Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 5725542
Laman httpss://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Pos-el ditjenkebudayaan@kemdikbud.go.id

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN


NOMOR 6 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BEASISWA PELAKU BUDAYA
PROGRAM NON GELAR TAHUN 2023

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN,

Menimbang : a. bahwa untuk mendorong agenda pemajuan kebudayaan


dan percepatan pencapaian strategi kebudayaan,
khususnya dalam peningkatan pengetahuan dan
kapasitas pelaku budaya, maka dibutuhkan akses
pendanaan pendidikan bagi pelaku budaya;
b. bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana abadi
pendidikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111
Tahun 2021 tentang Dana Abadi di Bidang Pendidikan,
yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan
pengetahuan dan kapasitas yang berkelanjutan bagi
pelaku budaya;
c. bahwa untuk mempermudah pelaku budaya dalam
mengakses hasil kelola dana abadi pendidikan,
dibutuhkan petunjuk teknis dalam penyaluran dana
tersebut;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Kebudayaan tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Beasiswa Pelaku Budaya
Program Non Gelar Tahun 2023;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4268);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6055);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2022 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
208, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6827);
6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);
7. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2021 tentang Dana
Abadi di Bidang Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 272);
8. Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2022 tentang
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2023 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 215);
9. Keputusan Presiden Nomor 116/TPA Tahun 2021 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
10. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 963);
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.02/2022
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
494);
12. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 374/O/2021 tentang Rincian Tugas Unit
Kerja Direktorat Jenderal Kebudayaan;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BEASISWA PELAKU
BUDAYA PROGRAM NON GELAR TAHUN 2023.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
1. Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar Tahun 2023
adalah pendukungan pembiayaan keikutsertaan dalam
program pendidikan untuk peningkatan pengetahuan
kapasitas bidang kebudayaan bagi pelaku budaya yang
bersifat non gelar.
2. Pelaku Budaya adalah perseorangan yang bergiat, bekerja,
dan/atau berkarya dalam bidang yang berkaitan dengan
objek pemajuan kebudayaan.
3. Direktorat Jenderal Kebudayaan adalah satuan kerja pada
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang kebudayaan.
4. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan adalah satuan kerja
noneselon pada kementerian yang menyelenggarakan
urusan di bidang keuangan yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum dan mengelola
dana abadi pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

BAB II
TUJUAN

Pasal 2
Tujuan pemberian Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar
Tahun 2023 yaitu untuk:
a. meningkatkan kompetensi, pengalaman, dan jejaring kerja
para Pelaku Budaya; dan
b. mengimplementasikan pemerataan persebaran kompetensi
dan keahlian bidang-bidang yang berhubungan dengan
kebudayaan ke seluruh wilayah Indonesia.

BAB III
PEMBERI BEASISWA DAN PENERIMA MANFAAT

Pasal 3
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan mengalokasikan anggaran
untuk keseluruhan pelaksanaan Beasiswa Pelaku Budaya
Program Non Gelar Tahun 2023.

Pasal 4
Penerima manfaat yang menjadi sasaran Beasiswa Pelaku
Budaya Program Non Gelar Tahun 2023 dipilih melalui skema
seleksi atau undangan dari penyelenggara program
peningkatan kapasitas bidang kebudayaan.

BAB IV
JANGKA WAKTU PEMBERIAN BEASISWA

Pasal 5
Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar Tahun 2023
diberikan untuk jangka waktu pelaksanaan program
peningkatan kapasitas bidang kebudayaan paling singkat 1
(satu) bulan dan paling lama 4 (empat) bulan dan pelaksanaan
dapat dilakukan sampai 2024 selama Surat Keputusan
penerima manfaat sudah ditetapkan tahun 2023.

BAB V
KATEGORI

Pasal 6
Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar Tahun 2023
terdiri dari kategori:
a. Beasiswa Non Gelar Dalam Negeri; dan
b. Beasiswa Non Gelar Luar Negeri.
Pasal 7
(1) Kategori Beasiswa Non Gelar Dalam Negeri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf a merupakan pendukungan
yang diberikan untuk keikutsertaan Pelaku Budaya dalam
program peningkatan kapasitas bidang kebudayaan yang
berbentuk:
a. pelatihan, kursus singkat, bimbingan teknis, atau
lokakarya bidang kebudayaan yang diselenggarakan oleh
institusi/lembaga kebudayaan atau lembaga pendidikan;
b. magang yang diselenggarakan oleh institusi/lembaga
kebudayaan atau perusahaan yang bergerak di bidang
kebudayaan; atau
c. residensi yang diselenggarakan oleh institusi/lembaga,
kelompok masyarakat, atau publik yang merupakan
bagian dalam kegiatan bidang kebudayaan.
(2) Program peningkatan kapasitas bidang kebudayaan yang
dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang kompetensi atau
tema pembelajaran:
a. pengelolaan warisan budaya;
b. permuseuman;
c. cagar budaya; dan
d. bidang kebudayaan lainnya.

Pasal 8
(1) Kategori Beasiswa Non Gelar Luar Negeri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf b adalah pendukungan yang
diberikan untuk keikutsertaan Pelaku Budaya dalam
program peningkatan kapasitas bidang kebudayaan yang
berbentuk:
a. pelatihan, kursus singkat, bimbingan teknis, atau
lokakarya bidang kebudayaan yang diselenggarakan oleh
institusi/lembaga kebudayaan atau lembaga pendidikan;
b. magang yang diselenggarakan oleh institusi/lembaga
kebudayaan atau perusahaan yang bergerak di bidang
kebudayaan; atau
c. residensi yang diselenggarakan oleh institusi/lembaga,
kelompok masyarakat, atau publik yang merupakan
bagian dalam kegiatan bidang kebudayaan.
(2) Program peningkatan kapasitas bidang kebudayaan yang
dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang kompetensi atau
tema pembelajaran:
a. permuseuman, diutamakan bidang repatriasi, konservasi,
dan pengelolaan koleksi;
b. manajemen dan tata kelola kebudayaan;
c. musik, perfilman, dan media;
d. pengelolaan warisan budaya yang termasuk dalam daftar
daftar Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage)
dan Warisan Budaya TakBenda (ICH) Indonesia yang
diakui UNESCO); dan
e. bidang kebudayaan lainnya.

Pasal 9
Penambahan kategori seperti yang tercantum pada Pasal 6
dan/atau perubahan ketentuan dari setiap kategori seperti
yang tercantum pada Pasal 7 dan Pasal 8 dilakukan melalui
surat pemberitahuan resmi dari Direktur Jenderal
Kebudayaan.
BAB VI
TAHAPAN PELAKSANAAN BANTUAN

Pasal 10
(1) Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar Tahun 2023
diselenggarakan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:
a. tahap persiapan;
b. tahap pendaftaran;
c. tahap seleksi; dan
d. tahap pelaksanaan program.
(2) Tahap persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a meliputi:
a. penyusunan petunjuk teknis;
b. penetapan sekretariat;
c. penetapan tim seleksi;
d. penyusunan jadwal kegiatan; dan
e. pengumuman pembukaan pendaftaran.
(3) Tahap pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dilakukan melalui laman
https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id.
(4) Tahap seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b meliputi:
a. seleksi administrasi;
b. seleksi substansi;
c. penetapan penerima manfaat;
d. penyaluran dana; dan
e. pelaksanaan kegiatan.
(5) Tahap pelaksanaan program sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c meliputi:
a. pelaksanaan program sesuai dengan tanggal
pelaksanaan yang telah disampaikan penerima
manfaat; dan
b. apabila terjadi perubahan waktu pelaksanaan program,
maka harus disampaikan melalui permohonan
perubahan waktu pelaksanaan program kepada
sekretariat untuk mendapatkan persetujuan.

BAB VII
PERSYARATAN PENERIMA MANFAAT

Pasal 11
Persyaratan penerima manfaat Beasiswa Pelaku Budaya
Program Non Gelar Tahun 2023 terdiri dari persyaratan:
a. umum; dan
b. khusus.

Pasal 12
Persyaratan umum yang harus dipenuhi calon penerima
manfaat Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar Tahun
2023 sebagai berikut:
a. merupakan Warga Negara Indonesia (WNI);
b. memiliki perhatian dan komitmen terhadap pemajuan
kebudayaan yang dibuktikan dengan rekam jejak
pengalaman, aktifitas, dan/atau portofolio;
c. tidak sedang/akan menerima pendanaan untuk komponen
pembiayaan yang sama dari pihak lain; dan
d. tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mengandung
unsur SARA, bertentangan dengan Pancasila, maupun
kegiatan lainnya yang bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat dan peraturan yang berlaku.

Pasal 13
(1) Persyaratan khusus diberikan kepada Pelaku Budaya yang
merupakan Aparatur Sipil Negara yang bekerja di:
a. Satuan Kerja di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
b. Organisasi Pemerintah Daerah di bawah dinas yang
mengurusi bidang kebudayaan dan/atau bidang lain
yang terkait dengan kebudayaan dalam Pemerintah
Provinsi; atau
c. Organisasi Pemerintah Daerah di bawah dinas yang
mengurusi bidang kebudayaan dan/atau bidang lain
yang terkait dengan kebudayaan dalam Pemerintah
Kabupaten/Kota.
(2) Persyaratan khusus yang harus dipenuhi calon penerima
manfaat sebagai berikut:
a. berusia maksimal 50 (lima puluh) tahun;
b. memiliki masa kerja minimal 5 (lima) tahun;
c. memegang jabatan sebagai tenaga administrasi
dan/atau fungsional dengan kelas jabatan minimal
grade 6 (enam) yang dibuktikan dengan surat
keputusan terkait jabatan terakhir;
d. berlatarbelakang pendidikan formal minimal setara
dengan jenjang D3 (diploma tiga) atau D4 (sarjana
terapan);
e. tidak sedang menjalani ikatan dinas; dan
f. tidak sedang menjalani hukuman disiplin pegawai.

BAB VIII
PRINSIP PELAKSANAAN BANTUAN

Pasal 14
Prinsip pelaksanaan Beasiswa Pelaku Budaya Program Non
Gelar Tahun 2023, yaitu calon penerima manfaat Beasiswa
Pelaku Budaya Program Non Gelar Tahun 2023:
a. tidak sedang atau akan menerima pendanaan sejenis pada
objek dan peruntukan yang sama dari dana APBN/P
dan/atau APBD/P;
b. dapat menerima sumber pendanaan lain yang sah dan tidak
mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dan/atau
operasional organisasi dengan ketentuan tidak
diperkenankan membiayai komponen yang sama; dan
c. tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang:
1) bertentangan dengan Pancasila;
2) bersifat intoleran terhadap keragaman budaya Indonesia;
3) bersifat diskriminatif terhadap keberadaan keragaman
suku, agama, ras, dan antar-golongan di Indonesia;
dan/atau
4) bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat maupun peraturan yang berlaku.
d. memiliki kecakapan bahasa Inggris yang relevan dengan
program peningkatan kapasitas, baik untuk kebutuhan
percakapan maupun baca-tulis (khusus untuk program
Beasiswa Pelaku Budaya Non Gelar Luar Negeri).

BAB IX
PENDAFTARAN

Pasal 15
(1) Pendaftaran Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar
Tahun 2023 dilakukan oleh calon penerima manfaat
dengan mengajukan proposal Beasiswa Pelaku Budaya
Program Non Gelar Tahun 2023 yang dilengkapi dengan
kelengkapan administrasi melalui laman
https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id.
(2) Proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi:
a. surat pengajuan dari calon penerima manfaat;
b. surat undangan resmi, surat kelulusan seleksi/kurasi,
atau surat penerimaan keikutsertaan program
peningkatan kapasitas bidang kebudayaan dari
lembaga/organisasi penyelenggara atas nama calon
penerima manfaat;
c. uraian rinci tentang program peningkatan kapasitas
bidang kebudayaan yang akan diikuti;
d. uraian tentang motivasi calon penerima manfaat untuk
mengikuti program peningkatan kapasitas bidang
kebudayaan;
e. uraian tentang keluaran dan hasil yang akan diperoleh
jika calon penerima manfaat mengikuti program
peningkatan kapasitas bidang kebudayaan;
f. uraian tentang dampak keikutsertaan calon penerima
manfaat dalam program tersebut bagi agenda pemajuan
kebudayaan di Indonesia; dan
g. lini masa program peningkatan kapasitas.
(3) Kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) meliputi:
a. daftar riwayat hidup;
b. portofolio di bidang kebudayaan, baik karya yang
dihasilkan maupun partisipasi dalam kegiatan bidang
kebudayaan;
c. surat rekomendasi dari tokoh kebudayaan atau
organisasi/institusi kebudayaan yang relevan dengan
aktivitas kebudayaan calon penerima manfaat;
d. surat izin dari pimpinan
organisasi/lembaga/perusahaan tempat calon
penerima manfaat bekerja (apabila ada);
e. salinan elektronik rekening bank yang masih aktif atas
nama calon penerima manfaat;
f. salinan elektronik Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
atas nama calon penerima manfaat;
g. salinan elektronik Kartu Tanda Penduduk Elektronik
(e-KTP) dan Kartu Keluarga atas nama calon penerima
manfaat;
h. salinan elektronik Paspor Republik Indonesia atas
nama calon penerima manfaat yang masih berlaku
minimal 6 (enam) bulan (khusus untuk calon penerima
manfaat program Beasiswa Pelaku Budaya Non Gelar
Luar Negeri); dan
i. salinan elektronik sertifikat atau penghargaan yang
pernah diterima (apabila ada).
Pasal 16
(1) Pendaftaran Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar
Tahun 2023 dilakukan oleh calon penerima manfaat
Aparatur Sipil Negara dengan mengajukan esai paling sedikit
1000 (seribu) kata yang menguraikan tentang motivasi dan
rencana aksi setelah penerima manfaat mengikuti program
peningkatan kapasitas yang dilengkapi dengan kelengkapan
administrasi melalui laman
https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id.
(1) Esai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilengkapi
dengan:
a. salinan elektronik surat rekomendasi dari Kepala
Kantor/Direktur yang mengepalai satuan kerja atau
organisasi perangkat daerah tempat calon penerima
manfaat bekerja; dan
b. surat izin dari orang tua (jika belum berkeluarga) atau
surat izin dari suami/istri (jika sudah berkeluarga).
(2) Kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) meliputi:
a. salinan elektronik hasil pindai ijazah terakhir;
b. salinan elektronik hasil pindai Surat Keputusan
Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Negeri Sipil;
c. salinan elektronik hasil pindai Surat Keputusan
Pangkat Terakhir;
d. salinan elektronik hasil pindai kelas jabatan;
e. salinan elektronik hasil pindai rekening bank yang
masih aktif atas nama calon penerima manfaat;
f. salinan elektronik hasil pindai Fotokopi Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK);
g. salinan elektronik hasil pindai Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) atas nama calon penerima manfaat;
h. salinan elektronik hasil pindai Kartu Tanda Penduduk
Elektronik (e-KTP) dan Kartu Keluarga atas nama calon
penerima manfaat;
i. salinan elektronik hasil pindai Paspor Republik
Indonesia (paspor hijau) atas nama calon penerima
manfaat yang masih berlaku minimal 1 (satu) tahun
(khusus untuk calon penerima manfaat program
Beasiswa Pelaku Budaya Non Gelar Luar Negeri); dan
j. salinan elektronik hasil pindai sertifikat atau
penghargaan yang pernah diterima (apabila ada).

Pasal 17
(1) Direktur Jenderal Kebudayaan membentuk dan
menetapkan sekretariat untuk melaksanakan tahapan
seleksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (4) huruf b.
(2) Sekretariat bertugas:
a. melakukan pemeriksaan kelengkapan proposal dan
berkas administrasi atas seluruh pendaftaran yang
diterima melalui laman
https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id; dan
b. melakukan pemeriksaan kebenaran atas seluruh berkas
administrasi setiap calon penerima manfaat;
(3) Sekretariat bertanggungjawab untuk:
a. menyusun daftar rekomendasi atas calon penerima
manfaat yang dinyatakan lengkap secara administrasi
dan dapat melanjutkan ke tahap seleksi; dan
b. menyerahkan daftar rekomendasi yang dimaksud pada
ayat (3) huruf a kepada Direktur Jenderal Kebudayaan.

Pasal 18
(1) Direktur Jenderal Kebudayaan membentuk dan menetapkan
tim seleksi untuk melaksanakan tahapan seleksi substansi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.
(2) Tim seleksi bertugas:
a. melakukan penilaian atas proposal atau esai yang
diajukan oleh setiap calon penerima manfaat yang telah
lulus tahap verifikasi; dan
b. melakukan wawancara pada setiap calon penerima
manfaat sebagai uji kelayakan atas setiap proposal atau
esai yang diajukan kecuali residensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c dan Pasal 8 ayat
(1) huruf c;
(3) Tim seleksi bertanggungjawab untuk:
a. menyusun laporan hasil penilaian dan daftar rekomendasi
atas daftar calon penerima manfaat yang lulus seleksi;
dan
b. menyerahkan laporan hasil penilaian dan daftar
rekomendasi yang dimaksud pada ayat (3) huruf a kepada
Direktur Jenderal Kebudayaan.

Pasal 19
Direktur Jenderal Kebudayaan menetapkan daftar penerima
manfaat Beasiswa Pelaku Budaya Non Gelar yang telah lulus
seleksi substansi sebagai tahapan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (4) huruf d melalui surat keputusan.

Pasal 20
(1) Tahapan penyaluran dana atas seluruh komponen biaya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf e dilakukan
langsung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui
metode transfer antar rekening kepada rekening setiap
penerima manfaat dan/atau setiap pihak penyelenggara
program peningkatan kapasitas.
(2) Usulan penyediaan pendanaan diajukan setiap bulan dari
Direktur Jenderal Kebudayaan kepada Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan sesuai kebutuhan untuk pembayaran
bulan berikutnya.

Pasal 21
Tahapan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf f dilaksanakan oleh penerima manfaat sesuai
Surat Keputusan Direktur Jenderal Kebudayaan yang telah
disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19.

Pasal 22
Perubahan tahapan pelaksanaan Beasiswa Pelaku Budaya
Program Non Gelar seperti yang dimaksud pada Pasal 15 sampai
Pasal 21 dilakukan melalui surat pemberitahuan resmi dari
Direktur Jenderal Kebudayaan kepada Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan.
BAB X
KETENTUAN PENGGUNAAN DANA DUKUNGAN

Pasal 23
(1) Besaran dana dukungan diberikan sesuai dengan nilai
Standar Biaya yang ditetapkan oleh Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan berdasarkan Perdirut;
(2) Standar biaya yang digunakan untuk dukungan
pembiayaan komponen honorarium tenaga
pendamping/mentor, biaya program (tuition fee), biaya
hidup (living cost), biaya transportasi, biaya mobilisasi,
biaya visa, biaya asuransi kesehatan, biaya perlengkapan
kebutuhan, dan biaya pencetakan laporan;
(3) Standar biaya yang digunakan untuk dukungan
pembiayaan komponen biaya hidup bulanan sesuai dengan
Peraturan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan Nomor PER-49/LPDP/2023 tentang Standar
Biaya Beasiswa Non Degree Program Kolaborasi dengan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.

Pasal 24
Penerima manfaat dilarang untuk:
a. menggunakan dana yang diterima untuk komponen
pembiayaan lain di luar yang telah disepakati dalam kontrak
kerja.
b. dibelanjakan untuk belanja modal pembangunan fisik
dan/atau pembelian peralatan, mesin, ataupun barang
lainnya berupa aset;
c. diberikan sebagai sumbangan, hadiah, uang terima kasih,
uang balas jasa, uang komisi, atau yang sejenis kepada pihak
manapun;
d. dipindah bukukan ke rekening atas nama orang lain;
e. digunakan untuk kegiatan komersial dan/atau keuntungan
pribadi;
f. dipinjamkan kepada pihak/orang lain/kegiatan pihak lain;
dan/atau
g. diinvestasikan pada kegiatan produktif, misalnya untuk
membantu modal usaha dan sebagainya.

BAB IX
KETENTUAN PERPAJAKAN

Pasal 25
(1) Kewajiban perpajakan dilaksanakan oleh Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan.
(2) Kewajiban perpajakan ini dilaksanakan sesuai ketentuan
perpajakan yang berlaku.

BAB XIV
PENGAWASAN

Pasal 26
(1) Pengawasan pelaksanaan Beasiswa Pelaku Budaya Program
Non Gelar Tahun 2023 dilaksanakan oleh:
a. Direktorat Jenderal Kebudayaan;
b. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan; dan/atau
c. aparat penegak hukum.
(2) Aparat penegak hukum sebagaimana pada ayat (1) huruf c
terdiri dari:
a. Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Kejaksaan; dan/atau
c. Badan Pemeriksa Keuangan.
(3) Pengawasan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi aspek:
a. kesesuaian antara pelaksanaan program peningkatan
kapasitas bidang kebudayaan dengan kontrak kerja yang
telah disepakati;
b. tempat dan waktu pelaksanaan;
c. penggunaan dana dukungan;
d. efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran; dan
e. ketertiban administrasi dan dokumen pelaporan.

BAB XV
FORCE MAJEURE

Pasal 27

(1) Pelaksanaan Beasiswa Pelaku Budaya Program Non Gelar


Tahun 2023 dapat berakhir atau batal dengan sendirinya
apabila terjadi keadaan kahar (force majure), antara lain
kebakaran, bencana alam, pemogokan massal, kerusuhan,
perang, dan sejenisnya yang tidak dapat dihindari pihak
yang terkena.
(2) Pihak yang terkena keadaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib memberitahukan kepada pihak lainnya paling
lama 1 (satu) minggu setelah terjadinya keadaan tersebut.

BAB XV
SANKSI

Pasal 28
(1) Penerima manfaat dapat diberikan sanksi apabila:
a. pelaksanaan program peningkatan kapasitas bidang
kebudayaan tidak sesuai dengan kontrak kerja; dan/atau
b. ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran tertulis dari Direktorat Jenderal Kebudayaan;
b. kewajiban mengembalikan dana Beasiswa Pelaku Budaya
Program Non Gelar Tahun 2023;
c. pembatalan atau pencabutan status penerima manfaat;
dan/atau
d. diproses hukum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

BAB XVI
EVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 29
(1) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh:
a. penerima manfaat secara mandiri dalam bentuk laporan
akhir; dan
b. Direktorat Jenderal Kebudayaan sebagai bentuk
pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program
layanan.
(2) Penerima manfaat wajib membuat dan menyampaikan
laporan berkala pelaksanaan kegiatan yang akan digunakan
sebagai data dukung pengajuan pembayaran biaya hidup
(living cost) bulan berikutnya.
(3) Penerima manfaat wajib membuat, menyimpan dan
menyampaikan laporan akhir pelaksanaan kegiatan dengan
melampirkan foto-foto, atau video pelaksanaan program
peningkatan kapasitas.
(4) Laporan akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diserahkan kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah program
peningkatan kapasitas bidang kebudayaan selesai.
(5) Laporan akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibuat
dalam bentuk salinan;
a. digital; dan
b. cetak.
(6) Salinan digital sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a,
diserahkan melalui laman
https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id.
(7) Salinan cetak sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b,
dijilid rapih dengan ketentuan 1 (satu) asli sebagai pertinggal
dan 1 (satu) salinan untuk disimpan oleh setiap penerima
manfaat untuk kepentingan pemeriksaan dalam pelaksanaan
pengawasan.

BAB XVII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 30
Hal-hal yang belum diatur dan/atau terjadi perubahan dalam
petunjuk teknis ini akan diatur lebih rinci dalam surat edaran
atau surat resmi yang dikeluarkan oleh Sekretaris Direktorat
Jenderal Kebudayaan atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan.

BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 31
Peraturan Direktur Jenderal Kebudayaan ini mulai berlaku pada
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 April 2023

Direktur Jenderal Kebudayaan,

Hilmar Farid

Anda mungkin juga menyukai