Anda di halaman 1dari 7

TATA LAKSANA STATUS ASMATIKUS

No. Dokumen :442/537/SOP/Pusk.BA 1 2023

No. Revisi :00


SOP
Tanggal terbit 19/01/ 2023

Halaman : 1/7

UPTD PUSKESMAS
dr. I Wayan Agus Arisnawan
BANJARANGKAN I
NIP.198608142011011009

Asma akut berat( serangan asma atau asma eksaserbasi) adalah epidode perburukan
1 Pengertian
gejala yang progesif dari sesak dan batuk, batuk, mengi, atau rasa berat di dada atau
kombinasi gejala tersebut.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan lagkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien status


asmatikus

- Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 22 Tahun 2023


3. Kebijakan
Pedoman Pelayanan Klinis Upaya Kesehatan Perorangan
- Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 32 Tahun 2023
Pedoman Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
- Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 62 Tahun 2023
Panduan Triage
- Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 64 Tahun 2023
Pelayanan Rujukan Pasien
- Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan I No. 65 Tahun 2023
Pemulangan Pasien

4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia NOmor


HK.01.07/menkes/1186/2022 Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokteer di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

1.Alat
5. Prosedur
a. Nebulizer
b. Stetoscop
c. Tensimeter
d. Tabung O2
e. Selang O2
f. Peak flow meter
g. Pulse oxymeter
2.Bahan
a.Spuit 3 cc
b.APD
c.Obat-obatan
1. Petugas melakukan anamnesa (subjective).
6. Langkah-
Riwayat singkat serangan meliputi gejala, pengobatan yang telah digunakan,
langkah
respons pengobatan, waktu mula terjadinya dan penyebab/ pencetus serangan
saat ini, dan ada tidaknya risiko tinggi untk mendapatakan keadaan
fatal/kematian.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik (objective).
Di puskesmas dengan kemampuan sumber daya manusia terbatas, pemeeriksaan
ditekankan pada, posisi penderita, cara bicara, frekuensi nafas, penggunaan otot-
otot bantu nafas, nadi, tekanan darah(pulpus paradoksus) dan tidak ada mengi.
Di lakukan pemeriksaan saturasi oksigen dengan pulse oximetry bila alat
tersedia.
3. Petugas menegakan diagnosis (assessment).
Diagnosis di tegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang bila di perlukan.
Diagnosis Banding
a. Obstruksi saluran nafas atas
b. Benda asing di saluran nafas
c. PPOK eksaserbasi
d. Penyakit paru parenkimal
e. Disfungsi pita suara
f. Gagal jantung akut
g. Gagal ginjal akut
4. Petugas merencanakan tata laksana (planning)
Petugas melakukan anamnesa
(subjective).

Petugas melakukan pemeriksaan fisik


(objective).

Petugas menegakan diagnosis


(assessment).

Petugas merencanakan tata laksana


(planning)

8. Hal-hal yang 1. Tata laksana di berikan sesuai dengan ketersediaan sarana, parasana dan obat
perlu diperhatikan obatan
2. Petugas menginput pada sistem rekam medik elektronik

1.Ruangan Tindakan dan Gawat Darurat


9. Unit terkait

1. SOP Triage
10. Dokumen
2. SOP Nebulizer
terkait

11. Rekaman Histori


Perubahan
ASMA BRONKIALE

No : 442/512/DT/Pusk. BA 1 2022
Dokumen
No Revisi :00
DAFTAR
Tgl Terbit : 03/02/2022
TILIK
Halaman :1/1

UPTD PUSKESMAS
dr. I Wayan Agus Arisnawan
BANJARANGKAN I NIP.198608142011011009

NO N YA TIDAK TIDAK
BERLAKU
1. Petugas melakukan anamnesa ( subyektive)

a. Keluhan : Sesak napas yang episodic, Batu


batuk berdahak yang sering memburuk pada
malamdan pagi hari menjelang subuh. Batuk
biasanya terjadi kronik, Mengi.
b. Faktor Risiko
Faktor Pejamu : Ada riwayat atopi pada
penderita atau keluarganya,hipersensitif
saluran napas, jenis kelamin, ras atau etnik.
c. Faktor Lingkungan
1. Bahan-bahan di dalam ruangan: tungau,
debu rumah, binatang, kecoa.
2. Bahan-bahan di luar ruangan: tepung sari
bunga, jamur.
3. Makanan-makanan tertentu: bahan
pengawet, penyedap dan pewarna
makanan.
4. Obat-obatan tertentu.
5. Iritan: parfum, bau-bauan merangsang.
6. Ekspresi emosi yang berlebihan.
7. Asap rokok.
8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan.
9. Infeksi saluran napas.

10. Exercise-inducedasthma (asma kambuh


ketika melakukan aktivitas fisik tertentu).
11. Perubahan cuaca.

Petugas melakukan pemeriksaan fisik berupa:

a. Tanda Patognomonis :Sesak napas, Mengi


pada auskultasi, pada serangan berat
digunakan otot bantu napas (retraksi
supraklavikula, interkostal, dan epigastrium).
2.
b. Faktor Predisposisi : Riwayat bronchitis atau
pneumoni yang berulang

3. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil


anamnesa dan pemeriksaan serta pengklasifikasian
derajat asma

R=(ya/(ya+ tidak) x100%=…………….

Anda mungkin juga menyukai