Anda di halaman 1dari 13

SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
kan banyak kesehatan dan kesempatan
untuk penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Makalah tentang Sanitasi Puskesmasi ini dibuat dalam
rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Sanitasi Tempat-tempat
Umum, pastinya makalah ini tidak pernah terlepas dari kesalahan ataupun kekurangan.
Maka, penulis mohon maaf atas kekurangannya. Penulis juga mengucapkan
terima kasih banyak kepada dosen pembimbing yang telah membimbing dalam
penulisan makalah ini dan tidak lupa pula kepada teman-teman yang telah ikut
berpartisipasi. Sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.

Landasan Teori
1. Definisi
1.1. Puskesmas
1. Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentangPusat kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnyadisebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakanupaya kesehatan masyarakan dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untukmencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
2. Tugas dan Fungsi
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untukmencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangkamendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugasnya, puskesmas menyelenggarakan
fungsinyasesuai dengan yang dijelaskan dalam lampiran Permenkes Nomor 39
Tahun2016 tentang Pedoman penyelenggaraan Indonesia Sehat dengan
Pendekatankeluarga yaitu sebagai berikut :
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanyaYakni,


kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
sertamencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasarankeluarga, kelompok, dan masyarakat
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanyaYakni
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yangditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
1.2. Sanitasi

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan


maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan
manusia.

Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia
atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan
buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan
industri dan bahan buangan pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan
menggunakan solusi teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan),
teknologi sederhana (contohnya kakus, tangki septik), atau praktik kebersihan pribadi
(contohnya membasuh tangan dengan sabun).

Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin
terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa
definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber
penularannya dan pengendalian lingkungan.

1.3. Sanitasi Puskesmas


Untuk terselenggaranya kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas harus didukung dengan ketersediaan:
a.Sumber daya manusia
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

Sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan lingkungan di


puskesmas paling sedikit 1 (satu) orang tenaga kesehatan Lingkungan
yangmemiliki izin sesuai peraturan perundang-undangan. (Menkes ;2015; 7).
Tenaga kesehatan lingkungan ini biasa disebut dengan istilah tenagasanitarian.
Berdasarkan permenkes Nomor 32 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan tenaga
sanitarian, tenaga sanitarian adalah setiap orangyang telah lulus pendidikan di
bidang kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Adapun uraian tugas dari petugas kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan berdasarkan
program puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlakusebagai
pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan meliputi pendataan,
pengawasan, dan SAB, JAGA, TTU/TPM/Pestisida, penyuluhan kesehatan
lingkungan, mengatur, dan mengawasi petugas kebersihan UPT Puskesmas
dan koordinasi lintas program sesuai dengan prosedur dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan secarakeseluru
han.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahaninfo
rmasi pertanggungjawaban kepada atasannya
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasannya. 
b. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung pelayana kesehatan lingkungandi 
puskesmas paling sedikit meliputi: (Menkes; 2015; 7)
1. Ruang untuk konseling yang terintegrasi dengan konseling lainnya
2. Laboratorium kesehatan lingkungan yang terintegrasi dengan laboratorium
yang ada di puskesmas
3. Peralatan yang dibutuhkan dalam intervensi kesehatan lingkungan
4. Media komunikasi, informasi, dan edukasi.
2. Bagian- bagian di puskesmas
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

Berdasarkan Undang- undang No. 75 Tahun 2014 tentang puskesmas, dalam


menunjang pelaksanaan dan pelayanan kesehatan yang paripurna di puskesmas,
bangunan puskesmas harus harus memiliki bagian- bagian berkut ini:
 Sarana penyediaan air bersih
 Toilet
 Sarana pembuangan air limbah
 Sarana pembuangan sampah
 Ruang UGD
 Ruang Poli gigi
 Ruang KIA
 Ruang pengobatan
 Ruang periksa
 Ruang laboratorium
 Ruang radiologi
 Ruang dapur
 Halaman
 Tempat parkir
 Ruang tunggu
 Tempat ibadah

3. Sanitasi Puskesmas

Untuk terselenggaranya kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas


harus didukung dengan ketersediaan:

1. Sarana dan prasarana


Di dalam pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan puskesmas
disebutkan bahwa persyaratan sarana dan fasilitas sanitasi adalah sebagai berikut:
(Menkes;2006)
1. Air bersih
a. Tersedianya air bersih untuk kebutuhan karyawan dan pengunjung
sebagai berikut :
- Puskesmas non rawat inap : 15-20 liter/orang/hari
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

- Puskesmas rawat inap : 15-20 liter/orang/hari


Air bersih untuk keperluan puskesmas dapat diperoleh dari
perusahaan air minum. Sumber air Tanah atau sumber lain yang
telah diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan.
b. Kualitas air bersih memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Distribusi air ke ruangan-ruangan menggunakan sarana perpipaan
dengan tekanan positif.
d. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari
pencemaran fisik, kimia, dan bakteriologis.
2. Kamar mandi dan jamban
a. Setiap puskesmas harus memiliki kamar mandi dan jamban yang
memenuhi syarat kesehatan.
b. Kamar mandi dan jamban harus terpisah antara laki-laki dan wanita,
karyawan dan pengunjung.
c. Tersedianya cukup air bersih dan sabun.
d. Selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih.
e. Lubang penghawaan ventilasi harus berhubungan langsung dengan
udara luar.
f. Ada himbauan, slogan, atau peringatan untuk memlihara kebersihan.
g. Kamar mandi dan jamban tidak menjadi tempat perindukan vektor
h. Jumlah kamar mandi dan jamban adalah sebagai berikut:
i. Puskesmas non rawat inap:
- Bagi karyawan disediakan sekurang-kurangnya 1 kamar mandi dan
jamban untuk 15 orang
- Bagi pengunjuang disediakan 1 kamar mandi dan jamban untuk 40
orang
j. Puskesmas rawat inap:
- Bagi karyawan disediakan sekurang-kurangnya 1 kamar mandi dan
jamban untuk 15 orang
- Bagi pengunjuang disediakan 3 kamar mandi dan jamban untuk 10
orang
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

3. Sarana Pembuangan air limbah


a. Tersedia septic tank yang memenuhi syarat kesehatan
b. Saluran air limbah harus kedap air , bersih dari sampah dan dilengkapi
penutup dengan bak kontrol setiap jarak 5 meter
c. Limbah rumah tangga dibuang melalui saluran yang kedap air, bersih
dari sampah dan dilengkapi penutup dengan bak kontrol setiap jarak 5
meter
d. Pembuatan air limbah setelah SPAL dengan cara diresapkan ke dalam
tanah
e. Limbah cair bekas pencucian film harus ditampung dan tidak boleh
dibuang ke lingkungan serta dikoordinasikan dengan dinas kesehatan.
4. Sampah
1. Sampah infeksius harus dipisahkan dengan sampah non infeksius
2. Setiap ruangan harus disediakan tempat sampah yang terbuat dari bahan
yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mudah dibersihkan serta
dilengkapi dengan kantong plastik sebagai berikut:
- Untuk sampah infeksius menggunakan kantong plastik berwarna kuning.
- Benda-benda tajam dan jarum ditampung pada wadah khusus seperti
botol.
- Sampah domestik menggunakan kantong plastik berwarna hitam.
Terpisah antara sampah basah dan sampah kering, dapat diolah sendiri
atau pihak ke tiga untuk memusnahkannya.
3. Sampah infeksius dimusnahkan di dalam incinerator.
4. Sampah domestik dapat dikubur, dibakar ataupun diangkut ke Tempat
Pembuangan Akhir.
5. Wastafel
a. Tersedia di ruang pelayanan yaitu Ruang UGD, Ruang Poli Gigi, Ruang
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Ruang Pengobatan, Ruang Periksa,
Ruang Suntik, Ruang Laboratorium, Ruang radiologi, dan ruang yang
lain yang memerlukan air.
b. Berfungsi dengan baik dan dilengkapi dengan check value dan kran air
model siku.
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

c. Dilengkapi dengan sabun dan zat anti septic.


d. Terpelihara dan bersih
e. Tersedia lap pengering tangan atau alat pengering tangan.
6. Fasilitas Sanitasi dan Keamanan lainnya
a. Untuk menjamin ketersediaan dan distribusi air perlu tersedia Water
Tower yang tertutup
b. Tersedia tabung pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik
c. Tersedia ruang khusus untuk menyimpan perlengkapan kebersihan.
d. Tersedia tempat khusus genset yang kedap suara
7. Instalasi
 Pemasangan jaringan instalasi air minum, air limbah, gas, listrik/genset,
sistem penghawaan dan sarana komunikasi harus aman dan terlindung
sesuai ketentuan teknis yang berlaku.
 Jika bangunan puskesmas lebih tinggi dari 10 meter atau lebih dari
bangunan di sekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir.
 Instalasi untuk masing-masing peruntukan sebaiknya menggunakan kode
warna dan label.
 Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik antara
jaringan distribusi air limbah dengan ai bersih sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
 Jaringan instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi syarat
estetika.
 Jaringan instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga atau tikus.
Adapun tata laksana dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan puskesmas
adalah sebagai berikut: (Menkes;2006)
1. Tata Cara Pemeliharaan Sarana
a. Lantai dibersihkan dengan anti septic minimal satu kali sehari
b. Air conditioner:
- Ruangan yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan
diupayakan mendapat pergantian udara segar dengan cara membuka
seluruh pintu dan jendela setiap pagi selama 1 jam
- Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

c. Pengoperasian instalasi sesuai prosedur


d. Pengendalian sumber kebisingan disesuaikan dengan sifat sumber :
- Sumber genset dikendalikan dengan merendam dan membuat sekat
yang memadai
- Sumber dari lalu lintas dikurangi dengan cara penanaman pohon,
peninggian tembok dan membuat gundukan tanah yang memadai.
e. Pengambilan sampel air, bak penampungan dan pada kran terjatuh
dilakukan minimal 2 kali setahun, yaitu pada musim kemarau dan musim
hujan.
f. Pembersihan bak air dan tempat perindukan lainnya dilakukan sekurang-
kurangnya 3 kali sehari untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes
aigypty.
g. Penanganan limbah infeksius yang berasal dari lab, poli dan ruang bersalin
yang direndam dalam larutan kaporit 3% selama satu malam, direbus
mendidih selama satu jam atau dipanaskan dalam autoclave selama 15 menit
dan kemudian dibakar atau ditanam di dalam tanah.
f. Pembersihan mebel dan sarana lainnya pada puskesmas minimal dilakukan
satu kali sehari dengan menggunakan kain basah. Tempat duduk, slot pintu,
wastafel yang berhubungan dengan pasien dibersihkan/dilap dengan larutan
alkohol 60%.
2. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
a. Penyehatan lingkungan puskesmas meliputi tahap-tahap kegiatan sebagai
berikut:
b. Penyusunan rencana kerja tahunan penyehatan lingkungan puskesmas yang
merupakan bagian dari rencana kerja program penyehatan sarana tempat
umum
c. Pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan puskesmas
PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN (INSPEKSI
SANITASI) PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

1. NAMA PUSKESMAS                  : ..................................................................


2. ALAMAT PUSKESMAS            : ..................................................................
3. PUSKESMAS                              : - RAWAT INAP
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

: - TANPA RAWAT INAP


4. JUMLAH TEMPAT TIDUR         : ..........................................................(buah)
5. TANGGAL PEMERIKSAAN      : .......................S/D ..............................20 .....

VARIABEL UPAYA KESLING BOBOT KOMPONEN YANG DINILAI NILAI SKOR


NO.
1 2 3 4 5 6

i.  Kelembaban 45% -60%


(dengan AC) kelembaban
udara ambien (tanpa AC)
j.  Kebisingan < 45 dBA
2. Ruang Rawat Jalan 1,5 a.  Luas Ruang memadahi
b.  Lantai kedap air rata tidak
licin
c.  Pencahayaan  terang (100-
200 lux)
d.  Bebas serangga & tikus
e.  Terdapat wastafel, sabun
dan lap pengering disetiap
ruang rawat jalan
f.   Terdapat tempat sampah
rumah tangga dan sampah
medis disetiap ruang
3. Ruang Tunggu 1 a.  Lantai kedap air rata tidak
licin
b.  Tersedia bangku/tempat
duduk yang memadahi
c.  Kawasan bebas asap rokok
d.  Ventilasi dan pencahayaan
memadahi
e.  Tersedia tempat sampah
4. Lingkungan Puskesmas 1 a. Kawasan bebas rokok
b. Penerangan dengan intensi
tas cukup
c. Saluran air limbah tertutup
d. Saluran drainage aliran
lancar
5. Ruang Kantor 1 a. Dinding terbuat kuat dan3
tidak lembab
b. Lantai kedap air
c. Dilengkapi dengan dapur,
kamar mandi dan toiet
d. Tinggi langit2 2,7 m 3,3 m
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

dari lantai
e. Kebisingan < 65 dBA
6. Ruang Sterilisasi 1,5 a. Pintu masuk terpisah dgn
pintu keluar
b. Tersedia ruangan khusus
c. Dinding terbuat dari porse-
lin/ keramik setinggi 1,5 m
dari lantai

NO. VARIABEL UPAYA KESLING BOBOT KOMPONEN YANG DINILAI NILAI SKOR
1 2 3 4 5 6

7. Ruang Mayat 1 a. Dinding dilapisi proselin/ke


ramik
b. Terletak dekat dgn bagian5
Pathologi/laboratorium
c. Jauh dari poliklinik/ruang
pemeriksaan
d. Mudah dicapai dari ruang
perawatan, UGD, dan ruang
operasi
e. Dilengkapi dengan saluran
pembuangan air limbah
f. Dilengkapi dengan ruang
ganti pakaian petugas dan
toilet
g. Dilengkapi dgn perlengkap
an dan bahan pemilisan
jenazah termasuk meja
memandikan mayat

PERATURAN TERKAIT SANITASI PUSKESMAS:


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13
TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
LINGKUNGAN DI PUSKESMAS
Tujuan
a. Umum
Dengan terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan


berkesinambungan.
b. Khusus
1. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh Faktor Risiko Lingkungan dan meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan.
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku masyarakat
untuk mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko Lingkungan, serta untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat.
Untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit dan/atau
gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan serta dalam rangka mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan, perlu
diselenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas. Pelayanan Kesehatan
Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor risiko lingkungan.
Pada BAB 2 Pasal 2 disebutkan bahwa “Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan.” dan pada BAB 3 Pasal 12disebutkan bahwa “Untuk
terselenggaranya kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas harus
didukung dengan ketersediaan: sumber daya manusia; sarana dan prasarana yang
diperlukan; dan pendanaan yang memadai”
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas diarahkan untuk mengendalikan
faktor risiko penyakit dan/atau gangguan kesehatan akibat buruknya kondisi kesehatan
lingkungan melalui upaya promotif dan preventif, serta spesifik proteksi.
Peran Puskesmas selain memberikan pelayanan yang bersifat upaya kesehatan
perseorangan, juga pada upaya kesehatan masyarakat melalui Pelayanan Kesehatan
Lingkungan, sehingga memperkuat Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

terdepan. Dengan demikian peran Puskesmas sangat penting dalam mendukung


pembangunan kesehatan yang langsung dirasakan oleh masyarakat.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas ini juga menjadi bagian penting dari standar
pelayanan minimal kabupaten/kota yang merupakan indikator bagi pemerintah daerah
dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakatnya. Diharapkan dengan
ditetapkannya pengaturan mengenai Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
di Puskesmas, masyarakat akan semakin mendapat kemudahan akses dari fasilitas
pelayanan kesehatan dalam memperoleh kebutuhan untuk mendukung dan
meningkatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya.

Pertanyaan :
1. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat dan perseorangan
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya...
a. Kuratif dan Rehabilitatif
b. Promotif dan Preventif
c. Kuratif dan Promotif
d. Preventif dan Rehabilitatif
e. Kuratif, Promotif, Preventif dan Rehabilitatif
2. Sanitasi pada kualitas air bersih di Puskesmas memenuhi beberapa syarat,
yaitu ...
1. Fisik 2. Kimia 3. Bakteriologis 4. Biologi
a. 1, 2, 3 benar
b. 1 dan 2 benar
c. 3 dan 4 benar
d. 4 benar
e. Semua benar
3. Pada bangunan Puskesmas harus memiliki bagian-bagian seperti sarana
penyediaan air bersih, toilet, sarana pembuangan air limbah, ruang UGD, ruang
poli, halaman dll. Berdasarkan pada undang-undang ... tentang Puskesmas.
a. UU No.75 Tahun 2013
b. UU No.75 Tahun 2014
c. UU No. 75 Tahun 2015
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

Adrian Andika Putera, Ahmad Sofian, Bunga Anggraini Sinaga, Catherine DAP, Nabilah Widy,
Nur Rizka Fadilah

d. UU No. 76 Tahun 2014


e. UU No. 76 Tahun 2015
4. Pada sarana pembuangan air limbah rumah tangga dibuang melalui saluran yang
kedap air, bersih dari sampah dan dilengkapi penutup dengan bak kontrol setiap
jarak ... meter.
a. 3 meter
b. 5 meter
c. 8 meter
d. 10 meter
e. 15 meter
5. Jika bangunan puskesmas lebih tinggi dari 10 meter atau lebih dari bangunan di
sekitarnya, maka harus dilengkapi dengan...
a. Antena
b. Penangkal petir
c. Penangkal hujan
d. Pondasi yang kokoh
e. Pepohonan
6. Peran Puskesmas selain memberikan pelayanan yang bersifat uapaya kesehatan
perseorangan juga melalui persyaratan pelayanan...
a. Pelayanan Keluarga Berencana
b. Pelayanan KIA
c. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
d. Pelayanan TB Paru
e. Pelayanan Stansiun

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi
https://www.academia.edu/34899523/Makalah_Kelp._4_Sanitasi_Puskesmas_

Anda mungkin juga menyukai