2023-01 Sop Tata Laksana GHPR
2023-01 Sop Tata Laksana GHPR
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 19/01/2023
Halaman :¼
UPTD PUSKESMAS
dr. I Wayan Agus Arisnawan
BANJARANGKAN I
NIP.198608142011011009
Hewan Penular Rabies (HPR) adalah hewan yang dapat menularkan penyakit
1. Pengertian
Rabies melalui gigitan atau jilatan
1.Alat
5. Prosedur
1. Set bedah
2.Bahan
1. Set bedah
2. Var
3. Apd
1. Petugas melakukan anamnesa (subjective).
6. Langkah- langkah
a. Stadium prodomal
b. Stadium sensori
c. Stadium eksitasi
d. Stadium paralisis
Pada umumnya rabies pada manusia mempunyai masa inkubasi 3-8
minggu, gejala-gejala jarang timbul sebelum 2minggu dan biasanya timbul
sesudah 12 minggu.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik (objective).
a. Pada saat pemeriksaan, luka gigitan mungkin sudah sembuh bahkan
mungkin telah di lupakan
b. Pada pemeriksaan dapat ditemukan gatal dan parestia pada luka bekas
gigitan yang sudah sembuh (50%)
c. Jika sudah terjadi disfungsi batang otak maka terdapat hipertventilasi,
hipoksia, hipersalivasi, kejang, disfungsi saraf otonam, sindrom
abnormalitas ADH, paralitik/ paralisis flaksis.
d. Tanda patognomonis
3. Petugas menegakan diagnosis (assessment)
Diagnosis di tegakan dengan riwayat gigitan (+) dan hewan yang
mengigit mati dalam 1 minggu
4. Petugas merencanakan tata laksana (planning)
a. Isolasi pasien penting segera setelah diagnosis ditegakan untuk
menghindari rangsangan-rangsangan yang bisa menimnulkan spasme
oto ataupun mencegah penularan
b. Fase awal: luka gigitan harus segera dicuci dengan air sabun (detergen)
5-10 menit kemudian dibilas dengan air bersih, di lakukan debridement
dan diberikan desiinfektan seperti alcohol 40-70%, tintura yodi atau
larutan eohiran. Jika terkena selaput lendir seperti mata, hidung, atau
mulut, maka cucilah Kawasan tersebut dengan air lebih lama
c. Fase lanjut puskesmas merujuk pasien ke rumah sakit
d. Pemberian serum Anti Rabies (SAR) bila serumheterog(bersala dari
serum kuda) dosis 40 IU /kgBB di suntikan infiltrasi pada luka
sebanyak-banyaknya, sisanya disuntikan secara IM. Skin test perlu di
lakukan terlebih dahulu. Bila serum homolog
e. Pemberian serum dapat dikombinasikan dengan vaksin anti rabies pada
hari pertama kunjungan
f. Pemberian vaksin anti rabies dalam waktu 10hari infeksi yang di kenal
sebagai post-exporsure atau “PEP”VAR secara IM pada otot deltoid
atau anterolateral pada dengan dosis 0,5 ml pada hari 0,3,7,14,28
g. Pada orang yang sudah mendapat vaksin rabies dalam waktu 5 tahun
terakhir, bila di gigit Binatang tersangka rabies, vaksin cukup diberikan
2 dosis pada hari 0 dan 3, namun bila gigitan berat vaksin diberikan
lengkap.
h. Pada gigitan luka yang parah, gigitan di daerah leher ke atas pada jari
tangan dan genetalia diberikan SAR 20 IU /kg/BB dosis tunggal. Cara
pemberian SAR adalah setengah dosis infitrasi pada sekitar luka dan
setengah dosis IM pada tempat yang berlainan dengan suntikan SAR,
Diberikan pada hari yang sama dengan dosis pertama SAR
7. Bagan Alir