kedap suara
Kedap air
Atap Tidak bocor/kuat
Tidak memungkinkan terjadinya
genangan air
Langit-langit Tinggi dari lantai min 2,5 m
Kerangka kuat jika terbuat kayu anti
rayap
Berwarna terang
Pintu Kuat
Dapat mencegah masuknya seragga dan
tikus
Pagar Kuat
terpelihara
3. BAGIAN
DALAM
RUANG
PERTUNJUKAN
Kursi Kuat
Bersih
Lebar min 40 cm
Tinggi kursi dari lantai 48 cm
Tinggu sandaran 38-40 cm
Sandaran kursi tidak tegak lurus
(ergonomi)
Jarak kursi terdepan dengan layar min 6
m
Gang/lalu lintas Lebar lalu lintas utama min 1,6 m
Lebar lalu lintas keliling ruang
pertunjukan min 50 cm
Lali lintas antara baris kursi untuk jalan
penonton ke tempat duduknya min 40
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

cm
pintu Lebar min 1,6 m tinggi 1,8 m dan dapat
bahaya/darurat membuka keluar
Jarak pintu satu dengan lainnya minimal
5m
Letak pintu bahaya sebelah kanan dan
kiri
Terdapat lampu merah dengan tulisan
yang jelas “pintu darurat”
Ventilasi Terdapat perlengkapan untuk mengatus
sirkulasi udara
1. Ventilasi alam (luas ventilasi 15
% dari luas lantai
2. Ventilasi mekanis (exhauster,
AC)
Kondisi ruangan terasa nyaman/tidak
panas dengan suhu antara 20-250 C
Kelembapan diantara 40-50%
Pencahayaan System pencahayaan tidak menimbulkan
kesilauan max 150 lux
Tersedia penerangan untuk pembersihan
Kuat penerangan pada setiap tangga 3 fc
Proyektor Tidak bergetar
Gambar terlihat jelas
Pertukaran udara pada ruang proyektor
baik
Jarak proyektor dengan layar +- 40 m
Layar Berwarna putih dengan pinggiran
berwarna geap
Tinggi dasar layar sejajar dengan
pemandangan pada kursi terdepan
Jarak layar dengan kursi terdepan adalah
minimal 10 m
Sistem suara Baik dan jelas
Tidak terlalu keras yaitu antara 80-85 dB
Tidak bergema
4. FASILITAS
SANITASI
Jamban Bersih dan terpelihara
Jumlah jamban
Jumlah jamban min 1 buah untuk 60
kursi
Jamban pria dan wanita terpisah
Tersedia air bersih yang cukup
Terdapat air bersih min 5 fc
Terdapat wash tafel dilengkapi dengan
sabun
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

Terdapat tissue
Tidak berbauh
Terdapat kotak sampah
Lantai tidak licin
Lantai miring kearah saluran
pembuangan
Bebas serangga dan tikus
Penerangan mencukupi
Ventilasi mencukupi
Peturasan Tersedianya air bersih yang cukup
Bersih, tidak berbauh dan terpelihara
Jumlah peterusan
Jumlah peterusan min 80 buah untuk 80
kursi
Tempat sampah Tersedia kotak sampah dengan jumlah
yang cukup
Permukaan bagian dalam halus dan
dilengkapi penutup
Mudah diangkat
Dapat menampung jumlah sampai pada
selesai pertunjukan
Terdapat pemilahan sampah organic dan
anorganic
Kuat
Kedap air
Mudah dibersihkan
Apakah ada alat kebersihan
Apakah alat kebersihan berfungsi
dengan baik
Pembuangan air Saluran air limbah dengan system
limbah tertutup kedap air
Air limbah mengalir dengan lancar
Dihubungkan dengan roil kota atau
diolah dalam SPAL
5. LAIN-LAIN
Kotak P3K Tersedia min 1 kotajk P3K yang berisi
obat-obatan sederhana
Pemadam Tersedia alat pemadam kebakaran yang
kebakaran berfungsi baik dan mudah dijangkau
Terdapat penjelasan tentang cara fire fog
penggunaannya
Ruang tunggu Bersih
Tertata rapih dan menarik
Terdapat tempat sampah yang cukup
Terdapat putug rokok
Lantai tidak licin dan mudah dibersihkan
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

Lantai miring kearah saluran


pembuangan
Dinding berwarna terang
Ruang telepon Bersih
Masih berfungsi dengan baik
Digunakan untuk umum
K3 Karyawan Tersedia APD
APD memenuhi syarat
Jumlah APD mencukupi
Tidak pernah terjadi kecelakaan kerja
Terdapat jamsostek bagi karyawan
Ada sanksi tidak menggunakan APD

2. Quesioner Pengambilan Data Sanitasi Bioskop


a. DATA UMUM
1. Sejarah :
2. Struktur Organisasi :
3. Jumlah Kursi :
4. Jumlah karyawan :
Pria :
Wanita :
5. Tingkat Pendidikan Karyawan:
a. Sekolah menengah atas :
b. Diploma :
c. Sarjana :
6. Jumlah karyawan yang memiliki kartu kesehatan :
7. Jumlah pengunjung rata-rata perhari :

b. DATA KHUSUS
A. Penyehatan Air Bersih
1. Sumber Air Bersih yang digunakan?
2. Berapa sumber air bersih yang digunakan?
3. Berapa kebutuhan per hari?
4. Bagaimana pendistribusiannya?
5. Apakah sumber air bersih pernah tercemar?
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

6. Jika pernah, tercemar oleh apa ? Bagaimana cara


penyelesaiannya?
7. Apakah pernah dilakukan pemeriksaan kualitas air bersih ?
8. Jika pernah, pemeriksaan apa saja yang pernah dilakukan ?
a. Mikrobiologi (.................)
Parameter yang diperiksa :
Bagaimana hasilnya :
b. Kimia (.................)
Parameter yang diperiksa :
Bagaimana hasilnya :
c. Fisik (.................)
Parameter yang diperiksa :
Bagaimana hasilnya :
9. Apabila dalam hasil pemeriksaan kualitas air terdapat parameter
yang menyimpang dari standar, hal apa yang dilakukan ?
10. Apabila ada hasil inspeksi sanitasi yang menunjukkan tingkat
resiko tinggi, hal apa yang dilakukan ?
B. Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS)
1. Berapa rata-rata volume sampah perhari?
2. Berapa jumlah tempat sampah yang disediakan ?
3. Jenis sampah apa yang dihasilkan ?
4. Berapa kali dalam seminggu pembuangan sampah ke TPA
dilakukan?
5. Dimana tempat akhir pembuangan sampah ?
C. SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
1. Berapakah rata – rata volume limbah cair yang dihasilkan dalam
setiap harinya ?
2. Apakah terdapat pengolahan limbah?
3. Bagaimana cara pengolahan limbah cair yang dihasilkan di
bioskop?
4. Apakah pernah dilkukan pemeriksaan limbah cair di Bioskop?
5. Jika pernah, parameter apa yang diukur dan bagaimana hasilnya ?
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

6. Apakah saluran perpipaan limbah cair berada diatas saluran


perpipaan air bersih ?
D. Halaman
1. Berapakah luas halaman bioskop ?
2. Alat apa yang digunakan untuk membersihkan halaman?
3. Berapa kali frekuensi penyapuan halaman dilakukan ?
E. PEKERJA DAN APD
1. Berapa jumlah petugas kebersihan
a. Halaman :
APD yang digunakan :
b. Ruang dalam dan luar bioskop :
APD yang digunakan :
c. Pengolahan sampah dan limbah cair :
APD yang digunakan :
2. Berapa jumlah petugas pengoperasi proyektor :
APD yang digunakan :

E. DASAR HUKUM
1. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 288/MENKES/SK/
III/2003 Tentang Pedoman Penyehatan Sarana Dan Bagunan Umum
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1996 Tentang Sanitasi Usaha-Usaha Bagi
Umum
3. UU No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
4. Undang-Undang RI No. 33 Tahun 2009 tentang Perfilman.
(http://library.binus.ac)
5. Perda Kota Palembang No.3 tahun 2002 tentang pembinaan Retribusi
Pemanfaatan Media Informasi dan Komunikasi. (www.kompas.com)
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

F. PERTANYAAN
1. Berikut ini dasar hukum sanitasi bioskop, kecuali….
a. UU No. 11 tahun 1996
b. UU No. 1 Tahun 1970
c. UU No.5 Tahun 1999
d. Undang-Undang RI No. 33 Tahun 2009
e. Perda Kota Palembang No.3 tahun 2002
2. Apa saja indikator dan parameter sanitasi bioskop….
a. Letak gedung, lingkungan bioskop dengan parameter sanitasi
antara lain mencakup persyaratan pada halaman dan gedung.
b. Letak gedung, lingkungan bioskop, pengunjung bioskop, B3 di bioskop
c. Letak gedung, lingkungan, APAR yang tersedia
d. Letak gedung, lingkungan bioskop dengan parameter sanitasi antara
lain mencakup persyaratan pada perumahan masyarakat sekitar
e. Letak gedung, lingkungan bioskop, pengunjung bioskop
3. Pada Cheklist pengambilan data sanitasi Bioskop pada bagian dalam
pertunjukan, berapa tinggi kursi pada lantai…..
a. 34 cm
b. 48 cm
c. 15 cm
d. 46 cm
e. 37 cm
4. Apa saja fasilitas sanitasi yang harus terpenuhi pada jamban….
a. Jumlah jamban min 1 buah untuk 80 kursi
b. Terdapat wash tafel
c. Jumlah peterusan min 80 buah untuk 80 kursi
d. Permukaan bagian dalam halus dan dilengkapi penutup
e. Jamban pria dan wanita terpisah
5. Quesioner pengambilan data sanitasi bioskop terdapat data umum dan data
khusus, apa saja nagian-bagian dari data khusus tersebut…..
a. Penyehatan air bersih, TPS, SPAL, halaman dan pekerja
b. Penyehatan air bersih, CTPS, SPAL, halaman, pekerja dan APD
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

c. Penyehatan air bersih, TPS, SPAL, halaman, pekerja dan APD


d. air, TPS, SPAL, halaman, pekerja dan APD
e. air, TPS, SPAL, halaman, bangunan pekerja dan APD
ALFIQARISSYAHPUTRA (10011381821015) PUTRI RIZQI A (10011381821002)
DANIEL SUPRIYANTO (10011381821018) WITA CITRA DEWI (10011381821008)
M ALI HIDAYATULLAH (10011381821007) DEMI ADIS TIARA (10011381821016)

DAFTAR PUSTAKA

1. Rizkiyanto, Muhamad. 2015, Pengaruh Ketersediaan Sarana Sanitasi Dasar Dan


Satatus Rawan Banjir Terhadap Kejadian Diare (Studi Kasus di Wilayah Kerja
Puskesmas MangkangKota SemarangTahun 2014), [Skripsi].Ilmu Kesehatan
Masyarkat, Universitas Negeri Semarang.
2. Timoty, Janis. 2013. Tinjauan Umum Cinema and Film Library di Yogyakarta.
http://e-journal.uajy.ac.id > [24 Februari 2019].
3. Yunanda, Febri. et.al, 2015. Gambaran Kondisi Sanitasi Pasar Tradisional Di Kota
Pontianak Tahun 2015 (Studi Kasus Pasar Flamboyan dan pasar Mawar),
[Skripsi].Program Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pontianak.
4. Zulkifli, Arif. 2014. Dasar-dasar Ilmu Lingkungan, Salemba Teknika, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai