PROSEDUR TETAP PENANGGUNG JAWAB KLINIK RUANG PERIKSA / TINDAKAN dr. Fauzan Cikal Badrutamam
PENGERTIAN Triase adalah tindakan untuk mengelompokkan penderita berdasarkan pada
beratnya cedera (penyakit yang diprioritaskan berdasarkan ada tidaknya gangguan (tingkat kegawatandaruratan)) pada Airway TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakan triase pada pasien kegawatdaruratan yang datang ke ruang tindakan KEBIJAKAN REFERENSI 1. Buku Ajar BTCLS 2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia HK.01.07/ MENKES/ 1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 3. Pedoman panduan Triase ALAT DAN - Emergency set BAHAN - Hecting set - Infus set - Alat balut luka - Oksigen , nebulizer, saturasi oksigen - Bidai , Collar neck PROSEDUR 1. Petugas pendaftaran mengantarkan pasien kegawatdaruratan langsung ke ruang tindakan 2. Petugas pendaftaran memberi informasi kepada dokter dan perawat 3. Petugas pendaftaran mengarahkan keluarga atau wali pasien untuk melakukan pendaftaran 4. Petugas medis melakukan CTPS/hand hygiene 5. Petugas medis menggunakan APD 6. Petugas medis melakukan pemeriksaan secara singkat dan cepat untuk menentukan derajat kegawatan 7. Petugas menentukan tingkat kegawatan pasien dan prioritas pelayanan: a. Pita MERAH Merupakan prioritas pertama/tertinggi di mana kondisi korban dapat mengancam jiwa atau mengancam fungsi vital. Penanganan dan pemindahan bersifat SEGERA. Contoh kasus: Sumbatan jalan nafas Luka tusuk dada Syok Perdarahan pembuluh nadi Luka bakar yang luas dan berat b. Pita KUNING Merupakan prioritas kedua, di mana kondisi korban berpotensi mengancam jiwa atau mengancam fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat JANGAN TERLAMBAT. Contoh kasus: Luka bakar sedang dan tidak begitu luas Patah tulang besar Trauma dada atau perut Luka robek yang luas Trauma bola mata c. Pita HIJAU Merupakan prioritas ketiga, di mana tidak dibutuhkan penanganan segera. Penanganan dan pemindahannya bersifat TERAKHIR. Contoh kasus: Luka memar ringan Luka robek ringan Luka bakar ringan (kecuali daerah muka dan tangan) d. Pita HITAM Merupakan prioritas keempat, di mana kemugkinan pasien tertolong sudah sangat kecil atau kondisi korban sudah tidak tertolong. Contoh kasus: Henti jantung kritis Trauma kepala kritis Radiasi tinggi Meninggal 8. Petugas melakukan informed consent kepada pasien dan atau keluarga/wali pasien, 9. Bila pasien dan atau keluarga/wali pasien menolak dilakukan tindakan yang diperlukan, petugas mengarahkan pasien dan atau keluarga/wali pasien untuk menandatangani lembar refusal consent 10. Petugas melakukan penanganan sesuai kemampuan puskesmas Cikaro 11. Bila dirujuk ke rumah sakit, petugas menandai pasien dengan pita berwarna sesuai prioritas di lengan kiri atau tempat lain yang memungkinkan 12. Petugas membuang sampah medis pada tempatnya 13. Petugas merapikan alat dan bahan 14. Petugas melepaskan APD 15. Petugas melakukan CTPS/hand hygiene 16. Petugas mencatat tindakan yang dilakukan ke dalam rekam medis dan buku register HAL YANG Diperlukan tenaga dokter dan perawat yang terlatih dalam menangani kasus PERLU kegawatdaruratan DIPERHATIKAN UNIT TERKAIT DOKUMEN 1. Rekam medis TERKAIT 2. Buku register pasien 3. Lembar Informed consent/ Refusal Consent REKAM No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai HISTORIS Diberlakukan PERUBAHAN