Stasiun Kereta Api
Stasiun Kereta Api
IKM 2016
1. Kata Pengantar
Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang banyak
diminati seluruh lapisan masyarakat. Kereta api memiliki karakteristik dan keunggulan
khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik penumpang maupun
barang secara massal, hemat energi, dan hemat dalam penggunaan ruang, mempunyai
faktor keamanan yang tinggi dengan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien
untuk angkutan jarak jauh. Sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju, hal ini
terlihat dari pengembangan yang terus dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa kereta api sebaiknya
diimbangi oleh fasilitas-fasilitas yang memadai dan peningkatan kualitas pelayanan
yang baik agar masyarakat lebih percaya sehingga memilih menggunakan jasa
transportasi kereta api. Dalam menyelenggarakan pelayanan jasa angkutan kereta api
dengan tingkat keselamatan, keamanan, ketepatan, kelancaran dan kenyamanan yang
tinggi, maka prasarana dan sarana kereta api yang dioperasikan harus mempunyai
keandalan dan memenuhi persyaratan keselamatan. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana Kereta Api,
dijelaskan bahwa salah satu pasarana kereta api adalah stasiun kereta api. Stasiun kereta
api merupakan tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api. Dalam
memberikan fasilitas dan pelayanan yang maksimal, maka stasiun kereta api harus
memenuhi syarat keselamatan, kenyamanan dan kemudahan untuk naik turun
penumpang, keselamatan dan kemudahan untuk bongkar muat serta keselamatan dan
keamanan operasi kereta api. Selain itu, beberapa fasilitas stasiun kereta api seperti
tempat parkir, ruang tunggu, tempat ibadah, toilet, tempat cuci tangan, Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL), tempat pembuangan sampah, instalasi air bersih dan
instalasi listrik juga harus memenuhi persyaratan sanitasi tempat-tempat umum yang
baik. Sanitasi di tempat-tempat umum sangat diperlukan karena adanya kumpulan
manusia yang berhubungan langsung dengan lingkungan memungkinkan terjadinya
penularan penyakit dan kecelakaan apabila fasilitas sanitasi yang sudah tersedia masih
belum memadai. Menurut WHO, sanitasi adalah upaya pengendalian semua faktor
lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-
hal yang merugikan, baik bagi perkembangan fisik, kesehatan, maupun daya hidup
manusia. Pada kenyataannya, masih ditemukan banyak fasilitas stasiun kereta api yang
belum memenuhi syarat sanitasi tempat-tempat umum yang baik. Oleh karena itu, perlu
dilakukan kajian literatur dan survei ke lapangan secara langsung untuk mengetahui
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016
permasalahan yang terjadi di stasiun kereta api berkaitan dengan kondisi sanitasi
sehingga dapat diperoleh solusi dari permasalahan yang ada.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sanitasi
Sanitasi merupakan suatu pencegahan penyakit dengan mengurangi atau
mengendalikan faktor lingkungan fisik yang terhubung dengan rantai dari penularan
penyakit (Firdaus, 2008). Sanitasi merupakan upaya dari pencegahan penyakit melalui
pengendalian faktor lingkungan yang menjadi mata rantai penularan penyakit
(Departemen Kesehatan RI, 2002). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sanitasi
adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik dibidang
kesehatan, terutama kesehatan masyarakat.
2.2 Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Menurut Adriyani dalam Suryana, sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu
usaha mengawasi kegiatan yang berlangsung di TTU terutama yang erat kaitan
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang
ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah (Suryana, 2014). Sanitasi tempat-
tempat umum juga dapat didefinisikan sebagai upaya menjaga kebesihan diri dan
lingkungan serta mencegah kerugian yang timbul dari penyakit menular yang terjadi
(Purnama, 2013).
2.3 Stasiun Kereta Api
Stasiun kereta api adalah tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api
(Menhub, 2014). Sedangkan menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33
Tahun 2011 Menjelaskan bahwa kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan
tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana
perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait
dengan perjalanan kereta api dan stasiun kereta api adalah tempat pemberangkatan
dan pemberhentian kereta api (Menhub, 2011).
2.4 Sanitasi Stasiun Kereta Api
Sanitasi stasiun kereta api adalah suatu usaha mengawasi kegiatan yang
berlangsung di stasiun kereta api yang merupakan tempat pemberangkatan dan
pemberhentian kereta api dimana terdapat banyak orang-orang dan terdapat banyak
rantai dari penularan penyakit.
4. Cara Sanitasi
4.1Check List Kelengkapan Fasilitas Sanitasi Stasiun Kereta Api Indralaya
Nilai
No. Varibel Pengamatan Skor Keterangan
1 2 3 4 5
Bagian Luar
1. Tempat Parkir
2. Penghijauan
3. Tangga
4. Pintu
Bagian Dalam
1. Ruang Tunggu
2. Peron
3. Kantor Administrasi
4. Ruang Ibadah
5. Ruang Ibu Menyusui
6. Ruangan Bebas
Merokok
Sarana Sanitasi
1. Toilet / WC
2. Tempat Cuci Tangan
3. Instalasi Air Bersih
4. SPAL
5. Manajemen Sampah
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
1. Ruang Kesehatan
2. Kotak P3K
3. Instalasi Pemadam
Kebakaran
4. Instalasi Listrik
5. Penerangan
6. Sirkulasi Udara
Media Informasi
1. Papan Informasi
2. Pengeras Suara
3) Pemadam Kebakaran.
c. Peron
1) Peron Tinggi;
2) Peron Sedang;
3) Peron Rendah.
Gedung stasiun kereta api merupakan bagian dari stasiun kereta api yang digunakan
untuk melayani pengaturan perjalanan kereta api dan pengguna jasa kereta api.
Persyaratan teknis instalasi pendukung pada stasiun kereta api adalah instalasi listrik,
instalasi air dan pemadam kebakaran.
5.3 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2011 tentang Jenis, Kelas
dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api
Peraturan ini terdiri atas 6 bab dan 22 pasal serta dibuat berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian yang
telah mengatur mengenai jenis, kelas dan kegiatan di stasiun kereta api. Pada Bab II
peraturan ini dijelaskan mengenai jenis dan kegiatan stasiun. Menurut jenisnya,
stasiun kereta api terdiri atas stasiun penumpang, stasiun barang dan stasiun operasi.
Stasiun penumpang paling sedikit dilengkapi dengan fasilitas keselamatan, keamanan,
kenyamanan, naik turun penumpang, penyandang cacat, kesehatan, fasilitas umum,
fasilitas pembuangan sampah dan fasilitas informasi. Stasiun barang paling sedikit
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan, keamanan, bongkar muat, fasilitas umum dan
pembuangan sampah. Stasiun operasi harus dilengkapi fasilitas keselamatan dan
operasi kereta api.
Dalam pasal 9 dijelaskan bahwa terdapat tiga kegiatan di stasiun kereta api, yaitu
kegiatan pokok, kegiatan usaha penunjang dan kegiatan jasa pelayanan khusus.
Kegiatan pokok di stasiun terdiri atas melakukan pengaturan perjalanan kereta api,
memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api, menjaga keamanan dan
ketertiban dan menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan usaha penunjang
penyelenggaraan stasiun dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan
perkeretaapian dan dapat dilakukan oleh pihak lain dengan persetujuan penyelenggara
prasarana perkeretaapian. Kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun dapat dilakukan
oleh pihak lain dengan persetujuan penyelenggara prasarana perkeretaapian yang
berupa jasa pelayanan ruang tunggu penumpang, bongkar muat barang, pergudangan,
parkir kendaraan dan penitipan barang.
5.4 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2014 tentang Standar
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016
mempunyai pencahayaan, ventilasi atau tata udara yang cukup serta memenuhi syarat-
syarat kesehatan dan harus dijaga kebersihannya sehingga bebas dari vektor penular
penyakit, seperti serangga.
adalah….
a. Menggunakan jamban cubluk
b. Jumlah jamban minimal 1 buah
c. Jamban untuk pria harus terpisah dengan jamban untuk wanita
d. Satu jamban untuk 500 pengunjung
e. Stasiun dengan kapasitas minimal 500 pengunjung harus memiliki 1
urinoir.
DAFTAR PUSTAKA
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016
Gambar 6. Toilet / WC
Gambar 14. Sirkulasi Udara (Bagian Dalam Ruangan Kurang Baik dan Bagian Luar
Ruangan Cukup Baik Karena Bagian Atas Stasiun Terbuka)
NEYSA ASTIZA (10011281621056) NOPIANI (10011181621018) LINSY ANGGRAINI P.
(10011381621109)
RIZKA QOMARIYAH (10011381621091) OLIVIA (10011181621027) MONICA TIARA S. (10011381621163)
LISYE MELA SARI (10011381621138)
KELOMPOK 3 SANITASI STASIUN KERETA API
IKM 2016