Anda di halaman 1dari 12

Laporan Penelitian Bimbingan Konseling

Kenakalan Remaja dan Pengaruh Hasil Belajar

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konselling

Dosen Pengampu : Laila Asmanah, M. Pd

Disusun Oleh :

Muhammad Luthfi Anshori (2111101139)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNUVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

SAMARINDA

2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam
kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita.

Artikel Penelitian “Kenakalan Pada Guru dan Pengaruh Hasil Belajar” disusun guna
memenuhi tugas dosen Ibu Laila Asmanah pada mata kuliah Bimbingan Konseling di UINSI
Samarinda. Selain itu, kami juga berharap agar Artikel ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Laila Asmanah, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Bimbingan Konseling. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada para saudara dan saudari yang telah menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 28 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

ABSTRAK 4

BAB I (PENDAHULUAN) 5

A. Latar Belakang 5

B. Tujuan Penulisan 6

BAB II (PEMBAHASAN) 7

A. Biodata Anak 7

B. Permasalahan 7

C. Pengumpulan Data 7

D. Analisis Data 7

E. Diagnosis 8

F. Progonis8

G. Terapi 8

H. Evaluasi 9

I. Analisi Hasil Penelitian 9

BAB III (PENUTUP) 1

A. Kesimpulan 6

B. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA 1
ABSTRACK
Remaja merupakan tempat tumbuh dan berkembang serta berubahnya pola pikir, hal
ini terjadi pada usia sekitar SMP maupun SMA. Kenakalan Remaja menjadi momok yang
paling ditakuti bagi setiap guru terhadap siswanya, terbukti lebih banyaknya murid yang
nakal daripada yang pintar secara intelektual. Mulai dari merokok, bahkan sampai narkoba,
ada juga kenakalan yang bisa dibilang masih dalam tahap wajar seperti terlambat, bolos,
menjaili guru dan lain sebagainya. Sehingga terkadang dari kenakalan remaja timbul masalah
masalah yang terjadi dalam pembelajaran seperti kurangnya pemahaman, tidak adanya absen
kehadiran bahkan yang paling parah hasil belajar yang kosong. Tak jarang ini menjadi hal
yang paling sulit untuk ditaklukkan oleh para guru, jika hal ini terus menerus terjadi maka
makin banyaklah kenakalan remaja yang mengahancurkan karir di sekolah, seberapa besar
pengaruh kenakalan remaja terhadap hasil belajar, dan diharapkan semua anak nakal menjadi
pintar dan taat pada aturan serta menjadi lebih baik
Kata Kunci: Remaja, Kenakalan, dan Hasil Belajar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, masa remaja merupakan periode yang sulit untuk
ditempuh, sehingga remaja sering dikatakan sebagai kelompok umur bermasalah
(the trouble teens). Siswa pada masa remaja cenderung memandang
kehidupan secara tidak realistis. Ia melihat dirinya, orang lain, serta fenomena
lainnya, sebagaimana yang ia inginkan, bukan sebagaimana adanya. Adanya
anggapan bahwa dirinya bukan lagi anak-anak, menyebabkan mereka berusaha
meninggalkan perilaku dan sikap kekanak-kanakannya untuk diganti dengan sikap
dan perilaku yang lebih dewasa. Kedewasaan dalam konteks disini adalah
kedewasaan menurut ukuran mereka, yang ternyata masih samar-samar. Mereka
merasa mendapatkan kebebasan dalam melakukan suatu hal seperti halnya
orang dewasa. Namun apa yang dilakukan oleh anak tersebut merupakan
beberapa tingkah laku yang melanggar aturan atau norma yang berlaku, segala
macam tindakan siswa yang melanggar aturan seperti tawuran, mabuk-mabukan,
berjudi, membolos, balapan liar dan memalak, hal itu semua bisa
digolongkan sebagai kenakalan remaja.1 Menurut Hamalik masa remaja merupakan
suatu masa, dimana individu berjuang untuk tumbuh menjadi
“sesuatu”, menggali serta memahami arti dan makna dari segala sesuatu yang
ada. secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi
dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak.2 Ayat al quran menjelaskan dalam Q.S
Asy-Syuara 99-101

@َ ‫ َ@و@ َم@ ا@ َأ‬0 @‫فَ@ َم@ ا@ لَ@ نَ@ ا@ ِم@ ْ@ن@ َش@ ا@فِ@ ِع@ ي@ َ@ن‬0 @‫ق@ َ@ح@ ِم@ ي@ ٍم‬
0 ‫ض@ ل@َّنَ@ا@ ِإ اَّل‬ @َ ‫َ@و@ اَل‬
ٍ @‫ص@ ِد@ ي‬
@‫ا@ ْل@ ُم@ ْ@ج@ ِر@ ُم@ و@ َن‬
“Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang orang yang berdosa.

1
Andi Riswandi Buana Putra, PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING MENGATASI
KENAKALAN REMAJA DI SEKOLAH, Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2015, Volume 10
Nomor 1, hal 32
2
Kusumawati, Ambar, dkk. 2012. Pengaruh Pergaulan Kawan Sebaya Terhadap Kenakalan
Remaja Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Natar Tp 2011/2012. Jurnal Bimbingan Konseling.
Volume 1, Nomor 1. ISSN 2301-9824.
Maka kami tidak memberi syafaat seorangpun dan tidak pula mempunyai teman yang
akrab”. 
hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ujian evaluasi. Hasil belajar yang
baik diwujudkan dengan adanya minat belajar dari diri peserta didik serta adanya
motivasi dari orang-orang yang ada disekitarnya.Namun kenyataannya, berdasarkan
observasi banyak peserta didik yang kurang memiliki minat belajar. Hal tersebut
disebabkan oleh kurangnya motivasi dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
serta dari dalam dirinya. Sehingga timbul perilaku yang menyimpang yang sering
disebut kenakalan dari diri peserta didik.3 Hasil belajar dari masing-masing anak
berbeda, hal ini dikarenakan mereka memiliki keistimewaan yang berbeda. Dalam
pembelajaran guru memiliki peran yang sangat besar, terutama dalam pembelajaran.
Untuk mendapatkan suatu kondisi yang diharapkan hasilnya baik, guru harus
menciptakan suasana yang dapat memotivasi siswa untuk menyenangi matematika.
Dengan begitu, siswa memiliki minat untuk belajar matematika sehingga hasil
belajarnya pun dapat meningkat.4
B. Tujuan Penulisan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kenakalan
remaja terhadap hasil belajar, bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja,
memotivasi agar ingin belajar dan nilai pembelajaran bisa bagus, diharapkan dengan
penelitian ini bisa menjadi pengalaman untuk mengatasi kenakalan remaja sebelum
memasuki dunia kerja di sekolah.

BAB II
3
Zainur Wijayanto. 2013. Upaya meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika melalui Model
Pembelajaran Small Group pada Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta.
Vol 1 No 1, November 2013.pp.33-34
4
Meizha Istiqomah dan Esti Harini. 2014. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualisation. Vol 2 No 3.
November 2014.
PEMBAHASAN
A. Biodata Anak
Nama : Baldy Zhodik
Tempat Lahir : Samarinda
Tanggal Lahir : 20 Agustus 2006
Alamat : Jl. Wahid Hasyim, Gg Pinang
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kelas : II SMA
Nama Ibu : Siti Mariyani
Nama Ayah : Saiful

