Tahapan Pelaksanaan Perkerasan Rigid
Tahapan Pelaksanaan Perkerasan Rigid
Lapis pondasi (base course) terdiri atas satu lapis plat (slab) beton semen
mutu tinggi yang kira-kira setara dengan beton K-350 sampai K-400.
Dalam perkembangan terakhir, plat beton ini dapat juga terdiri atas
betonpratekan. Lapis pondasi yang terdiri atas plat beton semen ini
merupakan konstruksi utama dari perkerasan kaku, yang apabila kontak
langsung dengan roda lalu lintas (berfungsi sebagai lapis permukaan /
surface course), maka permukaannya harus rata, tidak mudah aus dan tidak
licin. Lapis pondasi tidak boleh lekat (unbonded) dengan lapis pondasi
bawah (sub base course).
Bond breaker dipasang di atas subbase agar tidak ada kelekatan (bonding)
atau gesekan (friction) antara lapis pondasi bawah dengan plat beton.
Dalam praktek bond breaker dibuat dari plastik tebal (minimum 125
mikron).
Beton fast track adalah beton cor ready mix yang bersifat cepat mengeras
dan langsung dapat digunakan untuk lalu lintas. Beton ini memiliki
spesifikasi khusus meliputi persyaratan beton untuk segmen perkerasan
jalan beton. Juga bisa di buka untuk lalu lintas pada umur beton belum 7
hari.
Spesifikasi ini digunakan untuk segmen jalan dengan lalu lintas yang padat.
Beton perkerasan kaku untuk pembukaan lalu lintas lebih awal yang
digunakan dalam spesifikasi ini adalah beton kuat tekan tinggi. Dimana saat
di buka untuk lalu lintas kuat tekan beton harus sudah mencapai 300
Kg/cm2 (25 Mpa) pada umur beton 28 hari.
Pada dasarnya secara umum pelaksanaan jalan beton tidak jauh berbeda
dengan jenis perkerasan beton lainnya. Untuk jalan yang memiliki arus lalu
lintas rendah atau yang lebih kecil seperti jalan desa pelaksanaan dilakukan
dengan tidak terlalu kompleks seperti penggelaran lapis pondasi bawah,
lapis pondasi yang dipadatkan kemudian barulah perkerasan di cor kan dari
truck mixer, selanjutnya dirapihkan permukaannya.
Akan tetapi untuk jalan yang memiliki lalulintas padat atau jalan khusus
yang dilewati kendaraan kelas berat biasanya dibuat perkerasan beton
rigid. Tahapan dibawah ini merupakan pekerjaan rigid yang dilakukan pada
jalan padat lalu lintas seperti pantura dan jalan tol. Untuk tahapan
pelaksanaannya sebagai berikut :
11. Setelah permukaan beton cukup keras permukaan beton dapat ditutup
dengan lembaran penutup isolasi (geotekstil)
13. Pada alur cutting beton selanjutnya diisi dengan joint sealant dengan
material sealant.