Makalah Autisme
Makalah Autisme
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
D3 KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN.....................................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN......................................................................................................................3
BAB IIIPENUTUP..............................................................................................................................7
3.2 Kesimpulan..................................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1. fatorpsikossial, karena orang tfrigfo "dingin- dalam mengasuh anak sehingga anak
menjadi dingin pula”
2. Teori gangguan neuro-biologist yang menyebutkan gangguan neuroanatomi atau
gangguan biokimiawi otak.
Pada 20- 25 tahun terakhir, setelah teknologi kedokteran telah canggih dan penelitian
mulai membuahkan hasil. Penelitian pada kembari dentik menunjukkan adanya kemungkinan
kelainan ini sebagian bersifat genetis karena cenderung terjadi pada kedua anak kembar.
Meskipun penyebab utama autism hingga saat ini masih terus diteliti. Beberapa faktor
yang sampai sekarang dianggap penyebab autism adalah:tfnifdfogenetik, gangguan pertumbuhan
sel otak pada janin, gangguan pencernaan, keracunan logam berat, dan gangguan auto-imun. Selain
itu, kasus autisme juga sering muncul pada anak-anak yang mengalami masalah pre-natal, seperti:
prematur, postmatur, pendarahan antenatal pada trisemester pertama-kedua, anak yang dilahirkan
oleh ibu yang berusialebihdari 35 tahun, serta banyak pula dialami oleh anak-anak dengan riwayat
persalinan yang tidak spontan.
Gangguan autism mulai tampak sebelum usia 3 tahun dan 3-4 kali lebih banyak pada
anaklaki-laki, tanpa memandang lapisan social ekonomi, tingkat pendidikan orang tfrigfo, ras,
etnik maupun agama, dengan surut fungsi abnormal dalam tiga bidang: interaksisosial,
komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang, sehingga kesulitan mengungkapkan perasaan
maupun keinginannya yang mengakibatkan hubungan dengan orang lain menjadi terganggu.
Gangguan perkembangan yang dialami anak autistic menyebabkan tidak belajar dengan tcbur yang
sama seperti anak lain seusianya dan belajar jauh lebih sedikit dari lingkungannya bila
dibandingkan dengan anak lain.
2.2RUMUSAN MASALAH
2.3TUJUAN
PEMBAHASAN
Kata autisme berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu ‘aut’yang berarti
‘diri sendiri’ dan ‘ism’ yang secara tidak langsung menyatakan ‘orientasi atau arah atau keadaan
(state). Sehingga autism dapat didefinisikan sebagai kondisis eseorang yang luar biasa asik dengan
dirinya sendiri (Reber, 2985 dalam Trevarthendkk, 2998). Pengertian ini menunjuk pada
bagaimana anak-anak autis gagal bertindak dengan minat pada orang lain, tetapi kehilangan
beberapa penonjolan perilaku mereka. Ini, tidak membantu orang lain untuk memahami seperti apa
dunia mereka.
Autis pertama kali diperkenalkan dalam suatu makalah pada tahun 2943 oleh seorang
psikiatris Amerika yang bernama Leo Kanner. Ia menemukan sebelas anak yang memiliki ciri-ciri
yang sama, yaitu tidak mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan individu lain dan sangat
takacuh terhadap lingkungan di luar dirinya, sehingga perilakunya tampak seperti hidup dalam
dunianya sendiri.
1) Terdapat paling sedikit enam pokok dari kelompok a, b dan c, meliputi sekurang-kurangnya:
satu item dari kelompok a, sekurang-kurangnya satu item dari kelompok b, sekurang-
kurangnya satu item dari kelompok
a. Gangguan kualitatif dalam interaksisosial yang ditunjukkan oleh paling
sedikit dua diantara berikut:
o Memiliki kesulitan dalam mengunakan berbagai perilaku non verbal seperti, kontak
mata, ekspresi muka, sikap tubuh, bahasa tubuh lainnya yang mengatur interaksi social
o Memiliki kesulitan dalam mengembangkan hubungan dengan teman sebaya atau teman
yang sesuai dengan tahap perkembangan mentalnya.
o Ketidakmampuan untuk berbagi kesenangan, minat, atau keberhasilan secara spontan
dengan orang lain (seperti; kurang tampak adanya perilaku memperlihatkan, membawa
atau menunjuk objek yang menjadi minatnya).
o Ketidakampuan dalam membina hubungan social atau emosi yang timbal balik.
b. Gangguan kualitatif dalam berkomunikasi yang ditunjukkan oleh paling sedikit satu dari
yang berikut:
o Keterlambatan dalam perkembangan bicara atau sama sekali tidak (bukan disertai
dengan mencoba untuk mengkompensasikannya melalui cara-cara komunikasi
alternative seperti gerakan tubuh atau lainnya)
o Bagi individu yang mampu berbicara, kurang mampu untuk memulai pembicaraan
atau memelihara suatu percakapan dengan yang lain
o Pemakaian bahasa yang stereotype atau berulang-ulang atau bahasa yang aneh
(idiosyncantric)
o Cara bermain kurang bervariatif, kurang mampu bermain pura-pura secara
spontan, kurang mampu meniru secara social sesuai dengan tahap perkembangan
mentalnya
c. Pola minat perilaku yang terbatas, repetitive, dan stereotype seperti yang ditunjukkan oleh
paling tidak satu dari yang berikut:
o Keasikan dengan satu atau lebih pola-pola minat yang terbatas dan stereotype baik
dalam intensitas maupun dalam fokusnya.
o Tampak tidak fleksibel atau kaku dengan rutinitas atau ritual yang khusus, atau
yang tidak memiliki manfaat.
o Perilaku motorik yang stereotip dan berulang-ulang (seperti :memukul-mukulkan
atau menggerak gerakkan tangannya atau mengetuk-ngetukan jarinya, atau
menggerakkan seluruh tubuhnya).
o Keasikan yang menetap dengan bagian-bagian dari benda (object).
2) Perkembangan abnormal atau terganggu sebelum usia tiga tahun seperti yang ditunjukkan
oleh keterlambatan atau fungsi yang abnormal pada paling sedikit satu dari bidang-
bidangberikut:
3) Sebaiknya tidak dikelompokkan kedalam Rett Disorder, Childhood Integrative Disorder, atu
Asperger Syndrom.
Dari uraian di atasdapat disimpulkan bahwa anak autis yaitu anak-anak yang mengalami
kesulitan perkembangan otak yang kompleks yang mempengaruhi banyak fungsi-fungsi: persepsi
(perceiving), intending, imajinasi (imagining) dan perasaan(feeling) yang terjadi sebelum umur
tiga tahun dengan dicirikan oleh adanya hambatan kualitatif dalam interaksi sosial, komunikasi
dan terobsesi pada satu kegiatan atau obyek yang mana mereka memerlukan layanan pedidikan
khusus untuk mengembangkan potensinya.
1. Faktor Genetik
Lebih kurang 20% dari kasus-kasus autism disebabkan oleh factor genetik. Penyakit genetik
yang sering dihubungkan dengan autism adalah tuberous sclerosis (27-58%) dan sindrom
fragile X (20-30%). Disebut fragile-X karena secara sitogenetik penyakit ini ditandai oleh
adanya kerapuhan (fragile) yang tampak seperti patahan diujung akhir lengan panjang
kromosom X 4. Sindrome fragile X merupakan penyakit yang diwariskan secara X-linked (X
terangkai) yaitu melalui kromosome X. Pola penurunannya tidak umum, yaitu tidak seperti
penyakit dengan pewarisan X-linked lainnya, karena tidak bisa digolongkan sebagai dominan
atau resesi, laki-laki dan perempuan dapat menjadi penderita maupun pembawa sifat (carrier).
(Dr. Sultana MH Faradz, Ph.D, 2003)
Banyak penelitian yang melaporkan bahwa anak autis memiliki kelainan pada hamper semua
struktur otak. Tetapi kelainan yang paling konsisten adalah pada otak kecil. Hampir semua
peneliti melaporkan berkurangnya sel purkinye di otak kecil pada autisme. Berkurangnya sel
purkinye diduga dapat merangsang pertumbuhan akson, glia dan myelin sehingga terjadi
pertumbuhan otak yang abnormal, ataus ebaliknya pertumbuhan akson yang abnormal dapat
menimbulkan sel purkinye mati. (Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpA(K), 2003).
Otak kecil berfungsi mengontrol fungsi luhur dan kegiatan motorik, juga sebagai sirkuit yang
mengatur perhatian dan pengindraan. Jika sirkuit ini rusak atau terganggu maka akan
mengganggu fungsi bagian lain dari sistem saraf pusat, seperti misalnya sistem limbik yang
mengatur emosi dan perilaku.
3. Ketidakseimbangan Kimiawi
Beberapa peneliti menemukan
sejumlahkecildarigejalaautistikberhubungandenganmakananataukekurangankimiawi di badan.
Alergiterhadapmakanantertentu, sepertibahan-bahan yang mengandung susu, tepunggandum,
daging, gula, bahanpengawet, penyedap rasa, bahanpewarna, dan ragi.
Untukmemastikanpernyataantersebut, dalamtahun 2000 sampai 2002
telahdilakukanpemeriksaanterhadap 220 orang anak yang
memenuhikriteriagangguanautismemenurut DSM IV. Rentangumurantara 2 – 20 tahun, dari
220 orang itu 97 adalahanaklaki-laki dan 23 orang adalahanakperempuan. Dari
hasilpemeriksaandiperolehbahwaanakanakinimengalamigangguanmetabolisme yang kompleks,
dan setelahdilakukanpemeriksaanuntukalergi, ternyatadari 220 orang anak yang diperiksa: 200
anak (83,33%) menderitaalergi susu sapi, gluten dan makananlain, 28 anak (25%)
alergiterhadap susu dan makananlain, 2 orang anak (2,66 %) alergiterhadap gluten dan
makananlain. (Dr. Melly Budiman, SpKJ, 2003).
Penelitian lain menghubungkan autism denganketidakseimbangan hormonal,
peningkatankadardaribahankimiawitertentu di otak, seperti opioid, yang
menurunkanpersepsinyeri dan motivasi.
4. Kemungkinan Lain
Infeksi yang terjadisebelum dan setelahkelahirandapatmerusakotakseperti virus rubella yang
terjadiselamakehamilandapatmenyebabkankerusakanotak. Kemungkinan yang lain
adalahfaktorpsikologis, karenakesibukan orang
tuanyasehinggatidakmemilikiwaktuuntukberkomunikasidengananak,
atauanaktidakpernahdiajakberbicarasejakkecil, itu juga
dapatmenyebabkananakmenderitaautisme.
Anak autismempunyaimasalahataugangguandalambidang :
1) Komunikasi
2) Interaksi social
3) Gangguansensoris
4) Pola bermain
5) Perilaku
6) Emosi
KONSEP KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
a. Identitasklien
Meliputinama anak, jeniskelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, sukubangsa, tanggal, jam
masuk RS, nomorregistrasi, dan diagnosis medis.
b. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatansekarang
Biasanyaanakautisdikenaldengankemampuanberbahasa,
keterlambatanatausamasekalitidakdapatbicara.
Berkomunikasidenganmenggunakanbahasatubuh dan
hanyadapatberkomunikasidalamwaktusingkat, tidaksenangataumenolakdipeluk. Saat
bermainbiladidekatiakanmenjauh. Ada kedekatandenganbendatertentusepertikertas,
gambar, kartuatauguling, terusdipegangdibawakemanasajadiapergi. Bila
senangsatumainantidakmaumainanlainnya.Sebagaianak yang
senangkerapianharusmenempatkanbarangtertentu pada tempatnya. Menggigit,
menjilatataumenciummainanatau bend apasaja. Bila mendengarsuarakeras,
menutuptelinga. Didapatkan IQ dibawah 70 dari 70% penderita, dan dibawah 50 dari 50%.
Namunsekitar 5% mempunyai IQ diatas 200.
Riwayat kesehatandahulu (ketikaanakdalamkandungan)
Sering terpaparzattoksik, seperti timbal.
Cideraotak
Riwayat kesehatankeluarga
Tanyakanapakahadaanggotakeluarga lain yang menderitapenyakitserupadenganklien dan
apakahadariwayatpenyakitbawaanatauketurunan. Biasanya pada
anakautisadariwayatpenyakitketurunan.
c. Status perkembangananak.
Anak kurangmerespon orang lain.
Anak sulitfokus pada objek dan sulitmengenalibagiantubuh.
Anak mengalamikesulitandalambelajar.
Anak sulitmenggunakanekspresinon verbal.
