Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN IVA TEST

No.Dokumen : SOP/226/CNR/2022
No. Revisi : 01
SOP
Tgl. Terbit : 17 Juli 2022
Halaman :1/5

UPTD
PUSKESMAS
AVENGER

1. Pengertian Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat (IVA) adalah


Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan
spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam
asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan
menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite epitelium.
2. Tujuan Sebagai pedoman/acuan penerapan langkah-langkah
dalam melaksanakan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher
rahim
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/039/KPTS/
CNR/VI/2022 tentang pembentukan tim petugas kegiatan IVA dan
SADANIS.
4. Referensi 1. Kemenkes RI, 2015 “Buletin Kanker” Pusat dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
2. Departemen Kesehatan RI, 2009, “Pencegahan Kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara”, Depkes RI, Jakarta.
3. Depkes RI, 2008, “Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat” (IVA). Depkes RI, Jakarta.
4. Menteri Kesehatan RI, 2015, “Model Deteksi Dini Kanker Serviks
dan Payudara”, Jakarta.
5.Prosedur/ A. Persiapan Alat dan Bahan
Langkah - langkah 1) Spekulum cocor bebek
2) Sarung tangan
3) Kapas Lidi
4) Tampon tang
5) Tempat tidur gynecology
6) Tempat sampah medis dan non medis
7) Format anamnesa IVA
8) Lampu sorot
9) Larutan klorin untuk dekontaminasi peralatan
10) Larutan asam asetat 3-5%
• Dapat digunakanasam cuka 25% yang dijual di pasaran
kemudian diencerkan menjadi 5% dengan
perbandingan
1:4 (1 bagian asam cuka dicampur dengan 4 bagian air)
Contohnya: 10 ml asam cuka 25% dicampur dengan 40
ml air akan menghasilkan 50 ml asam asetat 5 %. Atau
20 ml asam cuka 25 % dicampur dengan 80 ml air akan
menghasilkan 100 ml asam asetat 5%
• Jika akan menggunakan asam asetat 3%, asam cuka 25
% diencerkan dengan air dengan perbandingkan 1:7 (1
bagian asam cuka dicampur 7 bagian air)
Contohnya : 10 ml asam cuka 25% dicampur dengan 70
ml air akan menghasilkan 80 ml asam asetat 3%
• Campur asam asetat dengan baik
• Buat asam asetat sesuai keperluan hari itu. Asam asetat
jangan disimpan untuk beberapa hari.

1. Pemeriksaan IVA :
a. Memastikan identitas , memeriksa status dan kelengkapan
informed consent klien
b. Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya dari
pinggang hingga lutut dan menggunakan kain yang sudah
disediakan
c. Klien diposisikan dalam posisi litotomi
d. Tutup area pinggang hingga lutut klien dengan kain
e. Gunakan sarung tangan
f. Bersihkan genitalia eksterna dengan air DTT
g. Inspeksi/periksa genitalia eksternal dan lihat apakah terjadi
discharge pada mulut uretra. Palpasi kelenjar Skene's and
Bartholin's. Jangan menyentuh klitoris, karena akan
menimbulkan rasa tidak nyaman pada ibu. Katakan pada
ibu/klien bahwa spekulum akan dimasukkan dan mungkin
ibu akan merasakan beberapa tekanan.
h. Dengan hati-hati masukkan spekulum sepenuhnya atau
sampai terasa ada tahanan lalu secara perlahan buka
bilah/daun spekulum untuk melihat leher rahim.
i. Amati leher rahim apakah ada infeksi (cervicitis) seperti
discharge/cairan keputihan mucous ectopi (ectropion);
kista Nabothy atau kista Nabothian, nanah, atau lesi
“strawberry“
(infeksi Trichomonas).
j. Bersihkan serviks dari cairan , darah, dan sekret dengan
kapas lidi bersih
k. Periksa serviks sesuai langkah-langkah berikut :
1) Terdapat kecurigaan kanker atau tidak :
• Jika ya, klien dirujuk, pemeriksaan IVA tidak
dilanjutkan. Jika pemeriksaan adalah dokter ahli
obstetri dan ginekologi, lakukan biopsi
2) Jika tidak dicurigai kanker, identifikasi Sambungan
Skuamo kolumnar (SSK)
• Jika SSK tidak tampak, maka : dilakukan
pemeriksaan mata telanjang tanpa asam asetat,
lalu beri kesimpulan sementara, misalnya hasil
negatif namun SSK tidak tampak. Klien disarankan
untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya lebih
cepat atau pap smear maksimal 6 bulan lagi.
3) Jika SSK tampak, lakukan IVA dengan mengoleskan
kapas lidi yang sudah dicelupkan ke dalam asam
asetat
3-5% ke seluruh permukaan serviks
4) Tunggu hasil IVA selama 1 menit, perhatikan apakah
ada bercak putih ( acetowhite epithelium) atau tidak
l. Keluarkan speculum
m. Buang sarung tangan, kapas, dan bahan sekali pakai
lainnya ke dalam container (tempat sampah) yang tahan
bocor, sedangkan untuk alat-alat yang dapat digunakan
kembali, rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit untuk dekontaminasi
n. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien,
1) Jika hasil tes IVA negatif, beritahu ibu untuk datang
menjalani tes kembali 5 tahun kemudian, dan ingatkan
ibu tentang faktor- faktor risiko.
2) Jika hasil tes IVA positif, jelaskan artinya dan
pentingnya pengobatan dan tindak lanjut, dan
diskusikan langkah-lankah selanjutnya yang
dianjurkan.
3) Jika telah siap menjalani krioterapi, beritahukan
tindakan yang akan dilakukan lebih baik pada hari
yang sama atau hari lain bila klien inginkan.
4) Jika tidak perlu merujuk, isi kertas kerja dan jadwal
pertemuan yang perlu.
6. Diagram Alir
(jika dibutuhkan)

7. Unit terkait Pelayanan UKPP


Pelayanan UKM
DAFTAR TILIK
SOP IVA TEST

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak Berlaku

1 Apakah klien dilakukan anamesa?

2 Apakah klien diberikan inform consent?

Apakah petugas sudah menyiapkan alat dan


3
bahan untuk pemeriksaan IVA Test?

Apakah klien sudah diposisikan dalam


4
posisi litotomi?

5 Apakah petugas menggunakan sarung tangan?


Apakah petugas melakukan pembersihan
6
genitalia eksterna dengan air DTT?

Apakah petugas melakukan pemeriksaan daerah


7
genetalia eksternal?

Apakah petugas melakukan IVA Test dengan


8
menggunakan kapas lidi?
Apakah petugas melakukan rujukan ketika
9
ditemukan hasil IVA Test positif?
Apakah petugas melakukan dekontaminasi pada
10
alat yang telah digunakan?

CR: ……………………………%.

Petugas Pelaksana Penilai,


Pelayanan,

(NAMA JELAS) (NAMA JELAS)


NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai