13 Dalil-Dalil Kongruensi
13 Dalil-Dalil Kongruensi
Dalil 3.1
a a (mod m)
Bukti:
(a) Jelaslah bahwa a – a = 0, dan m bilangan bulat positip, maka m│0 atau m│(a–a).
m│(a–b) maka terdapat bilangan bulat p sehingga a–b = pm atau - (a–b) = (-p)m
Dengan demikian terdapat t Z sehingga -(a–b) = tm atau b-a = tm, dan menurut
(terbukti)
(c) a b (mod m) berarti m │(a–b), dan menurut definisi, terdapat bilangan bulat k
sehingga a–b = km ...........(1)
b c (mod m) berarti m │(b–c), dan menurut definisi, terdapat bilangan bulat d
sehingga b–c = dm ..........(2)
Berdasarkan (1) dan (2) diperoleh
(a–b) + (b–c) = km + dm
a–c = (k + d)m
= tm, untuk t = k +d.
k,d Z maka t = (k + d) Z.
Jadi terdapat t Z sehingga a – c = tm atau m(a – c), dan menurut definisi
kongruensi, a c (mod m).
(terbukti).
Dalil 3.2
Ditentukan a,b,c,d Z.
Bukti:
(a) a b (mod m) berarti m│( a–b), dan menurut definisi keterbagian, terdapat bilangan
bulat t sehingga
(a–b) = tm
( a–b)c = (tm)c, c Z.
ac – bc = (tc)m
Selanjutnya
( a–b) + ( c–d) = xm + ym
a – b + c – d = xm + ym
= tm, dengan t = x + y.
x,y Z berakibat t = (x + y) Z
c d (mod m) berarti m│( c–d), dan menurut dalil keterbagian, m│( c–d)b
(terbukti).
Dipersilakan kepada pembaca untuk membuktian bagian (d) dan (e). Berdasarkan Dalil
Dalil 3.3
Bukti:
Untuk x = a berlaku
Untuk x = b berlaku
Selanjutnya
f(a) – f(b) = (knan + kn-1an-1 + kn-2an-2 + kn-3an-3 + ..... + k1a + ko) – (knbn + kn-1bn-1 + kn-2bn-2
m│kn(an – bn ) + kn-1(an-1 – bn-1 ) + kn-2(an-2 –bn-2) + kn-3(an-3 – bn-3) +..... + k1(a–b) atau
m│f(a) – f(b).
Sesuai dengan definisi, m│f(a) – f(b) berarti f(a) f(b) (mod m).
(terbukti)
Dalil 3.4
Bukti:
m
Dari (1) dan (2), berdasarkan dalil dalam keterbagian, maka │ (x–y).
(a, m)
m
Selanjutnya, sesuai dengan definisi, x y (mod ) ...................................... (3)
(a, m)
m
()Akan dibuktikan x y (mod ) → ax ay (mod m).
(a, m)
m m
x y (mod ) berarti │(x–y), yaitu terdapat k Z sehingga
(a, m) (a, m)
m
x–y = k
(a, m)
a(x–y) = am k
(a, m)
ax–ay = m a k
(a, m)
a
= mt, untuk suatu t = k.
(a, m)
a a
(a,m)│a maka Z, dan karena juga k Z maka t = k Z.
(a, m) (a, m)
Terdapat t Z sehingga ax–ay = mt, menurut definisi keterbagian, m│(ax–ay),
m
ax ay (mod m) jhj x y (mod ).
(a, m)
(b) Akan dibuktikan jika ax ay (mod m) dan (a,m) = 1 maka x y (mod m).
m
Pada poin (a) dalil ini telah dibuktikan bahwa ax ay (mod m) → x y (mod
(a, m)
). Selanjutnya jika (a,m) = 1 maka x y (mod m).
(terbukti).
(c) Akan dibuktikan bahwa x y (mod m1) dan x y (mod m2) jhj x y (mod [m1,m2])
(→) Akan dibuktikan x y (mod m1) dan x y (mod m2) → x y (mod [m1,m2])
Hal ini berarti (x – y) adalah kelipatan persekutuan dari m1 dan m2., dan menurut dalil
m2│[m1,m2].