B. Permasalahan
Kenakalan remaja memang menjadi hal yang wajar bagi kehidupan para
siswa termasuk Baldy, sering menjaili guru, suka merokok, dan ngevape, sering
terlambat, dan juga sifat pemalas. Baldy merupakan pelopor kenakalan di
sekolahnya, bagaimana demikian karena dirinya lah yang paling ditakuti
temannya bahkan para temannya rela mengikutinya kemanapun walaupun itu
tentang kenakalan dan tak jarang akhirnya mendapat hukuman.
Orangtua Baldy bekerja sebagai Ojol dan yang lainnya hanya ibu rumah
tangga biasa, kalau dibilang Baldy merupakan anak yang tidak pernah kurang
kasih sayang karena sampai saat ini ibunya masih sangat memanjakan dirinya,
bahkan sebesar dirinya saja masih harus disusunkan mata pelajaran oleh
orangtuanya, makan kadang masih disuapi dan masih banyak lagi, Baldy
mempunyai satu saudara Laki-Laki yang sama nakalnya hanya saja sekarang
sudah bertobat dan kenakalan itu terturun pada adiknya dan memang kakak laki-
lakinya mendukung saja asal masih pada kenakalan yang sewajarnya saja.
C. Pengumpulan Data
Observasi langsung ke rumah yang bersangkutan serta mewawancarai orangtua,
kakak, dan juga baldy sendiri

D. Analisis Data
Dari yang saya dapatkan, Baldy sebenarnya termasuk anak yang pintar waktu
kecil bahkan terkesan ambisius, karena keambisiusannya orangtuanya
mengajarkan dia untuk tidak terlalu ambisius dan hingga kebablasan akhirnya
sampai terjerumus pada anak yang terdampak pada kenakalan remaja, bahkan
nilai Baldy tak lagi bagus seperti sedia kala, walaupun bisa dibilang bukan
rangking terakhir tapi jauh dari Baldy yang dulu. Orangtua Baldy tak pernah
menuntuk tentang hasil belajar serta hanya sekedarnya melarang anaknya terhadap
kenakalannya.

E. Diagnosa
Jenis Masalah : Kenakalan Remaja, mulai dari terlambat, Menjaili Guru dan
Merokok
Sebab Masalah : Terlalu dimanja dan Dukungan yang salah

F. Progonis
Tujuan : Membuat Baldy menjauhi kenakalan remaja tanpa menghakiminya
Sasaran : Agar Baldy bisa berubah seperti waktu dia kecil dengan terus menjadi
siswa yang berprestasi

G. Terapi
1. Memberikan Nasehat
Saya melakukan pemberian nasehat, Baldy termasuk orang yang bisa dibilang
gampang untuk dibujuk dan dengan bujukan dia bisa diberitahu sedikit demi
sedikit, dengan jangan sering terlambat, dan melarang untuk merokok karena
berbahaya untuk kesehatan apalagi untuk remaja yang belum seharusnya
bahkan tidak boleh memakai jenis tembakau tersebut.
2. Memberi Peringatan Kepada Orangtua
Orangtua merupakan pemberi dukungan yang paling utama tapi jika
orangtuanya sudah salah mendukung anaknya bagaimana bisa itu dibenarkan,
maka dari itu saya memberi tahu kepada orangtuanya untuk sesekali membuat
anaknya jera ketika melakukan kesalahan, bisa dengan cara tidak memberikan
uang jajan, tidak ditegur atau banyak lagi. Orangtua juga harus mengajarkan
anaknya akan kemandirian dimana anak harus dibairkan mampu melakukan
semuanya sendiri jangan harus orangtua terus yang turun tangan karena anak
ini sudah memasuki masa remaja yang akan berlanjut pada dewasa, jika dia
tidak bisa melakukan semuanya sendiri tentu sangatlah sulit, bagaimana dia
bisa tahu apa yang benar dan salah jika orangtua terus terusan mendukung
dirinya, dia merasa hal itu pasti benar benar saja.
3. Dukungan Orang Penting
Seperti yang saya perhatikan, sebagai remaja Baldy memiliki seseorang
perempuan yang kebetulan di cintainya dan dari perkataan orangtuanya, Baldy
mulai berhenti merokok ketika dia memiliki orang yang dia sayang. Maka dari
itu kali ini untuk masalah percintaan, Baldy salah satu remaja yang beruntung
soal percintaan.

H. Evaluasi
Setelah diberikan beberapa masukan, orangtua dan Baldy bisa menerima
dengan baik hal itu, hanya saja Baldy jugalah orang yang haus akan penasaran dan
sudah bisa diatasi dengan cara memperhatikan orang sekitar agar Baldy tidak
melakukan apa yang tidak seharusnya dilakukan

I. Analisis Hasil Penelitian


1. Faktor utama Baldy menjadi seperti ini karena Terlalu dimanja oleh orangtua
nya, lalu juga Ia Haus akan penasaran, rasanya kurang afdhol jika dia bukan
dia sendiri yang merasakan secara langsung, dan yang ketiga dukungan yang
salah sehingga Baldy merasa bahwa orang sekitarnya saja tidak
menyalahkannya berarti dirinya benar saja melakukan hal itu
2. Dampak yang terjadi pada Baldy adalah Kenakalan Remaja, mulai dari
merokok, menjaili guru, sering terlambat dan masih banyak lagi.
3. Peran Konselor mengatasinya
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mengatasi
kenakalan remaja oleh konselor Upaya Preventif yang dapat dilakukan
melalui program BK di sekolah, diantaranya adalah: Pemberian
Informasi, Bimbingan Kelompok dan Layanan Mediasi. tindakan represif
diberikan dalam bentuk peringatan secara lisan maupun tertulisn kepada
pelajar yang melakukan kenakalan remaja. Upaya Represif yang dapat
dilakukan melalui program BK di sekolah, diantaranya adalah: Home Visit
dan Konseling Individual Dan Kelompok. Upaya Kuratif yang dapat
dilakukan melalui program BK di sekolah, diantaranya adalah:
Konferensi Kasus dan Alih Tangan Kasus. 5 Dalam Al Quran juga dijelaskan
5
Syafaat Dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja.
tentang kenakalan remaja bahwasannya. Q. S Ali Imran Ayat 118, yaitu

@‫ا@ َأ ُّي@ هَ@ @ا@ ا@ل@َّ ِذ@ ي@ َ@ن@ آ@ َم@ نُ@ @و@ا@ اَل تَ@ت@َّ ِخ@@ ُذ@ و@ا@ بِ@ طَ@ ا@نَ@ @ ةً@ ِم@ ْ@ن@ ُد@ و@نِ@ ُك@ ْم@ اَل يَ@ @ ْأ لُ@و@نَ@ ُك@ ْم‬
‫َ@خ@ بَ@ ا@اًل‬
“Hai orang orang yang beriman janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang orang di luar kalangan mu karena mereka tidak henti
hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu”.

BAB III
PENUTUP
Jakarta : Raja Grafindo Persada
A. Kesimpulan
Masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,
usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih
tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama. Oleh karena itu, orangtua
harus memberi dukungan yang paling utama ,tetapi jika orangtuanya sudah salah
caranya mendukung anaknya maka bagaimana bisa itu dibenarkan. Jadi upaya untuk
mengatasi kenakalan remaja oleh konselor Upaya Preventif yang dapat dilakukan
melalui program BK di sekolah adalah melakukan pemberian Informasi,
bimbingan kelompok dan layanan mediasi.

B. Saran
Semoga dengan adanya hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk orang-
orang yang memiliki masalah tersebut. Mohon maaf jika di dalam ini masih banyak
memiliki kekurangan, maka dari itu ada baiknya penelitian ini masih banyak lagi
untuk ditingkatkan dan dan dikembangkan lagi supaya lebih baik dan lebih
bermanfaat lagi untuk kedepan nya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Riswandi Buana Putra, PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING MENGATASI
KENAKALAN REMAJA DI SEKOLAH, Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret
2015, Volume 10 Nomor 1,
Kusumawati, Ambar, dkk. 2012. Pengaruh Pergaulan Kawan Sebaya Terhadap
Kenakalan Remaja Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Natar Tp 2011/2012. Jurnal
Bimbingan Konseling. Volume 1, Nomor 1. ISSN 2301-9824.
Zainur Wijayanto. 2013. Upaya meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika melalui
Model Pembelajaran Small Group pada Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu
Pawiyatan Yogyakarta. Vol 1 No 1, November 2013.
Meizha Istiqomah dan Esti Harini. 2014. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualisation. Vol
2 No 3. November 2014.
Syafaat Dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan
Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai