Diet Pada Penyakit Diabetes Melitus
Diet Pada Penyakit Diabetes Melitus
DESCRIPTION
DESCRIPTION
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk
heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Price & Wilson, 2005)
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan kategori yang ditandai oleh kenaikan
keadaan glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer, S.C & Bare, B.G, 2002)
Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan metabolisme kronik yang terjadi karena berbagai
penyebab, ditandai dengan konsentrasi glukosa darah melebihi normal, disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang diakibatkan oleh kelainan
sekresi hormon insulin, kelainan kerja insulin atau kedua-duanya (Depkes RI, 2005)
Diabetes Mellitus merupakan suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang
merupakan akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulin yang absolut atau
relatif gangguan fungsi insulin (WHO, 2005)
Adapun yang akan dibahas adalah Terapi Gizi Medis atau Pengaturan makan/diet pada
penderita Diabetes Mellitus.
Diet diabetes mellitus merupakan pengaturan pola makan bagi penderita diabetes mellitus
berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal pemberian makanan (Sulistyowati, Lilis, 2011)
Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat
sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah. Menjadi diabetisi
sering segera dikaitkan dengan tidak boleh makan gula. Memang benar gula menaikkan gula
darah namun perlu diketahui bahwa semua makanan juga menaikkan gula darah.
Pengaturan makan (diet) merupakan komponen utama keberhasilan pengelolaan Diabetes
Mellitus, akan tetapi mempunyai kendala yang sangat besar yaitu kepatuhan seseorang untuk
menjalaninya. Prinsip pengaturan makan pada penderita diabetes hampir sama dengan
anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang beragam bergizi
dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang maksudnya adalah sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Hal yang sangat penting ditekankan
adalah pola makan yang disiplin dalam hal Jadwal makan, Jenis dan Jumlah makanan atau
terkenal dengan istilah 3 J. Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat
gizi tersebar sepanjang hari.
Tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan diet ini adalah untuk membantu pasien
memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang
lebih baik.
Sedangkan tujuan khusus yang diharapkan dari pengaturan diet pada penderita diabetes
mellitus ini adalah:
c. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang
memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak
dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi
penyembuhan dari penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan
yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang
oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan.
d. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan
insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang berhubungan
dengan kelainan jasmani dan komplikasi kronik diabetes seperti : penyakit ginjal, neuropati
automik, hipertensi dan penyakit jantung.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin, tinggi
badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
c. Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi (nilai
cernanya tinggi).
d. Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
Seperti beras/nasi, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkue, makaroni, mie, bihun,
roti, dan biskuit.
b. Protein Hewani
Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal 2x/minggu.
c. Sayuran
Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau berwarna hijau seperti bayam,
kangkung, daun singkong, dll.
d. Buah
Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah yang sudah ditentukan.
a. Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir/gula merah, susu
kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue tart, jelly, dll.
b. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental (mengandung lemak jenuh).
c. Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan seperti saus, kecap, abon, sarden kaleng, buah kalengan, dll.
4. PENGATURAN DIET PADA DIABETISI SECARA UMUM
Pengaturan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari.
Penurunan berat badan ringan atau sedang (5-10 kg) sudah terbukti dapat meningkatkan
kontrol diabetes, walaupun berat badan idaman tidak dicapai. Penurunan berat badan dapat
diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan asupan energi yang moderat dan
peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 kkal
lebih rendah dari asupan rata-rata sehari.
1) Karbohidrat
Rekomendasi ADA tahun 1994 lebih memfokuskan pada jumlah total karbohidrat daripada
jenisnya. Rekomendasi untuk sukrosa lebih liberal. Buah dan susu sudah terbukti mempunyai
respon glikemik yang lebih rendah dari pada sebagian besar tepung-tepungan. Walaupun
berbagai tepung-tepungan mempunyai respon glikemik yang berbeda, prioritas hendaknya
lebih pada jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi daripada sumber karbohidrat.
Penggunaan pemanis alternatif pada diabetesi, aman digunakan asal tidak melebihi batas
aman (Accepted Dialy Intake).
e. Sakarin 1 gr/hr
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan sukrosa sebagai bagian dari perencanaan
makan tidak memperburuk kontrol glukosa darah pada individu dengan diabetes tipe 1 dan
2. Sukrosa dari makanan harus diperhitungkan sebagai pengganti karbohidrat makanan lain
dan tidak hanya dengan menambahkannya pada perencanaan makan. Dalam melakukan
subtitusi ini kandungan zat gizi dari makanan-makanan manis yang pekat dan kandugan zat
gizi lain dari makanan yang mengandung sukrosa harus dipertimbangkan, seperti lemak
yang sering ada bersama sukrosa dalam makanan.
Sorbitol, manitol, dan xylitol adalah gula alkohol biasa mengandung 7 kalori/gram
menghasilkan respon glikemik lebih rendah daripada sukrosa dan karbohidrat lain.
Penggunaan pemanis tersebut secara berlebihan dapat mempunyai pengaruh laksatif. Sakarin,
aspartame adalah pemanis tak bergizi yang dapat diterima sebagai pemanis pada semua
penderita DM.
2) Serat
Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orang yang tidak
diabetes yaitu dianjurkan mengkonsumsi 20-35 gr serat makanan dari berbagai sumber bahan
makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 gr/1000 kalori/ hari dengan
mengutamakan serat larut air.
3) Protein
Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia tahun 2006 kebutuhan protein untuk
diabetisi 15%-20% energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg berat badan
perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang dewasa dan
65% hendaknya bernilai biologic tinggi.
Sumber protein yang baik adalah ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
produk susu rendah lemak, kacang-kacangan dan tahu-tempe.
4) Total lemak
Anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi. lemak jenuh < 7% kebutuhan
energi dan lemak tidak jenuh ganda <10 300="" asupan="" dari="" dibatasi="" energi=""
hendaknya="" jenuh="" kebutuhan="" kolesterol="" lebih="" lemak="" makanan="" mg=""
perhari.="" sedangkan="" selebihnya="" span="" tidak="" tunggal.="">
Apabila peningkatan LDL merupakan masalah utama, dapat diikuti anjuran diet disiplin diet
dislipidemia. Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol adalah untuk
menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
5) Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak lebih
dari 3000 mgr atau sama dengan 6-7 g (1 sdt) garam dapur, sedangkan bagi yang menderita
hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mgr natrium perhari atau sama dengan 6
gr/hari garam dapur. Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin dan soda.
6) Alkohol
Anjuran penggunaan alkohol untuk orang dengan diabetes sama dengan masyarakat umum.
Dalam keadaan normal, kadar glukosa darah tidak terpengaruh oleh penggunaan alkohol
dalam jumlah sedang apabila diabetes terkendali dengan baik. Alkohol dapat meningkatkan
resiko hipoglikemia pada mereka yang menggunakan insulin atau sulfonylurea. Karena itu
sebaiknya hanya diminum pada saat makan. Bagi orang dengan diabetes yang mempunyai
masalah kesehatan lain seperti pancreatitis, dislipidemia, atau neuropati mungkin perlu
anjuran untuk mengurangi atau menghindari alkohol. Asupan kalori dari alkohol
diperhitungkan sebagai bagian dari asupan kalori total dan sebagai penukar lemak (1
minuman alcohol sama dengan 2 penukar lemak).
Kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal. Komposisi
energy adalah 45-65% dari karbohidrat, 10-20% dari protein dan 20-25% dari lemak. Ada
beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan orang dengan diabetes. Di
antaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30
kalori/kg BB ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis
kelamin, umur, aktivitas, kehamilan/laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.
Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi:
a. Jenis kelamin
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kg BB ideal dan pria 30 kkal/kg BB ideal
b. Umur
· Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah jauh lebih tinggi daripada orang dewasa,
dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kal/kg BB.
· Umur 1 tahun membutuhkan lebih kurang 1000 kalori dan selanjutnya pada anak-anak
lebih daripada 1 tahun mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap tahunnya.
· Keadaan aktifitas berat dan sangat berat: ditambahkan 40 & 50% dari kebutuhan basal
· Ringan : pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, ibu rumah tangga dan lain-lain
· Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak perang, .
d. Berat badan
· Bila kurus: ditambah 20-30% tergantung dari tingkat kekurusan untuk menambah berat
badan.
· Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan paling sedikit 1000-
1200 kalori perhari untuk wanita dan 1200-1600 kalori perhari untuk pria.
Pembagian makanan sejumlah kalori terhitung dibagi dalam 3 porsi besar makan pagi (20%),
siang (30%) dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan ringan (10 -15 % ). Untuk meningkatkan
kepatuhan pasien, sejauh mungkin perubahan dilakukan secara bertahap dan harus
disesuaikan dengan kebiasaan makan.
Penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi serat dalam jumlah yang cukup. Serat
dalam jumlah cukup akan menurunkan kecepatan absorpsi karbohidrat serta menurunkan
kadar lipid dalam serum, sehingga dapat menekan kenaikan kadar gula darah setelah makan.
Selain itu juga dapat menekan kenaikan kadar kolesterol yang diekskresikan ke dalam usus
dari empedu.
Pada penderita DM tipe II, pengaturan makanan merupakan hal yang sangat penting. Bila
hasil pengaturan makanan tidak sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan obat-obat
hipoglikemia OAD (oral anti-diabetic) atau insulin.
Mayoritas penderita DM tipe II mengalami obesitas, oleh karena itu tujuan utama dari
pengaturan makanan adalah menurunkan berat badan ke berat badan ideal. Untuk itu
penderita diberi diet rendah kalori atau rendah energi. Dengan diet rendah kalori, pada
umumnya keadaaan hiperglikemia dapat diperbaiki. Pada beberapa penderita, pengurangan
jumlah total energi waktu puasa dapat menormalkan kadar glukosa
Penderita DM tipe II yang kurus tidak memerlukan pembatasan jumlah energi yang ketat.
Akan tetapi, semua penderita diabetes tipe II harus mengurangi lemak dan kolesterol serta
meningkatkan rasio asam lemak tak jenuh dengan asam lemak jenuh.
DAFTAR PUSTAKA
Putro, Prayugo, J.S. 2012. Pola Diit Tepat Jumlah, Jadwal, dan Jenis terhadap Kadar Gula Darah
Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Kediri: Jurnal STIKES Volume 5, No. 1.
Diposting oleh itHaSwaR di 00.10.00
Lokasi: Makassar, Indonesia
1 komentar:
1.
Posting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
27039
'bOut Me!
itHaSwaR
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Owreinzz’s Blog
Just another WordPress.com weblog
diabetes melitus
BAB II
PEMBAHASAN
Diet adalah penatalaksanaan yang penting dari kedua tipe DM. Makanan yang masuk harus dibagi merata sepanjang
hari, ini harus konsisten dari hari ke hari. Adalah sangat penting bagi pasien yang menerima insulin dikoordinasikan
antara makanan yang masuk dengan aktivitas insulin. Orang dengan tipe DM tipe II cenderung kegemukan, dimana ini
berhubungan dengan resistensi insulin dan hiperglikemia. Toleransi glukosa sering membaik dengan penurunan berat
badan.
Diabetes Melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan hormone insulin secara absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai
dengan latihan jasmai dan perubahan perilaku tentang makanan.
Tujuan diet penyakit Diabetes Melitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan berolahraga untuk
mendapatkan control metabolic yang lebih baik dengan cara :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan
dengan insulin (endogenous atau exogenous), dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
3. Member cukup energy untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.
4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia,
komplokasi jangka pendek dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani.
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
1. Energy cukup mencapai dan mempertahankan berat badan normal kebutuhan energy ditentukan dengan
memperhitungkan kebutuhan untuk metabolism basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan
untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang
(30%), sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total.
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan eneri total, dalam bentuk < 10% dari kebutuan energy
total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh
tungal. Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu ≤300 mg hari.
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energy total, yaitu 60-70%.
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai
bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari
kebutuhan energy total.
6. Penggunaan gula alternative dalam jumlah terbatas. Gula alternative adalah bahan pemanis selain sakarosa.
Ada dua jenis gula alternative yaitu yang bergizi dan yang tidak bergizi. Gula alternative bergizi adalah
fruktosa, gula alcohol berupa sorbitol, monitol dan silotol, sedangkan gula alternative tak bergizi adalah
aspartame dan sakarin. Penggunaan gula alternative hendaknya dalam jumlah terbatas. Fruktosa dalam
jumlah 20% dari kebutuhan energy total dapat meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula alcohol
dalam jumlah berlebihan mempunyai pengaruh laksatif.
7. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat di dalam sayur dan
buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan serat sehari.
8. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur
seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari. Apabila mengalami hipertensi, asupan garam harus dikurangi.
9. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan vitamin dan mineral dala
bentuk suplemen tidak diperlukan.
penggunaannya dibatasi
Pembatasan protein dianjurkan pada pasien diabetes yang disertai penyakit ginjal.
1. Serat
Fungsi serat
Bentuk serat
1. Serat terlarut
1. Alcohol
Alcohol akan meningkat produksi glukosa pada proses glukoneogenesis, mengganggu dalam mengidentifikasi dan
mengatasi hipoglikemmia dan terjadi hipoglikemia pada penderita diabetes mellitus
Terutama pada pasien yang mengkonsumsi obat hiperglikemia : klorpropamid : kemerahan, panas pada
wajah, sakit kepala, mual, muntah, perspirah/rasa haus.
Alcohol dapat meningkatkan berat badan, hiperlipidemia
Saran
o Konsumsi alcohol dikurangi
o Konsumsi minuman rendah kalori
o Konsumsi alcohol bersama makanan
o Pengendalian berat badan
2.5 Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Diet yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan Diabetes Melitus dikontrol berdasarkan kandungan energy,
protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagian pedoman dipakai 8 jenis Diet Diabetes Melitus. Penetapan diet ditentukan
oleh keadaan pasien, jenis Diabetes Melitus dan program pengobatan secara keseluruhan.
kkal g g g
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
Tabel diatas adalah tabel jenis Diet Diabetes menurut kandungan energy, protein, lemak dan karbohidrat
Diet DM IVs/d V : diberikan kepada penderita yang mempunyai berat badan normal.
Diet DM VIs/d VIII : diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja/juvenile diabetes atau DM dengan komplikasi.
Jumlah makan sehari untuk tiap standar diet Diabetes Melitus dinyatakan dalam satuan penukar .
Sayuran/penukar A S S S S S S S S
Sayuran/penukar B 2 2 2 2 2 2 2 2
Tabel pembagian makanan sehari tiap standar Diet Diabetes Melitus dan Nilai Gizi (dalam satuan penukar II)
(kkal)
Pagi
1
Nasi /2 1 1 1 11/2 11/2 11/2 2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
Tempe – – /2 /2 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Pukul 10.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Susu – – – – – – 1 1
Siang
Nasi 1 1 2 2 2 21/2 3 3
Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 2 2 2 2 3 3 3
Pukul 16.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Malam
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 2
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Nilai gizi
Energy (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Karbohidrat (g) 172 192 235 275 299 319 369 396
KETERANGAN : S=sekehendak
Minyak 2p 1 sdm
1
Buah 1p /4 bh sdg nenas
minyak 2p 1 sdm
Minyak 2p 1 sdm
Nilai Gizi
Kolesterol : 303 mg
Serat : 37 g
Menggabungkan makanan pati, protein dan lemak akan memperlambat absorpsi glukosa
Makanan mentah dan utuh akan menurunkan respon glikemik dari pada makananyang dicincang, dihaluskan
dan dimasak
Pemberian gula sederhana harus dikombinasikan dengan makanan yang penyerapannya lamban sehingga
respon glikemiknya lebih rendah.
Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus adalah sebagai berikut :
1. Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi dan sagu.
2. Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu dan kacang-kacangan.
3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama diolah
dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus dan dibakar.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan, dibatasi atau dihindari untuk Diet Diabetes Melitus adalah yang :
Advertisements
Report this ad
Report this ad
Leave a Reply
Search
Pages
Home
About
Categories
Uncategorized
Calendar
June 2010
M T W T F S S
« Jan
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30
diabetes melitus
Microsoft Office Excel
Resusitasi jantung paru
L'Arc~en~Ciel
Hello world!
Follow