(terbukti)
Pada bilangan jam enaman, setiap bilangan bulat dapat disetarakan dengan satu bilangan
dalam sistem jam, dan semua bilangan dalam sistem jam enaman dapat disetarakan
dengan suatu bilangan bulat, namun tidak ada dua bilangan berlainan dalam sistem jam
bentuk kongruensi a r (mod m). Dengan demikian setiap bilangan bulat a kongruen
dengan salah satu dari: 0, 1, 2, 3, ..... , atau m-1 (dalam modulo m). Tentu saja tidak ada
Definisi
Definisi
Suatu sistem {x1, x2, ..., xm} disebut sistem residu modulo m yang lengkap jika dan hanya
jika untuk setiap y ( 0 y m ) ada satu dan hanya satu xi sehingga y xi (mod m) atau xi
y (mod m).
b. {14, 67, 472, 125} adalah sistem residu modulo 4 yang lengkap karena untuk setiap y
( 0 y 4 ) terdapat:
472 0 (mod 4)
125 1 (mod 4)
14 2 (mod 4)
67 3 (mod 4)
c. {28, 1, -18, 50, -43, 99} adalah sistem residu modulo 6 yang lengkap karena untuk
1 1 (mod 6)
50 2 (mod 6)
99 3 (mod 6)
28 4 (mod 6)
-43 5 (mod 6)
d. {42, 59, 80, 16, 34} bukan sistem residu modulo 5 yang lengkap sebab tidak ada p
Himpunan bilangan bulat yang bersisa 0 jika dibagi 3 adalah {..., -9, -6, -3, 0, -3, 6, 9, 12,
15, ...}, dan himpunan ini disebut himpunan residu 0 modulo 3, dan dilambangkan
dengan [0].
Himpunan bilangan bulat yang bersisa 1 jika dibagi 3 adalah {..., -11, -8, -5, -2, 1, 4, 7,
10, ...}, dan himpunan ini disebut himpunan residu 1 modulo 3, dan dilambangkan
dengan [1].
Himpunan bilangan bulat yang bersisa 2 jika dibagi 3 adalah {..., -7, -4, -1, 2, 5, 8, ...},
dan himpunan ini disebut himpunan residu 2 modulo 3, dan dilambangkan dengan [2].
Ketiga himpunan residu modulo 3 membentuk suatu kelas residu modulo 3 yaitu
{ [ 0 ], [ 1 ], [ 2 ] }.
Dengan demikian untuk sebarang m Z + terdapat (m-1) himpunan residu modulo m, dan
(m – 1) anggota.
Dalil 3.5
Bukti:
a ≡ b (mod m) berarti m│(a–b) (definisi), di pihak lain (a,m)│m. Hal ini berakibat
(a,m)│(a–b).
(a,m)│m dan (a,m)│b maka (a,m) adalah pembagi persekutuan dari m dan b, sehingga
a ≡ b (mod m) maka b a (mod m) yang berarti m│(b–a). di pihak lain (b,m)│m. Hal ini
berakibat (b,m)│(b–a).
(b,m)│m dan (b,m)│a maka (b,m) adalah pembagi persekutuan dari m dan a, sehingga
(terbukti).
Definisi
Suatu sistem {x1, x2, ..., xk} disebut sistem residu modulo m yang tereduksi jika:
(1) (xi,m) = 1
(1) Syarat pertama terpenuhi, yaitu semua anggotanya relatif prima terhadap 9.
(1,9) = 1 (5,9) = 1
(2,9) = 1 (7,9) = 1
(4,9) = 1 (8,9) = 1
(2) Syarat kedua terpenuhi, yaitu tidak ada pasangan anggota yang kongruensi satu
sama lain.
(3) Syarat ketiga terpenuhi, yaitu semua nilai y ( 0 y9 ) yang relatif prima terhadap
b. {21, 55, -5, 33} adalah sistem residu modulo 8 yang telah direduksi, sebab:
(1) Syarat pertama terpenuhi, yaitu semua anggotanya relatif prima terhadap 8.
(21,8) = 1 (-5,8) = 1
(55,8) = 1 (33,8) = 1
(2) Syarat kedua terpenuhi, yaitu tidak ada pasangan anggota yang kongruensi satu
sama lain.
(3) Syarat ketiga terpenuhi, yaitu semua nilai y ( 0 y8 ) yang relatif prima terhadap
8, yaitu: 1, 3, 5, dan 7, kongruen dengan salah satu dari anggota himpunan {21,
(1,8) = 1 → 1 33 (mod 8)
(3,8) = 1 → 3 -5 (mod 8)
(5,8) = 1 → 5 21 (mod 8)
(7,8) = 1 → 7 55 (mod 8)
Sistem residu tereduksi modulo m dapat diperoleh dari sistem residu modulo m yang
prima terhadap m.
a. (12) = ...
(0,12) = 12 1 (6,12) = 6 1
(1,12) = 1 (7,12) = 1
(2,12) = 2 1 (8,12) = 4 1
(3,12) = 3 1 (9,12) = 3 1
(4,12) = 4 1 (10,12) = 2 1
(5,12) = 1 (11,12) = 1
Dengan demikian, sistem residu tereduksi modulo 12 adalah {1, 5, 7, 11}, dan sistem
b. (20) = .....
(0,20) = 20 1 (10,20) = 10 1
(1,20) = 1 (11,20) = 1
(2,20) = 2 1 (12,20) = 4 1
(3,20) = 1 (13,20) = 1
(4,20) = 4 1 (14,20) = 2 1
(5,20) = 5 1 (15,20) = 5 1
(6,20) = 2 1 (16,20) = 4 1
(7,20) = 1 (17,20) = 1
Sistem residu modulo 20 yang telah direduksi adalah {1, 3, 7, 9, 11, 13, 17, 19}, dan
Definisi
Ditentukan m Z + .
Banyaknya residu dalam suatu sistem residu modulo m tereduksi disebut fungsi Euler
dari m, dinyatakan dengan notasi “(m)”.
“…., all reduced residue systems modulo m will contain the same number of members,
a number that is denoted by (m). This function is called Euler’s -function, ….”
Theorem 2.5 The number (m) is the number of positive integers less than or equal to
m that relatively prime to m.
Contoh:
sehingga (9) = 6
sehingga (9) = 6
(8) = 4
f. Sistem residu modulo 40 yang telah direduksi adalah {1, 3, 7, 9, 11, 13, 17, 19, 21,
23, 27, 29, 31, 33, 37, 39}, sehingga diperoleh (40) = 16.
Dalil 3.6
Ditentukan (a,m) = 1
Jika {x1, x2, x3, ..., xn} adalah suatu sistem residu modulo m yang lengkap atau tereduksi
maka {ax1, ax2, ax3, ..., axn} juga merupakan sistem residu modulo m yang lengkap atau
tereduksi.
Bukti:
Jika {x1, x2, x3, ..., xn} adalah suatu sistem residu modulo m yang lengkap, menurut dalil
3.2(d), jika xi yi (mod m) maka axi ayi (mod m). Tentu saja xi xj akan berakibat axi
axj dan juga ayi ayi untuk ij. Dengan demikian, {ax1, ax2, ax3, ... axn} merupakan
Jika {x1, x2, x3, ..., xn} adalah suatu sistem residu tereduksi modulo m, maka (xi,m) = 1.
Menurut dalil dalam keterbagian, jika (a,m) = 1 dan (xi,m) = 1 maka (axi,m) = 1.
Andaikan axi axj (mod m). Dari (a,m) = 1 dan axi axj (mod m), menurut dalil 3.4(b)
diperoleh xi xj (mod m). Hal ini kontradiksi dengan yang diketahui, bahwa {x1, x2, x3,
..., xn} adalah suatu sistem residu tereduksi modulo m. Berarti pengandaian salah, dan
yang benar axi axj (mod m). Jadi {ax1, ax2, ax3, ..., axn} merupakan sistem residu
tereduksi modulo m.
Bukti:
Misalkan {x1, x2, x3, ..., x(m)} adalah suatu sistem residu tereduksi modulo m, berarti
(xi,m)=1. Menurut dalil 4.6, {ax1, ax2, ax3, ..., a x(m)} juga merupakan sistem residu
tereduksi modulo m, dan terdapat indeks i dan j sehingga xi y (mod m) dan axj y
(mod m), dengan 0 y m. Sesuai dengan sifat transitif kongruensi, diperoleh xi axj
(mod m). Hal ini berarti setiap residu di dalam {x1, x2, x3, ..., x(m)} kongruen dengan
suatu residu di dalam {ax1, ax2, ax3, ..., a x(m)}, sehingga x1x2x3 .... x(m) ax1ax2ax3
.... a x(m) (mod m).
( m)
x1x2x3 .... x(m) a (x1x2x3 .... x(m) (mod m).
(xi,m) = 1, atau (x1,m) = 1, (x2,m) = 1, (x3,m) = 1 dan seterusnya hingga (x(m),m) = 1,
dan menurut dalil 2.7, maka (x1x2,m) = 1, (x1x2x3,m) = 1 dan seterusnya hingga
(x1x2x3 .... x(m), m) = 1.
Dari
(m)
x1x2x3 .... x(m) a (x1x2x3 .... x(m) (mod m) dan
(x1x2x3 .... x(m), m) = 1, sesuai dengan dalil 3.4(b) diperoleh
1 a (m)(mod m).
Jadi a (m)(mod m) 1.
(terbukti).
Dalil 3.8 (Dalil Kecil Fermat)
Jika p suatu bilangan prima dan p∤a maka ap-1 1 (mod p).
Bukti: