Jurnal Penelitian Tentang RUNK
Jurnal Penelitian Tentang RUNK
Abstract
Traffic and Road Transportation Safety is a condition of avoiding everyone from the risk of
accidents during traffic caused by humans, vehicles, roads, and/or the environment (Law
Number 22 of 2009), to guarantee it, the government stipulates the National General Plan
for Safety Road Traffic and Transportation (RUNK LLAJ) which consists of 5 (five) Pillars and
their action programs. This study aims to determine how to measure the performance of the
implementation of Traffic and Road Transportation safety in the National Scope, DKI Jakarta
Province and Sukoharjo Regency based on the criteria/indicators of the five Pillars and their
action programs, as well as knowing the use of methods used in measuring the performance
of their implementation. This research was conducted by direct observation in the field using
a data collection tool in the form of a questionnaire and analyzed using the Analytic Network
Process (ANP) and Rating Scale methods. ANP is used to determine the weighting and
Rating Scale is used to score the performance questionnaire. Based on the results of the
analysis that has been carried out, it is known that the performance of the implementation
of Traffic and Road Transportation safety in the National and Province Scope is in the
"GOOD" category, while in the Sukoharjo Regency it is in the "VERY GOOD" category.
Keywords: Analytic Network Process (ANP), Rating Scale, RUNK, Safety
Abstrak
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap
orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia,
Kendaraan, Jalan, dan/atau lingkungan (Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009), untuk
menjaminya, pemerintah menetetapkan Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) yang terdiri atas 5 (lima) Pilar dan program aksinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengukur kinerja penyelenggaraan
keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Lingkup Nasional, Provinsi DKI Jakarta dan
Kabupaten Sukoharjo berdasarkan kriteria/indikator lima Pilar dan program aksinya tersebut,
serta mengetahui penggunaan metode yang digunakan dalam pengukuran kinerja
penyelenggaraanya. Penelitian ini dilakukan dengan observasi secara langsung di lapangan
menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner dan dianalisa menggunakan metode
Analytic Network Process (ANP) dan Rating Scale. ANP digunakan untuk menentukan
pembobotan dan Rating Scale digunakan untuk pemberian nilai kuesioner kinerja.
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) ISSN 2338-4247 (Cetak)
Vol. X No. X,Halaman: xx – xx, Bulan, 200X ISSN 2721-7248 (Online)
Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
PENDAHULUAN
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang dengan tingkat kecelakaan
yang tinggi. Data IRSMS (Sistem Manajemen Keselamatan Jalan Terpadu) tahun
2018 jumlah korban kecelakaan sebanyak 107.968 orang, berdasarkan data
Korlantas Polri tahun 2015 kecelakaan di Indonesia melibatkan jenis sepeda motor
sebanyak 627.116 unit atau 70% dari semua jenis kendaraan yang ada di Indonesia.
Sedangkan korban kecelakaan selama 2010 hingga 2014 tercatat 343.743 orang
sebagai korban kecelakaan lalu lintas dengan usia 26-30 tahun. Tingginya angka
kecelakaan ini juga terjadi secara global.
Menindak lanjuti permasalahan tersebut, Majelis Umum PBB mendeklarasikan
Decade of Action for Road Safety 2011-2020 yang bertujuan untuk mengendalikan
dan mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas jalan secara global
( Improving Global Road Safety melalui program Decade of Action for 2011-2020,
2010). Undang- Undang No 22 tahun 2009 mengamanatkan, Pemerintah
bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Kabinet, 2013). Pada tahun 2013, diterbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, yang
didalamnya menginstruksikan tentang pelaksanaan koordinasi antar pemangku
kepentingan yang menangani masalah keselamatan di Indonesia. Seiring berjalannya
waktu kegiatan realisasi program ini di kuatkan dengan adanya Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan. Peraturan yang menjadi dasar pelaksanaan program
mewujudkan keselamatan jalan tersebut sangat mendukung berbagai langkah yang
harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan di bidang keselamatan jalan.
Target dari dekade aksi keselamatan jalan di tahun 2020 adalah penurunan korban
kecelakaan sebesar 50% dan target penurunan korban kecelakaan pada tahun 2035
sebesar 80% (RUNK, 2011).
Pelaksanaan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) dilakukan pada
tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Dalam pelaksanaannya, tentunya
perlu diukur seberapa efektif program RUNK ini dalam mewujudkan keselamatan
jalan, oleh sebab itu perlu dilakukan pengukuran kinerja dari pelaksanaan kegiatan
RUNK yang sudah berjalan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Network Process
(ANP), yakni dengan mengukur kinerja penyelenggaraan kegiatan RUNK yang sudah
berjalan (Wijayanto, 2016). Dalam penelitian ini, data sekunder didapatkan dari
survei instansi yang terkait, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun
kabupaten/kota, sementara data primer diperoleh dari survei inventarisasi data
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) ISSN 2338-4247 (Cetak)
Vol. X No. X,Halaman: xx – xx, Bulan, 200X ISSN 2721-7248 (Online)
Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
dengan cara kuesioner dan juga wawancara langsung dengan instansi yang
menangani tentang RUNK. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan
(kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa untuk mengetahui pembobotan
dengan metode yang sudah ditentukan, dan selanjutnya digunakan untuk mengukur
kinerja keselamatan pada lokasi studi. Uji validitas dan reabilitas juga digunakan
untuk mengukur ketepatan dan kecermatan variabel yang digunakan dalam
penelitian ini (Sugiyono, 2014).
Tahapan ANP dilakukan dengan beberapa tahap, mulai dari tahap Unweight
Supermatrix, Weight Supermatrix, Limiting Supermatrix. tahap pembobotan.
Kemudian serta pembobotan dari skor tertinggi hasil dari rating scale (Arikunto &
Suharsimi, 2006). Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada diagram berikut.
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) ISSN 2338-4247 (Cetak)
Vol. X No. X,Halaman: xx – xx, Bulan, 200X ISSN 2721-7248 (Online)
Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Hasil pembobotan diatas dapat diterima apabila alat ukur yang digunakan
sudah valid dan nilai CR < 0,1 (reliable) (Sugiyono, 2014). Uji Validitas yang sudah
dilakukan dengan construct validity menghasilkan professional judgement yakni “alat
ukur dan model pengukuran kinerja penyelenggaraan keselamatan LLAJ sudah valid
dan sesuai”.
Tabel 3 Nilai Rasio Konsistensi
No Kriteria Nilai CR
1 Pilar I 0,00065
2 Pilar II 0,04417
3 Pilar III 0,05207
4 Pilar IV 0,08175
5 Pilar V 0,07951
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Bobot Nilai
No Kriteria dan Sub Kriteria Score
Akhir Akhir terbobot
1 Badan Jalan Berkeselamatan 3 54% 1,62
2 Lingkungan Jalan Berkeselamatan 4 31% 1,24
3 Peningkatan standar kelaiakan jalan 2 8% 0,16
4 Perencanaan dan Pelaksanaan pekerjaan jalan 4 8% 0,32
Total Pilar II 3,34
III PILAR 3
1 Kepatuhan Pengoperasian Kendaraan 3 34% 1,02
2 Penanganan Overloading 2 5% 0,1
3 Pembatasan Kecepatan Kendaraan 3 5% 0,15
4 Pengembangan Riset dan Desain KB 3 8% 0,24
5 Penghapusan Kendaraan 3 5% 0,15
6 Penyelenggaraan dan Perbaikan SOP Keur dan Uji Tipe 3 14% 0,42
7 Penyempurnaan SOP Uji tipe 3 9% 0,27
8 Standar Keselamatan Angkutan Umum 4 19% 0,76
Total Pilar III 3,11
IV PILAR 4
1 Elektronik Penegakan Hukum 3 9% 0,27
2 Kampanye Keselamatan Jalan 3 18% 0,54
3 Pembinaan Teknis Sekolah Mengemudi 2 13% 0,26
4 Pemerikasaan Kondisi Pengemudi 1 5% 0,05
5 Penanganan 5 faktor Plus 2 17% 0,34
6 Pendidikan Formal dan Informal Keselamatan Jalan 2 29% 0,58
7 Peningkatan SarPras Uji SIM 2 3% 0,06
8 Penyempurnaan Uji SIM 3 7% 0,21
Total Pilar IV 2,31
V PILAR V
1 Alokasi Premi Asuransi Untuk Dana KesJal 3 18% 0,54
2 Asuransi Pihak Ketiga 2 5% 0,1
3 One Access Code 1 11% 0,11
4 Penanganan Korban Kecelakaan 2 15% 0,3
5 Penjaminan Korban Kecelakaan 3 6% 0,18
6 Rehabilitasi Pasca Kecelakaan 2 8% 0,16
7 Sistem Layanan Gawat Darurat 2 37% 0,74
Total Pilar V 2,13
Total 14,26
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Bobot Nilai
No Kriteria dan Sub Kriteria Score
Akhir Akhir terbobot
7 SMK 2 10% 0,2
8 Surveilance Injury dan Sistem Informasi Terpadu 3 4% 0,12
Total Pilar I 2,46
II PILAR 2
1 Badan Jalan Berkeselamatan 3 46% 1,38
2 Lingkungan Jalan Berkeselamatan 4 28% 1,12
3 Peningkatan standar kelaiakan jalan 2 13% 0,26
4 Perencanaan dan Pelaksanaan pekerjaan jalan 4 13% 0,52
Total Pilar II 3,28
III PILAR 3
1 Kepatuhan Pengoperasian Kendaraan 3 28% 0,84
2 Penanganan Overloading 2 8% 0,16
3 Pembatasan Kecepatan Kendaraan 3 7% 0,21
4 Pengembangan Riset dan Desain KB 3 7% 0,21
5 Penghapusan Kendaraan 3 5% 0,15
6 Penyelenggaraan dan Perbaikan SOP Keur dan Uji Tipe 3 11% 0,33
7 Penyempurnaan SOP Uji tipe 3 10% 0,3
8 Standar Keselamatan Angkutan Umum 4 21% 0,84
Total Pilar III 3,04
IV PILAR 4
1 Elektronik Penegakan Hukum 3 13% 0,39
2 Kampanye Keselamatan Jalan 3 22% 0,66
3 Pembinaan Teknis Sekolah Mengemudi 2 18% 0,36
4 Pemerikasaan Kondisi Pengemudi 1 9% 0,09
5 Penanganan 5 faktor Plus 2 3% 0,06
6 Pendidikan Formal dan Informal Keselamatan Jalan 2 33% 0,66
7 Peningkatan SarPras Uji SIM 2 1% 0,02
8 Penyempurnaan Uji SIM 3 1% 0,03
Total Pilar IV 2,27
V PILAR V
1 Alokasi Premi Asuransi Untuk Dana KesJal 3 16% 0,48
2 Asuransi Pihak Ketiga 2 9% 0,18
3 One Access Code 1 12% 0,12
4 Penanganan Korban Kecelakaan 2 16% 0,32
5 Penjaminan Korban Kecelakaan 3 4% 0,12
6 Rehabilitasi Pasca Kecelakaan 2 7% 0,14
7 Sistem Layanan Gawat Darurat 2 36% 0,72
Total Pilar V 2,08
Total 13,13
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Bobot Nilai
No Kriteria dan Sub Kriteria Score
Akhir Akhir terbobot
3 Penyelarasan dan koordinasi keselamatan jalan 4 17% 1,04
4 Protokol kelalulintasan kendaraan darurat 1 26% 0,24
5 Regulasi Keselamatan Jalan 4 6% 0,44
6 Riset keselamatan jalan 4 6% 0,46
7 SMK 2 12% 0,24
8 Surveilance Injury dan Sistem Informasi Terpadu 4 14% 0,56
Total Pilar I 3,54
II PILAR 2
1 Badan Jalan Berkeselamatan 4 33% 1,32
2 Lingkungan Jalan Berkeselamatan 3 19% 0,50
3 Peningkatan standar kelaiakan jalan 4 24% 0,96
4 Perencanaan dan Pelaksanaan pekerjaan jalan 4 24% 0,96
Total Pilar II 3,74
III PILAR 3
1 Kepatuhan Pengoperasian Kendaraan 4 27% 1,08
2 Penanganan Overloading 1 17% 0,05
3 Pembatasan Kecepatan Kendaraan 4 30% 1,20
4 Pengembangan Riset dan Desain KB 2 3% 0,08
5 Penghapusan Kendaraan 4 3% 0,21
6 Penyelenggaraan dan Perbaikan SOP Keur dan Uji Tipe 4 3% 0,57
7 Penyempurnaan SOP Uji tipe 3 3% 0,09
8 Standar Keselamatan Angkutan Umum 1 14% 0,19
Total Pilar III 3,36
IV PILAR 4
1 Elektronik Penegakan Hukum 4 11% 0,44
2 Kampanye Keselamatan Jalan 4 40% 1,6
3 Pembinaan Teknis Sekolah Mengemudi 4 22% 0,88
4 Pemerikasaan Kondisi Pengemudi 4 2% 0,08
5 Penanganan 5 faktor Plus 4 1% 0,04
6 Pendidikan Formal dan Informal Keselamatan Jalan 1 8% 0,00
7 Peningkatan SarPras Uji SIM 4 11% 0,44
8 Penyempurnaan Uji SIM 4 13% 0,55
Total Pilar IV 3,48
V PILAR V
1 Alokasi Premi Asuransi Untuk Dana KesJal 3 10% 0,30
2 Asuransi Pihak Ketiga 4 14% 0,56
3 One Access Code 4 25% 1,00
4 Penanganan Korban Kecelakaan 4 18% 0,72
5 Penjaminan Korban Kecelakaan 1 18% 0,00
6 Rehabilitasi Pasca Kecelakaan 3 3% 0,12
7 Sistem Layanan Gawat Darurat 1 10% 0,00
Total Pilar V 2,70
Total 16,82
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Nilai kategori penilaian = 71,3 % jika dibandingkan dengan skala nilai kategori
berada pada interval 62,50% – 81,24%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
kinerja penyelenggaraan keselamatan LLAJ Lingkup Nasional adalah “BAIK”.
Tabel 8 Kontribusi Masing – Masing Pilar RUNK Tingkat Nasional
Tabel 9 Kontribusi Masing – Masing Pilar RUNK Tingkat Provinsi DKI Jakarta
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
16,82
¿ x 100%
20
= 84,1 %
Nilai kategori penilaian = 84,1 % jika dibandingkan dengan skala nilai kategori
berada pada interval 81,25% – 100%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
kinerja penyelenggaraan keselamatan LLAJ Lingkup Kabupaten Sukoharjo adalah
“SANGAT BAIK”.
Tabel 10 Kontribusi Masing – Masing Pilar RUNK Tingkat Kabupaten Sukoharjo
SIMPULAN
Dari hasil ANP, dihasilkan Kinerja Penyelenggaran RUNK Lingkup Nasional (5
Instansi Kementrian Pilar RUNK) berkategori “BAIK”, sementara dari Lingkup Provinsi
DKI Jakarta berkategori “BAIK” serta Lingkup Kabupaten Sukoharjo berkategori
“SANGAT BAIK”. 2. Penggunaan metode Analytic Network Process (ANP) dan Rating
Scale untuk pengukuran kinerja penyelenggaraan keselamatan LLAJ ini dilakukan
dengan tahapan penentuan bobot dari indikator pengukuran dengan menggunakan
metode ANP, kemudian dilakukan pengukuran kinerja keselamatan LLAJ dengan
kuesioner yang diberikan nilai (skor) sesuai metode Rating Scale, dan terakhir, hasil
penilaian kinerja tersebut dikalikan dengan bobot yang sudah diperoleh sehinga
dapat diketahui nilai total kinerja yang sudah terbobot.
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)
Dari hasil ini tentunya terlihat perbedaan, karena selain karakteristik yang
dimiliki lingkup nasional, provinsi dan daerah yang berbeda-beda, juga adanya
prioritas atau kepentingan yang berbeda pula dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan urusan masyarakat yang berada pada lingkup studi tersebut, tidak
terkecuali untuk penyelenggaraan setiap program aksi pada RUNK LLAJ. Oleh sebab
itulah pembobotan program aksi ini hanya dapat digunakan di daerah yang menjadi
objek penelitian, jika ingin melakukan pengukuran kinerja penyelenggaraan
keselamatan LLAJ di Provinsi dan Kabupaten/Kota lain maka seluruh tahapan diatas
harus dilakukan, dan ditentukan pembobotan kembali dari masing-masing program
aksi. Hal ini justru sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah yang saat ini menganut sistem otonomi dimana pemerintah
daerah melalui Bupati atau Walikota berhak dan berwenang untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain jika dikaitkan
dengan objektifitas penelitian maka metode dan tahapan seperti diatas sudah cukup
memenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho Suadi1, Rizal Aprianto2, Andika Candra3, Des Aufa Azhar4, M. Jauhar Nabil5