Magfirah Tuzzahrah Lapsus
Magfirah Tuzzahrah Lapsus
CEPHALGIA AKUT
Oleh:
MAGFIRAH TUZZAHRAH
4522112025
Pembimbing:
dr. Ummu Atiah, Sp. S (K)
NIM : 4522112025
Pembimbing
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
1. Nama : Tn. MH
2. Tanggal lahir : 07 Februari 2000
3. Umur : 23 tahun
4. Jenis Kelamin : Laki – laki
5. Status Pernikahan : Belum menikah
6. Alamat : JL. Dusun Bontoramba
7. Pekerjaan : Wiraswasta
8. Suku : Makassar
9. No. RM : 417869
10. Tanggal Masuk RS : 26 April 2023
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Nyeri di kepala bagian kiri
C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Kesan : Sakit Sedang
Tekanan Darah : 123/75 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36.5°C
SpO2 : 99%
NPRS saat ini :4–6
- Kepala : Normocephal
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
- Thoraks
- Paru : Dalam batas normal
- Jantung : Dalam batas normal
- Abdomen : Dalam batas normal
2. Status Neurologis
GCS : E4M6V5
Fungsi Kortikal Luhur : Orientasi Baik
Rangsang Menings
Kaku Kuduk : Tidak ada
Kernig’s Sign : Negatif
Brudzinski 1 : Negatif
Brudzinski 2 : Negatif
5
N. II (Optikus) : OD OS
Ketajaman Penglihatan : Normal Normal
Lapangan Penglihatan : Normal Normal
Funduskopi : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. III , IV, VI : OD OS
Celah Kelopak Mata
- Ptosis : Negatif Negatif
- Exopthalmus : Negatif Negatif
Pupil
- Bentuk/Ukuran : Bulat Ø2,5 mm Bulat Ø2,5 mm
- Isokor/Anisokor : Isokor Isokor
- RCL/RCTL : Positif Positif
Gerakan Bola Mata
- Parese ke arah : Negatif Negatif
- Nistagmus : Negatif Negatif
N. V (Trigeminus)
Sensibilitas
- N. V1 : Normal
- N. V2 : Normal
- N. V3 : Normal
Motorik
- Inspeksi/Palpasi (Menggigit) : Normal
- Refleks Dagu/Masseter : Normal
- Refleks Kornea : Positif
N.VII (Facialis)
6
N. VIII (Vestibulocochlearis)
- Pendengaran : Dalam batas normal
- Tes Rinner/Weber : Tidak dilakukan
- Fungsi Vestibularis : Dalam batas normal
N. IX/X (Glossopharingeus/Vagus)
- Posisi Arcus Pharynx (Istirahat/ AAH) : Dalam batas normal
- Reflex Telan/Muntah : Tidak dilakukan
- Pengecap 1/3 lidah bagian posterior : Dalam batas normal
- Suara : Normal
N. XI (Asesorius)
- Memalingkan Kepala Dengan/Tanpa Tahanan : Normal
- Angkat Bahu : Normal
N. XII (Hypoglossus)
- Deviasi Lidah : Dalam batas normal
- Fasikulasi Lidah : Dalam batas normal
- Atrofi Lidah : Dalam batas normal
- Tremor Lidah : Dalam batas normal
7
4. Motorik
Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri
Pergerakan N N
Kekuatan 5 5 4 4
Tonus N N N N
R. Fisiologis +2 +2 +2 +2
R. Patologis Negatif Negatif Negatif Negatif
5. Sensorik
a. Eksteroseptif
- Nyeri : Tidak dilakukan pemeriksaan
8
6. Otonom
- BAB : Normal
- BAK : Normal
7. Gangguan Koordinasi
- Tes Jari Hidung : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Tes Pegang Jari : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Tes Disdiadokinesia : Tidak dilakukan pemeriksaan
8. Gangguan Keseimbangan
- Tes Romberg : Tidak dilakukan pemeriksaan
9. Pemeriksaan lain
- Tampak luka pada regio parietal dextra
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi (03/01/2023)
- WBC : 15.94 x 103/µL
- RBC : 4.60 x 106/µL
- HGB : 13.0 g/dL
- HCT : 38.2%
- MCV : 83.0 fL
- MCH : 28.3 pg
- MCHC : 34.0 g/dL
- PLT : 228 x 103/µL
- NEUT : 14.34 x 103/µL
9
2. Pemeriksaan Radiologi
a. CT Scan Kepala (04/01/2021)
Ekspertise:
- Tampak bercak hiperdens intracerebral disertai edema di
sekitarnya pada regio frontal sinister, HU 50 ± 3.
- Tidak tampak diskontinuitas pada tulang, calvaria cranii
regio parietal menonjol
- Pons dan cerebellum baik
- Sella, suprasellar, dan parasella baik
- Cerebellopontine angel baik
- Tidak tampak midline shift atau mass effect
10
F. Diagnosis Kerja
Diagnosis Klinik : Kesadaran menurun
Diagnosis Topis : Hemisfer serebri
Diagnosis Etiologi : suspek traumatic intracerebral hemorage
G. Penatalaksanaan
Infus Ringer Laktat 20 tpm
1. Ranitidin 50mg/12jam/intravena
2. Sanatagesik 1 gr/8jam/intravena
3. Ondansetron 4mg/ekstra/intravena
4. Citicolin 200mg/12jam/intravena
5. Betahistine 24mg/12jam/oral
6. Dimenhidrinate 50mg/12jam/oral
7. Ceftriaxone 1gr/12jam/intrave
H. Prognosis
Ad Vitam : Bonam
11
Ad Sanationam : Bonam
Ad Funtionam : Bonam
I. Anjuran
- Pantau keadaan umum dan tanda-tanda vital
- CT Scan kepala non kontras
- Cek lab; darah rutin, gds
J. Follow Up
Hari/Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Kamis, 5 Perawatan H3 Th/
Januari 2023 S/ IVFD Ringer Laktat 20tpm
- Nyeri kepala ada - Ketorolac 30mg/8jam/iv
- Demam ada - Ceftriaxon 1g/12jam/iv
- Nyeri dan udem pada tungkai - Citicolin 250mg/12j/iv
O/ - Diazepam 5 mg 2x5mg
- TD = 110/70 mmHg - Ranitidin 50mg/12j/iv
- N = 88 x/mnt - Betahistine
- P = 20 x/mnt 24mg/12jam/oral
- S = 37°C - Dimenhidrinate
- GCS = E4M6V5 50mg/12jam/oral
- FKL = Normal - Ondansetron
- Nn. Cranialis = 4mg/ekstra/intravena
Pupil bulat isokor Ø2.5mm ODS - Paracetamol 1gr/ekstra bila
RCL/RCTL positif/positif suhu ≥38
- Sucralfate 500 mg 3x1
- Motorik
N N 5 5 P/
P K
N N 5 5 - Obs nyeri kepala dan
demam
N N R +2 +2
T
N N f +2 +2
- -
Rp
- -
12
- Sensorik = Normal
- Otonom:
BAB = Normal
BAK = Normal
A/
- Contusio cerebri dd traumatic
intracerebri hemoragic
- Elevated white blood cell count
jumat, 6 Januari Perawatan H4 Th/
2023 S/ IVFD Ringer Laktat 20tpm
- Nyeri kepala ada - Natrium 25 mg + diazepam
- Mual ada 1 mg + amitriptiline 25 mg
- Pusing ada encaf ½ tab
- Nyeri pada tungkai ada - Ceftriaxon 1g/12jam/iv
- Citicolin 250mg/12j/iv
O/ - Ranitidin 50mg/12j/iv
- TD = 104/74 mmHg - Betahistine
- N = 62 x/mnt 24mg/12jam/oral
- P = 20 x/mnt - Dimenhidrinate
- S = 36°C 50mg/12jam/oral
- GCS = E4M6V5 - Domperidone 2x1
- FKL = Normal - Paracetamol 1gr/ekstra bila
- Nn. Cranialis = demam
Pupil bulat isokor Ø2.5mm ODS - Natrium bicarbonate 2x1
RCL/RCTL positif/positif
P/
- Motorik - Menunggu hasil ct scan
N N 5 5 kepala
P K
N N 5 5
N N R +2 +2
T
N N f +2 +2
13
- -
Rp
- -
- Sensorik = Normal
- Otonom:
BAB = Normal
BAK = Normal
A/
- Contusio cerebri dd traumatic
intracerebri hemoragic
- Migrain tanpa aura
- Elevated white blood cell count
Sabtu, 7 Januari Perawatan H5 Th/
2023 S/ IVFD Ringer Laktat 20tpm
- Nyeri kepala ada - Ceftriaxon 1g/12jam/iv
- Pusing ada - Citicolin 250mg/12j/iv
- Tidak ada demam - Ranitidin 50mg/12j/iv
- Betahistine
O/ 24mg/12jam/oral
- TD = 100/70 mmHg - Dimenhidrinate
- N = 67 x/mnt 50mg/12jam/oral
- P = 20 x/mnt - Domperidone
- S = 36°C 1tab/8jam/oral
- GCS = E4M6V5 - Paracetamol 1gr/ekstra bila
- FKL = Normal demam
- NRS= 6-7 - Natrium bicarbonate 2dd1
- Nn. Cranialis = - Manitol loading 200 cc
Pupil bulat isokor Ø2.5mm ODS - Santagesik 1gr/8jam/iv
RCL/RCTL positif/positif - IDAK 2 dd 1
- Motorik P/
N N 5 5 - Obs nyeri
P K
N N 5 5 - Manitol loading 200 cc
- Santagesik 1gr/8jam/iv
14
N N R +2 +2 - IDAK 2 dd 1
T
N N f +2 +2
- -
Rp
- -
- Sensorik = Normal
- Otonom:
BAB = Normal
BAK = Normal
Hasil ct scan kepala;
- Contusion cerebri regio frontal sinistra
- Tidak tampak fraktur pada calvaria
cranii
A/
- Contusio cerebri
- Migrain tanpa aura
- Elevated white blood cell count
Minggu, 8 Perawatan H6 Th/
Januari 2023 S/ IVFD Ringer Laktat 20tpm
- Nyeri kepala ada - Manitol loading 100cc/12j/iv
- Pusing berkurang taprring off perhari
- Tidak ada demam - Santagesik 1gr/8jam/iv
- IDAK /12jam/oral
O/ - Ceftriaxon 1g/12jam/iv
- TD = 100/70 mmHg - Citicolin 250mg/12j/iv
- N = 84 x/mnt - Betahistine
- P = 20 x/mnt 24mg/12jam/oral
- S = 36°C - Domperidone
- GCS = E4M6V5 1tab/8jam/oral
- FKL = Normal - Natrium bicarbonate 2dd1
- NRS= 6-7
P/
15
- Motorik
N N 5 5
P K
N N 5 5
N N R +2 +2
T
N N f +2 +2
- -
Rp
- -
- Sensorik = Normal
- Otonom:
BAB = Normal
BAK = Normal
A/
- Contusio cerebri
- Migrain tanpa aura
- Elevated white blood cell count
Senin, 10 Perawatan H8 Th/
Januari 2023 S/ IVFD Ringer Laktat 20tpm
- Nyeri kepala ada perbaikan - Head up 30
- Pusing ada perbaikan - Santagesik 1gr/8jam/iv
- Demam (-) - IDAK /12jam/oral
- Mual dan muntah tidak ada - Ceftriaxon 1g/12jam/iv
- Citicolin 250mg/12j/iv
O/ - Betahistine
- TD = 100/70 mmHg 24mg/12jam/oral
- N = 84 x/mnt - Natrium bicarbonate 2dd1
- P = 20 x/mnt
P/
16
- Motorik
N N 5 5
P K
N N 5 5
N N R +2 +2
T
N N f +2 +2
- -
Rp
- -
- Sensorik = Normal
- Otonom:
BAB = Normal
BAK = Normal
A/
- Contusio cerebri
- Migrain tanpa aura
- Elevated white blood cell count
17
DISKUSI KASUS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
B. Epidemiologi
25% dari evaluasi terkait dengan anak-anak. Lebih dari 50.000 pasien
meninggal akibat TBI dengan 4,5% kematian terkait dengan anak-anak.
C. Etiologi
D. Patofisiologi
Akibat blockade itu, otak tidak mendapat input aferen dan karena itu,
kesadaran hilang selama blockade reversible berlangsung. Timbulnya lesi
contusio di daerah coup, contrecoup, dan intermediate menimbulkan
gejala defisit neurologik yang bisa berupa refleks babinsky yang positif
dan kelumpuhan. Setelah kesadaran pulih kembali, penderita biasanya
menunjukkan organic brain syndrome. Lesi akselerasi-deselerasi, gaya
tidak langsung bekerja pada kepala tetapi mengenai bagian tubuh yang
lain, tetapi kepala tetap ikut bergerak akibat adanya perbedaan densitas
tulang kepala dengan densitas yang tinggi dan jaringan otot yang densitas
22
yang lebih rendah, maka terjadi gaya tidak langsung maka tulang kepala
akan bergerak lebih dulu sedangkan jaringan otak dan isinya tetap
berhenti, pada dasar tengkorak terdapat tonjolan-tonjolan maka akan
terjadi gesekan antara jaringan otak dan tonjolan tulang kepala tersebut
akibatnya terjadi lesi intrakranial berupa hematom subdural, hematom
intra serebral, hematom intravertikal, kontra coup kontusio. Selain itu gaya
akselerasi dan deselarasi akan menyebabkan gaya tarik atau robekan
yang menyebabkan lesi diffuse berupa komosio serebri, diffuse axonal
injuri. Akibat gaya yang dikembangkan oleh mekanisme-mekanisme yang
beroperasi pada trauma kapitis tersebut di atas, autoregulasi pembuluh
darah cerebral terganggu, sehingga terjadi vasoparalitis. Tekanan darah
menjadi rendah dan nadi menjadi lambat, atau menjadi cepat dan lemah.
Juga karena pusat vegetatif terlibat, maka rasa mual, muntah dan
gangguan pernafasan bisa timbul.
E. Manifestasi Klinis
F. Diagnosis
1. Anamnesis
Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas pasien setelah
itu dapat ditanyakan hal yang berhubungan dengan keluhan utamanya
atau nyerinya. Pertanyaan itu berupa kapan nyeri terjadi, frekuensi,
dan intervalnya; lokasi nyeri; kualitas dan sifat nyeri; penjalaran nyeri;.
Mekanisme trauma, waktu dan perjalanan trauma, pernah pingsan
atau sadar setelah trauma, amnesia retrograde atau anterograde.
Riwayat mabuk, alkohol, narkotika, pernah operasi kepala
sebelumnya. Selanjutnya pertanyaan tambahan mengenai penyakit
penyerta; epilepsi, jantung, asma, hipertensi dan DM serta gangguan
pembekuan darah.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan kepala : mencari tanda
Jejas di kepala meliputi; hematoma sub kutan, luka terbuka, luka
tembus, dan benda asing
4. Pemeriksaan Penunjang
- CT Scan
G.Penatalaksanaan
1. Terapi Konservatif
a. Head Up 30o
2. Operasi
Operasi dilakukan bila didapatkan lesi intrakranial yang indikasi
untuk dilakukan operasi (perdarahan epidural, perdarahan subdural,
perdarahan intraserebral).
H. Komplikasi
Komplikasi yang dapat diakibatkan karena adanya contusio cerebri
adalah dapat menimbulkan terjadinya kejang, hidrosefalus, anosmia
pasca trauma, kecacatan, kehilangan waktu sekolah, gangguan
konsentrasi, perhatian dan memori, defisit kognitif, gangguan stress pasca
trauma, infeksi bahkan sampai kematian.
29
I. Prognosis
J. Pencegahan
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA