TANTANGAN DAN PERMASALAHAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
A. TANTANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Faktor ancaman merupakanfaktor eksternal atau lingkungan dari system informasi Kesehatan nasional. Factor in ikan menghambat implementasisistm jika tidak disikapi dengan baik. Dengan perspektif lain sebuah ancaman dapat juga dipandang sebagai sebuah tantangan dimasa depan yang harus bisa dihadapi. Beberapa factor eksternal yang menjadi ancaman atau tantangan yang mungkin muncul dalam pengembangan system informasi Kesehatan antara lain : - Tantangan Globalisasi Era Globalisasi menyebabkan bebasnya pertukaran berbagai hal antar negara seperti sumber daya manusia,IPTEK dan lain-lain. Di bidang Kesehatan, hal ini akan dapat menimbulkan dampak negative apabila tidak dikelola dengan baik. Beberapa dampak negative tersebut antara lain adanya penyakit-penyakit serta gangguan Kesehatan baru, masuknya investasi dan teknologi Kesehatan, serta masuknya tenaga-tenaga Kesehatan asing yang menjadi competitor tenaga Kesehatan dalam negeri. - Tantangan Otonomi Daerah Otonomi daerah saat ini menyebabkan masing-masing daerah sibuk mengerjakan urusannya sendiri, termasuk dalam penyususnan prioritas untuk pengembangan pengelolaan system informasi kesehatannya. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kelancaran integrasi system Informasi Kesehatan yang diharapkan salah satunya dibangun dengan penguatan SIKDA. Kondisi tersebut akan menyulitkan pemerintah dalam memfasilitasi pengembangan system informasi Kesehatan di daerah, implementasi dan pembenahan tat Kelola. - Tantangan Ekonomi Global Kondisi ekonomi global dan kemampuan keuangan pemerintah sangat berpengaruh dalam implementasi teknologi informasi dan komunikasi Sebagian besar berasal dari impor. Setiap perubahan kondisi ekonomi global akan berpengaruh pada ekonomi dalam negeri. Kondisi ekonomi yang memburuk tentunya dapat mempengaruhi kemmapuan keuangan pemerintah. Oleh karena itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat harus disikapi dengan cerdas dalam memanfaatkan untuk penyelenggaraan system informasi Kesehatan. - Tantangan untuk membangun Jejaring lintas Unit dan Lintas Sektor Adanya kebijakan pemerintah dalam memperkuat e-government akan sangat bergantung pada interoperabilitas seluruh komponen system. Tidak tersedianya standar dan protocol dalam penyelenggaraan system informasi di setiap Lembaga mengakibatkan ketidakjelasan aturan main. Akses data dan informasi dari lintas unit di Kementrian Kesehatan dan lintas sektor masih sulit dilakukan.
B. PERMASALAHAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Saat ini system informasi Kesehatan(SIK) masih terhambat serta belum mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, sehingga SIK masih belum menjadi alat pengelolaan pembangunana Kesehatan yang efektif. Hal ini disebabkan karena beberapa kondisi berikut ini : 1. Pengumpulan informasiyang tidak relevan 2. Kualitas daya yang buruk 3. Duplikasi data 4. Kurangnya umpan balik 5. Penggunaan informasi yang kurang optimal Menurut Bambang dkk (1991) terdapat beberapa masalah pada system informasi Kesehatan di Indonesia diantaranya : 1. Data yang harus dicatat dan dilaporkan di unit-unit operasionalsangat banyak,sehingga beban para petugas menjadi berat. 2. Proses pengelolaan data menjadi lama,sehingga hasil pengolahan data menjadi lama, menyebabkan hasilnya menjadi tidak tepat watu Ketika disajikan dan diumpan balikkan. 3. Data yang dikumpulkan terlalu banyak dibandingkan kebutuhannya, maka banyak data yang akhirnya tidak dimanfaatkan. Dengan perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat memberikan kemudahan dalam penguatan dan pengembanagan system Informasi Kesehatan. Saat ini sudah ada kebutuhan-kebutuhan untuk memanfaatkan TIK dalam SIK(e-Health) agar dapat meningkatkan Pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan Kesehatan.