Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API

IKM 2016

1. Kata Pengantar
Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang banyak
diminati seluruh lapisan masyarakat. Kereta api memiliki karakteristik dan keunggulan
khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik penumpang maupun
barang secara massal, hemat energi, dan hemat dalam penggunaan ruang, mempunyai
faktor keamanan yang tinggi dengan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien
untuk angkutan jarak jauh. Sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju, hal ini
terlihat dari pengembangan yang terus dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa kereta api sebaiknya
diimbangi oleh fasilitas-fasilitas yang memadai dan peningkatan kualitas pelayanan
yang baik agar masyarakat lebih percaya sehingga memilih menggunakan jasa
transportasi kereta api. Dalam menyelenggarakan pelayanan jasa angkutan kereta api
dengan tingkat keselamatan, keamanan, ketepatan, kelancaran dan kenyamanan yang
tinggi, maka prasarana dan sarana kereta api yang dioperasikan harus mempunyai
keandalan dan memenuhi persyaratan keselamatan. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana Kereta Api,
dijelaskan bahwa salah satu pasarana kereta api adalah stasiun kereta api. Stasiun kereta
api merupakan tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api. Dalam
memberikan fasilitas dan pelayanan yang maksimal, maka stasiun kereta api harus
memenuhi syarat keselamatan, kenyamanan dan kemudahan untuk naik turun
penumpang, keselamatan dan kemudahan untuk bongkar muat serta keselamatan dan
keamanan operasi kereta api. Selain itu, beberapa fasilitas stasiun kereta api seperti
tempat parkir, ruang tunggu, tempat ibadah, toilet, tempat cuci tangan, Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL), tempat pembuangan sampah, instalasi air bersih dan
instalasi listrik juga harus memenuhi persyaratan sanitasi tempat-tempat umum yang
baik. Sanitasi di tempat-tempat umum sangat diperlukan karena adanya kumpulan
manusia yang berhubungan langsung dengan lingkungan memungkinkan terjadinya
penularan penyakit dan kecelakaan apabila fasilitas sanitasi yang sudah tersedia masih
belum memadai. Menurut WHO, sanitasi adalah upaya pengendalian semua faktor
lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-
hal yang merugikan, baik bagi perkembangan fisik, kesehatan, maupun daya hidup
manusia. Pada kenyataannya, masih ditemukan banyak fasilitas stasiun kereta api yang
belum memenuhi syarat sanitasi tempat-tempat umum yang baik. Oleh karena itu, perlu
dilakukan kajian literatur dan survei ke lapangan secara langsung untuk mengetahui
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

permasalahan yang terjadi di stasiun kereta api berkaitan dengan kondisi sanitasi
sehingga dapat diperoleh solusi dari permasalahan yang ada.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sanitasi
Sanitasi merupakan suatu pencegahan penyakit dengan mengurangi atau
mengendalikan faktor lingkungan fisik yang terhubung dengan rantai dari penularan
penyakit (Firdaus, 2008). Sanitasi merupakan upaya dari pencegahan penyakit melalui
pengendalian faktor lingkungan yang menjadi mata rantai penularan penyakit
(Departemen Kesehatan RI, 2002). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sanitasi
adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik dibidang
kesehatan, terutama kesehatan masyarakat.
2.2 Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Menurut Adriyani dalam Suryana, sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu
usaha mengawasi kegiatan yang berlangsung di TTU terutama yang erat kaitan
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang
ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah (Suryana, 2014). Sanitasi tempat-
tempat umum juga dapat didefinisikan sebagai upaya menjaga kebesihan diri dan
lingkungan serta mencegah kerugian yang timbul dari penyakit menular yang terjadi
(Purnama, 2013).
2.3 Stasiun Kereta Api
Stasiun kereta api adalah tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api
(Menhub, 2014). Sedangkan menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33
Tahun 2011 Menjelaskan bahwa kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan
tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana
perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait
dengan perjalanan kereta api dan stasiun kereta api adalah tempat pemberangkatan
dan pemberhentian kereta api (Menhub, 2011).
2.4 Sanitasi Stasiun Kereta Api
Sanitasi stasiun kereta api adalah suatu usaha mengawasi kegiatan yang
berlangsung di stasiun kereta api yang merupakan tempat pemberangkatan dan
pemberhentian kereta api dimana terdapat banyak orang-orang dan terdapat banyak
rantai dari penularan penyakit.

NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.


(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

3. Bagian-Bagian Stasiun Kereta Api


Berikut ini adalah bagian-bagian dari stasiun kereta api yang harus dipenuhi.
3.1 Bagian Luar (Lingkungan)
a. Tempat parkir
- Terdapat tempat parkir kendaraan yang bersih.
b. Penghijauan
- Terdapat minimal satu pohon perindang, tanaman perdu, semak, dan
rumput.
c. Tangga
- Kondisi (tidak licin, tidak berlubang, tidak berkarat, berfungsi dg baik,
mudah dibersihkan, tidak ada genangan air, tidak curam).
- Kebersihan (bersih, bebas sampah, bebas vektor, tdk berlumut).
d. Pintu
- Kondisi (tinggi min 180 cm dan lebar 70 cm, tidak rusak, mudah dibuka
dan ditutup, tidak berkarat, mudah dibersihkan, berfungsi dengan baik).
- Kebersihan (bersih, tidak ada noda, tidak berlumut).
3.2 Bagian Dalam
a. Ruang tunggu
- Ruangan bersih
- Tempat duduk bersih
- Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mudah dibersihkan.
b. Peron harus terdapat:
- Tempat tunggu.
- Naik-turun dari dan menuju kereta api.
- Tempat bongkar muat barang.
c. Kantor administrasi
- Ruangan yang nyaman dan aman bagi karyawan.
- Terdapat alur kerja yang efektif dan efisien.
d. Ruang ibadah
- Ruangan yang bersih dan aman.
- Peralatan ibadah yang lengkap.
e. Ruangan ibu menyusui
- Terdapat tempat duduk yang nyaman agar ibu dapat menyusui.
- Terdapat aliran air yang dapat digunakan untuk penggantian popok anak.
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

f. Ruangan Bebas Merokok


- Terdapat ruangan khusus yang jauh dengan penumpang.
- Tidak mengganggu penumpang lain yang lewat.
3.3 Sarana Sanitasi
a. Toilet/WC
- Menggunakan jamban tipe leher angsa.
- Jamban untuk pria harus terpisah dengan jamban untuk wanita.
- Jumlah jamban 1 buah untuk setiap 1-250 pengunjung pada suatu saat,
dengan jumlah minimal 2 buah.
- Stasiun dengan kapasitas minimal 250 pengunjung harus memiliki 1
urinoir.
b. Tempat cuci tangan
- Tersedia minimal 1 buah tempat cuci tangan untuk umum yang
dilengkapi dengan sabun dan serbet.
c. Instalasi air bersih
- Sistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan sumber air bersih,
kualitas air bersih, sistem distribusi dan penampungannya.
- Komponen dan peralatan air bersih sesuai ketentuan di gedung dan
bangunan.
d. SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
- Memiliki sistem pembuangan yang baik, terhubung dengan saluran
umum atau septic tank tersendiri (untuk pembuangan air kotor).
e. Manajemen sampah
- Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan kedap air.
- Adanya sistem pembuangan sampah oleh petugas terkait secara rutin.
3.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Ruang kesehatan
- Tersedianya ruang kesehatan beserta tenaga medis atau paramedis.
b. Kotak P3K
- Tersedia minimal 1 kotak P3K yang berisi obat-obatan lengkap untuk
P3K.
c. Instalasi pemadam kebakaran
- Tersedianya alat pemadam kebakaran yang dapat dilihat dan dicapai
dengan mudah oleh umum.
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

- Terdapat SOP penggunaan alat Pemadam Kebarakan (PMK).


d. Instalasi listrik
- Terdapat instalasi listrik yang tertutup dan terdapat tanda bahaya.
e. Penerangan
- Disetiap ruangan dan tempat tertentu (area parkir dan pintu keluar
rmasuk) harus diberi penerangan yang cukup.
f. Sirkulasi udara
- Terdapat sarana sirkulasi udara baik alami maupun buatan.
3.5 Media Informasi
a. Papan informasi
- Terdapat papan informasi yang mudah dilihat dan dijangkau.
b. Pengeras suara
- Terdapat pengeras suara yang jelas saat didengar dan tidak bergema
(Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 47 Tahun 2014).

4. Cara Sanitasi
4.1Check List Kelengkapan Fasilitas Sanitasi Stasiun Kereta Api Indralaya
Nilai
No. Varibel Pengamatan Skor Keterangan
1 2 3 4 5
Bagian Luar
1. Tempat Parkir
2. Penghijauan
3. Tangga
4. Pintu
Bagian Dalam
1. Ruang Tunggu
2. Peron
3. Kantor Administrasi
4. Ruang Ibadah
5. Ruang Ibu Menyusui
6. Ruangan Bebas
Merokok
Sarana Sanitasi

NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.


(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

1. Toilet / WC
2. Tempat Cuci Tangan
3. Instalasi Air Bersih
4. SPAL
5. Manajemen Sampah
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
1. Ruang Kesehatan
2. Kotak P3K
3. Instalasi Pemadam
Kebakaran
4. Instalasi Listrik
5. Penerangan
6. Sirkulasi Udara
Media Informasi
1. Papan Informasi
2. Pengeras Suara

5. Peraturan Terkait Sanitasi Stasiun Kereta Api Indralaya


Sanitasi stasiun kereta api diatur dalam beberapa peraturan pemerintah maupun
peraturan menteri perhubungan tentang perkeretaapian Indonesia. Berikut ini adalah
peraturan-peraturan terkait sanitasi stasiun kereta api.
5.1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1998 tentang
Prasarana dan Sarana Kereta Api
Peraturan ini terdiri atas 11 bab dan 79 pasal serta dibuat berdasarkan Undang-
undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian yang telah mengatur tentang
pokok-pokok ketentuan mengenai prasarana dan sarana kereta api. Perkeretaapian
merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan
khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik penumpang maupun
barang secara massal, hemat energi, dan hemat dalam penggunaan ruang, mempunyai
faktor keamanan yang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien
untuk angkutan jarak jauh dan angkutan kota.
Agar dalam penyelenggaraan angkutan kereta api dapat diperoleh pelayanan jasa

NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.


(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

transportasi dengan tingkat keselamatan, keamanan, ketepatan, kelancaran dan


kenyamanan yang tinggi, maka prasarana dan sarana kereta api yang dioperasikan harus
mempunyai keandalan dan memenuhi persyaratan keselamatan, agar prasarana dan
sarana kereta api selalu dalam kondisi pakai dan secara teknis layak untuk dioperasikan.
Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur ketentuan mengenai prasarana dan sarana
kereta api, sarana kereta api, penyediaan, perawatan, pengusahaan, pemeriksaan dan
pengujian prasarana dan sarana kereta api, kerja sama dalam penyelenggaraan
perkeretaapian serta penyediaan fasilitas untuk penyandang cacat dan/atau orang sakit.
Prasarana kereta api meliputi jalur kereta api, stasiun kereta api dan fasilitas operasional
sarana kereta api.
Stasiun kereta api merupakan tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk
melayani naik dan turun penumpang dan/atau bongkar muat barang dan/atau untuk
keperluan operasi kereta api. Stasiun kereta api dijelaskan dalam Bab II pada bagian
ketiga pasal 20 hingga pasal 26. Dalam pasal 20, dijelaskan bahwa stasiun kereta api
harus dilengkapi dengan fasilitas yang memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a. keselamatan, kenyamanan dan kemudahan untuk naik turun penumpang;
b. keselamatan dan kemudahan untuk bongkar muat;
c. keselamatan dan keamanan operasi kereta api.
5.2 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api
Peraturan ini terdiri atas 10 pasal dan dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 59 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian yang telah mengatur
mengenai persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api. Dalam pasal 1 peraturan ini
dijelaskan bahwa stasiun kereta api merupakan prasarana kereta api sebagai tempat
pemberangkatan dan pemberhentian kereta api. Menurut jenisnya, stasiun terdiri atas
stasiun penumpang, stasiun barang dan stasiun operasi. Persyaratan teknis bangunan
stasiun kereta api terdiri dari :
a. Gedung Stasiun Kereta Api
1) Gedung Untuk Kegiatan Pokok;
2) Gedung untuk Kegiatan Penunjang;
3) Gedung untuk Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus.
b. Instalasi pendukung
1) Instalasi Listrik;
2) Instalasi Air;
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

3) Pemadam Kebakaran.
c. Peron
1) Peron Tinggi;
2) Peron Sedang;
3) Peron Rendah.
Gedung stasiun kereta api merupakan bagian dari stasiun kereta api yang digunakan
untuk melayani pengaturan perjalanan kereta api dan pengguna jasa kereta api.
Persyaratan teknis instalasi pendukung pada stasiun kereta api adalah instalasi listrik,
instalasi air dan pemadam kebakaran.
5.3 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2011 tentang Jenis, Kelas
dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api
Peraturan ini terdiri atas 6 bab dan 22 pasal serta dibuat berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian yang
telah mengatur mengenai jenis, kelas dan kegiatan di stasiun kereta api. Pada Bab II
peraturan ini dijelaskan mengenai jenis dan kegiatan stasiun. Menurut jenisnya,
stasiun kereta api terdiri atas stasiun penumpang, stasiun barang dan stasiun operasi.
Stasiun penumpang paling sedikit dilengkapi dengan fasilitas keselamatan, keamanan,
kenyamanan, naik turun penumpang, penyandang cacat, kesehatan, fasilitas umum,
fasilitas pembuangan sampah dan fasilitas informasi. Stasiun barang paling sedikit
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan, keamanan, bongkar muat, fasilitas umum dan
pembuangan sampah. Stasiun operasi harus dilengkapi fasilitas keselamatan dan
operasi kereta api.
Dalam pasal 9 dijelaskan bahwa terdapat tiga kegiatan di stasiun kereta api, yaitu
kegiatan pokok, kegiatan usaha penunjang dan kegiatan jasa pelayanan khusus.
Kegiatan pokok di stasiun terdiri atas melakukan pengaturan perjalanan kereta api,
memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api, menjaga keamanan dan
ketertiban dan menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan usaha penunjang
penyelenggaraan stasiun dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan
perkeretaapian dan dapat dilakukan oleh pihak lain dengan persetujuan penyelenggara
prasarana perkeretaapian. Kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun dapat dilakukan
oleh pihak lain dengan persetujuan penyelenggara prasarana perkeretaapian yang
berupa jasa pelayanan ruang tunggu penumpang, bongkar muat barang, pergudangan,
parkir kendaraan dan penitipan barang.
5.4 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2014 tentang Standar
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api


Peraturan ini terdiri atas 11 pasal dan dibuat berdasarkan pasal 135 Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.
Pada pasal 3 peraturan ini dijelaskan mengenai standar pelayanan minimum di stasiun
kereta api. Standar pelayanan minimum di stasiun kereta api paling sedikit terdapat:
a. tempat parkir
b. informasi yang jelas dan mudah dibaca mengenai visual denah layout stasiun,
nomor kereta api, nama kereta api, dan kelas pelayanannya, stasiun kereta api
pemberangkatan, stasiun kereta api pemberhentian, dan stasiun kereta api
tujuan beserta jadwal waktunya, tarif kereta api, peta jaringan kereta ap,
ketersediaan informasi tempat duduk kereta api antarkota di stasiun yang
melayani penjualan tiket serta audio yang terdengar jelas oleh pengguna jasa
c. fasilitas layanan penumpang
d. loket
e. ruang tunggu
f. ruang boarding
g. tempat ibadah
h. ruang ibu menyusui
i. toilet
j. fasilitas kemudahan naik turun penumpang
k. fasilitas penyandang disabilitas
l. fasilitas kesehatan
m. fasilitas keselamatan dan keamanan.
5.5 Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 20 Tahun 2011 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi
Peraturan ini terdiri atas 9 bab dan 25 pasal serta dibuat berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Palembang Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Retribusi
Hygiene dan Sanitasi. Dalam peraturan ini juga dijelaskan mengenai sanitasi di
tempat-tempat umum yang ada di wilayah Kota Palembang. Pasal 8 menjelaskan
bahwa ruang lingkup sanitasi tempat-tempat umum salah satunya adalah sarana
perhubungan seperti terminal angkutan umum, terminal angkutan udara dan stasiun
kereta api. Tempat-tempat umum harus memiliki fasilitas sanitasi yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan cukup jumlahnya dan tempat lokasinta sesuai dengan fungsi
sebagai tempat-tempat umum tersebut. Bangunan tempat-tempat umum harus
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

mempunyai pencahayaan, ventilasi atau tata udara yang cukup serta memenuhi syarat-
syarat kesehatan dan harus dijaga kebersihannya sehingga bebas dari vektor penular
penyakit, seperti serangga.

6. Pertanyaan Seputar Sanitasi Stasiun Kereta Api


1) suatu usaha mengawasi kegiatan yang berlangsung di stasiun kereta api yang
merupakan tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api dimana
terdapat banyak orang-orang dan terdapat banyak rantai dari penularan
penyakit adalah pengertian dari….
a. Sanitasi
b. Sanitasi Tempat-Tempat Umum
c. Sanitasi Kereta Api
d. Sanitasi Stasiun Kereta Api
e. Sanitasi Lingkungan Hidup
2) Regulasi tentang prasarana kereta api adalah…
a. Peraturan Menteri Perhubungan No. 47 Tahun 2014
b. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 20 Tahun 2011
c. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2011
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1998
3) Bagian luar stasiun kereta api terdiri dari….
a. Tempat parkir dan penghijauan
b. SPAL dan toilet
c. Ruang ibadah dan ruang administrasi
d. Ruang tunggu dan peron
e. Titik kumpul dan tempat cuci tangan
4) Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No. 47 Tahun 2014, standar
pelayanan minimum di stasiun kereta api adalah….
a. Titik kumpul, ruang ibu menyusui dan instalasi listrik
b. Peron, loket dan SPAL.
c. Loket, ruang tunggu dan ruang boarding
d. Tempat cuci tangan, ruang ibadah dan peron
e. Instalasi air, tangga dan pos kesehatan
5) Berikut ini yang termasuk syarat-syarat sanitasi jamban di stasiun kereta api
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

adalah….
a. Menggunakan jamban cubluk
b. Jumlah jamban minimal 1 buah
c. Jamban untuk pria harus terpisah dengan jamban untuk wanita
d. Satu jamban untuk 500 pengunjung
e. Stasiun dengan kapasitas minimal 500 pengunjung harus memiliki 1
urinoir.

DAFTAR PUSTAKA
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

Departemen Kesehatan RI, 2002, Sanitasi Tempat Umum [online]. Dari:


www.depkes.go.id [24 Febuari 2019].
Firdaus, SY. 2008. Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan dan Kualitas
Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang Kota Batam. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, hal 53-55, Oktober 2008.
Purnama, Sang G. 2013. Sanitasi Tempat-Tempat Umum [online]. Dari:
www.slideshare.net [24 Febuari 2019].
Republik Indonesia. 1998. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69
Tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana Kereta Api. Sekretariat Negara.
Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api. Sekretariat Negara.
Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2011
tentang Jenis, Kelas dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api. Sekretariat Negara.
Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang dengan Kereta
Api. Sekretariat Negara. Jakarta.
Suryana, E. 2014. Gambaran Sarana Sanitasi Pelabuhan Kota Gorontalo Tahun
2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan, hal. 12-16, Februari 2014.
Walikota Palembang. 2011. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 20 Tahun 2011
tentang Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi. Sekretariat Daerah.
Palembang.

Lampiran Prasarana dan Sarana di Stasiun Kereta Api Indralaya


NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

Gambar 1. Tempat Parkir Gambar 2. Penghijauan

Gambar 3. Ruang Tunggu Gambar 4. Peron

Gambar 5. Ruang Ibadah (Mushola dan Tempat Wudhu)

NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.


(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

Gambar 6. Toilet / WC

Gambar 7. Tempat Cuci Tangan (Dilengkapi Poster CTPS)

Gambar 8. SPAL Gambar 9. Kotak Sampah

NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.


(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

Gambar 10. Pos Kesehatan Gambar 11. Pos Pengamanan

Gambar 12. Instalasi Listrik Gambar 13. Kondisi Pencahayaan

Gambar 14. Sirkulasi Udara (Bagian Dalam Ruangan Kurang Baik dan Bagian Luar
Ruangan Cukup Baik Karena Bagian Atas Stasiun Terbuka)
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016

Gambar 15. Pintu Masuk dan Keluar Stasiun

Gambar 16. Akses Menuju Stasiun Gambar 17. Titik Kumpul

NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.


(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)

Anda mungkin juga menyukai