Anda di halaman 1dari 9

PT.

MUTIARA AGUNG JAYA


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)

“MUTIARA HATI”
Jl. Raya Tambahsari No. 15, Kec.GadingRejo, Kab. Pringsewu.Telp (0729) 7330324.

SURAT KEPUTUSAN
NOMOR :/SK/DIR/RSIA-MH/II/2020

TENTANG
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN
UNIT SANITASI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MUTIARA HATI

DIREKTUR RSIA MUTIARA HATI PRINGSEWU

Menimbang : a. Bahwa RSIA Mutiara Hati perlu untuk selalu


meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui
peningkatan mutu secara berkesinambungan.
b. Bahwa Akreditasi Rumah Sakit merupakan salah satu
Instrumen peningkatan mutu berkelanjutan dan kewajiban
bagi Rumah Sakit sesuai ketentuan pemerintah
c. Bahwa dalam pelaksanaan dan persiapan Akreditasi
diperlukan berbagai pedoman
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang – Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit
3. Kepmenkes No. 1204 tahun 2004
tentangpersyaratankesehatanrumahsakit
4. PeraturanMenteriKesehatan No. 32 Tahun 2013
TentangPenyelenggaraPekerjaan Sanitarian
5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air

v
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah B3
7. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair
Bagi Kegiatan Rumah Sakit
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.875/Menkes/SK/PER/VII/2001 Tentang penyusunan
upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.876/Menkes/SK/PER/VII/2001 tentang pedoman
teknis analisis dampak kesehatan lingkungan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.876/Menkes/SK/PER/XI/2004 Tentang persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
715/MENKES/SK/V/2003 tentang persyaratan Hygiene
Sanitasi Jasaboga
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1335/MENKES/SK/X/2002 tentang standar operasional
pengambilan dan pengukuran sampel kualitas udara
ruangan Rumah Sakit
13. Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1990 tentang
pengendalian pencemaran air
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
986/MENKES/PER/1992 tentang fasilitas rumah sakit
16. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
No. 53 Tahun 1999 tentang baku mutu air buangan rumah
sakit
17. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No.Kep.02/MENLHK/1/1998 tentang

v
air
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
907 tahun 2002 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas
air minum
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.373/Menkes/SK/PER/III/2007 tentang standar Profesi
Sanitarian
20. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Indonesia, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2002
21. Pedoman Pemeliharaan Instalasi pengelolaan Limbah
Cair, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun
1993
22. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit
23. Surat Keputusan PT. Mutiara Agung Jaya Nomor
002/SK/MAJ/III/2018 tentang Pengangkatan Saudara dr.
Rico Piawan Sutanto sebagai Direktur RSIA Mutiara Hati.

MEMUTUSKAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MUTIARA HATI


PRINGSEWU TENTANG PEDOMAN PELAYANAN SANITASI.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan Direktur ini, yang dimaksud dengan :

v
1. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat
2. Bagian Sanitasi adalah salah satu unit kerja di bawah Direktur yang bertugas
mengelola aspek kesehatan lingkungan rumah sakit dan pengelolaan linen rumah
sakit.
3. Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman : menciptakan suatu kondisi yang
nyaman, bersih, dan sehat di lingkungan rumah sakit agar tidak menimbulkan dampak
negatif yang berupa terjadinya infeksi nosokomnial baik terhadap pasien, pengunjung
dan juga karyawan rumah sakit.
4. Ruang Bangunan dan Halaman Rumah Sakit : semua ruang/unit dan halaman yang
ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan kelengkapannya) yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah sakit.
5. Makanan dan Minuman di Rumah Sakit : semua makanan dan minuman yang
disajikan dari dapur rumah sakit untuk pasien.
6. Air Proses : air yang melalui proses pengolahan atau yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum.
7. Air Bersih : air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
8. Limbah Padat Non Medis : limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
diluar medis yang berasal dari dapur, pasien, perkantoran taman dan halaman.
9. Limbah Padat Medis : limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah benda
tajam, limbah farmasi.
10. Limbah Cair : semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah
sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan
radioaktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan
11. Laundry : tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya
berupa mesin cuci, alat dan desinfektan, pengering, meja dan meja setrika.
12. Pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu : upaya untuk mengurangi
populasi serangga. Tikus dan binatang pengganggu lainnya sehingga keberadaannya
tidak menjadi vektor penular penyakit.
13. Dekontaminasi : upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi oleh
peralatan, bahan, dan ruang melalui pembersihan, desinfeksi dan srt=erilisasi dengan
cara fisik dan kimiawi

v
14. Promosi Hygiene dan Sanitasi : penyampaian pesan tentang Higiene dan sanitasi
rumah sakit kepada pasien/ keluarga pasien, pengunjung, karyawan baru maupun
karyawan lama serta masyarakat sekitarnya agar mengetahui, memahami, menyadari
dan mau membiasakan diri berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta dapat
memanfaatkan fasilitas sanitasi rumah sakit dengan benar.

BAB II
RUANG LINGKUP SANITASI RUMAH SAKIT

Pasal 2
1. Kegiatan penyehatan lingkungan di RSIA Mutiara Hati Pringsewu dilaksanakan
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, timbulnya
gangguan kesehatan ataupun terjadinya penularan penyakit
2. Rumah sakit menyusun dokumen UKL-UPL
3. RS mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku terkait dengan pengelolaan
kesehatan lingkungan RS

Pasal 3
Ruang lingkup kegiatan penyehatan lingkungan
1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman
2. Penyehatan air

3. Pengelolaan limbah
a. Limbah padat organik dan organik
b. Limbah padat medis
c. Limbah cair
d. Limbah gas
e. Limbah B3
4. Pengelolaan laundry
5. Pengendalian serangga. Tikus dan binatang pengganggu lainnya.
6. Hygiene sanitasi makanan dan minuman
7. Pemeliharaan fasilitas sanitasi
8. Penyehatan udara

v
9. Penyuluhan

BAB III
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Pasal 4
Ketentuan penyehatan ruang, bangunan dan halaman antara lain :
1. Lingkungan rumah sakit harus bebas dari asap rokok
2. Lingkungan rumah sakit harus bebas dari banjir
3. Lingkungan banguna rumah sakit harus mempunyai batas yang jelas dilengkapi
dengan pagar yang memungkinkan orang atau binatang keluar masuk dengan bebas
4. Lingkungan bangunan rumah sakit harus dilengkapi penerangan dan intensitas cahaya
yang cukup
5. Saluran air limbah domestik dan limbah medis harus tertutup dan terpisah, masing-
masing dihubungkan ke IPAL
6. Lingkungan, ruangan dan bangunan rumah sakit harus selalu dalam keadaan bersih
dan tersedia fasilitas sanitasi secara kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan
kesehatan sehingga tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang dan
berkembangbiaknya serangga dan binatang pengganggu lainnya.

Pasal 5
Ketentuan penyehatan air sebagai berikut :
1. Rumah sakit menyediakan air minum sesuai kebutuhan
2. Rumah sakit menyediakan air bersih untuk masing-masing bed pasien perhari
3. Rumah sakit melakukan pemeriksaan kualitas air bersih dan air minum secara
berkala
Pasal 6
Ketentuan pengelolaan limbah padat sebagai berikut :
1. Pemilahan limbah padat dilakukan di sumber penghasil limbah
2. Pengemasan limbah harus sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku
3. Limbah padat diangkut minimal 3 hari sekali

v
4. RSIA Mutiara Hati menyediakan tempat penyimpanan limbah sementatra untuk
sampah non medis (TPS Umum) dan bahan berbahaya dan beracun (TPS B3)
5. Limbah padat medis dimasukkan ke TPS B3 yang kemudian diangkut oleh
transporter dan dimusnahkan oleh pihak ketiga yang mempunyai izin
6. TPS B3 harus mendapatkan izin dari pemerintah yang berwenang.

Pasal 7
Ketentuan pengelolaan limbah cair sebagai berikut :
1. Rumah sakit mengelola semua limbah cair mengguanakan IPAL yang berizin
2. Limbah kimia yang memiliki kandungan logam berat pengelolaannya diserhkan
kepada pihak ketiga yang berizin

Pasal 8
1. Rumah sakit memastikan limbah gas telah dikelola agar tidak mencemari lingkungan
2. Rumah sakit melakukan pemeriksaan terhadap emisi udara dari sumber yang tidak
bergerak secara berkala

Pasal 9
1. Rumah sakit menyelenggarakan kegiatan laundry
2. Laundry rumah sakit menggunakan jenis detergen dan desinfektan yang rama
lingkungan dan dipilih yang mampu membunuh bakteri patogen
3. Suhu air panas untuk pencucian 70 derajat celcius dalam waktu 25 menit atau 95
derajat celcius dalam waktu 1—15 menit
4. Penyelenggaraan laundry rumah sakit harus memenuhi persyaratan yang berlaku

Pasal 10
1. Rumah sakit harus bebas dari vektor

Pasal 11
1. Rumah sakit memeriksa kadar E-Coli pada makanan dan minunab serta peralatan
makanan secara berkala
2. Rumah sakit harus memenuhi standar hygiene dan sanitasi makanan sesuai
peraturan yang berlaku

v
Pasal 12
1. Rumah sakit melakukan promosi kesehatan lingkungan kepada masyarakat di
rumah sakit dan sekitarnya

Pasal 13
1. Setiap bahan berbahaya dan beracun yang digunakan di rumah sakit harus
dilengkapi dengan MSDS dalam bahasa Indonesia
2. Penempatan bahan berbahaya dan beracun yang digunakana untuk kegiatan
penyehatan lingkungan disimpan di tempat khusus disertai dengan tanda bahaya
3. Pengelolaan B3 harus sesuai dengan panduan B3 rumah sakit

Pasal 14
1. Kegiatan penyehatan lingkungan yang dilaksanakan wajib dilaporkan secara
berkala kepada instansi pemerintah terkait

BAB IV
SUMBER DAYA

Pasal 15
1. Kegiatan penyehatan lingkungan diselenggarakan di bagian sanitasi yang dipimpin
oleh kepala yang memiliki pengetahuan di bidangnya dan telah memenuhi
persyaratan tertentu serta di dukung oleh beberapa staf pelaksana yang memadai
2. Penanggungjawab sanitasi ditetapkan oleh Direktur
Pasal 16
1. Pengawasan keseatan lingkungan dilakukan oleh ahli kesehatan lingkungan yang
kompeten dan terintegrasi
2. Dalam menjalankan tugasnya, ahli kesehatan lingkungan dapat dibantu oleh tenaga
teknis terlatih

Pasal 17
1. Peralatan sanitasi harus dipelihara dengan baik

Pasal 18

v
1. Pada saat peraturan ini berlaku, SK Direktur RSIA Mutiara Hati Pringsewu tentang
Kebijakan Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Unit Sanitasi NOMOR :
/SK/DIR/RSIA-MH/II/2020 telah selesai dibaca dan diperiksa oleh dr. Yulita
Tricia MKM sebagai Authorized Person (pemeriksa dokumen) dan dr. Rico Piawan
Sutanto sebagai Direktur

Pasal 19
1. Peraturan direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Pringsewu
Pada tanggal : Februari 2020
RSIA Mutiara Hati

dr. Rico Piawan Sutanto


Direktur

Anda mungkin juga menyukai