Keterbatasankognitif.
d. Pemeriksaanfisik
Anak tertarik pada sentuhan (menyentuh/sentuhan).
Terdapatekolalia.
Sulit fokus pada objeksemulabilaanakberpalingkeobjeklain.
Anak tertarik pada suaratapibukan pada maknabendatersebut.
Peka terhadapbau.
e. Psikososial
Menarikdiri dan tidakresponsifterhadap orang tua
Memilikisikapmenolakperubahansecaraekstrem
Keterikatan yang tidak pada tempatnyadenganobjek
Perilakumenstimulasidiri
Pola tidurtidakteratur
Permainanstereotip
Perilakudestruktifterhadapdirisendiri dan orang lain
Tantrum yang sering
Peka terhadapsuara-suara yang lembutbukan pada suatupembicaraan
Kemampuanbertutur kata menurun
Menolakmengkonsumsimakanan yang tidakhalus
f. Neurologis
Respons yang tidaksesuaiterhadap stimulus
Refleksmengisapburuk
Tidak mampumenangisketikalapar
a. INTERVENSI KEPERAWTAN
Menurut Townsend, M.C (2998) perencanaan dan
rasionalisasiuntukmengatasimasalahkeperawatan pada
anakdengangangguanperkembanganpervasifeautismeantara lain:
1. Risiko mutilasidiri
Tujuan: Pasienakanmendemonstrasikanperilaku-perilaku alternative
(misalnyamemulaiinteraksiantaradiridenganperawat)
sebagairesponsterhadapkecemasandengan criteria hasil:
2.Rasa gelisahdipertahankan pada tingkatanakmerasatidakmemerlukanperilaku-
perilakumutilatifdiri
Intervensi
o Pertahankankonsistensitugasstafuntukmemahamitindakan-tindakan dan
komunikasianak
Rasional: Hal inimemudahkankepercayaan dan
kemampuanuntukmemahamitindakan-tindakan dan komunikasipasien
o Antisipasi dan penuhikebutuhan-
kebutuhananaksampaikepuasanpolakomunikasiterbentuk
Rasional :Pemenuhankebutuhanpasienakandapatmengurangikecemasananaks
ehinggaanakakandapatmulaimenjalinkomunikasidengan orang lain
denganasertif
o Gunakantehnikvalidasikonsensual dan
klarifikasiuntukmenguraikankodepolakomunikasi( misalnya :”
Apakahandabermaksuduntukmengatakanbahwa…..?” )
Rasional: Teknik-teknikinidigunakanuntukmemastikanakurasidaripesan yang
diterima, menjelaskanpengertian-pengertian yang tersembunyi di
dalampesan. Hati-hatiuntuktidak “berbicaraatasnamapasientanpaseinzinnya”
o Gunakanpendekatantatapmukaberhadapanuntukmenyampaikanekspresi-ekspresi
nonverbal yang benardenganmenggunakancontoh
Rasional: Kontak matamengekspresikanminat yang murniterhadap dan
hormatkepadaseseorang
4. GangguanIndentitasPribadi
Tujuan: Pasienakanmenyebutkanbagian-bagiantubuhdirisendiri dan bagian-
bagiantubuhdaripemberiperawatandalamwaktu yang ditentukanuntukmengenalifisik dan
emosidiriterpisahdari orang lain saatpulangdengankriteriahasil:
o Pasienmampuuntukmembedakanbagian-bagiandaritubuhnyadenganbagian-
bagiandaritubuh orang lain
o Pasienmenceritakankemampuanuntukmemisahkandiridarilingkungannyadenganmeng
hentikanekolalia (mengulangi kata-kata yang di dengar) dan ekopraksia
(menirugerakan-gerakan yang dilihatnya)
Intervensi:
PENUTUP
4.2 KESIMPULAN
4.2 SARAN
http://sekolahautismeal-ihsan.com/artikel/sekilas-tentang-autisme.html
Sasanti, Yuniar, (2003), MasalahPerilaku pada Gangguan Spektrum Autism (GSA)(makalah), Jakarta:
Konferensi Nasional Autisme-I
Threvarthen, Colwyn, (2999), Children With Autism, Second Edition, Philadelphia: JessicaKingsley
Publisher.
Wing, Lorna, (2974), Autistik Children A Guide for Parents and Professionals, NewJersey: The
Chitadel Press